Anda di halaman 1dari 32

MODUL PRAKTIKUM ANATOMI

FISIOLOGI I MUTU
PROSEDUR
AUDIT MUTU INTERNAL
NO. DOKUMEN : GBY-PM-07/03

PROGRAM STUDI D3 RADIOLOGI


STIKES GUNA BANGSA YOGYAKARTA
2019
MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

LEMBAR PENGESAHAN

Dibuat oleh :

Alpha Olivia Hidayati, S.Si., M.P.H

Disahkan oleh :

dr.R.Soerjo Hadijono, Sp.OG(K), DTRM&B(Ch)

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 1


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas terselesainya penyusunan Buku Modul
Praktikum Anatomi dan Fisiologi I bagi mahasiswa Program Studi Diploma III
Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi STIKES Guna Bangsa Yogyakarta.

Kami menyadari keterbatasan kemampuan maupun kesempatan dalam


menyusun buku modul ini sehingga saran dan kritik yang membangun akan kami
terima dengan senang hati. Semoga buku ini dapat memberi petunjuk kepada
mahasiswa agar dapat melaksanakan perkuliahan praktikum dengan baik dan benar.

Akhirnya kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan sehingga buku ini dapat terselesaikan.

Penyusun

Alpha Olivia Hidayati, S.Si., M.P.H

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 2


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

VISI DAN MISI PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA


TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA
BANGSA YOGYAKARTA

1. Visi
Menjadi Program Studi DIII Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi yang
unggul dengan pendekatan pelayanan komunitas di tingkat regional dan
nasional sampai dengan tahun 2023.

2. Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan teknik radiodiagnostik dan radioterapi yang
berintegritas, profesional dan unggul
2. Melaksanakan penelitian ilmiah khususnya di bidang teknik
radiodiagnostik dan radioterapi yang bermanfaat bagi masyarakat,
pengembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan
3. Melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan mengaplikasikan ilmu
pengetahuan, ketrampilan dan teknologi di bidang teknik radiodiagnostik
dan radioterapi dengan pendekatan berbasis komunitas.
4. Menjalin kerjasama dengan institusi pemerintah, swasta dan masyarakat
baik nasional maupun internasional.

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 3


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Mahasiswa menyiapkan diri 15 menit di depan laboratorium sebelum


praktikum dimulai
2. Mahasiswa yang terlambat 15 menit atau lebih tidak diijinkan mengikuti
praktikum
3. Mahasiswa wajib menggunakan jas lab selama praktikum
4. Setiap akan praktikum, diadakan pre test dengan materi yang akan
dipraktikumkan
5. Mahasiswa tidak boleh bersenda gurau dan makan minum selama praktikum
6. Selama praktikum berlangsung, mahasiswa tidak boleh meninggalkan
laboratorium tanpa izin dosen
7. Mahasiswa wajib membersihkan alat- alat yang dipakai untuk praktikum dan
dikembalikan dalam keadaan rapi dan bersih
8. Bila mahasiswa memecahkan /merusakkan alat, diwajibkan mengganti alat
tersebut paling lambat 2 hari setelah praktikum
9. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti praktikum karena berhalangan atau
gagal dalam praktikum harus mengulang atau mengganti pada hari lain sesuai
dengan jadwal yang telah diatur (sesuai dengan kebijakan dosen)
10. Mahasiswa wajib mengikuti praktikum 100% dari kegiatan praktikum

Koordinator Laboratorium

Meizza Nadia Putri, S.Tr.Kes

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 4


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

MODUL I

EKTREMITAS ATAS/UPPER EXTREMITIES

1. Kompetensi Praktikum
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami anatomi fisiologi ekstremitas
atas.

2. Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa mempu menyebutkan bagian-bagian anatomi dari ekstremitas
atas.
b. Mahasiswa mampu memahamiletak (posisi) dari tulang penyusun ektremitas
atas.
c. Mahasiswa mampu memahami dan menyebutkan persendian yang terdapat
pada ekstremitas atas.

3. Dasar Teori

A. Ekstremitas Atas
Extremitas atas dibangun dari segmen sceletal dasar, yaitu :
a. Os Scapula dan Os Clavikula
b. Brakii : Os Humerus
c. Antebrakii : Os Ulna (medial) dan Os Radius (lateral)
d. Manus : Ossa Carpalia, Ossa Metacarpalia dan Phlanx

a. Os Scapula dan Os Clavikula


 Scapula
Skapula atau tulang belikat terletak di sebelah posterior gelang bahu,
merupakan tulang berbentuk segitiga, pipih, dan mempunyai dua permukaan
(fasies), tiga sudut (angulus), dan tiga tepi tulang (margo). Di antara tiga tepi
tulang terdapat angulus acromialis, angulus superior, dan angulus inferior.
Tiga tepi tulang antara lain margo lateralis/axillaris, margo medialis/
vertebralis dan margo superior.

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 5


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

Pada angulus lateralis terdapat lekuk sendi untuk persendian lengan atas
(cavitas glenoidalis) yang mempunyai collum scapulae. Bagian atas terdapat
tonjolan kecil tuberculum supraglenoidale dan bagian bawah tuberculum
infraglenoidale. Bagian medial cavitas glenoid margo superior skapula terdapat
taju yang disebut prosesus coracoideus dan bagian pangkal disebut incisura
skapulae.
Dataran belakang fasies dorsalis skapula terdapat taju besar dan panjang
yang disebut spina skapulae. Bagian ujung merupakan tonjolan ke arah lateral,
terdapat akromion yang menghubungkan skapula dengan persendian articulasio
akromion yang disebut akromioskapular atau facies artikularis akromii.
Lekuk sebelah atas dari spina skapula disebut fossa supraspinata dan lekuk
sebelah bawah fossa infraspinata.

 Clavikula
Clavikula adalah tulang yang melengkung membentuk bagian anterior dari
gelang bahu. Lengkung medialis lebih besar menuju ke depan, dan lengkung
lateralis lebih kecil mengarah ke belakang. Ujung medial disebut extremitas
sternalis dan membuat sendi dengan sternum (facies articularis
sternalis). Ujung lateral disebut extremitas akromialis dan membuat sendi
dengan acromion (facies articularis acromialis), terdapat tuberositas costalis
dan sulcus subclavikula. Pada bagian extremitas acromialis terdapat tonjolan
yang disebut tuberculum conoideum, dibagian atasnya terdapat linea
trapezoidea. Pada bagian extremitas sternalis terdapat impressio ligamenti
costa clavicularis. Fungsi clavikula yaitu memberi kaitan kepada beberapa otot
dari leher dan bahu dan dengan demikian bekerja sebagai penompang lengan.

b. Brakii
 Humerus
Anatomi Humerus (arm bone) merupakan tulang terpanjang dan terbesar dari
ekstremitas superior. Tulang tersebut bersendi pada bagian proximal dengan
scapula dan pada bagian distal bersendi pada siku lengan dengan dua tulang, ulna
dan radius. Ujung proximal humerus memiliki bentuk kepala bulat (caput
humeri) yang bersendi dengan cavitas glenoidale dari scapula untuk membentuk
articulatio gleno-humeri. Pada bagian distal dari caput humeri terdapat collum

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 6


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

anatomicum yang terlihat sebagai sebuah lekukan oblik. Tuberculum majus


merupakan sebuah proyeksi lateral pada bagian distal dari collum anatomicum.
Tuberculum majus merupakan penanda tulang bagian paling lateral yang teraba
pada regio bahu. Pada bagian medial terdapat Tuberculum minus. Antara
tuberculum majus dan tuberculum minus terdapat sebuah lekukan yang disebut
sebagai sulcus intertubercularis.
Collum chirurgicum merupakan suatu penyempitan humerus pada bagian
distal dari kedua tuberculum, dimana caput humeri perlahan berubah menjadi
corpus humeri. Fraktur sering terjadi pada bagian collum chirurgicum. Corpus
humeri merupakan bagian humerus yang berbentuk seperti silinder pada ujung
proksimalnya, tetapi berubah secara perlahan menjadi berbentuk segitiga hingga
akhirnya menipis dan melebar pada ujung distalnya. Pada bagian lateralnya,
yakni di pertengahan corpus humeri, terdapat daerah berbentuk huruf V dan kasar
yang disebut sebagai tuberositas deltoidea. Daerah ini berperan sebagai titik
perlekatan tendon musculus deltoideus. Beberapa bagian yang khas merupakan
penanda yang terletak pada bagian distal dari humerus.
Capitulum humeri merupakan suatu struktur seperti tombol bundar pada
sisi lateral humerus, yang bersendi dengan caput radii. Fossa radialis
merupakan suatu depresi anterior di atas capitulum humeri, yang bersendi dengan
caput radii ketika lengan difleksikan. Trochlea humeri, yang berada pada sisi
medial dari capitulum humeri, bersendi dengan ulna. Fossa coronoidea
merupakan suatu depresi anterior yang menerima processus coronoideus ulna
ketika lengan difleksikan. Fossa olecrani merupakan suatu depresi posterior
yang besar yang menerima olecranon ulna ketika lengan diekstensikan.
Epicondylus medialis dan epicondylus lateralis merupakan suatu proyeksi
kasar pada sisi medial dan lateral dari ujung distal humerus, tempat kebanyakan
tendon otot-otot lengan menempel. Nervus ulnaris, suatu saraf yang dapat
membuat seseorang merasa sangat nyeri ketika siku lengannya terbentur, dapat
dipalpasi menggunakan jari tangan pada permukaan kulit di atas area posterior
dari epicondylus medialis.
Tulang humerus terbagi menjadi tiga bagian yaitu caput (ujung atas), corpus, dan
ujung bawah.
a. Caput Sepertiga dari ujung atas humerus terdiri atas sebuah kepala, yang
membuat sendi dengan rongga glenoid dari scapula dan merupakan bagian

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 7


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

dari bangunan sendi bahu. Dibawahnya terdapat bagian yang lebih


ramping disebut leher anatomik. Disebelah luar ujung atas dibawah leher
anatomik terdapat sebuah benjolan, yaitu Tuberositas Mayor dan
disebelah depan terdapat sebuah benjolan lebih kecil yaitu Tuberositas
Minor. Diantara tuberositas terdapat celah bisipital (sulcus
intertuberkularis) yang membuat tendon dari otot bisep. Dibawah
tuberositas terdapat leher chirurgis yang mudah terjadi fraktur.

b. Corpus sebelah atas berbentuk silinder tapi semakin kebawah semakin


pipih. Disebelah lateral batang, tepat diatas pertengahan disebut
tuberositas deltoideus (karena menerima insersi otot deltoid). Sebuah
celah benjolan oblik melintasi sebelah belakang, batang, dari sebelah
medial ke sebelah lateral dan memberi jalan kepada saraf radialis atau
saraf muskulo-spiralis sehingga disebut celah spiralis atau radialis.

c. Ujung bawah berbentuk lebar dan agak pipih dimana permukaan bawah
sendi dibentuk bersama tulang lengan bawah. Trokhlea yang terletak di
sisi sebelah dalam berbentuk gelendong-benang tempat persendian dengan
ulna dan disebelah luar terdapat kapitulum yang bersendi dengan radius.
Pada kedua sisi persendian ujung bawah humerus terdapat Epicondylus
yaitu Epicondylus lateral dan medial. (Pearce, Evelyn C, 1997).

c. Antebrakii : Ulna (medial) dan radius (lateral)


 Ulna (medial)
Ulna merupakan tulang medial lengan bawah, ujung atasnya bersendi
dengan humerus pada articulation cubiti dan dengan caput radii pada
articulation ulnaris proximal. Ujung distalnya bersendi dengan radius
pada articulation ulnaris distalis, tetapi dipisahkan dari
articulation radiocarpalis dengan adanya facies articularis. Ujung atas
ulna besar, dikenal sebagai processus olecranii. Bagian ini membentuk
tonjolan pada siku, processus ini mempunyai incissura di permukaan
anterioirnya, incissura trochlearis, yang bersendi dengan trochlea
humeri. Di bawah trochlea humeri terdapat processus coronoideus yang

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 8


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

berbentuk segitiga dan pada permukaan lateralnya terdapat incissura


radialis untuk bersendi dengan caput radii.
Corpus ulnae mengecil dari atas ke bawah.di lateral mempunyai
margo interossea yang tajam untuk tempat melekatnya membrane
interossea. Pinggir posterior membulat ,terletak subcutan,dan mudah
diraba seluruh panjangnya. Di bawah incissura radialis terdapat lekukan
fossa supinator yang mempermudah gerakan tuberositas bicipitalis radii.
Pinggir posterior fossa ini tajam dan dikenal sebagai crista supinator
yang menjadi tempat origo musculus supinator. Pada ujung distal ulna
terdapat caput yang bulat, yang mempunyai tonjolan pada permukaan
medialnya, disebut processus styloideus. Dua tulang lengan bawah
mempunyai hubungan rumit. Di proximal, radius dan ulna bersendi satu
sama lain dengan humerus distal. Di distal, artikuatio radioulnaris pada
pergelangan tangan dipertahankan oleh kompleks fibrokartilago
triangularis. Corpus radii dan ulna dihubungkan oleh membrane
interossea fibrosa.

 Radius (lateral)
Radius adalah tulang lateral lengan bawah . ujung atasnya bersendi
dengan humerus pada articulation cubiti (Elbow Joint) dengan ulna pada
articulation radioulnaris proximal. Ujung distalnya bersendi dengan os
scaphoideum dan lunatum pada articulation carpalis dan dengan ulna
pada articulation radioulnaris distal. Pada ujung atas radius terdapat
caput yang berbentuk bulat kecil, permukaan atas caput kecil dan bersendi
dengan capitulum humeri yang cembung. circumferentia articulare
radii bersendi dengan incisura radialis ulnae dibawah caput tulang
menyempit membentuk collum.dibawah collum terdapat tuberositas
bicipitalis/ tuberositas radii yang merupakan tempat insertion musculus
biceps.
Corpus radii di sebelah medial mempunyai margo interossea yang
tajam untuk tempat melekatnya membrane interossea yang
menghubungkan radius dan ulna. Tuberculum pronator ,untuk tempat
insertion musculus pronator teres, terletak di pertengahan pinggir
lateralnya. Pada ujung bawah radius terdapat processus stiloideus yang

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 9


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

menonjol kebawah dari pinggir lateralnya. pada permukaan medial


terdapat incisura ulnae,yang bersendi dengan caput ulnae yang bulat
permukaan bawah ujung radius bersendi dengan os scaphoideum dan os
lunatum. Pada permukaan posterior ujung distal radius terdapat
tuberculum kecil, tuberculum dorsalis, yang pada pinggir medialnya
terdapat sulcus untuk tendo musculi flexor pollicis longus.

d. Carpal, metacarpal dan Phalax


 Carpal
Tulang Carpal terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan
ujung distal ulna dan radius, dan dengan ujung proksimal dari tulang
metacarpal. Antara tulang-tulang carpal tersebut terdapat sendi geser.
Kedelapan tulang tersebut adalah scaphoid, lunatum, triquetrum, pisiform,
trapezium, trapezoid, capitatum, dan hamatum.

 Metacarpal
Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan
dan bagian proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang
carpal. Persendian yang dihasilkan oleh tulang carpal dan metacarpal
membuat tangan menjadi sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi pelana yang
terdapat antara tulang carpal dan metacarpal memungkinkan ibu jari
tersebut melakukan gerakan seperti menyilang telapak tangan dan
memungkinkan menjepit/menggenggam sesuatu.

 Phalanx
Phalanx juga tulang panjang,mempunyai batang dan dua ujung.
Batangnya mengecil diarah ujung distal. Terdapat empat belas falang, tiga
pada setiap jari dan dua pada ibu jari. Sendi engsel yang terbentuk antara
tulang phalangs membuat gerakan tangan menjadi lebih fleksibel terutama
untuk menggenggam sesuatu.

B. Persendian pada Extremitas Atas


Persendian pada ekstremitas atas adalah :
a. Articulatio humeri/ sendi bahu (Shoulder Joint)

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 10


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

Articultio humeri merupakan hubungan antara cingulum membri superior


dengan lengan atas. Sendi ini dibentuk oleh caput humeri dan cavitas
glenodale scapulae. Ligamen yang memperkuat sendi ini adalah lig.
coracohumerale, lig. glenohumeralia, dan lig. coracoacromiale. Otot yang
memperkuat sendi adalah m. supraspinatus, m. infraspinatus, m. bicipitis
brachii caput longum, m. teres minor, m. subcapsularis caput longum, dan
m. Tricipitis.

b. Articulatio cubiti/ sendi siku (Elbow Joint)


Sendi ini merupakan articulation composita yang dibentuk oleh 3 tulang
yaitu humerus, radius, dan ulna. Terdapat 2 sendi, yaitu articulatio
humeroradialis dan humeroulnaris yang bila bekerja bersama-sama
akan membentuk sendi tipe ginglymus dengan 2 arah gerak yaitu fleksi
dan ekstensi (aksis transversal). Ligamen yang memperkuat sendi ini
adalah lig. collateral ulnare dan lig. collateral radiale.

c. Articulatio radioulnaris
Merupakan hubungan antara radius dan ulna yang berupa: a. articulatio
radioulnaris proximalis (diarthrosis) yang memiliki kemampuan gerak
rotasi b. articulatio radioulnaris distalis (diarthrosis)yang memiliki
kemampuan gerak rotasi (supinasi dan pronasi) c. syndesmosis
radioulnaris berupa membrana interossea (synarthrosis)

d. Articulatio radiocarpea (Wrist Join)


Merupakan sendi ovoid (articulatio ellipsoidea) antara os radius dan os
ulna dengan os carpal ( os schapoideum, os lunatum, os triquetum). Sendi
ini diperkuat oleh lig. radiocarpeum dorsale, lig. radiocarpeum palmare,
lig. collaterale carpi ulnare, dan lig. collaterale carpi radiale.

e. Articulatio manus
Terdiri atas articulationes intercarpea, articulatio mediocarpea,
articulationes carpometacarpea, articulationes intermetacarpeae,
articulationes metacarpophalangeal, dan articulatio interphalangea.

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 11


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

4. Pelaksanaan Praktikum
Praktikum dilaksanakan dengan langkah - langkah sebagai berikut:
a.Mahasiswa masuk ke ruang Laboratorium tepat waktu dengan memakai jas
Laboratorium lengkap.
b.Mahasiwa memperhatikan keterangan yang disampaikan kepada mahasiswa
tentang materi ekstrimitas atas
c.Dosen menjelaskan dan menunjukkan bagian - bagian anatomi ekstrimitas
atas kepada mahasiswa.
d.Mahasiswa diberikan waktu untuk menghafalkan
e.Mahasiswa diminta satu persatu menunjukkan dan menerangkan bagian -
bagian dari ekstrimitas atas.
f. Mahasiswa membuat laporan dengan format sesuai dengan yang dijelaskan
dalam lampiran.

5. Tugas

a. Buatlah gambar dan sebutkan bagian - bagian anatomi dari Scapula, Clavikula,
Humerus, Ulna, Radius, Carpal, metacarpal dan phalanx (termasuk persendian
yang terdapat di dalamnya)
b. Sebutkan dan jelaskan klinis yang mungkin ditemukan pada pemeriksaan
radiologi di ekstrimitas atas.

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 12


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

MODUL II

EKTREMITAS BAWAH/LOWER EXTREMITIES

1. Kompetensi Praktikum
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami anatomi fisiologi ekstremitas
bawah.

2. Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa mempu menyebutkan bagian-bagian anatomi dari ekstremitas
bawah.
b.Mahasiswa mampu memahamiletak (posisi) dari tulang penyusun ektremitas
bawah.
c.Mahasiswa mampu memahami dan menyebutkan persendian yang terdapat
pada ekstremitas bawah.

6. Dasar Teori

A. Tulang pada Ekstremitas Bawah


Ekstremitas bawah terdiri dari tulang pelvis, femur, tibia, fibula, tarsal,
metatarsal, dan tulang-tulang digitorum pedis.
1. Pelvis
Ruang panggul terbagi menjadi dua yaitu: Panggul besar (pelvis
mayor) dan Panggul kecil (pelvis minor)

 Panggul besar (pelvis mayor)


Panggul besar adalah bagian panggul yang terletak di atas linea
terminalis (false pelvis). Panggul besar berfungsi mendukung isi perut dan
menggambarkan keadaan panggul kecil.
 Panggul kecil (pelvis minor)
Panggul kecil adalah bagian panggul yang terletak di bawah linea
terminalis (true pelvis). Panggul kecil ini merupakan wadah alat

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 13


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

kandungan dan menentukan bentuk jalan lahir serta penting dalam


persalinan.
Pelvis dibentuk oleh sacrum, coccygis dan coxae dua buah. Fungsi
pelvis adalah melindungi dan menyokong alat – alat dalam pelvis.
 Tulang pangkal paha (os Coxae)
Coxae ada dua buah yang merupakan tulang pipih. Tulang pangkal
paha terdiri dari 3 buah tulang yang berhubungan dengan yang lainnya
pada acetabulum. Tulang tersebut yaitu ilium, pubis dan ischium.
a. Tulang usus (os ilium)
Tulang usus merupakan tulang terbesar panggul yang membentuk
bagian atas dan belakang panggul. Batas atas yang tebal disebut crista
illiaka. Ujung depan maupun belakang dari crista illiaka menonjol disebut
spina iliaka anterior superior dan spina iliaka posterior superior.
Tonjolan tulang di bawah spina illiaka anterior superior disebut spina
illiaka anterior inferior dan sebelah bawah spina illiaka posterior
superior terdapat spina illiaka posterior inferior. Di bawah spina illiaka
posterior inferior terdapat tekik atau cekungan yang disebut incisura
ischiadica major. Bagian bawah dari incisura ischiadica major terdapat
incisura ischiadica minor.

b. Tulang duduk (os ischium)


Tulang duduk terletak di sebelah bawah tulang usus, pinggir
belakangnya berduri disebut spina ischiadica. Di bawah spina ischiadica
terdapat incisura ischiadica minor. Bagian pinggir bawah tulang duduk
sangat tebal, yang dapat mendukung berat badan pada saat duduk, disebut
tuber ischiadicum. Tuber ischiadicum merupakan ukuran melintang dari
pintu atas panggul.

c. Tulang kemaluan (os pubis)


Tulang kemaluan terletak di sebelah bawah dan depan dari tulang usus
yang disebut dengan tulang duduk. Tulang ini membatasi sebuah lubang
yang terdapat dalam tulang panggul, lubang ini disebut foramen
obtoratorium. Ramus superior ossis pubis merupakan tulang kemaluan
yang berhubungan dengan tulang usus. Sedang yang berhubungan dengan
tulang duduk disebut ramus inferior ossis pubis. Ramus inferior kiri dan

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 14


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

kanan membentuk arcus pubis. Arkus pubis normal akan membentuk


sudut 90-100 derajat.
Garis yang membatasi panggul besar dan panggul kecil disebut linea
inominata atau linea terminalis. Pertemuan antara pubis dari panggul
kiri dan panggul kanan disebut simfisis pubis. Terdapat suatu cekungan di
bagian pertemuan ilium-ischium-pubis disebut acetabulum, fungsinya
adalah untuk artikulasi dengan tulang femur.

 Tulang kelangkang (os sacrum)


Tulang kelangkang ada 1 buah. Tulang kelangkang merupakan tulang
yang berbentuk segitiga yang melebar di atas dan meruncing ke bawah.
Tulang kelangkang terletak di sebelah belakang antara kedua tulang
pangkal paha. Tulang kelangkang terdiri dari 5 ruas tulang senyawa. Kiri
dan kanan dari garis tampak 5 buah lubang yang disebut foramina
sacralla anteriora. Crista sacralis merupakan deretan duri yang terdapat
di garis tengah tulang kelangkang. Bagian atas dari sakrum yang
berhubungan dengan 5 ruas tulang pinggang dan menonjol ke depan
disebut promontorium. Jarak antara promontorium dan pinggir atas
simfisis merupakan ukuran muka belakang dari pintu atas panggul. Ke
samping tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pangkal paha
melalui articulasio sacro illiaca. Ke bawah tulang kelangkang
berhubungan dengan tulang tungging.

 Tulang tungging (os coccygis)


Tulang tungging ada 1 buah. Tulang tungging berbentuk segitiga dan
terdiri dari 3-5 ruas, tulang yang bersatu. Pada saat persalinan, ujung
tulang tungging dapat ditolak sedikit ke belakang, sehingga ukuran pintu
bawah panggul bertambah besar.

2. Femur

Femur merupakan tulang betis, yang di bagian proksimal berartikulasi


dengan pelvis dan dibagian distal berartikulasi dengan tibia melalui
condyles. Di daerah proksimal terdapat prosesus yang disebut

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 15


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

trochanter mayor dan trochanter minor, dihubungkan oleh linea


intertrochanteric. Di bagian distal anterior terdapat condyle lateral dan
condyle medial untuk artikulasi dengan tibia, serta permukaan untuk
tulang patella. Di bagian distal posterior terdapat fossa intercondylar.
Femur pada ujung bagian atasnya memiliki caput, collum, trochanter
major dan trochanter minor. Bagian caput merupakan lebih kurang dua
pertiga bola dan berartikulasi dengan acetabulum dari os coxae
membentuk articulatio coxae (Hip Joint). Pada pusat caput terdapat
lekukan kecil yang disebut fovea capitis, yaitu tempat perlekatan
ligamentum dari caput. Sebagian suplai darah untuk caput femoris
dihantarkan sepanjang ligamen ini dan memasuki tulang pada fovea.
Bagian collum, yang menghubungkan kepala pada batang femur,
berjalan ke bawah, belakang, lateral dan membentuk sudut lebih kurang
125 derajat (pada wanita sedikit lebih kecil) dengan sumbu panjang batang
femur. Trochanter major dan minor merupakan tonjolan besar pada batas
leher dan batang. Yang menghubungkan dua trochanter ini adalah linea
intertrochanterica di depan dan crista intertrochanterica yang
mencolok di bagian belakang, dan padanya terdapat tuberculum
quadratum.
Bagian batang femur umumnya menampakkan kecembungan ke depan.
Ia licin dan bulat pada permukaan anteriornya, namun pada bagian
posteriornya terdapat linea aspera. Tepian linea aspera melebar ke atas
dan ke bawah. Tepian medial berlanjut ke bawah sebagai crista
supracondylaris medialis menuju tuberculum adductorum pada
condylus medialis. Tepian lateral menyatu ke bawah dengan crista
supracondylaris lateralis. Pada permukaan posterior batang femur, di
bawah trochanter major terdapat tuberositas glutealis, yang ke bawah
berhubungan dengan linea aspera. Bagian batang melebar ke arah ujung
distal dan membentuk daerah segitiga datar pada permukaan posteriornya,
disebut fascia poplitea.
Ujung bawah femur memiliki condylus medialis dan lateralis, yang
di bagian posterior dipisahkan oleh incisura intercondylaris. Permukaan
anterior condylus dihubungkan oleh permukaan sendi untuk patella. Kedua
condylus ikut membentuk articulatio genu. Di atas condylus terdapat

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 16


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

epicondylus lateralis dan medialis. Tuberculum adductorium


berhubungan langsung dengan epicondylus medialis.

3. Tibia dan Fibula


Tibia atau tulang kering merupakan kerangka yang utama dari tungkai
bawah dan terletak medial dari fibula atau tulang betis, tibia adalah tulang
pipa dengan sebuah batang dan dua ujung.
Ujung atasnya sangat melebar sehingga menciptakan permukaan yang
sangat luas untuk menahan berat badan. Bagian ini mempunyai dua masa
yang menonjol yang disebut condylus medialis dan condylus lateralis.
Condylus-condylus ini merupakan bagian yang paling atas dan paling
pinggir dari tulang. Permukaan superiornya memperlihatkan dua daratan
permukaan persendian untuk femur dalam formasi sendi lutut. Permukaan-
permukaan tersebut halus dan diatas permukaan yang datar terdapat tulang
rawan semilunar (setengah bulan) yang membuat permukaan persendian
lebih dalam untuk penerimaan condylus femur. Di antara kedua condylus
terdapat daerah kasar yang menjadi tempat pelekatan ligament dan tulang
rawan sendi lutut.
Condylus lateralis memperlihatkan posterior sebuah faset untuk
persendian dengan kepala fibula pada sendi tibio fibuler superior.
Condylus-condylus ini di sebelah belakang di pisahkan oleh lekukan
popliteum. Tuberkel dari tibia ada di sebelah depan tepat dibawah
Condylus-condylus ini. Bagian depan memberi kaitaan kepada tendon
patella, yaitu tendon dari insersi otot ekstensor kwardisep. Bagian bawah
dari Tuberkel itu adalah subkutaneus dan sewaktu berlutut menyangga
berat badan.
Batang dalan irisan melintang bentuknya segitiga, sisi anteriornya
paling menjulang dan sepertiga sebelah tengah terletak subkutan. Bagian
ini membentuk Crista tibia. Permukaan medial adalah subcutaneous
pada hampir seluruh panjangnya dan merupakan daerah berguna darimana
dapat diambil serpihan tulang untuk transplantasi (bone graft). Permukaan
posterior ditandai oleh garis soleal untuk linea poplitea, yaitu garis
meninggi di atas tulang yang kuata dan berjalan ke bawah dan medial

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 17


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

Ujung bawah masuk dalam formasi persendian mata kaki. Tulangnya


sedikit melebar dan kebawah sebelah medial menjulang menjadi maleolus
medial dan maleolus tibiae. Sebelah depan tibia halus dan tendon –
tendon menjulur di atasnya ke arah kaki.
Permukaan lateral dari ujung bawah bersendi dengan fibula pada
persendian tibio fibuler inferior. Tibia membuat sendi dengan tiga tulang
yaitu femur, fibula dan talus.
Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral
dibanding dengan tibia. Di bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan
tibia. Sedangkan di bagian distal, fibula membentuk malleolus lateral dan
facies untuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal.

4. Tarsal, Metatarsal dan Phalangs


Tarsal merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula
dan tibia di proksimal dan dengan metatarsal di distal. Terdapat 7 tulang
tarsal, yaitu calcaneus, talus, cuboid, navicular, dan cuneiform (1, 2, 3).
Calcaneus berperan sebagai tulang penyangga berdiri.
Metatarsal merupakan 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di
proksimal dan dengan tulang phalangs di distal. Khusus di tulang
metatarsal 1 (ibu jari) terdapat 2 tulang sesamoid.
Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang phalangs
di ibu jari dan 3 phalangs di masing-masing jari sisanya. Karena tidak ada
sendi pelana di ibu jari kaki, menyebabkan jari tersebut tidak sefleksibel
ibu jari tangan.

B. Persendian pada Ekstremitas Bawah


Persendian gelang panggul ~
1. Articulatio sacroiliaka
Persendian antara os sacrum dan os ileum melalui facies artikularis
ossis illii dan melalui facies artikularis ossis sakrum. Sendi ini merupakan
hubungan antara gelang panggul dan rangka badan yang identik dengan
artikulasi sternoclavikularis. Artikulasi mempunyai gerakan yang kecil
karena banyak cekungan, cembungan dan persendian tidak rata, di
samping itu banyak ligamentum pada sendi.

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 18


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

2. Art. Simfisis pubis


Hubungan antara kedua os pubis. Di dalamnya terdapat cavum yang
disebut pseudocruis berupa kartilago dinamakan fibrokartilago
interpubis.
3. Art. Coxae
Merupakan enarthrosis sferoidea yang diperkuat oleh ligamentum
illeofemorale sehingga caput femoris dapat keluar dari lekuknya dan
dibawah os illeum.

Persendian tungkai atas dan lutut


Articulatio genu (Knee Joint) yang menghubungkan permukaan ujung
tulang distal os femur dan permukaan ujung tulang proksimal tibia, yaitu
antara condylus medialis dan lateralis ossis femur dan fascies artikularis
superior ossis tibia. Di depan sendi ini terdapat patela.

Persendian tungkai bawah~ persendian antara tibia dan fibula


1. Artikulasio tibia-fibula proksimal
Sendi antara fascies artikularis capitulum fibula ossis pada condylus
dengan fascies artikularis capitulum fibula ossis pada condylus tibia, ikat
sendi ligamentum tibio fibularis proksimal.

2. Sindesmosis tibiofibularis
Persendian antara fascies artikularis tibialis ossis fibulae dan incisura
fibularis ossis tibialis
3. Hubungan antara crista interosia fibula dan crista interosia tibia
Terbentuk melalui membran interrosa cruis yang terbentang dari
proksimal di bawah collum fibulae ke distal sampai batas 1/3 distal os tibia
dan os fibula.

Persendian kaki (Angkle Joint)

1. Articulatio talo tibia fibularis


Antara fascies artikularis talo os tibia dan os fibula dengan trochlea
tali bagian medial dan lateral. Bentuk sendi engsel. Gerakan sendi ini
dapat dilakukan ekstensi.

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 19


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

2. Art. Talo tarsalia


 Art. Talo calcanea (sendi loncat atas) antara fascies articularis
calcanei posterior ossis talus dan fascies artikularis tali posterior
ossis calcaneus.
 Art Talo calcaneonavikularis (sendi loncat bagian bawah) antara
fascies articularis naviculare calcanei media anterior dan fascies
articularis naviculare ossis talus dengan fascies tali media anterior
ossis calcaneus dan fascies articularis calcanei tali ossis naviculare
pedis.
 Art Tarsotransversa, merupakan linea amputasiones choparti
 Art Tarsometatarsea, antara permukaan distal ossa cunaiformi I,II,
dan III dengan permukaan proksimal ossa metatarsalia I,II dan III
 Antara permukaan distal ossa metatarsalia dengan permukaan
proksimal ossa falangea I, digiti I, II, III, IV, dan V.
 Art. Interfalangeal, antara ruas jari I, II, III dan masing – masing jari
(digiti) I, II,III, IV, V.

7. Pelaksanaan Praktikum
Praktikum dilaksanakan dengan langkah - langkah sebagai berikut:
a. Mahasiswa masuk ke ruang Laboratorium tepat waktu dengan memakai jas
Laboratorium lengkap.
b. Mahasiwa memperhatikan keterangan yang disampaikan kepada mahasiswa
tentang materi ekstrimitas bawah
c. Dosen menjelaskan dan menunjukkan bagian - bagian anatomi ekstrimitas atas
kepada mahasiswa.
d. Mahasiswa diberikan waktu untuk menghafalkan
e. Mahasiswa diminta satu persatu menunjukkan dan menerangkan bagian - bagian
dari ekstrimitas bawah
f. Mahasiswa membuat laporan dengan format sesuai dengan yang dijelaskan dalam
lampiran.

8. Tugas

a. Buatlah gambar dan sebutkan bagian - bagian anatomi ekstremitas bawah

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 20


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

b. Sebutkan dan jelaskan klinis yang mungkin ditemukan pada pemeriksaan radiologi
di ekstrimitas bawah.

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 21


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

MODUL III

COLLUMNA VERTEBRA

1. Kompetensi Praktikum
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami anatomi fisiologi Collumna
Vertebra

2. Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa mempu menyebutkan bagian-bagian anatomi dari Collumna Vertebra
b.Mahasiswa mampu memahamiletak (posisi) dari tulang penyusun Collumna
Vertebra
c. Mahasiswa mampu memahami dan menyebutkan persendian yang terdapat pada
Collumna Vertebra

3. Dasar Teori
A. Collumna Vertebra

Tulang punggung atau vertebra adalah tulang tak beraturan yang membentuk
punggung yang mudah digerakkan. Terdapat 33 tulang punggung pada manusia, 5 di
antaranya bergabung membentuk bagian sacral, dan 4 tulang membentuk tulang ekor
(coccyx). Tiga bagian di atasnya terdiri dari 24 tulang yang dibagi menjadi 7 tulang
cervical (leher), 12 tulang thorax (thoraks atau dada) dan, 5 tulang lumbal.

Sebuah tulang punggung terdiri atas dua bagian yakni bagian anterior yang
terdiri dari badan tulang atau corpus vertebrae, dan bagian posterior yang terdiri dari
arcus vertebrae. Arcus vertebrae dibentuk oleh dua "kaki" atau pediculus dan dua
lamina, serta didukung oleh penonjolan atau procesus yakni procesus articularis,
procesus transversus, dan procesus spinosus. Procesus tersebut membentuk lubang
yang disebut foramen vertebrale. Ketika tulang punggung disusun, foramen ini akan
membentuk saluran sebagai tempat sumsum tulang belakang atau medulla spinalis.
Di antara dua tulang punggung dapat ditemui celah yang disebut foramen
intervertebrale.

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 22


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

a. Cervical
Secara umum memiliki bentuk tulang yang kecil dengan spina atau procesus
spinosus (bagian seperti sayap pada belakang tulang) yang pendek, kecuali tulang
ke-2 dan 7 yang procesus spinosusnya pendek. Diberi nomor sesuai dengan
urutannya dari C1-C7 (C dari cervical), namun beberapa memiliki sebutan khusus
seperti C1 atau atlas, C2 atau aksis. Setiap mamalia memiliki 7 tulang punggung
leher, seberapapun panjang lehernya.
Vertebra cervikal I juga disebut atlas, pada dasarnya berbeda dengan lainnya
karena tidak mempunyai corpus vertebra oleh karena pada atlas dilukiskan adanya
arcus anterior terdapat permukaan sendi, fovea vertebralis, berjalan melalui arcus
posterior untuk lewatnya arteri vertebralis.
Vertebra servikal II juga disebut aksis, berbeda dengan vertebra servikal ke-3
sampai ke-6 karena adanya dens atau processus odontoid. Pada permukaan cranial
corpus aksis memiliki tonjolan seperti gigi, dens yang ujungnya bulat, aspek
dentis.
Vertebra servikal III-V processus spinosus bercabang dua. Foramen
transversarium membagi processus transversus menjadi tuberculum anterior dan
posterior. Lateral foramen transversarium terdapat sulcus nervi spinalis, didahului
oleh nervi spinalis. Vertebra servikal VI perbedaan dengan vertebra servikal I
sampai dengan servikal V adalah tuberculum caroticum, karena dekat dengan
arteri carotico.
Vertebra servikal VII merupakan processus spinosus yang besar, yang
biasanya dapat diraba sebagai processus spinosus columna vertebralis yang
tertinggi, oleh karena itu dinamakan vertebra prominens.

b. Thorax
Procesus spinosusnya akan berhubungan dengan tulang rusuk (Os Costae).
Beberapa gerakan memutar dapat terjadi. Bagian ini dikenal juga sebagai 'tulang
punggung dorsal' dalam konteks manusia. Bagian ini diberi nomor T1 hingga T12.
Os Costae terdiri dari 12 pasang tulang, dibagi dalam 3 bagian:
 Costae vera (iga sejati) :
Iga I-VII mempunyai perlekatan tulang dada dengan perantaraan sendi,
jumlahnya 7 pasang.
 Costae spuria

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 23


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

Melekat pada sternum dengan perantaraan rawan igayang terdapat di atasnya,


disebut kosta spuria affiksa. Merupakan iga VIII - X
 Costae fluitantes (iga melayang)
Tulang iga pendek XI – XII yang tidak ada hubungan dengan tulang dada.

Os sternum atau tulang dada mempunyai bentuk seperti keris, terdiri dari :
 Manubrium sterni
Tepi atas di tengah – tengah mempunyai incisura jugularis, bagian lateral
terdapat lekuk sendi yang berhubungan dengan clavikula, disebut incisura
clavicularis. Di bawah lekuk manubrium sterni terdapat rawan kosta I, disebut
incisura costalis.
 Corpus sterni
Bagian terbesar dari tulang dada membentuk persendian dengan tulang –
tulang iga. Tepi lateralis korpus sterni mempunyai lekuk – lekuk untuk iga
II-VII. Corpus sterni membentuk sudut dengan manubrium sterni, disebut
angulus sterni (ludovisi).

Prosesus xifoideus Bagian ujung dari tulang dada pada bayi masih berbentuk
tulang rawan agak tipis dan runcing.

c. Lumbal
Bagian ini (L1-L5) merupakan bagian paling tegap konstruksinya dan
menanggung beban terberat dari yang lainnya. Bagian ini memungkinkan
gerakan fleksi dan ekstensi tubuh, dan beberapa gerakan rotasi dengan derajat
yang kecil.

d. Sacral
Terdapat 5 tulang di bagian ini (S1-S5). Tulang-tulang bergabung dan tidak
memiliki celah ataudiskus intervertebralis satu sama lainnya

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 24


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

e. Coccygeal
Terdapat 3 hingga 5 tulang (Co1-Co5) yang saling bergabung dan tanpa
celah. Beberapa hewan memiliki tulang coccyx atau tulang ekor yang banyak,
maka dari itu disebut tulang punggung caudal (caudal berarti ekor).

B. Persendian pada Collumna Vertebra

1. Sendi Antara Cranium Dan Columna Vertebralis :

 Articulation atlanto occipetalis :

a. Condyli occipetalis
b. Fovea articularis superior atlantis

 Articulation atlanto dentalis anterior :

a. Facies articularis anterior dens epistrophei


b. Fovea dentis atlantis

 Articulation Atlanto Dentalis Posterior :

a. Facies articularis posterior dens epistrophei


b. Lig. Transversum atlantis

2. Persendian Antara Vertebralis Dan Costae :

 Articulation Costovertebralis :

a. Facies articularis capituli costae superior ~ Fovea costalis inferior


b. Facies articularis capituli costae inferior ~ Fovea costalis superior

Persendian antara 2 arkus vertebra (arthrodial) dibentuk oleh prosesus artikularis


superior dari 1 vertebra dengan prosesus artikularis inferior vertebra di atasnya
disebut sebagai zygapophyseal joint/facet joint atau sendi faset

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 25


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

7. Pelaksanaan Praktikum
Praktikum dilaksanakan dengan langkah - langkah sebagai berikut:
a. Mahasiswa masuk ke ruang Laboratorium tepat waktu dengan memakai
jas Laboratorium lengkap.
b. Mahasiwa memperhatikan keterangan yang disampaikan kepada
mahasiswa tentang materi ekstrimitas bawah
c. Dosen menjelaskan dan menunjukkan bagian - bagian anatomi ekstrimitas
atas kepada mahasiswa.
d. Mahasiswa diberikan waktu untuk menghafalkan
e. Mahasiswa diminta satu persatu menunjukkan dan menerangkan bagian -
bagian dari ekstrimitas bawah
f. Mahasiswa membuat laporan dengan format sesuai dengan yang dijelaskan
dalam lampiran.

8. Tugas
a. Buatlah gambar dan sebutkan bagian - bagian anatomi collumna vertebrae
b. Sebutkan dan jelaskan klinis yang mungkin ditemukan pada pemeriksaan
radiologi di collumn vertebra

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 26


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

MODUL IV

CRANIUM

1. Kompetensi Praktikum
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami anatomi fisiologi Cranium

2. Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa mempu menyebutkan bagian-bagian anatomi dari Cranium
b. Mahasiswa mampu memahamiletak (posisi) dari tulang penyusun Cranium
c. Mahasiswa mampu memahami dan menyebutkan persendian yang terdapat pada
Cranium

4. Dasar Teori
A. OS Cranium
Tengkorak kepala tersusun atas:
1. Tulang dahi (os frontale) ~ 1 buah
2. Tulang ubun - ubun (os. Parietale) ~ 2 buah
3. Tulang kepala belakang (os. Occipitale) ~ 1 buah
4. Tulang baji (os. Sphenoidale) ~ 2 buah
5. Tilang pelipis (os temporale) ~ 2 buah
6. Tulang tapis (os ethmoidale) ~ 2 buah

Sutura tulang tulang tengkorak kepala dihubungkan satu sama lain oleh tulang
bergerigi yang disebut sutura. Sutura - sutura tersebut adalah :
a. Sutura Coronalis ~ menghubungkan os frontal dan os parieatal
b. Sutura Sagitalis ~ menghubungkan os parietal kiri dan kanan
c. Sutura Lambdoidea/lambdoidalis ~ menghubungkan os parietal dan os occipital

Di dalam tengkorak wajah terdapat rongga - rongga, yaitu : rongga mulut ( cavum
oris), rongga hidung (cavum nasi) dan rongga mata (orbita).

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 27


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

Tengkorak wajah dibagi atas dua bagian :


1. Bagian hidung terdiri atas:
a. Os Lacrimal (tulang mata) letaknya di sebelah kiri/kanan pangkal hidung di sudut
mata.
b. Os Nasal (tulang hidung yang membentuk batang hidung sebelah atas
c. Os Konka Nasal (tulang karang hidung), letaknya di dalam rongga hidung dan
betuknya berlipat - lipat. Septum nasi (sekat rongga hidung) adalah sambungan dari
tulang tapis yang tegak.

2. Bagian rahang terdiri atas:


a. Tulang rahang atas (os. Maxilla)
b. Tulang rahang atas (os. Mandibula) ~ 2 tlg kiri dan kanan yang bersatu di
pertengahan dagu.
c. Tulang pipi (os. Zygomaticum) ~ 2 tlg kiri dan kanan
d. Tulang langit - langit (os. Pallatum)~ 2 tlg kiri dan kanan

7. Pelaksanaan Praktikum
Praktikum dilaksanakan dengan langkah - langkah sebagai berikut:
a. Mahasiswa masuk ke ruang Laboratorium tepat waktu dengan memakai jas
Laboratorium lengkap.
b. Mahasiwa memperhatikan keterangan yang disampaikan kepada mahasiswa
tentang materi ekstrimitas bawah
c. Dosen menjelaskan dan menunjukkan bagian - bagian anatomi ekstrimitas atas
kepada mahasiswa.
d. Mahasiswa diberikan waktu untuk menghafalkan
e. Mahasiswa diminta satu persatu menunjukkan dan menerangkan bagian - bagian
dari ekstrimitas bawah
f. Mahasiswa membuat laporan dengan format sesuai dengan yang dijelaskan dalam
lampiran.

8. Tugas
a. Buatlah gambar dan sebutkan bagian - bagian anatomi cranium
b. Sebutkan dan jelaskan klinis yang mungkin ditemukan pada pemeriksaan
radiologi di cranium

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 28


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

REFERENSI

Ballinger P.W. & Frank E. D (2003) Merrill’s Atlas of Radiographic Positions &
Radiologic Procedures. 10th ed. Mosby.

Moeller T.B & E. Reif (1999) Pocket Atlas of Radiographic Anatomy. 2nd ed. Thieme.

Gibson, Jhon. (2003) Anatomi dan Fisiologi Modern untuk perawat. Jakarta: penerbit
Buku Kedokteran EGC.

Slone, Ethal (2003) Anatomi dan Fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 29


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

Lampiran

FORMAT COVER LAPORAN PRAKTIKUM

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI FISIOLOGI I

NAMA MAHASISWA : .......................................................................................

NIM : .......................................................................................

KELOMPOK : .......................................................................................

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GUNA BANGSA

YOGYAKARTA

2018

Cover kertas HVS berwarna pink

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 30


MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI I

FORMAT ISI LAPORAN

JUDUL PRAKTIKUM

A. Tujuan Praktikum

B. Gambar Anatomi Materi Praktikum

- Dibuat gambar anatomi dari masing - masing bagian

- Diberikan keterangan pada setiap gambar

C. Tugas

- Mengerjakan setiap tugas yang diberikan di setiap materi

D3 TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI STIKES GUNA BANGSA 31

Anda mungkin juga menyukai