Anda di halaman 1dari 18

COVER

PANCASILA SEBAGAI SOLUSI PERSOALAN BANGSA DAN


NEGARA (STUDI KASUS KORUPSI)
Dosen Pengampu : Drs. M. Mujiyanto. M.Pd.

Disusun oleh :
Nama : Dian Pramesti Wulan
Nim : 202202030102
Kelas : 2C

SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN
PEKALONGAN TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya terhadap
terwujudnya makalah ini.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Pekalongan, 21- Juni- 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Contents
COVER ................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR .............................................................................................. 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4

A. Latar Belakang ............................................................................................. 4

B. Tujuan........................................................................................................... 4

C. Manfaat ........................................................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 6

A. Arti penting pancasila ................................................................................ 6

B. Makna lambang Pancasila ........................................................................ 7

C. Korupsi di Indonesia .................................................................................. 9

D. Nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi permasalahan bangsa


Indonesia .......................................................................................................... 13

E. Implementasi Pancasila dalam kasus korupsi ....................................... 14

F. Urgensi upaya pencegahan tindak pidana korupsi di Indonesia ......... 15

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 17

A. Simpulan .................................................................................................... 17

B. Saran ........................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 18

3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Eksistensi Pancasila di era globalisasi di Indonesia begitu urgen, hal
ini disebabkan karena Pancasila mempunyai peranan penting yaitu sebagai Ideologi
Negara dan Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Maka dari itu, Pancasila harus
selalu bersemayam di dalam setiap jiwa bangsa Indonesia, khusunya Mahasiswa
sebagai generasi penerus bangsa yang diberikan amanah untuk menjaga,
mempertahankan, dan mengamalkan Pancasila sebagai Ideologi Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa Indonesia ke dalam kehidupan sehari-hari. (Hidayatilah,
2016)
Korupsi adalah masalah besar bagi bangsa Indonesia. Karena dapat
menyebabkan masyarakat menjadi menderita dan berakibat terguncangnya
perekonomian negara tersebut. Korupsi ini dapat terjadi karena semakin lemahnya
implementasi kelima sila Pancasila. Terlepas dari itu semua tidak ada solusi lain
untuk mengatasinya selain sangat diperlukannya kesadaran para mereka koruptor
agar lebih dapat mengimplementasikan nilai Pancasila dalam ruang lingkup kecil
maupun besar dengan sebaik mungkin. Ruang lingkup kecil terdiri dari keluarga
dan masyarakat, sedangkan ruang lingkup besar terdiri dari pemerintah ataupun
negara itu sendiri. Dan teruntuk kepada para penegak hukum diharuskan untuk
membela keadilan seadil-adil nya karena agar dapat bisa mengatasi atau bahkan
menghilangkap kasus korupsi ini dengan cara memberikan sebuah apresiasi seperti
dengan pemberian hadiah dan sanksi yang tegas sehingga lahirlah negara yang anti
korupsi. (Maharani, 2021)
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui arti penting Pancasila.
2. Untuk mengetahui makna lambang Pancasila.
3. Untuk mengetahui korupsi di Indonesia.
4. Untuk mengetahui nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi permasalahan
bangsa Indonesia.
5. Untuk mengetahui implementasi Pancasila dalam kasus korupsi
6. Untuk mengetahui urgensi upaya pencegahan tindak pidana korupsi di
Indonesia

4
C. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Memberikan pemahaman arti penting Pancasila.
2. Memberikan pemahaman makna lambang Pancasila.
3. Memberikan pemahaman korupsi di Indonesia.
4. Memberikan pemahaman nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi
permasalahan bangsa Indonesia.
5. Memberikan pemahaman implementasi Pancasila dalam kasus korupsi
6. Memberikan pemahaman urgensi upaya pencegahan tindak pidana korupsi
di indonesia

5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Indonesia merupakan sebuah negara yang didirikan dengan penuh
perjuangan setelah mengalami masa penjajahan yang begitu lama. Dan atas berkat
dan rahmat Allah Indonesia bisa merdeka dan bebas dari belenggu penjajahan.
Tahun demi tahun setelah Indonesia merdeka tidak mulus begitu saja banyak
masalah dan kasus yang sering bermunculan. Setelah masalah dan kasus yang satu
selesai namun datang lagi masalah dan kasus baru. Bahkan masalah dan kasus yang
pernah terjadi sering kali terulang kembali. Untuk itu pemerintah berunding
sehingga mengeluarkan berbagai kebijakan-kebijakan, sanksi, hukuman demi
memberantas atau menghentikan masalah dan kasus yang terjadi di Indonesia.
Namun berbagai kebijakan tersebut berjalan tidak sesuai harapan bahkan tidak
dapat membuahkan hasil. Yang ada malah masalah dan kasus semakin menjadi dan
merajalela di Indonesia. Salah satu contoh masalahnya yaitu korupsi.
A. Arti penting pancasila

Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 yang ditandai oleh pidato yang
dilakukan oleh Presiden Soekarno. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa
yang memiliki fungsi utama sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila sebagai
dasar negara merupakan pemberi arah bagi masa depan bangsa. Pancasila
dirumuskan dalam sidang pertama BPUPKI yang dilaksanakan pada 29 Mei hingga
1 Juni 1945 lalu disahkan pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945, pada sidang
tersebut disetujui bahwa Pancasila dicantumkan dalam Undang-Umdang Dasar
1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah. Dalam sidang tersebut,
pembahasanya berkaitan dengan dasar negara Indonesia. Pancasila digunakan
dalam mengatur pemerintahan negara dan penyelenggaraan negara.

6
Arti penting Pancasila sebagai dasar negara berarti Pancasila dijadikan
pedoman dalam bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi dasar atas seluruh pasal pasal
yang terdapat pada UUD 1945. Lambang Pancasila adala Burung Garuda yang
kepalanya menoleh ke sebelah kanan heraldik melambangkan kekuatan dan gerak
yang dinamis yang terlihat dari sayapnya yang mengembang, siap terbang ke
angkasa. Perisai yang menyerupai jantung yang digantung dengan rantai pada leher
Garuda dan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap
satu" yang tertulis diatas pita yang dicengkeram Garuda. (Diyah Febriyana, 2022)
B. Makna lambang Pancasila
NO LAMBANG MAKNA

1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila pertama dilambangkan dengan Perisai


hitam dengan sebuah bintang emas berkepala
lima (bersudut lima) yang diartikan dengan
sebuah cahaya seperti layaknya Tuhan yang
menjadi cahaya kerohanian bagi setiap
manusia.
(Bintang)

2. Sila Kedua: Kemanusiaan Yang Adil Dan


Beradab

Sila kedua dilambangkan Rantai yang


disusun atas gelang gelang kecil ini
menandakan hubungan manusia satu sama
lain yang saling membantu.

(Rantai)

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

Sila Ketiga dilambangkan dengan pohon


beringin dibagian kiri atas perisai berlatar
putih. Hal ini mencerminkan kesatuan dan
persatuan Indonesia walaupun memiliki
berbagai latar belakang budaya yang berbeda
beda.
(Beringin)

7
4. Sila Keempat: Kerakyatan Yang Dipimpin
Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan / Perwakilan

Sila keempat dilambangkan dengan kepala


banteng pada bagian kanan atas perisai
berlatar merah yang artinya manusia dalam
pengambilan keputusan harus dilakukan
(Banteng) secara musyawarah salah satunya dengan
cara berkumpul untuk mendiskusikan
sesuatu.
5. Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia

Sila kelima dilambangkan dengan padi dan


kapas dibagian kanan bawah perisai yang
berlatar putih. Kapas dan padi mencerminkan
pangan dan sandang yang merupakan
kebutuhan pokok semua masyakarat
(Padi dan Kapas) Indonesia tanpa melihat status maupun
kedudukannya.

Fungsi dan Manfaat Pancasila


Sebagai Dasar Negara Fungsi :
1. Dasar berdiri dan tegaknya NKRI
2. Dasar partisipasi warga NKRI
3. Dasar dan sumber hukum nasional
4. Dasar kegiatan penyelenggaraan negara
5. Dasar pergaulan antar warga NKRI
Manfaat :
1. Untuk mencapai tujuan dan cita cita bangsa
2. Pancasila sebagai pemersatu kesatuan bangsa Indonesia
3. Pancasila menjadi alat mempertahankan berdirinya bangsa Indonesia.

8
C. Korupsi di Indonesia
Korupsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi,
yayasan, dsb) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Kasus korupsi di Indonesia
saat ini terus terjadi dan faktor utamanya adalah faktor ekonomi seperti tingkat
pendapatan yang tak cukup untuk memenuhi kehidupan sehari hari. Dampak
korupsi pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah kemiskinan, banyak yang
menganggap korupsi adalah hal yang remeh tetapi sebenarnya korupsi merupakan
perilaku yang sangat menyimpang dari segi norma maupun moral sehingga masih
banyak kemiskinan yang ada di Indonesia saat ini. Hingga saat ini, berdasarkan data
Komisi Pemberantasan Korupsi.
(KPK) ada 1261 kasus korupsi yang terjadi sepanjang 2004 hingga 3
Januari 2022, sangat memprihatinkan bagi masyarakat Indonesia dan kasus korupsi
paling terbesar di Indonesia adalah Surya Damadi dengan kerugian mencapai 78
triliun. Dampak korupsi pada perekonomian yaitu meningkatnya kemiskinan
absolut dan dampak pada ketimpangan yaitu munculnya kemiskinan relatif. Banyak
sekali kasus korupsi yang terus menerus meningkat di Indonesia saat ini. Timbulnya
dampak dari korupsi yang membuat masyakarat bawah semakin menderita. Banyak
cara mengatasi masalah korupsi di negeri Indonesia ini dengan penguatan badan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) penyelidikan, penuntutan, peradilan yang
seadil adilnya, dan penghukuman kepada koruptor dengan efek jera. (Diyah
Febriyana, 2022)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Sejak dibentuk pada tahun 2003, Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) telah memainkan peran dan prestasi besar dalam pemberantasan korupsi,
khususnya di bidang penegakan hukum. KPK telah aktif memerangi korupsi selama
satu dekade, tetapi banyak pelaku telah ditangkap dan diadili. Tidak seperti lembaga
penegak hukum lainnya seperti polisi, kejaksaan, dan bahkan pengadilan, bahkan
penjahat kelas atas pun mudah ditangkap. Sebelum memaparkan pencapaian KPK,
saya akan menjelaskan secara berurutan visi dan misi KPK, kedudukan dan tugas
KPK, wewenang dan tugas KPK, struktur organisasi KPK, dan kode etik KPK.

9
Strategi jangka pendek KPK berpotensi memberikan manfaat langsung,
dan penting untuk mengambil tindakan, membangun banyak etika dan membangun
sistem manajemen untuk menjadikan instansi pemerintah lebih efisien dan
profesional. Strategi jangka menengah, yang secara sistematis dapat mencegah
korupsi, harus dapat mendorong efisiensi dan efektivitas, memotivasi
kepemimpinan yang efisien dan efektif, dan meningkatkan partisipasi dalam proses
perbankan pemerintah, penganggaran, dan pengadaan, dan kegiatan untuk
membangun infrastruktur informasi. Pengungkapan dalam proses pengambilan
keputusan untuk membuat keputusan pemerintah dan meningkatkan akses publik
kepada pemerintah. Strategi jangka panjang yang diharapkan dapat mengubah
persepsi dan budaya masyarakat antara lain yaitu kegiatan membangun dan
mendidik masyarakat terhadap korupsi, membangun tata pemerintahan yang baik
sebagai bagian vital dari sistem pendidikan negara, dan memperkuat sistem sumber
daya manusia, termasuk pembangunan (ketenagakerjaan).gaji, evaluasi) kinerja dan
pengembangan) kualitas. Sasaran strategi ke depan adalah membentuk lembaga
KPK yang efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan yang dilakukan
meliputi struktur organisasi, kode etik, rencana strategis, rencana kinerja, anggaran,
pengembangan prosedur operasi standar, pengembangan sistem manajemen
personalia, perekrutan konsultan dan karyawan dan pelatihan. pegawai, penyiapan
pengelolaan keuangan, penyiapan pendukung, penyediaan teknologi informasi,
sarana dan prasarana, serta penyiapan mekanisme pengendalian intern.
Strategi pencegahan bertujuan untuk menciptakan sistem antikorupsi
yang kredibel. Kegiatan yang akan dilakukan antara lain peningkatan efektifitas
sistem pelaporan kekayaan administrasi negara, pembuatan sistem pelaporan
penghargaan dan sosialisasi, pembuatan sistem pelaporan pengaduan dan sosialisasi
publik, serta penyempurnaan sistem administrasi pemerintahan dan publik.
Layanan anti-korupsi, penelitian dan pengembangan teknologi dan metode
mendukung perang melawan korupsi. Strategi penegakan tersebut bertujuan untuk
meningkatkan penyidikan kasus korupsi. Untuk itu, (1) pengembangan sistem
peradilan pidana dan prosedur korupsi yang ditangani langsung oleh KPK; (2)
penyidikan, penyidikan, dan penuntutan perkara korupsi oleh KPK; (4)

10
mengidentifikasi kelemahan hukum dan kontradiksi antara antikorupsi undang-
undang, dan (5) pemetaan kegiatan terkait korupsi.
Kedudukan, Tugas, Wewenang dan Kewajiban KPK
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 menetapkan KPK
sebagai lembaga negara yang independen dan tidak terpengaruh dalam pelaksanaan
tugas dan wewenangnya. KPK dibentuk untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas upaya pemberantasan korupsi. Dalam menjalankan tugas dan
amanatnya, KPK berpedoman pada nilai-nilai kepastian hukum, keterbukaan,
akuntabilitas, kebaikan bersama dan proporsionalitas. Berdasarkan kedudukannya,
KPK memiliki tugas sebagai berikut.
1. Berkoordinasi dengan lembaga antikorupsi
Dalam melaksanakan tugas utama (koordinasi) yang pertama,
KPK memiliki kewenangan sebagai berikut: Menetapkan sistem pelaporan
kegiatan antikorupsi; meminta informasi aktivitas antikorupsi dari instansi
terkait. Mengadakan audiensi publik atau pertemuan dengan lembaga yang
diberdayakan untuk memberantas korupsi. Meminta laporan dari lembaga
antikorupsi terkait.
2. Mengawasi lembaga antikorupsi
Dalam melaksanakan tugas pengawasannya yang kedua, KPK
memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan, penyidikan, atau
pemeriksaan terhadap lembaga yang melaksanakan tugasnya, kewenangan
yang terkait dengan pemberantasan korupsi, dan lembaga penyelenggara
pelayanan publik. Dalam menjalankan kewenangan tersebut, KPK juga
berwenang untuk mengambil alih penyidikan atau penuntutan tindak pidana
korupsi yang dilakukan oleh polisi atau penuntut umum. Jika KPK
mengambil alih penyidikan atau penuntutan, polisi atau kejaksaan harus
menyerahkan tersangka dan berkas perkara, beserta barang bukti dan
dokumen lain yang diperlukan, dalam waktu 14 hari kerja sejak menerima
permintaan KPK.
3. Melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan tindak pidana korupsi
Dalam melaksanakan tugas penyidikan, penyidikan, dan
penuntutan pidana, KPK berwenang:

11
a. Melakukan panggilan telepon dan merekam percakapan
b. Memerintahkan kepada pejabat yang berwenang untuk melarang
seseorang pergi ke luar negeri
c. Meminta bank atau lembaga keuangan lain untuk menjelaskan
keadaan keuangan tersangka atau terdakwa yang sedang diperiksa
d. Memerintahkan atasan atau atasan tersangka untuk memberhentikan
sementara tersangka dari tugasnya
e. Meminta data properti serta data pajak tersangka atau terdakwa dari
organisasi terkait
f. Menghentikan sementara suatu transaksi keuangan, transaksi bisnis
dan pengaturan lainnya atau mencabut untuk sementara waktu izin,
izin dan konsesi yang diberikan atau dipegang oleh tersangka atau
terdakwa berdasarkan bukti permulaan yang cukup terkait dengan
tindak pidana korupsi yang sedang diselidiki
g. Mencari bantuan dari Interpol Indonesia atau lembaga penegak
hukum negara lainnya untuk mencari, menangkap, dan menyita
barang bukti di luar negeri
h. Meminta bantuan kepada kepolisian atau pejabat lain yang
berwenang untuk melakukan penangkapan, penahanan,
penggeledahan, dan penyitaan dalam perkara tindak pidana korupsi
yang ditangani.
4. Pencegahan korupsi
Dalam menjalankan fungsi pencegahannya, KPK berhak:
a. mencatat dan memeriksa laporan kekayaan pejabat public
b. menerima laporan dan menetapkan status tantiem
c. menyelenggarakan program pendidikan antikorupsi di semua
jenjang Pendidikan
d. merancang dan mendorong pelaksanaan program sosialisasi
pemberantasan korupsi
e. melakukan kampanye anti korupsi, kampanye publik anti korupsi,
dan

12
f. melakukan kerjasama bilateral atau multilateral untuk memberantas
korupsi
5. Tindakan untuk mengawasi penyelenggaraan pemerintahan negara
Dalam melaksanakan tugas monitor sebagaimana diatur pada pasal 6
UU Nomor 30 Tahun 2002, KPK berwenang:
a. Melakukan pengkajian terhadap sistem pengelolaan administrasi
pada seluruh forum negara & pemerintah
b. Memberi saran pada pimpinan forum negara & pemerintah buat
melakukan perubahan apabila menurut output pengkajian, sistem
pengelolaan administrasi tadi berpotensi korupsi
c. Melaporkan pada Presiden Republik Indonesia, Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia, & Badan Pemeriksa Keuangan, apabila
saran Komisi Pemberantasan Korupsi tentang usulan perubahan tadi
tidak diindahkan.
D. Nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi permasalahan bangsa
Indonesia
Menurut (Saputra, 2017) menyebutkan bahwa Pancasila merupakan
sebuah bayangan dari kepribadian yang ada pada rakyat Indonesia. Namun
Pancasila tidak langsung ada begitu saja, mengalami proses demi proses. Bahkan
ketika merumuskan Pancasila pun sempat terjadinya perdebatan antara para
perumus tersebut. Karena mereka tidak ingin asal asalan untuk membentuk sebuah
dasar negara, agar dapat menjadikan sebuah dasar negara yang terbaik dari yang
baik bagi bangsa dan negara Indonesia. Setelah melewati perdebatan dan diskusi,
lahir lah konsep Pancasila yang agung dan memiliki cita-cita yang tinggi. Oleh
karena itu, jika terdapat penyimpangan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia
ini dapat dikatakan dilatarbelakangi oleh lemahnya pemahaman dan pengamalan
masyarakat Indonesia terhadap dasar negara kita yaitu Pancasila.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa memiliki penekanan bahwa masyarakat
Indonesia sudah seharusnya untuk memiliki keimanan serta kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Seperti yang kita ketahui sekarang, bahwa didalam negara
Indonesia sendiri memiliki enam agama yang resmi yaitu Islam, Kristen, Katolik,

13
Protestan, Buddha, Konghucu dan Hindu. Dan dalam setiap ajaran agama tersebut
semuanya sangat menolak akan perbuatan korupsi.
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Dalam sila ini menekankan bahwa
ternyata kasus korupsi ini telah banyak mengabaikan beberapa karakter seperti
kebenaran, keadilan, tenggang rasa, dan saling mencintai. Seorang koruptor
merupakan oaring yang sangat tidak memiliki sikap keadilan, karena hak yang
seharusnya dimiliki oleh orang lain namun malah dimakan oleh koruptor itu sendiri
untuk kepentingan pribadi.
Persatuan Indonesia. Seorang koruptor tidak memiliki sikap persatuan
antar sesame, karena mereka lebih mementingkan nafsu dan urusan pribadinya, dan
mereka tidak memikirkan bahwa korupsi dapat membuat dampak buruk seperti
dapat merusak perekonomian, melemahnya sikap positif, dan melunturkan sikap
kecintaan kepada bangsa dan negara.
Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan. Maraknya perilaku koruptor yang dilakukan oleh
para pejabat pejabat tinggi ini akan membuat kepercayaan masyarakat luntur akan
pejabat yang berwenang, karena mereka telah menitipkan demokrasi kepada wakil
rakyat tersebut.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan sudah tidak
dijunjung tinggi lagi, ketika maraknya kasus korupsi di Indonesia ini. Dimana
kurangnya dana untuk menunjang kepentingan umum yang mengakibatkan tidak
selesainya pembangunan. Dana untuk pembangunan malah ditahan ditangan para
koruptor. Sudah tidak ada kemajuan pembangunan dan kesempatan untuk
menikmati keadilan hilang begitu saja bahkan banyak sekali agenda yang tidak
berjalan sesuai harapan, dan banyaknya pembangunan yang berhenti di tengah jalan
karena kekurangan dana. (Maharani, 2021)
E. Implementasi Pancasila dalam kasus korupsi
Menurut Zevenbergen (dalam Fais Yonas Bo'a, 2018) bahwa sumber
hukum ini dapat dibedakan menjadi 2, yaitu ada sumber hukum fisik dan ada
sumber hukum resmi. Sumber hukum dimulai dari mana hukum itu berasal dari
pemahaman tentang sumber hukum substantif. Sumber ini menjadi faktor
pendukung konstruksi hukum seperti adanya interaksi sosial, interaksi dalam

14
bentuk kekuasaan politik, serta kondisi dan situasi sosial ekonomi, serta dalam
kebiasaan bentuk pemikiran, agama, kesusilaan, kondisi geografis dan
perkembangan internasional. Selain sumber dokumenter, terdapat .merupakan
kedudukan suatu kebijakan untuk memperoleh kewenangan hukum sehingga
menimbulkan adopsi.
Menurut Notonegoro (dalam Anik Kunantiyorinim, 2015),
menempatkan Pancasila merupakan norma dasar karena Pancasila dianggap
sebagai cita hukum. Sebagaimana kita ketahui bersama, dengan pengertian
Pancasila sebagai standar yang berlaku atau yang dikenal dengan Standar Dasar
Statistik, pembuatan undang-undang, pengamalan undang-undang, sehingga ketika
dilaksanakan tidak dapat dipisahkan dari undang-undang. nilai yang terkandung
dalam pancasila. (Diyah Febriyana, 2022)
F. Urgensi upaya pencegahan tindak pidana korupsi di Indonesia
Secara umum penegakan hukum pidana ini ditekankan kepada
pencegahan kejahatan dan pelaksanana hukum pidana. Penegakan hukum pidana
ini lebih difokuskan kepada pencegahan terhadap tindak pidana sebagai salah satu
sarana agar dapat mengantisipasi terjadinya akan tindak pidana. Pencegahan tindak
pidana ini tidak dapat dilakukan secara langsung begitu saja, namun sangat
diperlukannya menggunakan perenanaan secara rasional, mengandung nilai-nilai
moral bangsa, dan strategi perlindungan kepada masyarakat secara menyeluruh.
Jika melihat dari segi hukum pidana, upaya yang dapat dilakukan agar tercegahnya
tindak pidana korupsi ini hanya satu upaya yaitu dengan upaya preventif. Preventif
ini menitikberatkan kepada upaya untuk meminimalisir, mengatasi, serta mencegah
penyebab dari korupsi itu sendiri. Penyebab dari mengapa bisa terjadi korupsi
memiliki dua faktor, yaitu internal mengenai moralitas dimana melemahnya moral
masyarakat Indonesia maka dapat menyebabkan sebagian orang melakukan
korupsi. Dan ada faktor eksternal yaitu mengenai pendapatan yang tidak
mencukupi. Ini mejadikan alasan karena masih banyak masyarakat Indonesia yang
memiliki pendapatan yang pas-pas an bahkan kurang. Namun jika lebih
disederhanakan mengenai faktor utama korupsi itu terjadi karena penyalahgunaan
wewenang publik yang dimanfaatkan hanya untuk kepentingan pribadi tanpa
memikirkan orang lain. Itu artinya tindak korupsi ini, sangat besar kemungkinan

15
dilakukan oleh pejabat yang mempunyai kursi di pemerintahan. Maka dari itu
memang sudah seharusnya dilakukan sebuah rencana agar dapat membentuk suatu
strategi dalam upaya mencegah terjadinya tindak korupsi yang semakin marak ini.
Pendidikan antikorupsi memiliki tiga tujuan, pertama yaitu dapat
membentuk pengetahuan dan pemahaman kepada seluruh masyarakat mengenai
bentuk korupsi itu sendiri. Kedua, mengubah pandangan dan sikap mengenai
korupsi itu sendiri. Ketiga, dapat membentuk atau menghasilkan keterampilan baru
demi melawan tindak korupsi tersebut. (Maharani, 2021)

16
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
Pancasila sebagai dasar negara merupakan penunjuk jalan menuju
masa depan bangsa. Pancasila digunakan untuk mengatur pemerintahan negara dan
ketatanegaraan. Pancasila dijadikan pedoman dalam bertindak dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Korupsi adalah perbuatan yang
menyimpang dari ideologi Pancasila. Korupsi memiliki banyak konsekuensi, salah
satunya adalah meningkatnya kemiskinan absolut. Timbulnya efek korupsi yang
semakin menimpa kelas bawah. Ada banyak cara untuk mengatasi masalah korupsi
di Indonesia dengan memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK
memiliki kewenangan untuk menyelidiki, mengadili, melakukan peradilan yang
adil, dan menghukum korupsi dengan efek jera.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat
dipertanggungjawabkan. untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan
juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah
dijelaskan. untuk bagian terakhir dari Makalah adalah daftar Pustaka.

17
DAFTAR PUSTAKA
Diyah Febriyana, N. O. (2022, Desember). Implementasi pancasila terhadap kasus
korupsi yang terjadi di indonesia. (N. O. Diyah Febriyana, Ed.) Jurnal
Gema Keadilan.
Hidayatilah, Y. (2016, Mei 25). persepsi mahasiswa terhadap urgensi eksistensi
pancasila di era globalisasi. Institutional Repository. Retrieved from
http://eprints.umm.ac.id/id/eprint/30718
Maharani, D. D. (2021). Implementasi Pancasila dalam Mengatasi Korupsi di
Indonesia. (D. A. Delia Maharani, Ed.) Jurnal pendidikan tambusai.

18

Anda mungkin juga menyukai