PRAKTIKU
M ANATOMI
MANUSIA
MODUL PRAKTIKUM ANATOMI
MANUSIA
Tim Penyusun
: dr. Fitranto Arjadi,
M.Kes Adiutores
Anatomium 2007
Adiutores Anatomium 2019
Modul Praktikum Anatomi Manusia Khusus AKBID Siti Fatimah Selawi
Copyright ©2020
Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran UNSOED
Tim Penyusun
Adiutores Anatomium 2007 :
Melan Mulyana (Koordinator) – Agus Hariyanto – Muhammad
Ikbal – Supak Silawani – Nessyah Fatahan – Manggala Sariputri –
Aprianti Nur Hasanah – Elok Nurfaiqoh – Qonita Wachidah –
Aristi Intan Soraya
Adiutores Anatomium 2019 :
Yochananta Wira S. P. (Koordinator) - Anggita Rahmanisa S. –
Nadindra Ismi Pawestri - Annanisa Ilma Putri Herlina - Musalamah
Fatimah A. - Rosa Adri Sephiana - Rafly Syahrizal Yusan - Marsya
Bunga Dis Ardansyah - Atinaa Maulidiya H. U.
Adiutores Anatomium 2020 :
Nurul Robiah Aladawiyah (Koordinator) - Wulan Astari
Wibowo - Elisa Fitria Ningsih - Davina Aqiilah Aristya - Hanif
Fauzan Akbar - Meidy Pratiwi - Evi Christina Madalena S. -
Kevin Zufaries Fary - Nadia Zahra Nursetya R. - Dava
Leonanda Saviskaya - Khaefiyah Alhafizatun - Amanda Rafah
Awwalyya - Nida Fikriyah
Editor Asisten
Khaefiyah Alhafizatun, Amanda Rafah Awwalyya, Nida
Fikriyah
Desainer
Hanif Fauzan Akbar
Editor Dosen
dr. Fitranto Arjadi, M.Kes
Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian
atau seluruh isi modul ini tanpa izin tertulis dari penyusun
PENDAHULUAN
I. Nervous System 9
Daftar Pustaka 31
TATA TERTIB PRAKTIKUM ANATOMI
A. KETENTUAN PENAMPILAN
1. Peserta wajib memakai jas praktikum beridentitas diri sendiri atau dilengkapi
dengan tanda pengenal. Memakai dan melepaskan jas praktikum harus di luar
ruangan.
2. Peserta wajib memakai sepatu, berpakaian rapi, dan sopan selama open lab.
3. Peserta dilarang memakai kaos oblong.
4. Peserta dilarang memakai rok atau celana berbahan jeans
5. Bagi peserta wanita dilarang menggunakan rok mini atau rok panjang dengan
belahan hingga diatas lutut.
6. Peserta dilarang berkuku panjang.
7. Peserta dilarang menggunakan lensa kontak.
8. Bagi peserta pria, rambut disisir rapi. Bagi peserta berhijab, kerudung dimasukkan
ke dalam jas praktikum, dan bagi peserta wanita yang tidak berhijab, apabila
berambut panjang diikat rapi ke belakang setinggi protuberantia os occipitalis
externa.
9. Peserta dilarang memodifikasi warna rambut.
D. KETENTUAN KEHADIRAN
1. Peserta wajib hadir di Laboratorium Anatomi paling lambat 5 menit sebelum
waktu yang ditentukan. Terlambat lebih dari 10 menit dilarang mengikuti
praktikum, kecuali dengan izin khusus.
2. Kehadiran praktikum adalah 100%.
3. Syarat ketidakhadiran praktikum sesuai dengan yang tercantum dalam peraturan
akademik.
4. Izin ketidakhadiran praktikum disertai penyerahan surat izin kepada dosen
pengampu dan menghubungi koordinator asisten dosen yang membimbing pada
blok yang bersangkutan maksimal H-2 praktikum yang bersangkutan.
5. Praktikan yang tidak hadir dan telah mengikuti prosedur perizinan ketidakhadiran
akan diberikan tugas pengganti.
E. KETENTUAN LAIN
1. Praktikan wajib mematuhi peraturan yang berlaku yang dibuat Laboratorium
Anatomi FK Unsoed dan peraturan FK Unsoed secara keseluruhan
2. Praktikan yang melanggar ketentuan tersebut tidak diperbolehkan mengikuti
praktikum
DAFTAR PEMBAGIAN TOPIK PRAKTIKUM ANATOMI
PRAK TOPIK
I Nervous System
(Sistem Saraf)
II Endocrine System
(Sistem endokrin)
A. Endokrin 1: Hypothalamus
B. Endokrin 2: Glandula pineal dan Glandula pituitary
C. Endokrin 3: Glandula thyroidea dan Glandula parathyroidea
D. Endokrin 4: Glandula adrenal dan Glandula pankreas
E. Endokrin 5 : timus, ovarium, testis
A. Osteologi pelvis
B. Genitalia feminina externa
C. Genitalia feminina interna
D. Genitalia masculina externa et interna
E. Genitalia masculine interna
I. NERVOUS SYSTEM
1) Sulcus centralis
2) Sulcus occipitoparietalis
3) Sulcus lateralis
2. Medulla spinalis merupakan struktur lanjutan dari medulla oblongata; dan terletak di
dalam tulang belakang (os vertebrae).
Segmen medulla spinalis: C1-8, T1-12, L1-5, S1-4, Co1
Struktur penting di medulla spinalis:
- Conus medullaris
- Cauda equina
- Fillum terminale
Otak dan medulla spinalis dibungkus oleh suatu lapisan yang disebut
A. Glandula Hypothalamus:
Disebut juga master of gland.
Letak : di otak, superior glandula hipofisis
Fungsi :
a. Mengatur hormon yang dihasilkan glandula hipofisis:
- Releasing hormone (TRH, GnRH, PRH)
- Inhibiting hormone (TIH, GnIH, PIH)
b. Mengatur suhu
c. Mengatur emosi
B. Glandula Hypophysis:
Letak: sella turcica, fossa hypophysialis pada Os. sphenoidale Bagian:
● Infundibulum (menghubungkan hipotalamus dengan hipofisis)
● Lobus anterior (adenohypophysis)
● Lobus posterior (neurohypophysis) Hormon yang dihasilkan:
1. Lobus Anterior
No HORMON TARGET HORMON YANG
DIHASILKAN
ORGAN TARGET
1 TSH Tiroid Hormon T3 dan T4
(Thyroid Stimulating
Hormone)
2 ACTH Korteks glandula Hormon glukokortikoid
(Adrenocorticotropic adrenal
Hormone)
3 FSH ♀ Ovarium Estrogen, progesteron, inhibin
(Follicle Stimulating
Hormon) ♂ Testis Testosteron & inhibin
4 LH ♀ Ovarium Estrogen, progesteron, inhibin
(Luitenizing ♂ Testis Testosteron
Hormon)
5 PRL (Prolaktin) Mammae Fungsi: perkembangan mammae
6 GH Seluruh tubuh Fungsi : pertumbuhan
(Growth Hormone) Hati Hormon somatomedin
7 MSH (Melanocyte Kulit Merangsang produksi melanin di
Stimulating kulit
Hormone)
2. Lobus Posterior
No HORMON TARGET
1 Oksitosin ♂ Pengeluaran prostat
♀ Kontraksi saat melahirkan
Kontraksi glandula mammae
2 ADH Ginjal Retensi urin
(Anti Diuretic Hormone)
C. Glandula Pineal
Letak: epitalamus
Hormon yang dihasilkan: melatonin
Fungsi hormon melatonin yaitu:
1. Menghambat fungsi reproduksi dengan menurunkan sekresi GnRH. Melatonin
mempunyai peran dalam onset maturisasi seksual manusia. Kadar melatonin
dalam darah turun pada saat pubertas.
2. Melindungi kerusakan oleh radikal bebas. Melatonin merupakan antioksidan yang
sangat efektif. Melatonin melindungi sistem saraf pusat dari radikal bebas seperti
NO dan H2O2.
3. Mengatur irama sirkadian karena aktivitas pineal bersifat siklik. Pada keadaan gelap,
kadar melatonin akan meningkat, begitu juga sebaliknya. Keadaan ini
dikarakteristikan dengan perubahan mood, kebiasaan makan, dan pola tidur.
D. Glandula Tiroid
Bentuk: seperti huruf H
Terdiri dari 2 lobus: dextra et sinistra lobus dihubungkan dengan isthmus
Struktur: vesikel-vesikel yang dibatasi oleh epithelium silinder, disatukan oleh jaringan
ikat. Letak: anterior dan lateral trakea
Hormon yang dihasilkan:
a. Hormon triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4) dihasilkan oleh sel-sel folikel
kelenjar tiroid Fungsi hormon:
- Mengatur pertukaran zat/ metabolisme dalam tubuh
- Mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani Aplikasi
klinis:
- Hipofungsi: kretinismus dan penyakit miksedema.
- Hiperfungsi: eksotalmigoiter.
b. Hormon kalsitonin dihasilkan oleh sel C
Fungsi: Menurunkan konsentrasi kalsium plasma
F. Glandula Timus
Letak: Dalam mediastinum dibelakang os sternum Bagian: terdiri atas 2 lobus.
Dijumpai pada anak-anak dibawah 18 tahun.
Fungsi hormon yang dihasilkan:
1. Mengaktifkan pertumbuhan badan.
2. Mengurangi aktifitas glandula kelamin.
3. Perkembangan dan pematangan sel limfosit T
G. Glandula Adrenal
Letak: bagian atas ginjal kiri dan kanan
(sepasang). Bagian-bagian dan hormon
yang dihasilkan:
Korteks Aldosteron Mengatur keseimbangan air, elektrolit, dan garam-garam
(mineralokortikoid)
Aplikasi klinis:
Korteks Adrenal Medulla Adrenal
Hiperfungsi Sindroma Cushing Feokromositoma (tumor jinak)
Neuroblastoma (tumor ganas)
Hipofungsi Penyakit Addison Tidak terlalu serius
H. Glandula Pankreas
Letak: di belakang lambung, di depan vertebra lumbalis I
dan II Merupakan kelenjar endokrin dan eksokrin.
Pulau langerhans
Terdiri dari:
Tipe sel Hormon fungsi
Sel alpha Glukagon Mengubah glukagon menjadi glukosa
Sel beta Insulin Mengubah glukosa menjadi glukagon
Sel delta somatostatin Menghambat pencernaan dan penyerapan nutrien
Aplikasi klinis : Diabetes melitus
I. Gonad
1. Testis (♂) Letak: skrotum
Hormon: testosterone Fungsi hormon:
a. Menentukan sifat kejantanan, misalnya adanya jenggot, kumis, jakun, dll
b. Menghasilkan sel mani (spermatozoid)
c. Mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-laki.
d. Mendorong penutupan lempeng epifise
2. Ovarium(♀)
Letak: ovarium bagian kiri
dan kanan uterus. Hormon:
progesterone dan esterogen,
Fungsi hormon:
a. Mempengaruhi pekerjaan uterus
b. Memberikan sifat kewanitaan, misalnya pinggul yang besar, bahu sempit, dll.
III. REPRODUCTIVE SYSTEM
3) Uterus (uterina)
a) Uterus normal mempunyai dua sudut yaitu anteversi (sudut antara
serviks uteri dan vagina) dan antefleksi (sudut antara serviks dan
corpus uteri).
b) Batas-batas :
a) Anterior : excavatio vesicouterina dan facies superior vesica urinaria
b) Posterior : excavatio rectouterina, lengkung ileum atau
colon sigmoideum yang ada
c) Lateral : ligamentum latum uteri, arteriae dan vena uterina
c) Uterus terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
a) Fundus uteri
b) Corpus uteri (uterina body), ruang di dalamnya disebut cavum uteri
(uterina cavity)
c) Isthmus uteri (uterina isthmus), di bagian dalamnya terdapat ostium
uteri interna (internal orifice)
d) Cervix uteri (uterina cervix), ruang di dalamnya disebut canalis
cervicalis / canalis cervicis uteri (cervical canal/internal os) yang
berujung pada ostium uteri externa (external orifice/cervical os)
d) Lapisan-lapisan uterus dari dalam ke luar :
a) Tunica mucosa/endometrium
b) Tunica muscularis/myometrium
c) Tunica serosa/perimetrium superficial
e) Penyokong uterus
a) Tonus musculus levator ani dan corpus perineal
b) Kondensasi fascia pelvis yang membentuk tiga ligamentum
(ligamentum transversum cervicis/ligamentum cardinale,
ligamentum Pubovesicalis, ligamentum Sacrocervicale)
f) Ligamentum pada uterus :
a) Ligamentum Latum uteri (broad ligament)
b) Ligamentum Teres uteri/Lig. rotundum (round ligament)
c) Ligamentum Uterosacrale (rectouterine ligament), untuk fiksasi
uterus lateral dan permukaan anterior sacrum
d) Ligamentum Cardinale (lateral ligament), fiksasi uterus dan
vagina pada dinding pelvis
4) Vagina
a) Lokasi , panjang, dan fungsi:
● Terletak di antara cervix uteri dan vestibulum vaginae, ½ bagian atas
terletak didasar pelvis dan ½ bagian bawah terletak di dalam
perineum
● Panjangnya sekitar 7,5-9 cm
● Berfungsi sebagai jalan lahir, pengeluaran darah menstruasi, dan untuk
coitus
b) Batas-Batas:
a) Anterior :
● vesica urinaria
● urethra
b) Posterior :
● excavatio rectouterina (atas)
● ampulla recti( tengah)
● corpus perineale (bawah)
c) Lateral :
● ureter (atas)
● serabut anterior m.levator ani diaphragma urogenitale (bawa)
3. Struktur-strukturnya
a) Hymen, membatasi vagina dan vestibulum. Bentuk hymen
bermacam-macam, antara lain berbentuk annularis (bulat),
cribriformis (dilapisi kulit), falciformis (bulan sabit), dan imperforate
(tidak berlubang-lubang).
b) Dinding vagina membentuk rugae vaginales
c) Fornix vaginae, terdiri atas fornix anterior, posterior, lateral ( dekstra dan
sinistra)
I. Glandula mammae
• Letak
Terletak di fascia superfisialis yang meliputi dinding anterior thorax. Pada
dewasa muda terletak di atas costa II sampai VI dan cartilagenes costalesnya;
meluas dari pinggir lateral sternum sampai linea axillaris media
• Struktur-struktur
a) Papilla mammaria (terletak setinggi SIC 4, sekitar 4 cm dari garis tengah)
b) Areola mammae
c) Sinus lactiferous
d) Ductus lactiferous
e) Lobuli glandulae mammariae
4. Organ genitalia feminina externa (vulva/pudendum)
Genitalia Feminina externa dikenal sebagai vulva, yang terdiri dari :
Mons pubis, Labium majus pudendi, labium minus pudendi, clitoris,
vestibulum vaginae, ostium vaginae, bulbus vestibuli, glandula vestibularis
major dan glandula vestibularis minor
A. Mons pubis
● Mons pubis adalah penonjolan berlemak sebelah ventral
symphysis pubica dan daerah suprapubik.
● Jumlah jaringan lemak bertambah saat akil balik dan berkurang saat
menopause
● Terdapat pubes (rambut pubis) : pada perempuan mempunyai
pinggir superior yang jelas, sedangkan laki-laki dapat meluas
hingga umbilicus
D. Vestibulum
● Merupakan daerah lunak berbentuk segitiga yang di sebelah
lateral dibatasi oleh labium minus pudendi, dengan clitoris pada
apexnya dan frenulum labium pudendi pada basisnya
● Merupakan ruang antara ruang labium minus pudendi
● Terdapat 4 ostium, yaitu : ostium urethrae externum, introitus
vaginae, ostium glandula vestibularis major (Bartholin’s gland),
dan ostium glandula paraurethralis (Skene’s glands)
E. Introitus Vagina
• Glandula vestibularis major di kanan-kiri vestibulum vaginae
o Glandula vestibularis major mengeluarkan lendir saat terjadi rangsangan
seksual
o Pada gadis, introitus vaginae dilindungi oleh hymen
F. Clitoris
● Merupakan organ erektil yang terletak pada pertemuan labium
minus pudendi di sebelah ventral atau apex anterior vestibulum
vaginae.
● Organ yang homolog dengan penis pada pria
● Sebagian glans clitoridis tertutupi preputium
● Terdiri dari radix clitoris dan corpus clitoridis
G. Bulbus Vestibuli
Terletak pada sisi ostium vaginae, di sebelah dalam M. Bulbospongiosus.
B. ORGAN GENITALIA MASCULINA
Organ genitalia masculina terdiri atas organ genitalia masculina externa dan
organ genitalia masculina interna. Berikut ini daftar organ-organ yang termasuk ke
dalam organ genitalia feminina externa dan interna.
B. Epididymis
● Merupakan struktur kuat, saluran yang sangat berkelok kelok
dan panjangnya sekitar 6 meter dan tertanam didalam
jaringan ikat
● Saluran epididymis berasal dari cauda epydidimis sebagai
ductus deferens dan masuk ke dalam funiculus spermaticus
● Saluran yang panjang ini merupakan tempat penyimpanan
spermatozoa untuk menjadi matang
● Terletak posterior terhadap testis, dengan ductus deferens pada sisi medialnya
● Mempunyai ujung atas yang melebar yang terdiri dari caput epididymis, corpus
epididymis dan cauda epididymis yang arahnya ke inferior
● Di lateral, terdapat alur nyata antara testis dan epididymis, yang
dibatasi oleh lapisan visceral vaginalis dan dinamakan sinus
epididymis.
● Fungsi utama epididymis adalah mengabsorbsi cairan
● Fungsi lainnya menambahkan zat pada cairan semen untuk
memberikan makanan pada spermatozoa yang sedang mengalami
proses pematangan
C. Ductus deferens (vas deferens)
● Merupakan saluran berdinding tebal dengan panjang kurang lebih 45 cm
● Fungsi : menyalurkan sperma matang dari epididymis ke ductus ejaculatorius
dan urethra
● Berasal dari ujung bawah atau cauda epididymis dan berjalan di dalam canalis
inguinalis kemudian keluar dari annulus inguinalis profundus da berjalan di
sekitar arteri epogastrica inferior. Kemudian vas deferens berjalan ke bawah
dan belakang pada dinding lateral pelvis dan menyilang ureter pada region spina
ischiadica. Vas deferens kemudian berjalan ke medial dan bawah pada facies
posterior vesicae
● Bagian terminal melebar membentuk ampulla ductus deferentis. Ujung bawah
ampulla ductus deferentis menyempit bergabung dengan ductus vesicular
seminalis membentuk ductus ejaculatorius.
D. Ductus Ejaculatorius
● Masing-masing panjangnya kurang lebih 1 inchi
● Dibentuk oleh persatuan ductus deferens dan ductus vesicular seminalis
● Menembus facies posterior prostat dan bermuara ke urethra pars prostatica, dekat
pinggir utriculus prostaticus
● Fungsi : mengalirkan cairan semen ke urethra
E. Urethra Masculina
● Urethra Masculina panjangnya sekitar 8 inchi ( 20 cm ) dan terbentang dari
collum vesicae urinaria sampai ostium urethra externum pada glans penis.
● Urethra masculina dibagi menjadi tiga bagian:
1) Urethra pars prostatica
2) Urethra pars membranacea
3) Urethra pars spongiosa
Bagian glans penis yang melebar membentuk fossa navicularis (fossa
terminalis). Glandula bulbourethralis bermuara ke dalam urethra pars
spongiosa distal dari diaphragm urogenitale.
F. Glandula Prostat
1) Pendahuluan
Merupakan kelenjar fibromuskular yang mengelilingi urethra pars
prostatica. Glandula prostat mempunyai panjang kurang lebih 3 cm dan
terletak antara collum vesicae (di bagian atas) dan diaphragma urogenital (di
bagian bawah). Prostat dikelilingi oleh capsula fibrosa.
2) Batas-batas
Superior : Collum vesicae
Inferior : Facies superior diaphragma urogenital
Anterior : Symphysis pubica
Posterior : Facies anterior ampulla rectii
Lateral : Facies lateralis prostat difiksasi oleh serabut anterior
musculus levator ani pada saat serabut ini berjalan ke
posterior dari pubis
3) Struktur
● Basis prostatae terletak di superior dan berhadapan dengan collum
vesicae
● Apex prostatae yang terletak di inferior dan berhadapan dengan
diaphragma urogenitale
● Prostata secara tidak sempurna terbagi menjadi lima lobus, yaitu:
a. Lobus anterior, terletak di depan urethra
b. Lobus medianus atau medius, terletak di antara urethra dan ductus
ejaculatorius. Permukaan atasnya berhubungan dengan trigonum
vesicae
c. Lobus posterior, terletak di belakang urethra dan di bawah ductus
ejaculatorius
d. Lobi prostata dexter dan sinister, terletak di samping urethra
G. Vesicula Seminalis
● Merupakan dua buah organ yang berlobus dengan panjang kurang lebih
5 cm Terletak pada posterior vesicae
● Ujung atasnya terletak agak berjauhan dan ujung bawahnya saling
berdekatan
● Batas :
a. Medial : bagian terminal ductus deferens
b. Posterior : rectum
c. Bagian inferiornya menyempit dan bersatu dengan ductus deferens
sisi yang sama untuk membentuk ductus ejaculatorius
● Fungsi : menghasilkan secret yang ditambahkan pada cairan semen.
Sekretnya mengandung makanan yang penting untuk makanan sperma.
H. Glandula Bulbourethralis
Glandula Bulbourethralis merupakan dua kelenjar kecil yang terletak dibawah
musculus sphincter urethrae. Sekretnya dikeluarkan ke urethra sebagai akibat
stimulasi erotis.
PERJALANAN SPERMA
Tubulus seminiferus → Tubulus recti → rete testes → ductus efferens →
epididymis → ductus deferens (vas deferens) + ductus vesicula seminalis→
ductus ejaculatorius → urethra → Ostium Urethrae Externa (OUE)
I. Funiculus Spermaticus
1. Morfologi dan Letak
a. Sepasang struktur yang terbentang dari cavitas abdominopelvic hingga ke testes
, dimulai dari annulus inguinalis profundus canalis inguinalis annulus inguinalis
superficialis scrotum. Hal ini menjadi locus minores resisten
b. Terdiri atas fascia dan musculus yang membungkus : vassa, nervus, dan limfe.
c. Selubung funiculus spermaticus :
Fascia spermatica externa → aponeurosis m. obliquus externus
abdominis→ Fascia cremasterica → aponeurosis m. obliquus internus
abdominis → Fascia spermatica interna dari fascia transversalis
2. Pembentukan diawali saat janin dan melibatkan processus vaginalis dan
gubernaculum dengan induksi dari testosteron. Proses turunnya testes dan
ovarium desensus testiculorum dan desensus ovarium.
3. Struktur penyusun :
a. Vas deferens saluran berotot tebal
b. A. testicularis
c. V. testicularis/ plexus pampiniformis
d. Pembuluh limfatik
e. Saraf-saraf otonom
f. Sisa processus vaginalis
g. A. cremasterica
h. A. ductus deferentis/ a. deferentialis
i. Ramus genitalis N. genitofemoralis
4. Aplikasi Klinis
Hernia inguinales indirek
2) Corpus Penis
● Terdiri atas 3 jaringan erektil, 2 corpora cavernosa dan 1 corpus
spongiosum
● Pada bagian distal, corpus spongiosum penis melebar menjadi glans penis
yang meliputi ujung distal corpora capernosa.
● Pada glans penis terdapat ostium urethra externa
● Preputium penis merupakan lipatan kulit seperti kerudung yang
meliputi glans penis
● Preputium dihubungkan dengan glans penis oleh lipatan yang terdapat
tepat di bawah muara urethra dan dinamakan frenulum preputii
B. Scrotum
Merupakan suatu kantong yang menonjol keluar dari bagian bawah dinding
anterior abdomen. Berisi testis dan ujung bawah funiculus spermaticus.
Genitalia Feminina
a. Vagina
1) Plexus uterovaginalis yaitu perluasan dari plexus hypogastricus
inferior (simpatis, parasimpatis, aferen).
2) Serabut aferen melalui nervi thoracici X-XII dan nervus subcostalis.
b. Uterus
1) Simpatis: Plexus hypogastricus inferior (plexus uterovaginalis).
2) Parasimpatis: nervi splanchnici pelvic (S2-S4)Afferent: nervi
thoracici X-XII,n. subcostalis
c. Tuba Uterina
1) Plexus ovaricus dan plexus uterina
2) Serabut afferent: nervi thoracici XI-XII, nervus lumbalis I
d. Ovarium
1) Plexus ovaricus dan plexus uterina
2) Parasimpatis: n. vagus
3) Afferent: nervi thoracici X
Genitalia feminina
a. Ovarium
Aliran mengikuti arteria ovarica dan mengalirkan limfe ke nodi para aortici, setinggi
vertebrae L1.
b. Tuba uterina
Aliran mengikuti jalannya arteria dan bermuara ke nodi iliaci interna dan para aortici
c. Uterus
1) fundus uteri berjalan bersama dengan a.ovarica dan mengalir ke nodi para aortici
setinggi vertebrae lumbal 1.
2) corpus uteri dan cervix uteri bermuara ke nodi iliaci interni dan nodi iliaci externa
3) beberapa pembuluh limfe mengikuti lig.teres uteri di dalam canalis
inguinalis dan mengalirkannya ke nodi inguinales superficiales.
d. Vagina
1) 1/3 atas bermuara ke nodi iliaci interna dan externa
2) 1/3 tengah bermuara ke nodi iliaci interni
3) 1/3 bawah bermuara ke nodi inguinales superficialis
OSTEOLOGI PELVIS
1. Tulang panggul
Terdiri dari 4 tulang, yaitu os coxa (ossa coxae) 2 buah, os sacrum (sacrum), dan os
coccygeus (coccyx).
Ossa coxae terbagi menjadi 3 zona, yaitu:
● Os ilium (ilium), terletak di atas
● Os ischium (ischium), terletak di bawah dan pada permukaan lateral ischium
dextra dan sinistra terdapat acetabulum yang berartikulasi dengan caput os
femur. Pada os ischium juga terdapat spina ischiadicae
● Os pubis (pubis), bergabung menjadi tulang rawan fibrosa yang disebut
symphisis ossis pubis (pubic symphisis).
3. Ruang panggul
Pelvis terbagi menjadi 2 ruang :
A. Pelvis major (false/greater pelvis)
B. Pelvis minor (true/lesser pelvis)
4. Ukuran-ukuran panggul
● Conjugata vera = 11 cm (dari promontorium –tepi atas symphisis pubis)
● Conjugata obstetrica=<11cm (dari promontorium – tepi tengah symphisis os pubis)
● Conjugata diagonalis = 12,5 - 13 cm (dari promontorium – tepi bawah
symphisis pubis). (CV = CD – 1,5 cm)
5. Bentuk-bentuk panggul
● Gynecoid (paling ideal)
● Android
● Anthropoid
● Platypelloid
5. Bidang hodge
Untuk menentukan berapa jauhnya bagian depan anak turun ke dalam rongga panggul
- H I : sama dengan pintu atas panggul (janin sejaajar dengan tepi atas symphisis os pubis)
- H II: sejajar dengan H I melalui pinggir bawah symphisis ossis pubis
- H III: sejajar dengan H I melalui spina ischiadicae
- H IV : sejajar dengan H I melalui ujung os coccygeus
Kahle, Werner. 1997. Atlas berwarna & teks Anatomi Manusia – Alat-Alat
Dalam. Jakarta: EGC.