Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Terapi Diet pada penyakit Diabetes Melitus

OLEH

1. ANGGIE MAYROZA
2. DEVIED ANGKASA
3. GINI RAKMA PUTRI
4. MAISAFA WINDI ILHAM
5. NORA INDAH KARNASIH
6. RAMATIKA ALFAHRI
7. SAFIRA TAFANI
8. THERESIA ELDEST WISELY GEA
9. TRIFELA HANDAYANI
10. VIRA SANTIKA
11. YELVI DESRIANI

II A

DOSEN PENGAMPU

HJ. ULVI MIRIATI,SKp.,M,Kes

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MERCUBAKTIJAYA PADANG
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. ANALISA SITUASI

Diabetes Melitus merupakan penyakit yang sering dijumpai baik di daerah


perkotaan maupun pedesaan. Masalah penyakit Diabetes melitus penting untuk
mendapat perhatian petugas kesehatan karena insidensi penyakit Diabetes melitus
tinggi dan terus meningkat di masyarakat, selain itu komplikasi akibat penyakit
diabetes melitus dapat berakibat fatal bagi penderita jika tidak mendapatkan
pengobatan dan perawatan yang adekuat. Diet pada diabetes melitus merupakan
utama untuk mengontrol gula darah,  oleh karena itu masyarakat diharapkan
mengetahui tentang diet, macam-macam jenis diet, komposisi makan yang
dianjurkan untuk penderita Diabetes Melitus.

B. PERMASALAHAN MITRA

Setelah dilakukan observasi tempat yang akan dijadikan tempat penyuluha


ditemukan banyak masyarakat yang menerapkan gaya die kurang sehat. Banyak
timbul masalah yang terjadi :
1. Masyarakat kurang memahami pentingnya memngetahui diet makan
2. Masyarakat kurang memahami macam macam jenis diet Diabetes Melitus
3. Masyarakat kurang memahami komposisi makanan yang dianjurkan untuk
penderita Diabetes Melitus
BAB II

SOLUSI DAN TARGET LUARAN

A. SOLUSI :

a. melakukan penyuluhan pendidikan kesehatan dalam mecegah penyakit


diabetes melitus

b. Mengajarkan masyarakat cara diet sehat yang baik dalam mencegah


penyakit diabetes melitus

c. Menambah dan meningkatkan pengetahuan masyarat bagaimana cara terapi


diet untuk penyakit diabetes melitus

B. TARGET LUARAN

1. Evaluasi struktur :

a. mempersiapkan tempat penyuluhan

b. mempersiapkan peserta yang akan mengikuti penyuluhan

c. mempersiapkan media 2 hari sebelum penyuluhan

2. Evaluasi proses :

a. peserta antusiasi terhadap penyuluhan

b. Peserta mengajukan pertanyaan

c. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan

d. 95% peserta dapat menghadiri kegiatan penyuluhan

3. Evaluasi hasil :

a. 90% peserta mampu memahami pengertian diet


b. 90% peserta mampu memahami faktor seseorang melakukan diet
c. 95% peserta mampu memahami macam - macam diet diabetes
melitus
b. 95% peserta mampu memahami komposisi makanan yang dianjurkan
untuk pasien Diabetes Melitus
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. METODE PELAKSANAAN

Ceramah, diskusi, dan tanya jawab

B. PENGORGANISASIAN

Moderator : Safira Tafani


Presentator : Theresia Eldest Wisely Gea
Observer : Gini Rakma Putri
Fasilitator : - Maisafa Windi Ilham
- Ramatika Alfajri
- Yelvi Desriani
- Nora Indah Karnasih
- Tri Fela Hamdayani
- Anggie Mayroza
- Devied Angkasa

C. URAIAN TUGAS

Moderator : Mengontrol jalannya acara, memberikan kesempatan


peserta untuk bertanya, menyimpulkan materi
Presenter : Memaparkan materi pada peserta, menggali pengetahuan
peserta terhadap materi, mengapresiasi peserta yang sudah
ingin mengemukakan pendapatnya
Fasilitator : Memfasilitasi keperluan yang dibutuhkan pada saat
kegiatan berlangsung, menjawab pertanyaan dari peserta
Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal hingga
akhir acara
D. SETINGAN TEMPAT

KETERANGAN

: Peserta

: Observer

: Presentator

: Moderator

: Fasilitator

E. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Presentator Kegiatan Peserta


1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam dan 1. Menjawab salam dan
5 menit menanyakan keadaan menjawab pertanyaan
peserta presentator
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan pengenalan diri
4. Kontrak waktu moderator
3. Mendengarkan tujuan
penyuluhan
4. Menyetujui kontrak
waktu yang ditentukan
2 Pelaksanan 1. Gali pengertian diet pada 1. Mencoba menjawab apa
15 menit peserta pengertian diet
2. Menjelaskan diet sehat 2. Mendengarkan
3. Gali pengertian faktor presentator menjelaskan
seseorang melakukan diet pengertian diet sehat
4. Menjelaskan faktor 3. Mencoba menjawab
seseorang melakukan diet faktor seseorang
5. Menjelaskan macam- melakukan diet
macam diet untuk 4. Mendengarkan
penderita diabetes presentator menjelaskan
melitus faktor seseorang
6. Menjelaskan komposisi melakukan diet
makanan yang dianjurkan 5. Mendengarkan
untuk pasien diabetes presentator menjelaskan
melitus macam-macam diet untuk
7. Memberi kesempatan penderita diabetes
audien untuk bertanya melitus
8. Mengapresiasi 6. Mendengarkan
pertanyaan dari peserta presentator menjelasan
9. Menjawab pertanyaan kompisisi makan yang
dari peserta dianjurkan untuk pasien
diabetes melitus
7. Bertanya berhubungan
dengan materi yang telah
dipaparkan
8. Peserta merasa dirinya
dihargai
9. Menyimak jawaban dari
tim penyuluhan
3 Penutup 1. Meminta beberapa orang 1. Menjelaskan kembali
10 menit peserta mengulang materi yang telah
kembali materi yang disampaikan oleh
telah dipaparkan presentator
2. Menyimpulkan materi 2. Mendengarkan
yang dipaparkan kesimpulan
3. Mengucapkan salam dan 3. Menjawab salam dan
berterima kasih berterima kasih kembali

BAB IV
JADWAL KEGIATAN

JADWAL PELAKSAAN PENYULUHAN

Hari / Tanggal : Jumat / 5 Juni 2020

Jam : 08.00 - 08.30

Tempat : Di Balai Kecamatan Kuranji

Sasaran Kegiatan: Masyarat Sekitar Kecamatan Kuranji Usia 45-65 Tahun


yang Beresiko Terkena Penyakit Diabetes Melitus

LAMPIRAN MATERI
TERAPI DIET DIABETES MELITUS

1. Pengertian Diet Sehat

Diet berasal dari kata Romawi yang beratri “gaya hidup”. Akan tetapi
masyarakat sudah beranggapan jauh dari pengertian diet itu sendiri. Konsep diet
yang benar haruslah aman. Diet hanya mengacu pada nutrisi yang didapatkan
setiap hari. Ada beberapa diet yang disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan
spesifik, tidak hanya digunakan untuk proses penurunan berat badan, namun diet
digunakan juga untuk menjaga kesehatan obesitas. Ada program diet bagi
penderita obesitas yang rendah karbohidrat dan tinggi protein (Nam-Seok
Joon,2011)

Menurut Amirta (2007) diet yaitu pengaturan pola makanan yang sesuai
dengan tujuan seseorang melakukan 14 pengaturan makan tersebut. Bila
pengaturan pola makanan tersebut bertujuan untuk menurunkan berat badan maka
total asupan makanan diatur agak lebih kecil dari yang dibutuhkan sehingga
terjadi penurunan berat badan .

Oleh sebab itu diet dapat di definisikan sebagai usaha seseorang dalam
mengatur polaa makan yang bertujuan untuk memperoleh berat badan yang ideal.
Seiring berkembangnya ilmu, diet mempunyai banyak jenisnya dari deit rendah
kalori, diet jantung, diet rendah gula, diet atkins (rendah garam), The Sugar
Busterndiet, Dairy Free Diet, hingga South Beach Diet.

2. Faktor Seseorang Melakukan Diet

Ada beberapa alasan seseorang melakukan diet, berikut ini adalah faktor-
faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan diet :

A. Kadar lemak tinggi


Apabila kadar lemak seseorang tinggi, maka diperlukan suatu program
diet untuk menurunkan berat badan supaya tidak terjadi obesitas. Lemak
merupakan zat gizi yang akan disimpan di dalam kulit sebagai cadangan
energi, jika lemak tertimbun banyak, bisa terjadi peningkatan masa tubuh,
proses metabolisme pun akan cenderung lebih berat dilakukan oleh tubuh.

B. Hasrat Diri

Diet kadang memiliki tujuan dari pribadi untuk meningkatkan atau


menurunkan masa tubuh supaya sesuai dengan rentang normal IMT
(Indeks Massa Tubuh). Hasrat diri untuk melakukan diet ini biasanya
dilakukan oleh model atau artis untuk menjaga bentuk tubuhhnya.

C. Tekanan Darah

Jika tekanan darah terlalu tinggi (hipertensi), harus ada pantangan-


pantangan untuk memakan tertentu supaya tekanan kembali menjadi
normal.

D. Pola Makan

Diet juga dipengaruhi oleh pola makan, jika seseorang memiliki pola
makan tidak teratur, seseorang tersebut akan berusahan kembali mengatur
pola makannya dengan caea melakukan diet.

E. Gangguan penyakit

Seseorang yang terkena gangguan seperti pada saluran cerna, diabetes


dan lainnya akan melakukan diet untuk mejaga asupan nutrisi agar tidak
memperparah gangguan tersebut.

3. Macam-Macam Diet Diabetes Melitus


a. Diet rendah garam
Diet rendah garam adalah diet yang mengatur asupan natrium yang
berlebihan, terutama dalam bentuk natrium klorida. Jika berlebihan maka
hal ini dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh.
b. Diet Rendah Gula
Diet rendah gula adalah diet penyakit diabetes yang perlu diketahui
adalah diet ini harus dapat memenuhi kebutuhan gula tubuh, tetapi tidak
boleh berlebihan. Kunci diet diabetes adalah memilih karbohidrat yang
aman.
c. Diet Rendah Lemak
Diet rendah lemak adalah pola makan yang membatasi jumlah asupan
lemak yang masuk dari makanan. pola makan diet rendah lemak
membantu mengurangi asupan kalori.

Diet Rendah Garam


Syarat nya :
a. Cukup kalori
b. Bentuk makanan disesuikan dengan keadaan penyakit
c. Jumlah garam disesuaikan dengan beratnya pembengkakan pada kaki
dan tangan dan tekanan darah.

Contoh menu : ( memberikan garam ½ sendok teh )


a. beras 70 gr = 1 gls
b. Telur 50 gr = 1 btr
c. Minyak 5 gr = 1 ½ sdm
d. Tempe 2 ptg sdg

Diet Rendah Gula


Contoh menu :
a. beras 100 gr = 1 gls
b. ayam tanpa kulit 40 gr = 1 ptg sdg
c. kacang hijau 20 gr = 2 sdm
d. jeruk 2 buah

Diet Rendah Lemak


Contoh menu makanan :
a. Beras 100 gr = 1 gls
b. Telur 50 gr = 1 btr
c. Minyak 5 gr = 1 ½ sdm
d. Tempe 2 ptg sdg
e. Tomat/timun/jeruk 2 buah sdg

Syarat diit rendah lemak


a. Tinggi vitamin
b. Protein dan karbohidrat cukup
c. Mengandung mineral yang tinggi
d. Makanan diberikan dalam porsi kecil

4. Komposisi Makanan yang dianjurkan untuk Pasien Diabetes Melitus

Prinsip pengaturan makan pada diabetisi hampir sama dengan anjuran makan
untuk orang sehat masyarakat umum, yaitu makanan yang beragam bergizi dan
berimbang atau lebih dikenal dengan gizi seimbang maksudnya adalah sesuai
dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu. Hal yang sangat
penting ditekankan adalah pola makan yang disiplin dalam hal Jadwal makan,
Jenis dan Jumlah makanan atau terkenal dengan istilah 3 J. Pengaturan porsi
makanan sedemikian rupa sehingga asupan zat gizi tersebar sepanjang hari.
Penurunan berat badan ringan atau sedang (5-10kg) sudah terbukti dapat
meningkatkan kontrol diabetes, walaupun berat badan idaman tidak dicapai.
Penurunan berat badan dapat diusahakan dicapai dengan baik dengan penurunan
asupan energi yang moderat dan peningkatan pengeluaran energi. Dianjurkan
pembatasan kalori sedang yaitu 250-500 kkal lebih rendah dari asupan rata-rata
sehari.

Komposisi makan yang dianjurkan meliputi :


a. Karbohidrat

Rekomendari ADA tahun 1994 lebih memfokuskan pada jumlah total


karbohidrat daripada jenisnya. Rekomendasi untuk sukrosa lebih liberal. Buah dan
susu sudah terbukti mempunyai respon glikemik yang lebih rendah dari pada
sebagian besar tepung-tepungan. Walaupun berbagai tepung-tepungan mempunyai
respon glikemik yang berbeda, prioritas hendaknya lebih pada jumlah total
karbohidrat yang dikonsumsi daripada sumber karbohidrat.
Anjuran konsumsi karbohidrat untuk diabetesi di Indonesia:

a. 45-65% total asupan energi.


b. Pembatasan karbohidrat tidak dianjurkan < 130 g/hari.
c. Makanan harus mengandung lebih banyak karbohidrat terutama berserat
tinggi.
d. Sukrosa tidak boleh lebih dari 5% sehari ( 3-4 sdm)
e. Makan 3 kali sehari untuk mendistribusikan asupan karbohidrat dalam
sehari.
b. Serat
Rekomendasi asupan serat untuk orang dengan diabetes sama dengan untuk
orang yang tidak diabetes yaitu dianjurkan mengkonsumsi 20-35 gr serat makanan
dari berbagai sumber bahan makanan. Di Indonesia anjurannya adalah kira-kira 25
gr/1000 kalori/ hari dengan mengutamakan serat larut air.

c. Protein

Menurut konsensus pengelolaan diabetes di Indonesia tahun 2006 kebutuhan


protein untuk diabetisi 15%-20% energi. Perlu penurunan asupan protein menjadi
0,8 g/kg berat badan perhari atau 10% dari kebutuhan energi dengan timbulnya
nefropati pada orang dewasa dan 65% hendaknya bernilai biologic tinggi. Sumber
protein yang baik adalah ikan, seafood, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit,
produk susu rendah lemak, kacang-kacangan dan tahu-tempe.

d. Total Lemak
Anjuran asupan lemak di Indonesia adalah 20-25% energi. lemak jenuh < 7%
kebutuhan energi dan lemak tidak jenuh ganda <10% kebutuhan energi,
sedangkan selebihnya dari lemak tidak jenuh tunggal. Asupan kolesterol makanan
hendaknya dibatasi tidak lebih dari 300 mg perhari. Apabila peningkatan LDL
merupakan masalah utama, dapat diikuti anjuran diet disiplin diet dislipidemia.
Tujuan utama pengurangan konsumsi lemak jenuh dan kolesterol adalah untuk
menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

e. Garam
Anjuran asupan untuk orang dengan diabetes sama dengan penduduk biasa
yaitu tidak lebih dari 3000 mgr atau sama dengan 6-7 g (1 sdt) garam dapur,
sedangkan bagi yang menderita hipertensi ringan sampai sedang, dianjurkan

2400 mgr natrium perhari atau sama dengan 6 gr/hari garam dapur. Sumber
natrium antara lain adalah garam dapur, vetsin dan soda.

f. Kebutuhan Kalori
Kebutuhan kalori sesuai untuk mencapai dan mempertahankan berat badan
ideal. Komposisi energy adalah 45-65% dari karbohidrat, 10-20% dari protein dan
20-25% dari lemak. Ada beberapa cara untuk menentukan jumlah kalori yang
dibutuhkan orang dengan diabetes. Di antaranya adalah dengan memperhitungkan
kebutuhan kalori basal yang besarnya 25-30 kalori/kg BB ideal, ditambah dan
dikurangi bergantung pada beberapa faktor yaitu jenis kelamin, umur, aktivitas,
kehamilan/laktasi, adanya komplikasi dan berat badan.
Perhitungan berat badan ideal (BBI) dengan rumus Brocca yang dimodifikasi:

a. BBI = 90% x (TB dalam cm-100) x 1 kg


b. Bagi pria dengan TB di bawah 160 cm dan wanita di bawah 150 cm,
rumus modifikasi menjadi: BBI = (TB dalam cm – 100) x 1 kg
c. BB Normal : bila BB ideal ± 10%
d. Kurus : < BBI - 10%
e. Gemuk : > BBI + 10%
Faktor-faktor penentu kebutuhan energy yaitu:
a. Jenis kelamin
Kebutuhan kalori wanita sebesar 25 kkal/kg BB ideal dan pria 30 kkal/kg BB
ideal
b. Umur
Pasien usia > 40 tahun , kebutuhan kalori :

1. 40-59 tahun dikurangi 5% dari energi basal


2. 60-69 tahun dikurangi 10 % dari energi basal
3. 70 tahun dikurangi 20% dari energi basal
Pada bayi dan anak-anak kebutuhan kalori adalah jauh lebih tinggi daripada
orang dewasa, dalam tahun pertama bisa mencapai 112 kal/kg BB.
Umur 1 tahun membutuhkan lebih kurang 1000 kalori dan selanjutnya pada
anak-anak lebih daripada 1 tahun mendapat tambahan 100 kalori untuk tiap
tahunnya.

c. Aktifitas fisik atau pekerjaan


Kebutuhan kalori ditambah sesuai dengan intensitas aktifitas fisik
Penambahan kalori dari aktifitas fisik:
1. Keadaan istirahat : ditambah 10% dari kebutuhan basal
2. Keadaan aktifitas ringan: ditambahkan 20% dari kebutuhan basal
3. Keadaan aktifitas sedang: ditambahkan 30% dari kebutuhan basal
4. Keadaan aktifitas berat dan sangat berat: ditambahkan 40 & 50% dari
kebutuhan basal
Jenis aktifitas dikelompokkan sebagai berikut :
1. Keadaan istirahat : berbaring di tempat tidur.
2. Ringan : pegawai kantor, pegawai toko, guru, ahli hukum, ibu rumah
tangga dan lain-lain
3. Sedang : pegawai di industri ringan, mahasiswa, militer yang sedang tidak
perang, .
4. Berat : petani, buruh, militer dalam keadaan latihan, penari, atlit.
5. Sangat berat : tukang becak, tukang gali, pandai besi.

d. Berat badan
1. Bila gemuk: dikurangi 20-30% tergantung dari tingkat kegemukan
2. Bila kurus: ditambah 20-30% tergantung dari tingkat kekurusan untuk
menambah berat badan.
Untuk tujuan penurunan berat badan jumlah kalori yang diberikan paling
sedikit 1000-1200 kalori perhari untuk wanita dan 1200-1600 kalori perhari
untuk pria.

Pembagian makanan sejumlah kalori terhitung dibagi dalam 3 porsi besar


makan pagi (20%), siang (30%) dan sore (25%) serta 2-3 porsi makanan
ringan (10-15%). Untuk meningkatkan kepatuhan pasien, sejauh mungkin
perubahan dilakukan secara bertahap dan harus disesuaikan dengan kebiasaan
makan.

DAFTAR PUSTAKA
Soeparman dkk, 1999,  Ilmu Penyakit dalam, Jilid 1, edisi 3. FKUI Press,
Jakarta.

Arif Mansyoer,dkk,1999, Kapita selecta kedokteran jilid 1, edisi ketiga,


media aesculapius FKUI , Jakarta

Anda mungkin juga menyukai