Anda di halaman 1dari 19

PROSEDUR MELAKUKAN PENGHISAPAN LENDIR

NO KOMPONEN PENILAIAN (Aspek2 yang dinilai)

1 Persiapan alat
▪ Alat penghisaplendir dengan botol berisi larutan desinfektan, misalnya Lisol 2%
▪ Kateter penghisap steril
▪ Pinset steril
▪ Sarung tangan steril
▪ 2 kom kecil tertutup:
o 1 berisi aquadest/NaCl 0,9%
o 1 berisi cairan desinfektan (savlon)
▪ Kertas tisu
▪ Plester dan gunting
▪ Oksigen
2 Persiapan Pasien
▪ Kontrak
▪ Jelaskan tujuan dari tindakan yang akan diberikan.
3 Prosedur kerja
a. Cuci tangan
b. Membantu pasien dalam posisi terlentang dengan kepala miring kearah
perawat
c. Perawat memakai sarung tangan
d. Menghubungkan kateter penghisap dengan selang penghisap
e. Menghisap lendir dengan cara:
o Menghidupakn mesin
o Masukkan kateter penghisap kedalam kom berisi aquadest/NaCl 0,9%
untuk mengontrol apakah alat penghisap bekerja dengan baik dan
mencegah trauma pada mukosa
o Menjepit pangkal kateter dengan tangan kiri
o Masukkan ujung kateter dengan tangan kanan kedalam mulut atau
hidung sampai kerongkongan, bila perlu kateter dimasukkan lebih dalam
sejauh mungkin
o Bila pasien trakeostomi, masukkan ujung kateter kedalam lubang
tracheostomy, bila perlu dimasukkan sejauhmungkin.
o Melepaskan jepitan dan penghi sap lendir dengan menarik dan
memasukkan kateter dengan perlahan lahan dengan arah diputar.
f. Lama penghisapan kurang lebih 10-15 detik setiap 3 menit untuk mencegah
hipoksia
g. Menarik kateter perlahan-lahan dengan arah diputar
h. Membilas kateter dengan aqua/NaCl sampai bersih
i. Mengulangi prosedur diatas sampai jalan napas bebas dari lendir atau sampai
napas tidak berbunyi
• Prosedur diulang tidak lebih dari 3x berturut-turut
• Hentikan prosedur bila pasien menolak atau terjadi biru2
• Isi botol penghisap jangan terlalu penuh, segera dibuang pada tempatnya.
j. Matikan mesin dan melepaskan kateter dari selang penghisap, kemudian
masukkan kedalam kom berisi savlon
k. Rapikan pasien dan lingkungan
l. Melepaskan sarung tangan
m. Mencuci tangan
n. Dokumentasi keperawatan meliputi reaksi pasien, jumlah,warna dan
konsistensi lendir, Bila perlu lapor dokter.
3 Prosedur kerja
o. Cuci tangan
p. Membantu pasien dalam posisi terlentang dengan kepala miring kearah
perawat
q. Perawat memakai sarung tangan
r. Menghubungkan kateter penghisap dengan selang penghisap
s. Menghisap lendir dengan cara:
o Menghidupakn mesin
o Masukkan kateter penghisap kedalam kom berisi aquadest/NaCl 0,9%
untuk mengontrol apakah alat penghisap bekerja dengan baik dan
mencegah trauma pada mukosa
o Menjepit pangkal kateter dengan tangan kiri
o Masukkan ujung kateter dengan tangan kanan kedalam mulut atau
hidung sampai kerongkongan, bila perlu kateter dimasukkan lebih dalam
sejauh mungkin
o Bila pasien trakeostomi, masukkan ujung kateter kedalam lubang
tracheostomy, bila perlu dimasukkan sejauhmungkin.
o Melepaskan jepitan dan penghi sap lendir dengan menarik dan
memasukkan kateter dengan perlahan lahan dengan arah diputar.
t. Lama penghisapan kurang lebih 10-15 detik setiap 3 menit untuk mencegah
hipoksia
u. Menarik kateter perlahan-lahan dengan arah diputar
v. Membilas kateter dengan aqua/NaCl sampai bersih
w. Mengulangi prosedur diatas sampai jalan napas bebas dari lendir atau sampai
napas tidak berbunyi
• Prosedur diulang tidak lebih dari 3x berturut-turut
• Hentikan prosedur bila pasien menolak atau terjadi biru2
• Isi botol penghisap jangan terlalu penuh, segera dibuang pada tempatnya.
x. Matikan mesin dan melepaskan kateter dari selang penghisap, kemudian
masukkan kedalam kom berisi savlon
y. Rapikan pasien dan lingkungan
z. Melepaskan sarung tangan
aa. Mencuci tangan
bb. Dokumentasi keperawatan meliputi reaksi pasien, jumlah,warna dan
konsistensi lendir, Bila perlu lapor dokter.
PROSEDUR PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH

NO KOMPONEN PENILAIAN (Aspek2 yang dinilai)

1 Persiapan alat
▪ set transfusi
▪ cairan NaCl 0.9% Darah atau komponen darah sesuai
permintaan/kebutuhan pasien
▪ Sarung tangan steril
▪ Kapas alkohol
▪ Plester dan gunting
2 Persiapan Pasien
▪ Kontrak
▪ Beri penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang tujuan pemberian
tranfusi dan dapatkan persetujuan dari pasien
3 Prosedur kerja
1. Kenakan sarung tangan steril
2. Bila belum ada jalur infus terlebih dahulu memasang infus dengan
menggunakan prosedur pemasangan infus. Bila sudah terpasang infus harus
ganti cairan dengan NaCl 0.9%
3. Untuk transfusi sebaiknya menggantikan set infus makroburet dengan ukuran
jarum atau abbocath No. 18 atau 19
4. Cocokkan nama dan golongan darah yang ada di label bag darah dengan
pasien dengan cara menanyakan nama pasien, dan golongan darahnya. Darah
yang akan diberikan suhunya harus sama dengan suhu ruangan.
5. Bilas slang dengan cairan NaCl 0.9%, lalu pindahkan slang infus ke bag darah
6. Klem slang infus dan pindahkan jarum dan slang infus ke bag darah secara hati-
hati, lalu buka klemnya untuk menjalankan darah
7. Hitung tetesan darah sesuai permintaan
8. Monitor tanda vital dan reaksi transfusi
9. Bereskan alat-alat, lepaskan sarung tangan, dan cuci tangan
10. Dokumentasikan tanggal, dan jam pemberian transfusi dan jumlah serta jenis
darah yang diberikan, reaksi pasien dan bubuhkan identitas petugas.
MONITORING TRANFUSI DARAH

No Komponen Penilaian

I Menyiapkan alat dan bahan


• Kertas dan pensil/ballpoin
• Jam dengan jarum detik
II Menyiapkan pasien
• Kontrak : perkenalan
• Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya:
mengatur kecepatan tetesan darah sehingga darah yang masuk sesuai dengan
perhitungan dan kebutuhan pasien

III Prosedur Pelaksanaan


• Pastikan jenis darah yang diinstruksikan, jumlah, waktu pemberian, cara pemberian
benar
• Pastikan jenis set infus yang digunakan adalah makroburet dengan filter dalam.
• Hitung jumlah tetesan sesuai instruksi misalnya 250 cc darah lengkap (whole blood)
biasanya diberikan 2-3 jam maka jumlah tetesan per 3 jam = 250/180 menit x 15
tetes = 21 tetes/menit.
• Atur tetesan infus dengan cara menghitung tetesan sambil terus mengatur klem
sampai mendapatkan 4.25 tetes per 15 detik dan dikalikan 4 menjadi 21 tetes/menit
• Periksa kecepatan ini tiap15-30 menit
• Catat type dan jumlah komponen darah yang diberikan dan respon pasien terhadap
terapy darah.
PROSEDUR MEMASANG NGT
1. Menyiapkan alat dan bahan
Prinsip : bersih dan selang masuk ke saluran pencernaan
Baki berisi :
• NGT no. 14 atau 16
• Jeli
• Sepasang sarung tangan
• Spuit 50 cc/kateter tip
• Kom berisi air
• Plester
• Stetoskop
• Handuk
• Senter
• Tisu
• Bengkok
• Spatel lidah
2. Menyiapkan pasien
• Kontrak : perkenalan
• Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya:
▪ Memasukkan makanan cair/obat2an cair atau padat yang dicairkan
▪ Mengeluarkan cairan/isi lambung dan gas yang ada dalam lambung
▪ Mengirigasi karena perdarahan/keracunan dalam lambung
▪ Mengambil spesimen pada lambung untuk studi laboratorium
3. Prosedur pelaksanaan
a. Dekatkan alat ke samping klien
b. Cuci tangan
c. Bantu klien pada posisi high fowler
d. Pasang handuk pada dada klien,letakkan tisu dalam jangkauan klien
e. Memakai sarung tangan
f. Untuk menentukan insersi ngt, minta klien rileks dan bernapas normal
g. Mengukur panjang slang yang akan dimasukkan dengan menggunakan metode
tradisional yaitu ukur jarak dari puncak lubang hidung ke daun telinga bawah dan
ke prosesus xifoideus di sternum
h. Beri tanda pada panjang slang yang sudah diukur dengan menggunakan plester
i. Oleskan jeli pada NGT sepanjang 10-20 cm
j. Ingatkan klien bahwa slang akan segera dimasukkan dan insrtuksikan klien untuk
mengatur posisi kepala ekstensi, masukkan slang melalui hidung yang telah
ditentukan
k. Lanjutkan memasukkan slang sepanjang rongga hidung, jika terasa agak
tertahan, putar slang dan jangan dipaksakan untuk dimasukkan
l. Lanjutkan memasang slang sampai melewati nasofaring. Setelah melewati
nasofaring (3-4 cm) anjurkan klien menekuk leher dan menelan
m. Jangan memaksakan slang untuk masuk. Jika ada hambatan/klien tersedak
sianosis, hentikan mendorong slang. Periksa posisi slang dibelakang tenggorok
dengan menggunakan spatel lidah dan senter
n. Jika telah selesai memasang ngt sampai ujung yang telah ditentukan, anjurkan
klien relaks dan bernapas normal
o. Periksa letak slang dengan:
• Memasang spuit pd ujung ngt,memasang bagian diafragma stetoskop pada
perut di kuadran kiri atas klien (lambung) kemudian suntikkan 10-20 cc udara
bersamaan dengan auskultasi abdomen
• Mengaspirasi pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung
• Memasukkan ujung bagian luar slang ngt kedalam mangkok berisi air. Jika
terdapat gelembung udara, slang masuk kedalam paru2. Jika tidak terdapat
gelembung udara, slang masuk kedalam lambung
p. Bersihkan hidung, fiksasi slang dengan plester dan hindari penekanan pada
hidung
q. Evaluasi klien setelah terpasang NGT
r. Rapikan alat2
s. Cuci tangan
t. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan.
KOMPRES SUHU TUBUH

Persiapan alat:
a. Buli-buli panasa
b. Handuk/kain
c. Termos berisi air panas
d. Tisu
e. Handson 1 pasang
f. Termometer air bila perlu
Persiapkan pasien:
- Kontrak
- Jelaskan tujuan : Mengurangi / membebaskan rasa nyeri, spasme otot, peradangan
atau kongesti dan memberikan rasa hangat.
- Jaga privacy
Prosedur kerja :
a. Siapkan peralatan dan dekatkan pada pasien
b. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
c. Lakukan pemanasan terlebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara mengisi buli-
buli dengan air panas, mengencangkan penutupnya, kemudian membalik posisi buli-
buli berulang kali lalu kosongkan isinya
d. Siapkan dan ukur suhu air yang diinginkan (50º-60º C) dilakukan bila ada termometer
e. Isi buli-buli panas dengan air panas sebanyak ½ bagian,lalu keluarkan udaranya
dengan cara:
- Meletakan/ menidurkan buli-buli di meja/tempat datar
- Melipat bagian atas buli sampai kelihatan permukaan air di leher buli-buli
- Menutup buli-buli dengan rapat
f. Periksa buli-buli apakah bocor atau tidak, lalu keringkan dengan tisu dan bungkus/
masukan dalam lipatan handuk/kain
g. Beri tahu pasien, atur posisi pasien
h. Letakan buli-buli pada bagian/area yang memerlukannya
i. Kaji secara teratur kondisi pasien untuk mengetahui kelainan yang timbul akibat
pemberian kompres dengan buli- buli panas misalnya kemerahan, ketidanyamanan/
bocor
j. Ganti buli-buli panas setelah 20 menit di pasang
k. Bereskan dan kembalikan alat-alat, lepas sarung tangan
l. Cuci tangan
m. Dokumentasikan
SOP PEMBERIAN CAIRAN PARENTERAL/ PEMASANGAN INFUS
NO KOMPONEN PENILAIAN (Aspek2 yang dinilai)

1 Persiapan alat
▪ Torniquet
▪ Sarung tangan disposible
▪ Kapas alkohol, bethadine pada tempatnya
▪ Cairan infus
▪ Satu set infus yang berisi Selang infus, dan lainnya
▪ Plester transparant atau jenis lainnya
▪ Kasa steril untuk menutup tempat penusukkan pada tempatnya
▪ Abocath dengan nomor sesuai dengan pasien atau kebutuhan
▪ Pada anak-anak wing needle dan spalk
▪ Verlak pengalas
▪ Standard infus
▪ Gunting dan bengkok (neirbeken)

2 Persiapan Pasien
▪ Kontrak
▪ Jelaskan tujuan dari tindakan yang akan diberikan
▪ Jaga privacy
3 Prosedur kerja
1. Jelaskan prosedur kepada pasien. Kaji tangan mana dari pasien yang dominan (kiri
atau kanan)
2. Buka set infus dan isi slang infus dan juga wing needle (jika digunakan) dengan
cairan infus untuk mengeluarkan semua udara pada slang. Jika bebas udara tutup
kembali jarumnya
3. Kenakan sarung tangan
4. Pilih vena yang akan dipunksi
5. Pasang torniquet 5-15 cm di atas tempat yang diinginkan dan kencangkan sesuai
kebutuhan tetapi diperhatikan agar nadi distal tetap teraba. Sebelumnya masage
vena/lengan dengan lembut
6. Sebelum pemasangan torniquet minta pasien untuk mebuka tutup kepalnya
beberapa kali
7. Buka torniquet lalu pasang pengalas/verlak dibawah lengan yang akan dipunksi
venanya
8. Bersihkan area yang akan dipunksi, bila bulunya tebal dicukur. Bersihkan area
dengan betadine seluas 5-10 cm dari titik punksi, lalu biarkan selama 30-60 detik
dilanjutkan dengan alkohol secara melingkar dari dalam keluar selama 30 detik
Biarkan tempat tersebut kering sebelum ditusuk
9. Pasang kembali torniquet

Fase pelaksanaan

a. Buka abbocath dari pembungkusnya


b. Pegang lengan pasien sehingga ibu jari anda berada kurang lebih 5 cm dari
tempat yang akan dipunksi untuk menarik kulit kearah tangan anda supaya
terfiksasi.
c. Tusukan jarum, ke dalam kulit pada sudut 20 derajat dengan lobang jarum
menghadap ke atas. Tusukkan jarum sepanjang 1 cm sampai terasa menembus
vena dan datarkan, sambil amati keluarnya darah ke filter abbocath/indikator
2. Jika darah tampak pada filter buka torniquet, tangan kanan menarik mandrain dari
abocath, sambil tangan kiri memasukan catheter ke dalam vena secara perlahan-
lahan.
3. Jika catheter telah masuk semuanya jari telunjuk tangan kiri menahan ujung luar
abbocath dan jari manis atau kelingking menahan ujung dorsal vena agar darah
tidak keluar
4. Sambungkan catheter dengan infus secara cepat, dan perhatikan agar darah tidak
banyak yang keluar dan slang infus harus bebas udara
5. Jalankan infus secara cepat beberapa detik dengan membuka klem, untuk
membilas darah pada cateter.
6. Pasang plester dengan perekat menghadap ke atas dibawah iv catheter dan
silangkan plester di atas iv catheter/abbocath. Letakkan kasa steril yang diberi
betadine pada tempat punksi vena kemudian diplester. Dan plester berikutnya
untuk mengamankan selang infus. Atau pasang plester transparant menutupi
tempat punksi yang sudah diberi kasa betadine.
7. Tuliskan pada bagian luar plester: ukuran, tanggal & waktu pwmasangan dan
initial anda.
8. Hitung tetesan infus sesuai instruksi dokter
9. Rapihkan pasien dan alat, Mencuci tangan, dan dokumentasikan
SOP MEMBANTU KEBUTUHAN ELIMINASI URIN
No Kegiatan Observasi
Dilaksana Tidak
kan dilaksanaka
n
1 A. Persiapan alat :
1. Pasu surungan atau pispot dan tutupnya
2. Sampiran
3. Alas bokong (perlak)
4. Tisu
5. Handuk
6. Selimut
7. Bel (jika perlu)
B. Menyiapkan Pasien
a. Kontrak
b. Menjelaskan tujuan dari tindakan yang akan
dilakukan:
• Membantu pasien dalam upaya memenuhi
kebutuhan eliminasi
• Mengurangi pergerakan pasien
• Mengetahui kelainan urine secara langsung
• Menjaga kebersihan pasien dan alat bantu pasien
c. Jaga Privacy Pasien
2 Langkah Kegiatan :
1. Kontrak pasien
2. Mengangkat klien ke atas tempat tidur
3. Memasang alas bokong (perlak)
4. Menanggalkan pakaian bawah
5. Menganjurkan pasien untuk mengangkat bokong atau
memiringkan badannya dan memasang pasu surungan
dengan tepat.
6. Tinggi bagian kepala 30 derajat dari tempat tidur (bila
tidak ada kontra indikasi) dan kedua lutut di tekuk.
7. Menutup bagian bawah dengan handuk bawah dan
memasang selimut.
8. Menganjurkan pasien untuk menekan bel/memanggil
perawat jika BAK selesai
9. Pada pasien wanita membersihkan vulva dan
membilasnya dengan air bersih
10. Angkat pasu surungan
11. Keringkan daerah perianal dengan tisu/handuk
12. Angkat alas bokong dan kembalikan seperti semula
13. Kenakan kembali pakaian pasien
14. Rapikan alat-alat
15. Cuci tangan
Mengatur Posisi Pasien FOWLER
I Melakukan Persiapan Alat:
tindakan ▪ Tempat tidur
keperawatan ▪ Bantal Kecil
▪ Gulungan handuk
▪ Footboard (bantalan kaki)
▪ Sarung tangan (K/P)
Persiapan Pasien
▪ Kontrak
▪ Jelaskan tujuan yaitu:
- Membantu mengatasi masalah
kesulitan pernapasan dan
kardiovaskuler
- Melakukan aktivitas tertentu
(makan,nonton, tv,baca)
Prosedur kerja
a. Cuci tangan dan gunakan sarung
tangan jika perlu
b. Minta klien fleksikan lutut sebelum
kepala dinaikkan
c. Naikkan kepala tempat tidur sesuai
kebutuhan. Fowler rendah atau semi
fowler (150 - 450 ),
d. Letakkan bantal kecil di bawah
punggung pada kurva lumbal, jika ada
celah
e. Letakkan bantal kecil dibawah kepala
klien
f. Letakkan bantal dibawah kaki,mulai
dari lutut sampai tumit
g. Pastikan tidak ada tekanan pada area
popliteal dan lutut dalam keadaan
fleksi
h. Letakkan trochanter roll (gulungan
handuk) disamping masing2 paha
i. Topang telapak kaki klien dengan
menggunakan bantalan kaki
j. Lepaskan sarung tangan dan cuci
tangan
k. Dokumentasikan tindakan
Pemberian Oksigen Melalui Nasal Kanul

I Melakukan Persiapan Alat:


tindakan ▪ Tabung oksigen lengkap dengan flow
keperawatan meter,humidifier dengan cairan steril/air
matang
▪ Nasal kateter/Kanul/Masker
▪ Kasa jika perlu
Persiapan Pasien
▪ Kontrak
▪ Jelaskan tujuan yaitu
Nasal kanul : memberikan oksigen
dengan konsentrasi relative rendah saat
kebutuhan oksigen minimaldan
memberikan oksigen yang tidak
terputus saat klien makan/minum
Prosedur kerja
a. Cuci tangan
b. Kaji kebutuhan klien terhadap terapi
oksigen dan periksa kembali advise
dokter
c. Siapkan klien: atur posisi tidur klien
semifowler jika memungkinkan
d. Atur peralatan oksigen dan humidifier
e. Putar oksigen sesuai terapi dan
pastikan alat berfungsi dengan baik:
o Cek apakah oksigen dapat mengalir
secara bebas lewat selang, seharusnya
tidak ada suara pd selang dan
sambungan tidak bocor, ada gelembung
pada humidifier saat oksigen mengalir
lewat air
o Atur oksigen dengan flowmeter
sesuai perintah misalnya 2-6 L/min
f. Pasang alat pemberian oksigen yang
sesuai:
KANUL
o Letakkan kanul pd wajah
klien,dengan lubal kanul masuk ke
hidung dan karet pengikat melingkar
kepala.
o Jika kanul ingin tetap berada pd
tempatnya, plesterkan pd bagian
wajah
o Alasi slang dengan kasa pd karet
pengikat pd telinga dan tulang pipi
jika dibutuhkan
g. Inspeksi klien dan perlatan secara
teratur
h. Cuci tangan
i. Dokumentasi keperawatan.
I. PROSEDUR PEMBERIAN OBAT INTRAMUSKULAR

No Komponen Penilaian Bimbingan


I II
…… ……
.. …
I Menyiapkan alat dan bahan
a. Baki berisi obat-obatan atau kereta dorong
obat (bergantung pd sarana yang ada)
b. Kartu atau buku rencana pengobatan
c. Kapas alkohol
d. Sarung tangan bersih
e. Spuit 2- 5 ml (bergantung pd kebutuhan,jenis
obat)
f. Bak spuit
g. Plester
h. Bengkok

II Persiapan Pasien
Perkenalan
Kontrak pasien
Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya
III Prosedur Pelaksanaan
a. Siapkan peralatan dan cuci tangan
b. Periksa kembali order pengobatan (nama
klien, nama dan dosis obat, waktu dan cara
pemberian), periksa tanggal kadaluarsa obat.
c. Cuci tangan
d. Siapkan obat sesuai prinsip 5 benar
e. Atur klien pada posisi yang nyaman dan sesuai
dengan kebutuhan.
f. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda
lesi, kekakuan, radang atau rasa gatal
Adapun area penusukan : ventrogluteal,
dorsogluteal, vastus lateralis, deltoid dan
rektus femoris
g. Pakai sarung tangan
h. Bersihkan area penusukan dengan
menggunakan kapas alkohol, dengan gerakan
sirkuler dari arah dalam ke luar dengan
diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering.
i. Pegang kapas alkohol dengan jari2 tengah
pada tangan nondominan
j. Buka tutup jarum
k. Tarik kulit kebawah ± 2,5 cm dibawah area
penusukan dengan tangan nondominan
l. Dengan cepat mesukan jarum dengan sudut
900 dengan tangan dominan, masukan
sampai pada jaringan otot. Gunakan metode z-
track .
m. Lakukan aspirasi dengan tangan nondominan
menahan barel dari spuit dan tangan dominan
menarik plunger.
n. Observasi adanya darah pada spuit.
o. Jika tidak ada darah, masukkan obat perlahan-
lahan.
p. Jika ada darah: tarik kembali jarum dari
kulit,tekan tempat penusukan selama 2 menit,
observasi adanya hematoma/memar, dan
siapkan obat baru, pilih area penusukan yang
baru.
q. Cabut jarum perlahan2 dengan sudut t yang
sama ketika jarum dimasukkan. Sambil
melakukan penekanan dengan kapas alkohol
pada area penusukan.
r. Jangan memasase area injeksi
s. Kembalikan posisi klien
t. Bereskan alat2 dan buang peralatan yang
sudah tidak diperlukan lagi sesuai dengan
tempatnya masing2.
u. Buka sarung tangan
v. Cuci tangan
w. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan
perawatan:
o nama klien, nama dan dosis obat, waktu
dan cara pemberian
o Respon klien selama pemberian dan
sesudah pemberian untuk melihat efek
samping obat .
SOP IMUNISASI BCG

No Kompetensi Penilaian Penilaian]


Ya Tidak
(1) (0)
1. Tahappreinteraksi
Mahasiswamenyiapkandiri
2. Menyiapkan alat dan bahan
a. Vaksin BCG dalam kemasan ampul (beku kering)
a. Pelarut NaCl 0,9 % (4 ml)
b. ADS 5 ml dan jarum
c. ADS 0,05 ml
d. Kapas dan air matang
e. Perhatikan tanggal kadaluarsa vaksin/pelarut &
vaccine vial monitor (VVM)
3. Menyiapkan Vaksin
a. Cuci Tangan
b. Setelahvaksindilarutkandenganpelarut, makaambil
Auto Disable Syringe (ADS) 0,05 ml, sedot larutan
vaksin sebanyak 0,05 ml dan siap untuk disuntikkan
4. Menyiapkan Pasien
a. Kontrak : Perkenalan
b. Beritahu dan jelaskankepadaibu dan
keluarganyamengenaiprosedur yang akandilakukan
dan tujuannya
c. Minta ibu untuk duduk dan meletakkan anak di
pangkuannya dengan posisi miring
d. Lepas baju anak dari lengan dan bahu

5. Prosedur kerja
a. Bersihkan kulit dengan kapas dan air matang
(jangan gunakan alkohol).
b. Tunggu hingga kering
c. Pegang spuit dengan tangan dominan dan lubang
ujung jarum menghadap ke atas
d. Pegang lengan anak dengan tangan kiri sehingga
tangan kiri berada di bawah lengan, ibu jari dan jari-
jari yang lain menggenggam lengan dan
meregangkan kulit (permukaan kulit menjadi datar)
e. Letakkan syringe dan jarum dengan posisi hampir
datar dengan kulit bayi.
f. Masukkan ujung jarum tepat di bawah permukaan
kulit tetapi di dalam kulit yang tebal – cukup
masukkan vebel (lubang di ujung jarum)
g. Jaga agar lubangjarum menghadap ke atas
h. Jangan menekan jarum terlalu dalam karena jarum
akan masuk ke dalam kulit sehingga yang terjadi
bukan suntikan intracutan.
i. Untuk memegang jarum dengan posisi yang tepat,
letakkan ibu jari kiri pada ujung bawah semprit dekat
jarum, tetapi yang menyentuh jari.
j. Pegang ujung penyedot antara jari telunjuk dan jari
tengah tangan kanan
k. Tekan penyedot dengan ibu jari tangan kanan.
l. Suntikkan 0,05 ml vaksin dan lepaskan jarum hingga
muncul benjolan di area injeksi.
m. Tarik jarum tanpa melakukan pengusapan pada
area injeksi
6. Tahap Terminasi
a. Kaji Respon klien selama dan sesudahimunisasi
b. Bereskanalat-alat dan simpanketempatsemula
c. Cucitangan
7. Tahap dokumentasi
Mencatathari, tanggal, bulan, tahun.
Dokumentasikanhasiltindakanpadacatatanperawatan:nama
klien, jenis imunisasi, respon klien selama pemberian dan
sesudah pemberian
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
ASPEK KETRAMPILAN MELAKSANAKAN FOTOTERAPI

OBSERVER
NO PROSEDUR KERJA KET
YA TIDAK
1. Persiapan alat:
1. Satu set alat fototerapi lengkap
2. Inkubator atau box bayi
3. Kain kasa
4. Kertas karbon/ bahan yang tidak tembus
cahaya
5. Plester
6. 1 Diapers dan 2 popok bayi yang besar
7. Gunting
8. Kertas Label
9. Balpoint
2 Persiapan Pasien
1. Kontrak
2. Menjelaskan tujuan yaitu: untuk menurunkan
kadar serum bilirubin dalam darah dan
mencegah ikterus.
3. Prosedur Kerja
1. Cuci tangan
2. Kaji kebutuhan klien terhadap fototerapi dan
periksa kembali advis dokter
3. Hangatkan ruangan tempat unit terapi sinar
ditempatkan, sehingga suhu di bawah lampu
antara 30 ᵒC sampai 38 ᵒC.
4. Angkat bayi dari box atau inkubator ke meja
tindakan yang sudah disiapkan.
5. Buka pakaian bayi satu persatu, jangan
menelanjangi bayi sekaligus untuk
mencegah bayi kedinginan
6. Pakaikan diapers terlebih dahulu
7. Tutupi mata bayi dengan penutup mata yang
tidak tembus cahaya (kertas karbon atau
plastik yang di bungkus dengan kasa),
pastikan lubang hidung bayi tidak ikut
tertutup, gunakan plester yang tidak
mengiritasi (hipafix) untuk menahan penutup
mata bayi.
8. Pakaian bayi dibuka dan hanya
menggunakan pampers atau popok saja.
9. Nyalakan fototerapi dan pastikan semua
tabung fluoresens berfungsi dengan baik.
10. Tempatkan bayi di bawah sinar fototerapi
11. Bila berat bayi 2 kg atau lebih, tempatkan
bayi dalam keadaan telanjang pada
basinet. Tempatkan bayi yang lebih kecil
dalam inkubator.
12. Posisi lampu diatur dengan jarak 30-50
cm
13. Catat tanggal pemberian foto terapi dan
jam fototerapi di mulai.
14. Posisi bayi di ubah setiap 2-4 jam sekali
atau sesuai instruksi dokter
15. Tetap beri minum ASI/PASI pada bayi
sesuai kebutuhan cairan bayi atau 3 jam
sekali.
16. Ukur suhu bayi dan suhu udara di bawah
sinar terapi sinar setiap 3 jam. Bila suhu
bayi lebih dari 37,5 ᵒ C, sesuaikan suhu
ruangan atau untuk sementara pindahkan
bayi dari unit terapi sinar sampai suhu
bayi antara
36,5 ᵒ C – 37,5 ᵒC.
17. Jangan pindahkan bayi dari sinar
fototerapi bila bayi menerima cairan
intravena atau makanan melalui NGT.
18. Catat efek samping yang terjadi selama
menjalani fototerapi, seperti: letargi,
peningkatan kehilangan cairan,
perubahan warna kulit, kerusakan retina
dan peningkatan suhu tubuh.
19. Cuci tangan
20. Bereskan alat-alat
21. Dokumentasikan tindakan yang telah
dilakukan pada status pasien.
SOP MENCUCI TANGAN DAN MENGGUNAKAN APD

No Kegiatan Observasi
Dilaksana Tidak
kan dilaksanaka
n
1 Persiapan alat:
1. Sabun cuci tangan
2. Handuk bersih / hand towel
3. Sikat kuku dan tangan
4. Cap
5. Goggle/kacamata
6. Sarung tangan steril dan bersih
7. Masker medis
8. Gaun pelindung
9. Sepatu pelindung
2 Langkah Kegiatan :
16.Siapkan peralatan, cek APD dalam keadaan baik
dan tidak rusak
17.Lepaskan seluruh perhiasan atau aksesoris yang
digunakan
18.Cuci tangan steril
19.Keringkan tangan
20.Kenakan sepatu pelindung
21.Pakai gaun
22.Pasang masker
23.Pasang pelindung mata
24.Pakai cap
25.Pakai sarung tangan

Anda mungkin juga menyukai