DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 6 TK 2 REG B
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas rahmatnya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah dengan topik “Model Proses Oriented
System ” dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah “Dokumentasi Keperawatan”. Selain itu makalah ini juga bertujuan
menambah wawasan tentang Dokumentasi Keperawatan bagi penulis dan
pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................2
BAB 3 PENUTUP......................................................................7
3.1 Kesimpulan............................................................................7
3.2 Saran......................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................8
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah membaca makalah ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami
tentang Dokumentasi Keperawatan tentang Model Dokumentasi Process
Oriented System (POS)
2. Tujuan Khusus
a. Pengertian Model Focus POS (Process Oriented System)
b. Penggunaan POS (Process Oriente System)
c. Keuntungan dan Kerugian POS (Process Oriented System)
d. Contoh Format Focus
iv
BAB 2
PEMBAHASAN
Focus dapat dipergunakan untuk Menyusun fungsi DAR sebagai kunci dan
pedoman terhadap kewajiban orientasi proses.
v
2.3 Keuntungan dan Kerugian POS (Process Oriented System)
vi
2.4 Contoh Format Focus
vii
Hari & Tanggal Masalah Keperawatan Intervensi Keperawatan
viii
22 Agustus 2001/ Bersihan Jalan Napas Data subjektif :
malam hari/jam Tidak Efektif. (Tidak Tersedia)
22.00 Data objektif :
Perawat Nisa 1. Batuk tidak efektif
2. Tidak mampu batuk
3. Sputum berlebihan
4. Mengi,wheezing dan/atau
ronkhi kering.
5. Meconium di jalan napas
(pada neonates.)
Action :
Observasi
- Identifikasi kemampuan
batuk.
- Monitor adanya retensi
sputum.
- Monitor tanda dan gejala
infeksi saluran napas.
Terapeutik
- Atur posisi semi-fowler atau
fowler
- Pasang perlak dan bengkok
di pangkuan pasien.
- Buang secret pada tempat
sputum.
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
ix
batuk efektif.
- Anjurkan mengulangi Tarik
napas dalam hingga 3 kali
- Anjurkan batuk dengan kuat
langsung setelah Tarik napas
dalam yang ke-3.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
mukolitik atau ekspektoran,
jika perlu.
Response :
Setelah mendapatkan tindakan
selama 2 x 24 jam. Kemampuan
batuk efektif meningkat. Sputum
berkurang dan bersihan jalan napas
menjadi efektif.
BAB 3
PENUTUP
x
1.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
xi
Rahmi, Upik. 2019. Dokumentasi Keperawatan. Jakarta : Bumi Medika
xii