Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

J
DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI CA SERVIKS
DI RUANG ANGGREK RS TK II 04.05.01 Dr. SOEDJONO MAGELANG

DISUSUN OLEH:
MEIKA ANGGRAENI
2019.26.1849

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN KARYA BHAKTI NUSANTARA
MAGELANG
2021
I. PENGKAJIAN
Pengkajian diperoleh dari pasien, keluarga, dan catatan medis,
dilaksanakan pada hari Senin tanggal 25 Oktober 2021 waktu 11.00 WIB
tempat di ruang Anggrek diperoleh data sebagai berikut:
1. Biodata
a. Biodata pasien
Nama : Ny. J
Umur : 52 tahun
Alamat : Jarakan
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD
No Register : 1736xx
Diagnosa Medik : CA Serviks
b. Biodata suami / penanggung jawab
Nama : Tn. M
Umur : 54 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : Jarakan
Hub dengan klien : Suami
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan merasa khawatir dengan kondisi saat ini.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan saat ini
Pasien mengatakan sejak 24 tahun yang lalu pasien memutuskan untuk
memasang alat kontrasepsi jenis IUD, namun sejak 6 bulan yang lalu
pasien sering keputihan dan periksa di puskesmas terdekat. Bidan yang
ada di puskesmas tersebut menyarankan untuk mengangkat alat
kontrasepsi IUD tersebut di RS Harapan Magelang. Setelah dilakukan
pemeriksaan lanjut didapatkan CA Serviks dan saat di rumah
keputihan bertambah banyak dan terdapat benjolan serta terasa nyeri di
perut bagian bawah. Sehingga keluarga pasien memutuskan untuk
membawa ke RST Dr. Soedjono Magelang.
b. Riwayat kesehatan yang lalu
Sebelumnya pasien belum pernah menderita penyakit yang sama dan
belum pernah dirawat di RS.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit
keturunan seperti TBC, DM, hipertensi, dan lain-lain.
4. Riwayat Obstetri dan ginekologi
a. Riwayat menstruasi
Menarche : usia 12 tahun
Lama haid : 6-7 hari
Siklus haid : teratur, 30 hari
Jumlah darah haid : banyak (4x ganti pembalut dalam sehari)
HPHT : 6 bulan yang lalu
b. Riwayat perkawinan
Usia pekawinan : 25 tahun
Lama perkawinan : 40 tahun
Perkawinan dengan suami ke :1
c. Riwayat persalinan yang lalu
Nama Usia Penolong Cara Status Keadaan
JK
Anak anak persalinan persalinan imunisasi anak
Laki-
Tn. S 30 th Bidan Normal Lengkap Hidup
laki
Laki-
Tn. M 24 th Bidan Normal Lengkap Hidup
laki

d. Riwayat ginekologi
Riwayat penyakit menular seksual : tidak ada
Pembedahan ginekologi : belum pernah
Keganasan alat reproduksi : sebelumnya tidak ada
Pemeriksaan papsmer (kapan, hasil) : belum pernah
e. Riwayat KB
Alat kontrasepsi yang pernah digunakan : IUD
Pemasangan alat kontrasepsi oleh : Bidan
Lama penggunaan : 24 tahun
Efek samping : tidak ada
5. Pengkajian Pola Fungsional menurut GORDON
POLA
WAWANCARA OBSERVASI
FUNGSIONAL
1. Persepsi Pasien mengatakan keluar keputihan
kesehatan selama 6 bulan yang lalu,
dan pola sebelumnya pasien menggunakan
manajemen alat kontrasepsi jenis IUD dengan
kesehatan lama penggunaan 24 tahun. Saat
sakit pasien berobat ke puskesmas
dan saat ini baru pertama kali
dirawat di rumah sakit.
2. Pola nutrisi Pasien makan dalam sehari 2x Pengkajian ABCD
metabolik dengan porsi yang dihabiskan a. Antropometri
sebanyak 4-5 sendok dikarenakan BB: 30 kg
tidak nafsu makan. Pasien TB: 145 cm
mengalami penurunan berat badan
b. Biochemical
selama 6 bulan terakhir.
Hb: 4,5 g/dl
c. Clinical sign
Rambut rontok,
kulit kering
d. Diet
Diet TKTP
(nasi, sayur,
lauk), frekuensi
makan 2-3 x
sehari, porsi
yang dihabiskan
4-5 sendok
3. Pola Pasien mengatakan BAB dengan Konsistensi: padat
eliminasi frekuensi 1x selama di RS dan Warna : cokelat
a. BAB sedikit karena merasa sakit
b. BAK Pasien mengatakan BAK dengan Warna kuning
frekuensi 4x dalam 1 hari, tidak ada
kesulitan BAK
4. Pola latihan Pasien mengatakan ketika berjalan Aktivitas seperti
dan lama nafas terengah-engah makan, mandi,
aktivitas toileting,
berpakaian,
mobilisasi dan
eliminasi dilakukan
dengan bantuan
5. Pola Pasien tidak terdapat gangguan
POLA
WAWANCARA OBSERVASI
FUNGSIONAL
persepsi fungsi penglihatan, pendengaran,
kognitif perasa, pembau dan kompensasi
tubuh
6. Pola tidur Pola tidur sebelumnya: baik, lama Terdapat lingkar
dan istirahat tidur: 8 jam hitam pada mata
Keluhan tidur: selama di rawat tidur
± 4 jam, kadang terbangun karena
merasa nyeri dan cemas
7. Konsep diri a. Peran Diri
dan persepsi Pasien ketika sakit di rawat di
diri rumah sakit tidak dapat
melakukan kegiatan seperti
biasanya
b. Identitas Diri
Seorang perempuan yang sudah
bersuami, mempunyai 1 orang
anak yang sudah meninggal
c. Ideal Diri
Pasien mempunyai keinginan
untuk sembuh, ingin segera
pulang bersama suaminya dan
bertemu dengan keluarga
d. Harga Diri
Pasien merasa rendah diri
terhadap penyakitnya karena
merasa kotor tidak bisa
beribadah
e. Orang yang paling dekat
Suami dan keluarga
f. Pasien termasuk tipe pemikir
ketika terdapat masalah menjadi
beban fikir sehingga tekanan
darah terkadang tidak terkontrol
8. Pola peran Tidak ada gangguan peran dan Suami dan keluarga
dan hubungan sebelum dan ketika sakit saling mensupport
hubungan pasien terhadap anggotanya satu sama lain
keluarga
9. Pola a. Tidak ada gangguan komunikasi
reproduktif dengan suami
dan seksual b. Pasien mempunyai gangguan
dalam seksualnya karena
penyakit yang dideritanya yaitu
Ca Cerviks
10. Pola Pasien merasa khawatir dengan Pasien tampak
pertanahan keadaannya saat ini, pasien cemas gelisah, tegang, dan
diri saat akan direncanakan operasi khawatir, pasien
POLA
WAWANCARA OBSERVASI
FUNGSIONAL
(koping), karena takut tidak berhasil. Pasien berusaha berpikir
stress, juga takut jika dirujuk ke RS positif untuk
toleransi Sardjito. sembuh
11. Pola Pasien beragama Islam Pasien selama sakit
keyakinan tidak bisa
dan nilai menjalankan ibadah
solat 5 waktu

6. Pemeriksaan Fisik
KU : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD: 118/75 mmHg S: 36,5°C
N: 84x/menit RR: 20x/ menit
a. Kepala
Bentuk : normal/simetris, bersih
Muka : pucat
Mata : konjungtiva anemi, tidak ada ptosis, fungsi
penglihatan normal
Hidung : tidak ada nafas cuping hidung
Telinga : tidak keluar cairan dan tidak terdapat serumen
Mulut : gigi tampak kotor, fungsi pengecapan normal
b. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
c. Dada :
1) Jantung
Inspeksi : tampak pulsasi
Palpasi : pulsasi teraba
Perkusi : pekak
Auskultasi : BJ1-BJ2
2) Paru-paru
Inspeksi : tidak ada kesulitan bernafas maupun sianosis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikular
d. Area suprabulik: tidak ada bekas luka dan distensi
e. Kulit: turgor kulit normal, warna kulit sawo matang
f. Ekstremis atas: terrpasang infus di tangan kanan, fungsi pergerakan
terganggu, tidak ada edema
g. Ekstremis bawah: dapat bergerak dengan bebas, tidak terganggu
h. Punggung: tidak ada nyeri
i. Genetalia: tidak terpasang kateter, tampak kotor, tidak ada lochea
j. Perineum: tidak terdapat luka perineum

7. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium (23 Oktober 2021)
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
HGB 4,5 11-15,6 g/dL
WBC 24300 4500-11000 /uL
PLT 732000 154000-442000 uL
NEU# 23268 5000-7000 uL
WBC 27700 4500-11000 /uL
LYM% 11,4 24-44 %
MON% 3,6 2-8 %
EOS% 1,0 2-4 %
BAS% 1,7 0-1 %
NEU% 84 50-70 %
LYM# 3100 500-5000 uL
MON# 1000 120-1200 uL
EOS# 277 20-80 uL
BAS# 470 0-100 uL
RBC 1,67 3,7-5,8 10ˆ6uL
HGB 4,3 11-15,6 g/dL
HCT 15 31-45 %
MCV 89 80-100 fL
MCH 25,7 22-34 pg
MCHC 28,8 32-36 g/dL
RDW-CV 18,6 11,5-14,5 %
KIMIA KLINIK
Glukosa Sewaktu 82 60-180 mg/dL
SGOT 9 <31 u/L
SGPT 27 <31 u/L
Ureum 28 13-43 mg/dL
Creatinine 1,0 0,6-1,2 mg/dL
b. Radiologi (23 Oktober 2021)
Kesan:
Cor dan pulmo tak tampak kelainan, tak tampak proses metastase
di paru maupun tulang yang tervisualisasi
8. Therapy
a. Infus RL 20 tpm
b. Injeksi Ranitidin 2x1 ampul, IV
c. Injeksi Cefotaxime 2x1 vial, IV
d. Obat Dulcolax 10 mg dewasa, Supp
II. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Analisa Data
Tgl &
Data Fokus Etiologi Problem Paraf
Jam
25/10/ DS: Kekhawatiran Ansietas
21 1. Pasien merasa khawatir mengalami (D.0080)
12.00 dengan kondisi saat ini kegagalan
2. Pasien cemas saat akan
direncanakan tindakan
lebih lanjut karena
takut tidak berhasil
3. Pasien takut saat akan
dirujuk
DO:
1. Pasien tampak gelisah
2. Pasien tampak tegang
3. Pasien sulit tidur /
sering terbangun

B. Diagnosa Keperawatan (Prioritas)


1. Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan
(D.0080)

III. RENCANA KEPERAWATAN


Tgl & No. Tujuan &
Intervensi Rasional Paraf
Jam Dx Kriteria
25/10 1 Setelah 1. Monitor tanda- 1. Mengetahui
/2021 dilakukan tanda ansietas adanya
12.10 tindakan 3x7 2. Motivasi ansietas
jam diharapkan mengidentifika pada pasien
anietas pasien si situasi yang 2. Mengetahui
menurun memicu penyebab
dengan kriteria kecemasan cemas
hasil: 3. Jelaskan 3. Memahami
1. Verbalisasi prosedur, prosedur
khawatir termasuk yang akan
akibat sensasi yang dilakukan
kondisi yang mungkin 4. Pengetahuan
dihadapi dialami pasien
dari sedang 4. Informasikan dibutuhkan
menjadi secara faktual dalam
menurun mengenai tindakan
2. Perilaku diagnosis, keperawatan
gelisah dari pengobatan, 5. Mengalihka
Tgl & No. Tujuan &
Intervensi Rasional Paraf
Jam Dx Kriteria
sedang dan prognosis n ansietas
menjadi 5. Latih kegiatan pasien
menurun pengalihan 6. Mengurangi
3. Perilaku untuk ansietas
tegang dari mengurangi pasien
sedang ketegangan 7. Menurunkan
menjadi 6. Latih teknik ansietas
menurun relaksasi pasien
4. Pola tidur 7. Kolaborasi
dari sedang pemberian obat
menjadi ansietas, bila
membaik perlu

IV. TINDAKAN KEPERAWATAN


Tgl & No.
Implementasi Respon Paraf
Jam Dx
25/10 1 1. Memonitor tanda- DS: pasien merasa
/2021 tanda ansietas khawatir dengan kondisi
12.15 saat ini
DO: pasien tampak
gelisah, tegang dan sulit
tidur
12.15 1 2. Memotivasi untuk DS: pasien mengatakan
identifikasi situasi situasi yang memicu
yang memicu kecemasan adalah saat
kecemasan akan dirujuk
DO: pasien tampak
tegang
12.20 1 3. Menjelaskan prosedur, DS: pasien mengerti
termasuk sensasi yang yang disampaikan
mungkin dialami DO: pasien kooperatif
12.30 1 4. Melatih kegiatan DS: pasien mengatakan
pengalihan untuk masih merasa cemas
mengurangi DO: pasien tampak
ketegangan gelisah dan tegang
(mendengarkan musi)
26/10 1 1. Memonitor tanda- DS: pasien masih
/2021 tanda ansietas merasa khawatir
12.00 DO: pasien masih
tampak gelisah dan
tegang
Tgl & No.
Implementasi Respon Paraf
Jam Dx
1 2. Memotivasi untuk DS: pasien mengatakan
identifikasi situasi situasi yang memicu
yang memicu kecemasan saat ini
kecemasan adalah mengenai
pengobatan lebih lanjut
DO: pasien tampak
gelisah
3. Menginformasikan DS: pasien mengerti
secara faktual yang disampaikan
mengenai diagnosis, DO: pasien kooperatif
pengobatan, dan
prognosis
12.30 1 4. Melatih kegiatan DS: pasien mengatakan
pengalihan untuk masih terasa cemas
mengurangi DO: pasien kooperatif,
ketegangan (berdzikir) pasien masih tampak
tegang
27/10 1 1. Memonitor tanda- DS: pasien mengatakan
/2021 tanda ansietas merasa cukup tenang,
17.30 gelisah dan tegang
berkurang
DO: pasien tampak
tenang dari sebelumnya
2. Memotivasi untuk DS: pasien mengatakan
identifikasi situasi saat ini tidak ada yang
yang memicu membuat cemas
kecemasan DO: gelisah berkurang
3. Menjelaskan kembali DS: pasien mengerti dan
prosedur serta sudah memahami yang
pengobatan lebih disampaikan, sehingga
lanjut rasa cemasnya
berkurang
DO: pasien kooperatif
17.45 1 4. Melatih kegiatan DS: pasien merasa
pengalihan untuk cukup tenang, gelisah
mengurangi dan tegang berkurang
ketegangan (bercerita DO: pasien tampak
tentang hal-hal cukup tenang
menyenangkan
bersama dengan
keluarga)
V. CATATAN PERKEMBANGAN
Tgl & No.
Catatan Perkembangan Paraf
Jam Dx
25/10 1 S: pasien mengatakan merasa khawatir dengan
/2021 kondisi saat ini, pasien mengatakan situasi yang
14.00 memicu kecemasan adalah saat akan dirujuk
O: pasien tampak gelisah, tegang, dan sulit tidur
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda ansietas
2. Motivasi mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan
3. Informasikan secara faktual mengenai
diagnosis, pengobatan, dan prognosis
4. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ketegangan
26/10 1 S: pasien mengatakan masih merasa khawatir, pasien
/2021 mengatakan situasi yang memicu kecemasan saat ini
14.00 adalah mengenai pengobatan lebih lanjut
O: pasien masih tampak gelisah dan tegang
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda ansietas
2. Motivasi mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan
3. Menjelaskan kembali prosedur serta
pengobatan lebih lanjut
4. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ketegangan
27/10 1 S: pasien mengatakan merasa cukup tenang, gelisah
/2021 dan tegang berkurang
19.00 O: pasien tampak cukup tenang
A: masalah teratasi
P: pertahankan intervensi
1. Monitor tanda-tanda ansietas
2. Motivasi mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan
3. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ketegangan

Anda mungkin juga menyukai