Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

TEKNIK RONTGEN

Nama : Rahmi Dwi Lestari

Nim : 20160013

Judul : PEMERIKSAAN RADIOGRAFI PADA OS


HUMERUS PADA KASUS FRAKTUR OS HUMERUS
SINISTRA

UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK RONTGEN

TAHUN AJARAN 2020/2021

i
HALAMAN PENGESAHAN

Penyusun : RAHMI DWI LESTARI

NIM : 20160013

Program Studi : DIII TEKNIK RONTGEN

Judul : Pemeriksaan radiografi os humerus pada kasus fraktur os


humerus

sinistra

Telah disetujui dan disahkan untuk memenuhi tugas Praktek Kerja Lapangan 1

Pembimbing / CI RS KEPALA PROGRAM STUDY


DIII TEKNIK RONTGEN

( Bripka Munawir Amd. rad ) (dr. Mustika Fatimah)

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Kasus ini
dengan judul “PEMERIKSAAN RADIOGRAFI OS HUMERUS PADA KASUS FRAKTUR
OS HUMERUS SINISTRA”.
Penulisan laporan kasus ini dibuat sebagai syarat penyelesaian kegiatan Praktek Kerja
Lapangan 1, Program Studi D-III Teknik Rontgen Universitas Kader Bangsa Palembang yang
melakukan kegiatan PKL di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Selesainya penyusunan Laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai
pihak, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ferry Freska, ST, SE, MSc, M.Kes selaku ketua Universitas Kader Bangsa Palembang.
2. Ibu Dr. Hj. Irzanita, SH, SE, SKM, MM, M.Kes selaku Rektor Universitas Kader Bangsa
Palembang.
3. Bapak Feroka Wathan, B. Eng, MH selaku wakil Rektor I Universitas Kader Bangsa
Palembang.
4. Ibu Dr. Fika Whatan, M. Kes selaku wakit Rektor II Universitas Kader Bangsa Palembang.
5. Ibu dr. Mustika Fatimah selaku ketua Program Study Diploma III Teknik Rontgen Universitas
Kader Bangsa Palembang.
6. Bapak Bripka Munawir Amd.rad selaku Radiografer pembimbing materi dalam penulisan
kasus ini
7. Seluruh staf dan Bapak/ibu serta kakak-kakak Radiographer yang telah membimbing kami
selama masa praktek di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
8. Seluruh dosen dan staf pengajar akademik Program Studi Diploma III Teknik Rontgen
Universitas Kader Bangsa Palembang.
9. Direktur Umum dan Kepala Instalasi Radiologi Rumah Sakit Bhayangkara Palembang yang
telah mengizinkan kami melakukan PKL (Praktek Kerja Lapangan) sesuai jadwal yang sudah
di tentukan.

iii
DAFTAR ISI
 HALAMAN SAMPUL………………………………………………………………….i
 HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….....i
 HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………….ii
 KATA PENGANTAR…………………………………………………………………iii
 DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...iv
 DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………...v
 DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………...vi
 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………………………1
1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………2
1.3 TUJUAN…………………………………………………………………………….3
1.4 MANFAAT………………………………………………………………………….3
 BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 ANATOMI OS HUMERUS.………………………………………………………..4
2.2 DEFINISI FRAKTUR OS HUMERUS……………………………………………..4
2.3 KLASIFIKASI FRAKTUR HUMERUS……………………………………………4
2.4 ETIOLOGI…………………………………………………………………………..5
2.5 MANIFESTASI KLINIS PADA FRAKTUR OS HUMERUS…………………..…5
2.6 PEMULIHAN PATAH TULANG HUMERUS…………………………………….6
 BAB 3 URAIAN KEGIATAN
3.1.PROFIL KASUS……………………………………………………………………7
3.2 TEKNIK PEMOTRETAN RADIOGRAFI…………………………………………8
3.2.1 PROYEKSI AP………………………………………………………………..8
3.2.2 PROYEKSI LATERAL……………………………………………………….9
3.2.3 PEMBAHASAN………………………………………………………………9
 BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………….10
4.2 SARAN…………………………………………………………………………….10
3. BAGIAN AKHIR
 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….11

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Anatomi OS Humerus


Gambar 2 : Teknik pemeriksaan Os Humerus AP
Gambar 3 : Teknik pemeriksaan Os Humerus Lateral
Gambar 4 : Hasil Rontgen pada Pemeriksaan teknik radiografi OS Humerus AP dan Lateral

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat keterangan diterima PKL Kop surat, tanda tangan dan stempel asli
dari tempat praktek
Lampiran 2 : Surat keterangan selesai PKL dengan kop surat, tanda tangan dan
stempel asli dari tempat praktek
Lampiran 3 : Dokumentasi kegiatan

vi
vii
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, lempeng epiphyseal atau permukaan


rawan sendi. Karena tulang dikelilingi oleh struktur jaringan lunak, tekanan fisik yang
menyebabkan terjadinya fraktur (Hardisman dan Riski, 2014).
Menurut Muttaqin, (2011) Fraktur humerus adalah terputusnya hubungan tulang humerus
disertai kerusakan jaringan lunak (otot, kulit, jaringan saraf, pembuluh darah). Menurut
Lukman dan Nurna, (2011) Penanganan untuk fraktur dibagi menjadi dua yaitu secara
operatif dan konservatif. Seperti pada fraktur Humeri yang dilakukan pemasangan ORIF
(Open Reduction Internal Fixation). Berupa plate (lempengan) and screw (sekrup), fraktur
didaerah ini, dapat terjadi komplikasi-komplikasi tertentu, seperti kekakuan sendi shoulder.
Dampak selanjutnya functional limitation atau fungsi yang terbatas, misalnya keterbatasan
fungsi dari lengan atas untuk menekuk, berpakaian dan makan serta aktifitas sehari-hari
seperti aktifitas perawatan diri yang meliputi memakai baju, mandi, ke toilet dan sebagainya
(Lukman dan Nurna, 2011). Kekakuan sendi shoulder akan menimbulkan beberapa
gangguan yaitu adanya nyeri dan keterbatasan lingkup gerak sendi bahu.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana penatalaksanaan teknik radiografi os humerus dpada kasus os humerus sinistra
untuk mendapatkan hasil gambaran yang optimal di instalasi radiologi Rumah Sakit
Bhayangkara Palembang
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui teknik pemeriksaan radiografi os humerus dengan penggunaan
proyeksi AP dan Lateral di instalasi radiologi Rumah Sajit Bhayangkara Palembang.

1.4 Manfaat
1.4.1. Manfaat Peneliti
a. Bagi peneliti
Untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh PKL 1 Program Studi Diploma III di
Universitas Kader Bangsa Palembang.

b. Bagi Peneliti Yang Akan Datang


Sebagai contoh dalam membuat proposal peneliti, serta menambah pengetahuan dan
wawasan dalam melakukan pemeriksaan Os Humerus pada kasus frakrur Os Humerus
Sinistra.
1.4.2. Manfaat Praktis
a. Bagi instalasi Rumah Sakit Bhayangkara Palembang
Sebagai referensi yang dapat digunakan pada pemeriksaan radiografi Os Humerus pada
kasus Os Humerus sinistra guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di instalasi
Radiologi Rumah sakit Bhayangkara Palembang

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Anatomi OS Humerus


Humerus adalah tulang lengan panjang yang kokoh, yang membentang dari bahu ke
siku. Anatomi humerus terutama terkait dengan poros, ujung atas dan ujung bawah. Ujung atas
membentuk sendi bahu bulat dan berartikulasi dengan glenoid rongga. Ujung bawah tidak teratur
dalam bentuk karena untuk mendukung berbagai gerakan, seperti siku menekuk (fleksi), rotasi
(pronasi dan supinasi ). ujung bawah juga disebut kondilus humeri, berartikulasi dengan radius
tulang serta tulang ulna untuk membentuk sendi siku. Beberapa otot-otot penting lengan berasal
baik atau melampirkan pada poros tulang humerus, seperti brachalis, trisep, dan sebagainya,
yang memberikan gerakan pada siku dan sendi bahu.
Tulang humerus terbagi menjadi tiga bagian yaitu kaput (ujung atas), korpus, dan ujung
bawah.
1. Kaput
Sepertiga dari ujung atas humerus terdiri atas sebuah kepala, yang membuat sendi dengan
rongga glenoid dari skapla dan merupakan bagian dari banguan sendi bahu. Dibawahnya
terdapat bagian yang lebih ramping disebut leher anatomik. Disebelah luar ujung atas
dibawah leher anatomik terdapat sebuah benjolan, yaitu Tuberositas Mayor dan disebelah
depan terdapat sebuah benjolan lebih kecil yaitu Tuberositas Minor. Diantara tuberositas
terdapat celah bisipital (sulkus intertuberkularis) yang membuat tendon dari otot bisep.
Dibawah tuberositas terdapat leher chirurgis yang mudah terjadi fraktur.

2.       Korpus
Sebelah atas berbentuk silinder tapi semakin kebawah semakin pipih. Disebelah lateral
batang, tepat diatas pertengahan disebut tuberositas deltoideus (karena menerima insersi
otot deltoid). Sebuah celah benjolan oblik melintasi sebelah belakang,  batang, dari sebelah
medial ke sebelah lateral dan memberi jalan kepada saraf radialis atau saraf muskulo-
spiralis sehingga disebut celah spiralis atau radialis.

3.       Ujung Bawah
Berbentuk lebar dan agak pipih dimana permukaan bawah sendi dibentuk bersama tulang
lengan bawah. Trokhlea yang terlatidak di sisi sebelah dalam berbentuk gelendong-benang 
tempat persendian dengan ulna dan disebelah luar etrdapat kapitulum yang bersendi
dengan radius. Pada kedua sisi persendian ujung bawah humerus terdapat epikondil yaitu
epikondil lateral dan medial. (Pearce, Evelyn C, 1997)

3
2.2 Definisi Fraktur Humerus
Fraktur humerus adalah terputusnya hubungan tulang humerus disertai kerusakan
jaringan lunak (otot, kulit, jaringan saraf, pembuluh darah) sehingga memungkinkan
terjadinya hubungan atara fragmen tulang yang patah dengan udara luar yang
disebabkan oleh cedera dari trauma langsung yang mengenai lengan atas (Muttaqin,
2011).
2.3.Klasifikasi Fraktur Humerus
a. Fraktur Suprakondilar humerus
Jenis fraktur ini dapat dibedakan menjadi :
 Jenis ekstensi yang terjadi karena trauma langsung pada humerus distal melalui
servis pada siku dan lengan bawah pada posisi supinasi dan lengan siku dalam
posisi ekstensi dengan tangan terfikasi
 Jenis fleksi pada anak biasanya terjadi akibat jatuh pada telapak tangan dengan
tangandan lengan bawah dalam posisi pronasi dan siku dalam posisi sedikit
fleksi
b. Fraktur interkondiler humerus Fraktur yang sering terjadi pada anak adalah fraktur
kondiler lateralis dan fraktur kondilermedialis humerus

4
c. Fraktur batang humerus Fraktur ini disebabkan oleh trauma langsung yang
mengakibatkan fraktur spiral fraktur yangArah garis patahnya berbentuk spiral yang
disebabkan trauma
d. Fraktur kolum humerus Fraktur ini dapat terjadi pada kolum antomikum terletak di
bawah kaput humeri! dan kolumsirurgikum terletak di bawah tuberkulum! (Rasjad,
2007; Strohm, et al., 2005).
Berdasarkan mekanisme terjadinya fraktur :
a. Tipe Fleksi
Trauma terjadi ketika siku dalam posisi hiperekstensi, lengan bawah dalam
posisi supinasi.
b. Tipe Ekstensi
Trauma terjadi ketika siku dalam posisi fleksi, sedang lengan dalam posisi
pronasi (Mansjoer, 2000).
2.4.Etiologi
Fraktur Humerus Fraktur disebabkan oleh pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan
puntir mendadak, dan bahkan kontraksi otot ekstrem. Umumnya fraktur disebabkan oleh
trauma dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang (Reeves dkk, 2011).
2.5.Manifestasi klinik pada fraktur humerus adalah :
a. Nyeri
Nyeri terus-menerus dan meningkat karena adanya spasme otot dan kerusakan
sekunder sampai fragmen tulang tidak bisa digerakkan.
b. Deformitas (angulasi, rotasi, diskrepansi)
Perubahan tulang pada fragmen disebabkan oleh deformitas tulang dan patah
tulang itu sendiri yang diketahui ketika dibandingkan dengan daerah yang tidak
luka.
c. Gangguan fungsi muskulosketal
Setelah terjadi fraktur ada bagian yang tidak dapat digunakan dan cenderung
menunjukkan pergerakan abnormal, ekstremitas tidak berfungsi secara teratur
karena fungsi normal otot tergantung pada integritas tulang yang mana tulang
tersebut saling berdekatan.
d. Bengkak

5
Terjadi memar pada bagian atas lengan yang disebabkan karena hematoma
pada jaringan lunak.
e. Pemendekan
Pada fraktur tulang panjang terjadi pemendekan yang nyata pada ekstremitas
yang disebabkan oleh kontraksi otot yang berdempet di atas dan di bawah lokasi
fraktur humerus.
f. Gangguan neurovaskuler
g. Krepitasi
Suara derik tulang dapat didengar atau dirasakan ketika fraktur humeri
digerakkan disebabkan oleh trauma lansung maupun tak langsung (Sjamsuhidajat,
2010; Apley & Solomon, 1995).
2.6. Pemulihan Patah Tulang Humerus
Pemulihan fraktur humerus didasarkan pada beberapa faktor:
 Jumlah dan dislokasi fragmen tulang
 Tingkat keparahan fraktur humerus dan cedera jaringan lunak
 Terkait cedera saraf radial
 Waktu tunda antara cedera dan pengobatan
 Latihan rehabilitasi Fraktur humerus
Sebuah pemulihan fraktur humerus lengkap memerlukan waktu -9 bulan, yang
mencakupbeberapa bulan untuk penyembuhan fraktur humerus diikuti dengan
penggunaan brace pelindungfraktur humerus selama beberapa bulan
untukmendukung latihan dan rehabilitasi fraktur humerus.

6
BAB III
URAIAN KEGIATAN

3.1.Profil Kasus
 Fraktur os humerus sinistra

 NY.P 57 Tahun dengan No. RM 623533 datang ke ruangan radiologi dan melakukan
pemeriksaan radiografi OS Humerus proyeksi AP/Lateral pada tanggal 08 desember
2021dengan hasil sebagai berikut:

 Fraktur os humerus sinistra

Gambar OS Humerus sinistra AP

Gambar OS Humerus sinistra Lateral

7
Gambar hasil rontgen pada pemeriksaan teknik radiografi
OS Humerus Sinistra Proyeksi AP/Lateral

3.2Teknik Pemeriksaan Radiografi OS Humerus AP/Lateral

3.2.1 Proyeksi AP
 Posisi pasien :
Pasien supine di atas meja pemeriksaan
 Posisi objek :
Os humerus dan ossa antebrachi diatur lurus di atas meja pemeriksaan. Dengan
sedikit abduksi, os humerus diletakkan di atas kaset dalam kedaan true AP.
Artuculatio cubiti dan articulatio humeri masuk dalam hasil gambar.
 FFD : 90 cm,
 CR : tegak lurus bidang film,
 CP : pertengahan os humerus

8
3.2.2 Proyeksi Lateral
 Posisi pasien : 
Pasien supine di atas meja pemeriksaan
 Posisi objek : 
Os humerus dan ossa antebrachi supine di atas kaset. Kemudian os humerus
endorotasi sehingga palmar menghadap pada sisi media. Articulatio cubiti dan
articulatio humeri masuk pada 
hasil gambar
 FFD : 90 cm, 
 CR : tegak lurus bidang film, 
 CP : pertengahan os humerus

3.2.3.Pembahasan

Proyeksi yang digunakan dalam penatalakasanaan teknik radiografi os humerus


pada kasus fraktur os humerus sinistra adalah proyeksi Anterior posterior (AP) dan
proyeksi lateral , di mana hasil gambaran proyeksi Anterior posterior (AP) akan
memperlihatkan keseluruhan humerus, elbow joint, shoulder, tampak marker L, sedangkan

9
gambaran dari proyeksi Lateral akan memperlihatkan elbow joint, shoulder joint,
epicondylus, lesser tuberocity.

Pemeriksaan Radiografi humerus sinistra proyeksi AP dan Lateral:

Fraktur spiral mid diafisis os humerus sinistra dengan ekstensi garis fraktur hingga diafisis
proksimal os humerus yang terpasang fiksasi eksterna di sepanjang region humerus
sinistra.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian hasil pemeriksaan radiografi Os Humerus pada kasus


fraktur Os Humerus sinistra di instalasi Radiologi Rumah Sakit Bhayangkara Palembang
kesimpulanya sebagai berikut:
4.1.1. Teknik pemeriksaan Os Humerus pada kasus fraktur Os Humerus di instalasi
Radiologi Rumah Sakit Bhayangkara Palembang menggunakan proyeksi Anterior
Posterior (AP) dan proyeksi Lateral. Teknik pemneriksaan Os Humerus tidak
memerlukan persiapan khusus.

4.2. Saran
Dari kesimpulan yang ada, amka penulis mengemukakan saran-saran berikut:
4.2.1. Bagi peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pelaksanaan teknik radiografi
Os Humerus pada kasus fraktur Os Humerus di instalasi Rumah Sakit
Bhayangkara Palembang.
4.2.2. Bagi peneliti yang akan datang
1.menambah wawasan dan pengetahuan dalam melakukan pemeriksaan Os Humerus
2. untuk memenuhi peraturan yang ada di instalasi Radiologi Rumah Sakit
Bhayangkara Palembang

10
DAFTAR PUSTAKA

         http://orthopedmapia.blogspot.com/p/patah-tulang-humerus.html

         http://dararontgen.blogspot.com/2013/12/teknik-pemeriksaan-os-humerus.html

         http://dunia-radiology.blogspot.com/2013/10/teknik-pemeriksaan-humerus_19.html

11

Anda mungkin juga menyukai