Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) JAJANAN SEHAT

Mata Kuliah Pendididkan dan Promosi Kesehatan


Dosen pengampu : Irnawati Ph,D

Disusun oleh :
NAMA : DIAN PRAMESTI WULAN
NIM : 202202030102
KELAS : 2C

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN


PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN TAHUN 2023
Mata Ajar : Pendidikan dan Promosi Kesehatan
Topik : Jajanan Sehat
Sub Topik : Jajanan Sehat yang baik dikonsumsi
Tanggal : 16 Juni 2023
Tempat : SD N 1 Kalirandu
Sasaran : Anak-anak sekolah dasar

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Latar Belakang
Saat ini banyak jenis jajanan untuk anak-anak. Bentuk dan tampilannya pun
beragam. Aneka jajanan tersebut dapat kita temui di warung sekitar rumah, minimarket,
pedagang di sekolah, hingga penjual makanan yang berada di sekeliling tempat bermain
anak-anak. Secara umum anak-anak menyukai jajanan, tapi bukan berarti anak-anak
bisa dengan bebas memilih jajanan yang mereka inginkan. Kehadiran orang tua sangat
penting dalam mendampingi anak memilih jajanan sehat dan bergizi serta memberikan
pemahaman kepada anak tentang jajanan yang baik bagi kesehatan sehingga anak tidak
jajan sembarangan.
jajanan sehat merupakan camilan atau makanan selingan yang mengandung
nutrisi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi anak serta tidak memberikan efek samping
yang membuat anak bisa mengalami gangguan kesehatan. Salah satunya, kandungan
zat gizi makro atau zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar sebagai sumber
energi seperti karbohidrat, lemak, dan protein yang dapat membantu pertumbuhan dan
perkembangan anak. Dalam memilih jajanan sehat, orang tua perlu membatasi
kandungan gula, garam, dan lemak untuk menghindari risiko masalah kesehatan seperti
obesitas. Saat ini banyak jajanan orang dewasa yang dapat dengan mudah diakses dan
dikonsumsi anak-anak seperti makanan cepat saji yang tinggi kandungan gula, garam,
dan lemaknya yang dapat memberikan dampak tidak sehat bagi anak dalam jangka
panjang. Oleh karena itulah pentinganya pengawasan orang tua serta pengetahuan si
anak tentang jajanan sehat yang sebaiknya dikonsumsinya.
B. Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah diadakan penyuluhan peserta atau anak anak sekolah dasar
dapat mengetahui tentang jajanan sehat
b. Tujuan khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta mampu:
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian jajanan sehat.
b. Peserta dapat menyebutkan manfaat jajanan sehat.
c. Peserta dapat menjelaskan bagaimana cara memilih jajanan sehat.
d. Peserta dapat menyebutkan dampak dari jajanan yang tidak sehat.
C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
D. Media
1. Power Point
2. SAP
3. Leaflet
4. Alat Peraga
E. Setting Tempat

D
B
A

C
Keterangan :
A :Pemateri
B :Moderator
C :Peserta
D :Layar Proyektor
F. Strategi Pelaksanaan
NO TAHAP WAKTU KEGIATAN SASARAN MEDIA
PENYULUHAN
1 Pembuka 5 menit 1. Mengucapkan 1. Menjawab Kata-kata
salam salam atau
2. Memperkenalkan 2. Bertanya kalimat
diri mengenai
3. Menyampaikan perkenalan
tujuan materi dan tujuan
4. Menyampaikan 3. Mendengark
pokok an dan
pembahasan menyimak
5. Kontrak waktu 4. Memberikan
6. Melakukan respon untuk
apersepsi apersepsi
2 Pelaksanaan 15 menit 1. Menyampaikan 1. Mendengark Power
materi an dan Point dan
2. Menjelaskan menyimak Poster
definisi jajanan 2. Bertanya
sehat. mengenai
3. Menjelaskan hal-hal yang
manfaat jajanan belum jelas
sehat. dan
4. Menjelaskan dimengeti
bagaimana cara
memilih jajanan
sehat.
5. Menjelaskan
dampak dari
jajanan yang
tidak sehat.
3 Penutup 5 menit 1. Melakukan 1. Dapat Kata-kata
evaluasi menjawab dan
2. Menyampaikan pertanyaan kalimat
kesimpulan yang
materi diajukan
3. Mengakhiri 2. Mendengar
pertemuan dan 3. Memperhatik
menjawab salam an
4. Menjawab
salam
G. Evaluasi
1. Persiapan
a. Sasaran dan media disiapkan sebelum proses penyuluhan Kesehatan
b. Materi yang digunakan sudah siap
c. Sasaran sudah siap ditempat yang ditentukan
2. Proses
a. Proses kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancer
b. Sasaran mengerti tentang materi
3. Hasil
Hasil yang diharapkan Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan sasaran mampu:
a. Peserta mampu memahami pengertian jajanan sehat
b. Peserta mampu memahami manfaat jajanan sehat
c. Peserta mampu memahami cara memilih jajanan sehat
d. Peserta mampu memahami dampak dari jajanan yang tidak sehat
e. Peserta mampu memahami contoh jajanan sehat yang boleh
dikonsumsi

4. Pertanyaan
a. Apa pengertian dari jajanan sehat?
b. Jelaskan apa manfaat dari jajanan sehat!
c. Bagaimana cara memilih jajanan sehat?
d. Sebutkan dampak dari jajanan yang tidak sehat bila dikonsumsi?
e. Apa saja contoh jajanan sehat yang boleh dikonsumsi?
FORMAT EVALUASI
NO PERTANYAAN YA* TIDAK*

1 Peserta dapat memahami pengertian


jajanan sehat

2 Peserta mampu menjelaskan


manfaat jajanan sehat

3 Peserta mampu menjelaskan cara


memilih jajanan sehat

4 Peserta mampu memberikan


menjelaskan dampak dari jajanan
yang tidak sehat,
5 Peserta dapat menjelaskan
memberikan contoh dari jajanan
sehat

(*) beri tanda cek (√) sesuai observasi


LAMPIRAN TEORI
A. Pengertian
Jajanan sehat merupakan camilan atau makanan selingan yang mengandung
nutrisi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi anak serta tidak memberikan efek samping
yang membuat anak bisa mengalami gangguan Kesehatan. Jajanan yang bergizi dan
tidak mengandung zat-zat berbahaya bagi tubuh yang disajikan dan diperjual belikan
oleh pedagang kaki lima,toko-toko makanan maupun swalayan. (Arya, 2022)
Pada saat ini masih banyak masyarakat yang tidak peduli terhadap apa yang
mereka makan, baik dewasa maupun anak-anak. Bagi masyarakat, hal terpenting dari
makanan adalah rasa yang enak, porsi yang banyak, dan harga yang pas. Masyarakat
khususnya anak-anak cenderung membeli makanan tanpa memperhatikan
kebersihannya. Sehingga sering terjadi mereka menjadi korban dari jajanan yang tidak
sehat. Hal ini terjadi karena minimnya pengetahuan tentang bagaimana mengenali
jajanan yang aman. Jajanan anak sekolah yang kurang terjamin kesehatannya dapat
menyebabkan keracunan, gangguan pencernaan, dan jika berlangsung lama akan
menyebabkan status gizi yang buruk. Berdasarkan survei Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) Indonesia tahun 2014, masih banyak ditemukan jajanan sekolah
yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan, sebab
makanan bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada tubuh,
melainkan kandungan gizi yang baik dari segi kuantitas maupun kualitas diperlukan
agar tumbuh kembang anak dapat optimal. (Nina Sumarni, 2020)
Konsumsi jajanan merupakan hal yang sangat melekat pada anak. Anak-anak
seringkali membeli makanan diluar dan tidak memperhatikan kebersihan serta
kandungan yang ada pada makanan tersebut. Berdasarkan survei Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM), lebih dari 99% anak mengkonsumsi jajanan saat di sekolah.
Tingginya persentase anak yang mengkonsumsi jajanan memungkinkan risiko
terjadinya masalah kesehatan pada anak menjadi lebih besar. Kurangnya pengetahuan
menjadi salah satu penyebab anak tetap mengkonsumsi jajanan tidak sehat. Padahal
jajanan tersebut mengandung zat-zat aditif yang dapat bersifat karsiogenik bagi tubuh
(Nasution 2015). Hasil pengawasan Badan POM, menunjukkan jajanan anak sekolah
yang tidak memenuhi syarat berkisar antara 40% - 44%. Jajanan anak sekolah tidak
memenuhi persyaratan keamanan pangan disebabkan oleh penggunaan bahan
berbahaya yang dilarang digunakan untuk pangan seperti formalin, boraks, zat pewarna
rhodamin B dan methanyl yellow (Sajiman, Nurhamidi, and Mahpolah 2015). Hal ini
tentunya menjadi masalah serius yang memerlukan perhatian dari semua pihak. Zat-zat
aditif yang terakumulasi dalam tubuh anak akan menimbulkan penyakit berbahaya
salah satunya adalah kanker Hasil Riset Kesehatan Dasar (Kemenkes 2013)
menunjukkan prevalensi kanker anak usia 0-14 tahun, yaitu 16.291 kasus. Saat ini
diperkirakan jauh meningkat jumlah kasusnya. Meskipun timbulnya kanker tidak
langsung terlihat setelah anak mengkonsumsi jajanan tersebut, tetapi pencegahan dan
antisipasi tetap harus dilakukan secara dini. (Nina Sumarni, 2020)
Edukasi kepada anak perlu dilakukan agar anak memiliki pengetahuan untuk
membedakan jajanan sehat dan jajanan tidak sehat. Karena kita ketahui bahwa
pengetahuan dapat mempengaruhi perilaku dan sikap seseorang. Perilaku ditentukan
oleh faktor pengetahuan. Dengan mengetahui ciri-ciri jajanan yang tidak sehat, anak
dapat terhindar dari konsumsi zat aditif yang berbahaya bagi tubuh. Pengetahuan
tentunya tidak hanya diberikan kepada anak saja, namun edukasi kepada orang tua juga
sangat diperlukan. Orang tua memegang peranan penting dalam mengontrol dan
mengawasi konsumsi makanan pada anak. Orang tua dapat diedukasi agar tidak
memiliki kebiasaan memberikan uang jajan kepada anak. Uang jajan dapat diganti
dengan penyiapan dan pemberian bekal sehat kepada anak. Hal ini dapat menghindarkan
anak dari perilaku jajan diluar. Bekal dapat terdiri dari makanan pokok dan jajanan sehat
yang ibu buat secara mandiri dan hygienis dirumah. (Nina Sumarni, 2020)
B. Jenis makanan sehat
digolongkan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu:
1. Makanan jajanan yang berbentuk panganan, seperti kue kecil-kecil, pisang goreng
dsb.
2. Makanan jajanan yang diporsikan (menu utama), seperti pecal, mie bakso, nasi
goreng dsb.
3. Makanan jajanan yang berbentuk minuman, seperti es krim, es campur, jus buah
dan sebagainya
C. Syarat jajanan sehat
1. Bersih, bebas dari kuman , lalat dan debu
2. Dimasak dengan matang
3. Bergizi tinggi, tidak terlalu manis dan berlemak tinggi
4. Bervariasi
5. Tidak berpengawet berbahaya dan pemanis buatan
6. Tidak Basi dan Beracun.
D. Bagaimana cara memilih jajanan sehat
1. Tidak kadarluasa
2. Pembungkusbaik, tidak penyok
3. memiliki izin depkes.
4. Tidak memakai kertas koran
5. Penjualnya mencuci tangan
6. tidak memegang uang sblm memegang makanan.
7. Memakai penjepit makanan / sendok/ Alat yang bersih
8. Hindari makanan terlalu manis dan berlemak serta minuman yang bersoda

E. Syarat tempat berjualan jajanan sehat


1. Jauh dari lalu lalang , WC, selokan dan genangan air
2. Nyaman dan bersih
3. Tidak dibawah tangga
4. Tertutup tidak ada lalat
5. Peralatan yang bersih
6. Lap yang bersih.
7. tempat sampah tertutup
F. Potensi dan masalah jajanan
1. Cemaran biologis :
a. rendahnya kondisi higiene dan sanitas
2. Cemaran Kimia
a. formalin, rhodamin B, boraks, dan methanil yellow
3. Cemaran Fisik
a. rambut potongan kayu, serangga, pasir, batu, pecahan kaca, isi
staples,dll.
4. Cemaran Radiasi
G. Manfaat jajanan sehat
Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari penyakit.
H. Cara memilih jajanan sehat yang baik
1. Bersih
2. Jauh dari tempat sampah, got, debu dan asap kendaraan bermotor
3. Tertutup
4. Tidak bekas dipegang-pegang orang
5. Tidak terlalu manis dan berwarna mencolok
6. Masih segar
7. Tidak digoreng dengan minyak goreng yang sudah keruh
8. Tidak mengandung zat pemanis, zat pengawet, zat penyedap, dan zat pewarna
buatan
9. Bau tidak apek atau tengik
10. Tidak dibungkus dengan kertas bekas atau Koran
11. Dikemas dengan plastik atau kemasan lain yang bersih dan aman
12. Lihat tanggal kadaluwarsa

I. Contoh jajanan sehat


Susu, roti, biskuit, buah-buahan.
J. Contoh jajanan tidak sehat
1. Es mambo berwarna mencolok dan terlalu manis adalah pemanis buatan dan
pewarna makanan
2. Permen menggunakan pemanis buatan dan pewarna makanan
3. Bakso menggunakan bahan pengenyal
4. Chiki/ makanan ringan menggunakan MSG sebagai penambah rasa, zat pewarna
dan pemanis buatan
5. Gorengan memakai minyak goreng bekas dipakai berkali-kali sehingga minyak
sudah berwarna sangat keruh
6. Kue berwarna mencolok menggunakan pewarna makanan
7. Es sirup/ minuman berwarna mencolok adalah tidak higienis, memakai air
mentah, dan terdapat zat pewarna makanan.
K. Dampak dari jajanan tidak sehat
1. Pemanis buatan: sakarin mengakibatkan kanker kandung kemih.
2. Pewarna tekstil: Rhodamine B mengakibatkan pertumbuhan lambat, gelisah.
3. Bahan pengenyal (boraks) mengakibatkan demam, kerusakan ginjal, diare,
mual, muntah, pingsan, kematian.
4. Penambah rasa: Mono Sodium Glutamat (MSG) mengakibatkan pusing, selera
makan terganggu, mual, kematian.
5. Bahan pengawet: formalin mengakibatkan sakit perut, kejang-kejang, muntah,
kencing darah, tidak bisa kencing, muntah darah, hingga akhirnya menyebabkan
kematian.
6. Timah mengakibatkan pikiran kacau, pingsan, lemah, tidak ingin bermain, sulit
bicara, mual, muntah.
7. Makanan tidak bergizi mengakibatkan Gangguan berfikir Makanan
mengandung mikroba, basi atau beracun adalah sakit perut, diare. (Madhani,
2018)
DAFTAR PUSTAKA
Arya. (2022). Satuan Acara Penyuluhan (SAP). (Arya, Ed.) Studocu, 7.
Madhani, A. (2018). SAP jajanan sehat . (A. Madhani, Ed.) Academia Edu, 9. Retrieved from
https://www.academia.edu/37969666/SAP_JAJANAN_SEHAT_FIX
Nina Sumarni, U. R. (2020, Agustus). PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG JAJANAN
SEHAT DI SEKOLAH DASAR NEGERI JATI III TAROGONG KALER GARUT. (U.
R. Nina Sumarni, Ed.) Jurnal Pengabdian kepada masyarakat, 3,No.2. doi:
https://doi.org/10.24198/kumawula.v3i2.28026

Anda mungkin juga menyukai