FISIOLOGI I MUTU
PROSEDUR
AUDIT MUTU INTERNAL
NO. DOKUMEN : GBY-PM-07/03
LEMBAR PENGESAHAN
Dibuat oleh :
Disahkan oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas terselesainya penyusunan Buku Modul
Praktikum Anatomi dan Fisiologi I bagi mahasiswa Program Studi Diploma III
Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi STIKES Guna Bangsa Yogyakarta.
Akhirnya kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan sehingga buku ini dapat terselesaikan.
Penyusun
1. Visi
Menjadi Program Studi DIII Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi yang
unggul dengan pendekatan pelayanan komunitas di tingkat regional dan
nasional sampai dengan tahun 2023.
2. Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan teknik radiodiagnostik dan radioterapi yang
berintegritas, profesional dan unggul
2. Melaksanakan penelitian ilmiah khususnya di bidang teknik
radiodiagnostik dan radioterapi yang bermanfaat bagi masyarakat,
pengembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan
3. Melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan mengaplikasikan ilmu
pengetahuan, ketrampilan dan teknologi di bidang teknik radiodiagnostik
dan radioterapi dengan pendekatan berbasis komunitas.
4. Menjalin kerjasama dengan institusi pemerintah, swasta dan masyarakat
baik nasional maupun internasional.
Koordinator Laboratorium
MODUL I
1. Kompetensi Praktikum
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami anatomi fisiologi ekstremitas
atas.
2. Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa mempu menyebutkan bagian-bagian anatomi dari ekstremitas
atas.
b. Mahasiswa mampu memahamiletak (posisi) dari tulang penyusun ektremitas
atas.
c. Mahasiswa mampu memahami dan menyebutkan persendian yang terdapat
pada ekstremitas atas.
3. Dasar Teori
A. Ekstremitas Atas
Extremitas atas dibangun dari segmen sceletal dasar, yaitu :
a. Os Scapula dan Os Clavikula
b. Brakii : Os Humerus
c. Antebrakii : Os Ulna (medial) dan Os Radius (lateral)
d. Manus : Ossa Carpalia, Ossa Metacarpalia dan Phlanx
Pada angulus lateralis terdapat lekuk sendi untuk persendian lengan atas
(cavitas glenoidalis) yang mempunyai collum scapulae. Bagian atas terdapat
tonjolan kecil tuberculum supraglenoidale dan bagian bawah tuberculum
infraglenoidale. Bagian medial cavitas glenoid margo superior skapula terdapat
taju yang disebut prosesus coracoideus dan bagian pangkal disebut incisura
skapulae.
Dataran belakang fasies dorsalis skapula terdapat taju besar dan panjang
yang disebut spina skapulae. Bagian ujung merupakan tonjolan ke arah lateral,
terdapat akromion yang menghubungkan skapula dengan persendian articulasio
akromion yang disebut akromioskapular atau facies artikularis akromii.
Lekuk sebelah atas dari spina skapula disebut fossa supraspinata dan lekuk
sebelah bawah fossa infraspinata.
Clavikula
Clavikula adalah tulang yang melengkung membentuk bagian anterior dari
gelang bahu. Lengkung medialis lebih besar menuju ke depan, dan lengkung
lateralis lebih kecil mengarah ke belakang. Ujung medial disebut extremitas
sternalis dan membuat sendi dengan sternum (facies articularis
sternalis). Ujung lateral disebut extremitas akromialis dan membuat sendi
dengan acromion (facies articularis acromialis), terdapat tuberositas costalis
dan sulcus subclavikula. Pada bagian extremitas acromialis terdapat tonjolan
yang disebut tuberculum conoideum, dibagian atasnya terdapat linea
trapezoidea. Pada bagian extremitas sternalis terdapat impressio ligamenti
costa clavicularis. Fungsi clavikula yaitu memberi kaitan kepada beberapa otot
dari leher dan bahu dan dengan demikian bekerja sebagai penompang lengan.
b. Brakii
Humerus
Anatomi Humerus (arm bone) merupakan tulang terpanjang dan terbesar dari
ekstremitas superior. Tulang tersebut bersendi pada bagian proximal dengan
scapula dan pada bagian distal bersendi pada siku lengan dengan dua tulang, ulna
dan radius. Ujung proximal humerus memiliki bentuk kepala bulat (caput
humeri) yang bersendi dengan cavitas glenoidale dari scapula untuk membentuk
articulatio gleno-humeri. Pada bagian distal dari caput humeri terdapat collum
c. Ujung bawah berbentuk lebar dan agak pipih dimana permukaan bawah
sendi dibentuk bersama tulang lengan bawah. Trokhlea yang terletak di
sisi sebelah dalam berbentuk gelendong-benang tempat persendian dengan
ulna dan disebelah luar terdapat kapitulum yang bersendi dengan radius.
Pada kedua sisi persendian ujung bawah humerus terdapat Epicondylus
yaitu Epicondylus lateral dan medial. (Pearce, Evelyn C, 1997).
Radius (lateral)
Radius adalah tulang lateral lengan bawah . ujung atasnya bersendi
dengan humerus pada articulation cubiti (Elbow Joint) dengan ulna pada
articulation radioulnaris proximal. Ujung distalnya bersendi dengan os
scaphoideum dan lunatum pada articulation carpalis dan dengan ulna
pada articulation radioulnaris distal. Pada ujung atas radius terdapat
caput yang berbentuk bulat kecil, permukaan atas caput kecil dan bersendi
dengan capitulum humeri yang cembung. circumferentia articulare
radii bersendi dengan incisura radialis ulnae dibawah caput tulang
menyempit membentuk collum.dibawah collum terdapat tuberositas
bicipitalis/ tuberositas radii yang merupakan tempat insertion musculus
biceps.
Corpus radii di sebelah medial mempunyai margo interossea yang
tajam untuk tempat melekatnya membrane interossea yang
menghubungkan radius dan ulna. Tuberculum pronator ,untuk tempat
insertion musculus pronator teres, terletak di pertengahan pinggir
lateralnya. Pada ujung bawah radius terdapat processus stiloideus yang
Metacarpal
Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan
dan bagian proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang
carpal. Persendian yang dihasilkan oleh tulang carpal dan metacarpal
membuat tangan menjadi sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi pelana yang
terdapat antara tulang carpal dan metacarpal memungkinkan ibu jari
tersebut melakukan gerakan seperti menyilang telapak tangan dan
memungkinkan menjepit/menggenggam sesuatu.
Phalanx
Phalanx juga tulang panjang,mempunyai batang dan dua ujung.
Batangnya mengecil diarah ujung distal. Terdapat empat belas falang, tiga
pada setiap jari dan dua pada ibu jari. Sendi engsel yang terbentuk antara
tulang phalangs membuat gerakan tangan menjadi lebih fleksibel terutama
untuk menggenggam sesuatu.
c. Articulatio radioulnaris
Merupakan hubungan antara radius dan ulna yang berupa: a. articulatio
radioulnaris proximalis (diarthrosis) yang memiliki kemampuan gerak
rotasi b. articulatio radioulnaris distalis (diarthrosis)yang memiliki
kemampuan gerak rotasi (supinasi dan pronasi) c. syndesmosis
radioulnaris berupa membrana interossea (synarthrosis)
e. Articulatio manus
Terdiri atas articulationes intercarpea, articulatio mediocarpea,
articulationes carpometacarpea, articulationes intermetacarpeae,
articulationes metacarpophalangeal, dan articulatio interphalangea.
4. Pelaksanaan Praktikum
Praktikum dilaksanakan dengan langkah - langkah sebagai berikut:
a.Mahasiswa masuk ke ruang Laboratorium tepat waktu dengan memakai jas
Laboratorium lengkap.
b.Mahasiwa memperhatikan keterangan yang disampaikan kepada mahasiswa
tentang materi ekstrimitas atas
c.Dosen menjelaskan dan menunjukkan bagian - bagian anatomi ekstrimitas
atas kepada mahasiswa.
d.Mahasiswa diberikan waktu untuk menghafalkan
e.Mahasiswa diminta satu persatu menunjukkan dan menerangkan bagian -
bagian dari ekstrimitas atas.
f. Mahasiswa membuat laporan dengan format sesuai dengan yang dijelaskan
dalam lampiran.
5. Tugas
a. Buatlah gambar dan sebutkan bagian - bagian anatomi dari Scapula, Clavikula,
Humerus, Ulna, Radius, Carpal, metacarpal dan phalanx (termasuk persendian
yang terdapat di dalamnya)
b. Sebutkan dan jelaskan klinis yang mungkin ditemukan pada pemeriksaan
radiologi di ekstrimitas atas.
MODUL II
1. Kompetensi Praktikum
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami anatomi fisiologi ekstremitas
bawah.
2. Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa mempu menyebutkan bagian-bagian anatomi dari ekstremitas
bawah.
b.Mahasiswa mampu memahamiletak (posisi) dari tulang penyusun ektremitas
bawah.
c.Mahasiswa mampu memahami dan menyebutkan persendian yang terdapat
pada ekstremitas bawah.
6. Dasar Teori
2. Femur
2. Sindesmosis tibiofibularis
Persendian antara fascies artikularis tibialis ossis fibulae dan incisura
fibularis ossis tibialis
3. Hubungan antara crista interosia fibula dan crista interosia tibia
Terbentuk melalui membran interrosa cruis yang terbentang dari
proksimal di bawah collum fibulae ke distal sampai batas 1/3 distal os tibia
dan os fibula.
7. Pelaksanaan Praktikum
Praktikum dilaksanakan dengan langkah - langkah sebagai berikut:
a. Mahasiswa masuk ke ruang Laboratorium tepat waktu dengan memakai jas
Laboratorium lengkap.
b. Mahasiwa memperhatikan keterangan yang disampaikan kepada mahasiswa
tentang materi ekstrimitas bawah
c. Dosen menjelaskan dan menunjukkan bagian - bagian anatomi ekstrimitas atas
kepada mahasiswa.
d. Mahasiswa diberikan waktu untuk menghafalkan
e. Mahasiswa diminta satu persatu menunjukkan dan menerangkan bagian - bagian
dari ekstrimitas bawah
f. Mahasiswa membuat laporan dengan format sesuai dengan yang dijelaskan dalam
lampiran.
8. Tugas
b. Sebutkan dan jelaskan klinis yang mungkin ditemukan pada pemeriksaan radiologi
di ekstrimitas bawah.
MODUL III
COLLUMNA VERTEBRA
1. Kompetensi Praktikum
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami anatomi fisiologi Collumna
Vertebra
2. Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa mempu menyebutkan bagian-bagian anatomi dari Collumna Vertebra
b.Mahasiswa mampu memahamiletak (posisi) dari tulang penyusun Collumna
Vertebra
c. Mahasiswa mampu memahami dan menyebutkan persendian yang terdapat pada
Collumna Vertebra
3. Dasar Teori
A. Collumna Vertebra
Tulang punggung atau vertebra adalah tulang tak beraturan yang membentuk
punggung yang mudah digerakkan. Terdapat 33 tulang punggung pada manusia, 5 di
antaranya bergabung membentuk bagian sacral, dan 4 tulang membentuk tulang ekor
(coccyx). Tiga bagian di atasnya terdiri dari 24 tulang yang dibagi menjadi 7 tulang
cervical (leher), 12 tulang thorax (thoraks atau dada) dan, 5 tulang lumbal.
Sebuah tulang punggung terdiri atas dua bagian yakni bagian anterior yang
terdiri dari badan tulang atau corpus vertebrae, dan bagian posterior yang terdiri dari
arcus vertebrae. Arcus vertebrae dibentuk oleh dua "kaki" atau pediculus dan dua
lamina, serta didukung oleh penonjolan atau procesus yakni procesus articularis,
procesus transversus, dan procesus spinosus. Procesus tersebut membentuk lubang
yang disebut foramen vertebrale. Ketika tulang punggung disusun, foramen ini akan
membentuk saluran sebagai tempat sumsum tulang belakang atau medulla spinalis.
Di antara dua tulang punggung dapat ditemui celah yang disebut foramen
intervertebrale.
a. Cervical
Secara umum memiliki bentuk tulang yang kecil dengan spina atau procesus
spinosus (bagian seperti sayap pada belakang tulang) yang pendek, kecuali tulang
ke-2 dan 7 yang procesus spinosusnya pendek. Diberi nomor sesuai dengan
urutannya dari C1-C7 (C dari cervical), namun beberapa memiliki sebutan khusus
seperti C1 atau atlas, C2 atau aksis. Setiap mamalia memiliki 7 tulang punggung
leher, seberapapun panjang lehernya.
Vertebra cervikal I juga disebut atlas, pada dasarnya berbeda dengan lainnya
karena tidak mempunyai corpus vertebra oleh karena pada atlas dilukiskan adanya
arcus anterior terdapat permukaan sendi, fovea vertebralis, berjalan melalui arcus
posterior untuk lewatnya arteri vertebralis.
Vertebra servikal II juga disebut aksis, berbeda dengan vertebra servikal ke-3
sampai ke-6 karena adanya dens atau processus odontoid. Pada permukaan cranial
corpus aksis memiliki tonjolan seperti gigi, dens yang ujungnya bulat, aspek
dentis.
Vertebra servikal III-V processus spinosus bercabang dua. Foramen
transversarium membagi processus transversus menjadi tuberculum anterior dan
posterior. Lateral foramen transversarium terdapat sulcus nervi spinalis, didahului
oleh nervi spinalis. Vertebra servikal VI perbedaan dengan vertebra servikal I
sampai dengan servikal V adalah tuberculum caroticum, karena dekat dengan
arteri carotico.
Vertebra servikal VII merupakan processus spinosus yang besar, yang
biasanya dapat diraba sebagai processus spinosus columna vertebralis yang
tertinggi, oleh karena itu dinamakan vertebra prominens.
b. Thorax
Procesus spinosusnya akan berhubungan dengan tulang rusuk (Os Costae).
Beberapa gerakan memutar dapat terjadi. Bagian ini dikenal juga sebagai 'tulang
punggung dorsal' dalam konteks manusia. Bagian ini diberi nomor T1 hingga T12.
Os Costae terdiri dari 12 pasang tulang, dibagi dalam 3 bagian:
Costae vera (iga sejati) :
Iga I-VII mempunyai perlekatan tulang dada dengan perantaraan sendi,
jumlahnya 7 pasang.
Costae spuria
Os sternum atau tulang dada mempunyai bentuk seperti keris, terdiri dari :
Manubrium sterni
Tepi atas di tengah – tengah mempunyai incisura jugularis, bagian lateral
terdapat lekuk sendi yang berhubungan dengan clavikula, disebut incisura
clavicularis. Di bawah lekuk manubrium sterni terdapat rawan kosta I, disebut
incisura costalis.
Corpus sterni
Bagian terbesar dari tulang dada membentuk persendian dengan tulang –
tulang iga. Tepi lateralis korpus sterni mempunyai lekuk – lekuk untuk iga
II-VII. Corpus sterni membentuk sudut dengan manubrium sterni, disebut
angulus sterni (ludovisi).
Prosesus xifoideus Bagian ujung dari tulang dada pada bayi masih berbentuk
tulang rawan agak tipis dan runcing.
c. Lumbal
Bagian ini (L1-L5) merupakan bagian paling tegap konstruksinya dan
menanggung beban terberat dari yang lainnya. Bagian ini memungkinkan
gerakan fleksi dan ekstensi tubuh, dan beberapa gerakan rotasi dengan derajat
yang kecil.
d. Sacral
Terdapat 5 tulang di bagian ini (S1-S5). Tulang-tulang bergabung dan tidak
memiliki celah ataudiskus intervertebralis satu sama lainnya
e. Coccygeal
Terdapat 3 hingga 5 tulang (Co1-Co5) yang saling bergabung dan tanpa
celah. Beberapa hewan memiliki tulang coccyx atau tulang ekor yang banyak,
maka dari itu disebut tulang punggung caudal (caudal berarti ekor).
a. Condyli occipetalis
b. Fovea articularis superior atlantis
Articulation Costovertebralis :
7. Pelaksanaan Praktikum
Praktikum dilaksanakan dengan langkah - langkah sebagai berikut:
a. Mahasiswa masuk ke ruang Laboratorium tepat waktu dengan memakai
jas Laboratorium lengkap.
b. Mahasiwa memperhatikan keterangan yang disampaikan kepada
mahasiswa tentang materi ekstrimitas bawah
c. Dosen menjelaskan dan menunjukkan bagian - bagian anatomi ekstrimitas
atas kepada mahasiswa.
d. Mahasiswa diberikan waktu untuk menghafalkan
e. Mahasiswa diminta satu persatu menunjukkan dan menerangkan bagian -
bagian dari ekstrimitas bawah
f. Mahasiswa membuat laporan dengan format sesuai dengan yang dijelaskan
dalam lampiran.
8. Tugas
a. Buatlah gambar dan sebutkan bagian - bagian anatomi collumna vertebrae
b. Sebutkan dan jelaskan klinis yang mungkin ditemukan pada pemeriksaan
radiologi di collumn vertebra
MODUL IV
CRANIUM
1. Kompetensi Praktikum
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami anatomi fisiologi Cranium
2. Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa mempu menyebutkan bagian-bagian anatomi dari Cranium
b. Mahasiswa mampu memahamiletak (posisi) dari tulang penyusun Cranium
c. Mahasiswa mampu memahami dan menyebutkan persendian yang terdapat pada
Cranium
4. Dasar Teori
A. OS Cranium
Tengkorak kepala tersusun atas:
1. Tulang dahi (os frontale) ~ 1 buah
2. Tulang ubun - ubun (os. Parietale) ~ 2 buah
3. Tulang kepala belakang (os. Occipitale) ~ 1 buah
4. Tulang baji (os. Sphenoidale) ~ 2 buah
5. Tilang pelipis (os temporale) ~ 2 buah
6. Tulang tapis (os ethmoidale) ~ 2 buah
Sutura tulang tulang tengkorak kepala dihubungkan satu sama lain oleh tulang
bergerigi yang disebut sutura. Sutura - sutura tersebut adalah :
a. Sutura Coronalis ~ menghubungkan os frontal dan os parieatal
b. Sutura Sagitalis ~ menghubungkan os parietal kiri dan kanan
c. Sutura Lambdoidea/lambdoidalis ~ menghubungkan os parietal dan os occipital
Di dalam tengkorak wajah terdapat rongga - rongga, yaitu : rongga mulut ( cavum
oris), rongga hidung (cavum nasi) dan rongga mata (orbita).
7. Pelaksanaan Praktikum
Praktikum dilaksanakan dengan langkah - langkah sebagai berikut:
a. Mahasiswa masuk ke ruang Laboratorium tepat waktu dengan memakai jas
Laboratorium lengkap.
b. Mahasiwa memperhatikan keterangan yang disampaikan kepada mahasiswa
tentang materi ekstrimitas bawah
c. Dosen menjelaskan dan menunjukkan bagian - bagian anatomi ekstrimitas atas
kepada mahasiswa.
d. Mahasiswa diberikan waktu untuk menghafalkan
e. Mahasiswa diminta satu persatu menunjukkan dan menerangkan bagian - bagian
dari ekstrimitas bawah
f. Mahasiswa membuat laporan dengan format sesuai dengan yang dijelaskan dalam
lampiran.
8. Tugas
a. Buatlah gambar dan sebutkan bagian - bagian anatomi cranium
b. Sebutkan dan jelaskan klinis yang mungkin ditemukan pada pemeriksaan
radiologi di cranium
REFERENSI
Ballinger P.W. & Frank E. D (2003) Merrill’s Atlas of Radiographic Positions &
Radiologic Procedures. 10th ed. Mosby.
Moeller T.B & E. Reif (1999) Pocket Atlas of Radiographic Anatomy. 2nd ed. Thieme.
Gibson, Jhon. (2003) Anatomi dan Fisiologi Modern untuk perawat. Jakarta: penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Slone, Ethal (2003) Anatomi dan Fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Lampiran
LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI FISIOLOGI I
NIM : .......................................................................................
KELOMPOK : .......................................................................................
YOGYAKARTA
2018
JUDUL PRAKTIKUM
A. Tujuan Praktikum
C. Tugas