Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN PRAKTIKUM ANATOMI

SISTEM DIGESTIF

BAGIAN ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Setinggi puji dan sedalam syukur saya ucapkan karena Panduan Praktikum Anatomi
Sistem Digestif untuk Mahasiswa Blok 4 Fakultas Kedokteran Universitas Riau (FK UNRI)
dapat diselesaikan dengan baik. Panduan praktikum ini dibuat untuk memberikan petunjuk
tentang urutan langkah-langkah yang seharusnya dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan
praktikum di Laboratorium Anatomi FK UNRI.
Panduan praktikum ini disusun oleh staf pengajar di Bagian Anatomi FK UNRI dan
merupakan pengetahuan dasar tentang keterampilan serta tata cara kerja di Laboratorium
Anatomi FK UNRI. Sebaiknya mahasiswa terlebih dahulu mempelajari panduan ini sebelum
praktikum dimulai agar kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baik.
Panduan praktikum ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari para pembaca sangat diharapkan sehingga penyusun dapat membuat panduan praktikum
yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Semoga panduan praktikum ini dapat
membantu mahasiswa dalam praktikum anatomi, khususnya anatomi sistem digestif.

Pekanbaru, Februari 2020


Kepala Bagian Anatomi FK UNRI

dr. Laode Burhanuddin Mursali, M.Kes


TATA TERTIB PRAKTIKUM DI LABORATORIUM ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU

1. Praktikan berada di laboratorium anatomi tepat waktu (15 menit sebelum praktikum
dimulai). Praktikan yang datang terlambat tanpa alasan yang dapat diterima tidak
dibolehkan mengikuti praktikum.
2. Praktikan memasuki laboratorium anatomi dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Praktikan sudah mengenakan jas laboratorium yang bersih dan rapi dilengkapi
dengan identitas, meliputi nama, nomor induk mahasiswa (NIM), dan logo FK
UNRI, serta tidak diperkenankan memakai sandal dan kaos oblong.
b. Praktikan membawa buku panduan praktikum anatomi, atlas anatomi, alat tulis,
dan alat pelindung diri (APD), meliputi masker wajah (face mask) dan sarung
tangan non steril.
3. Praktikan diwajibkan mengikuti pengarahan yang disampaikan oleh tim pengampu
praktikum dan/atau asisten laboratorium mengenai prosedur pelaksanaan praktikum,
penggunaan alat dan bahan, serta ujian praktikum.
4. Praktikan tidak diperkenankan keluar-masuk laboratorium tanpa seizin tim pengampu
praktikum dan/atau asisten laboratorium, makan-minum, menggunakan segala bentuk
alat komunikasi, membuat keributan, serta menerima tamu.
5. Praktikan diwajibkan menjaga kebersihan, ketertiban, dan keselamatan kerja di
laboratorium.
6. Praktikan harus bersikap sopan, baik dengan tim pengampu praktikum, asisten
laboratorium, sekretariat, pranata laboratorium pendidikan (PLP) / teknisi, maupun
praktikan lainnya. Praktikan juga wajib memperlakukan cadaver dengan baik dan sopan
selayaknya manusia biasa. DILARANG memotret cadaver dengan alasan apa pun!
7. Praktikan bertanggung jawab penuh terhadap penggunaan alat dan bahan praktikum. Jika
terjadi kerusakan atau kehilangan, hal tersebut menjadi tanggung jawab praktikan untuk
menggantinya dengan alat dan bahan yang sama spesifikasinya.
8. Praktikan dilarang bekerjasama dalam mengerjakan ujian praktikum anatomi. Jika
tertangkap melakukan hal-hal yang dianggap kecurangan dalam ujian, maka praktikan
dianggap TIDAK LULUS!
9. Praktikan meninggalkan laboratorium anatomi dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Mengembalikan alat-bahan praktikum kepada asistem laboratorium dan/atau PLP
b. Membersihkan meja praktikum dan menata kembali kursi yang telah digunakan.
c. Meninggalkan laboratorium anatomi dalam keadaan bersih dan masih
menggunakan jas laboratorium lengkap dengan atributnya.
10. Praktikan yang tidak dapat mengikuti kegiatan praktikum karena sakit, kecelakaan,
musibah, atau alasan lainnya, wajib menyerahkan surat keterangan atau bukti tertulis.
Ketidakhadiran tanpa surat keterangan atau surat izin dianggap alfa dan tidak dibolehkan
mengikuti ujian praktikum.
TATA TERTIB UJIAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU

1. Peserta ujian harus berada di laboratorium anatomi tepat waktu (15 menit sebelum ujian
dimulai). Praktikan yang datang terlambat tanpa alasan yang dapat diterima tidak
dibolehkan mengikuti ujian praktikum.
2. Peserta ujian memasuki laboratorium anatomi dengan tertib sesuai dengan urutan
presensi dan sudah mengenakan jas laboratorium yang bersih dan rapi dilengkapi dengan
identitas, meliputi nama, nomor induk mahasiswa (NIM), dan logo FK UNRI, serta tidak
diperkenankan memakai sandal dan kaos oblong.
3. Peserta ujian diwajibkan mengikuti pengarahan yang disampaikan oleh tim pengampu
praktikum dan/atau asisten laboratorium mengenai prosedur ujian praktikum.
4. Peserta ujian diwajibkan menjaga kebersihan, ketertiban, dan keselamatan kerja di
laboratorium.
5. Peserta ujian harus bersikap sopan, baik dengan tim pengampu praktikum, asisten
laboratorium, sekretariat, pranata laboratorium pendidikan (PLP) / teknisi, maupun
peserta lainnya. Peserta juga wajib memperlakukan cadaver dengan baik dan sopan
selayaknya manusia biasa. DILARANG memotret cadaver dengan alasan apa pun!
6. Peserta ujian wajib mengisi identitas pada lembar jawaban, lalu menunggu instruksi
dimulainya ujian dengan tertib.
7. Peserta ujian harus menjawab setiap pertanyaan ujian secara mandiri sesuai dengan
urutan soal dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Peserta ujian diberikan izin
memegang preparat dan melakukan interupsi bila dijumpai kerusakan pada preparat atau
markanya. Peserta ujian yang tertangkap melakukan kecurangan selama ujian praktikum
akan dikurangi nilainya.
8. Peserta ujian dapat meninggalkan laboratorium anatomi dengan tertib bila ujian telah
selesai, lalu menuju ruang karantina. Peserta ujian tidak diizinkan meninggalkan ruang
karantina hingga peserta selanjutnya memulai ujian.
9. Mahasiswa yang menempuh mata kuliah praktikum wajib mengikuti ujian praktikum
secara utuh dengan kehadiran 100%. Jika terdapat peserta ujian yang tidak hadir tanpa
izin tertulis, maka peserta tersebut tidak akan diperkenankan mengikuti ujian susulan.
10. Peserta ujian yang memperoleh nilai < 50 dapat mengikuti ujian remedial sebanyak 1
(satu) kali dengan nilai akhir maksimal 51. Nilai peserta akan dinyatakan tidak lengkap
(TL) bila nilai akhir ujian tidak mencapai standar yang telah ditentukan tersebut.
PRAKTIKUM I
DINDING ABDOMEN, PERITONEUM, DAN TRAKTUS GASTROINTESTINAL

Peritoneum
1. Peritoneum parietal
2. Cavum peritoneal
- Saccus major
- Foramen omentale (epiploicum)
- Saccus minor (bursa omentalis)
3. Peritoneum visceral
4. Omentum
- Omentum majus
- Omentum minus
5. Mesenterium
6. Mesocolon transversum
7. Mesocolon sigmoideum

Traktus gastrointestinal
1. Mulut
- Labium - Tonsila lingualis
- Vestibulum oris - Arcus palatoglossus
- Dental - Tonsila palatina
- Cavum oris propria - Arcus palatopharyngeus
- Palatum durum - Isthmus faucium
- Palatum molle - Uvula
- Lingua
2. Faring (nasofaring, orofaring, laringofaring)
3. Esofagus
4. Gaster
- Pars cardiaca - Ostium cardiaca
- Fundus gastricum - Ostium pyloricum
- Corpus gastricum - Curvatura major et minor
- Anthrum pyloricum - Incisura cardiaca
- Canalis pyloricum - Incisura angularis
5. Duodenum
- Pars superior - Pars ascendens
- Pars descendens - Papilla duodeni major et minor
- Pars inferior / horizontalis - Ligamentum Treitz

6. Jejuno-ileum (bandingkan jejunum dan ileum)


7. Colon
- Ileocaecal junction
- Caecum
- Appendix vermiformis
- Part of colon: ascendens, transversum, descendens, sigmoid, rectum
- Taenia coli
- Haustra coli
- Appendices epiploica / omentum

ANATOMI SUPERFICIALIS
Tentukan lah letak anatomi stuktur dibawah ini !
Batas abdomen :
a. Batas superior : Diafragma ( kubah bagian kanan diafragma terletak setinggi ICS 4 costa
dekstra)
b. Batas inferior : Pintu atas pelvis (Setinggi simpisis pubis)

Untuk memudahkan area pemeriksaan abdomen, terdapat 9 regio, yang dibentuk oleh 2
garis vertical dan 2 garis horizontal imaginer. Garis vertical ditarik melalui mid clavicular
line,sedangkan garis horizontal ditarik melalui subcostal line dan transtubercular plane

Selain itu, abdomen juga dapat dibagi menjadi 4 quadran, yang dibentuk oleh garis vertical
dan horizontal yang berjalan melalui umbilicus, sehingga membagi abdomen menjadi :
DINDING ABDOMEN ANTERIOR
Organ-organ dalam abdomen berada dalam cavum abdomen yang didindingi beberapa
lapisan.
PERHATIKAN DAN CARI lapisan dinding abdomen mulai yang paling superficial sampai ke
profundus.
1. Kulit
2. Fascia superficialis :
1. FasciaCamperi (lemak subcutan,bila tebal, cukup menyulitkan pemeriksaan)
2. Fascia scarpae ( lapisan yang menjadi lamina basalis lemak)
3. M.obliquus abdominis externus
4. M.obliquus abdominis internus
5. M.transversus abdominis
6. M.rectus abdominis (Perhatikan batas lateralnya, dan proyeksinya ke superficial) pada
dinding anterior abdomen. Perhatikan arah serabut ototnya, dan origo-insersinya.
Carilah juga :
7. Linea alba
8. Linea semilunaris Spigelli (tepi lateral m.rectus abdominis)
9. Incriptiones tendinae
10. Linea arcuata ( di lihat dari permukaan dalam dinding abdomen, ¾ superior dari
m.rectus abdominis)

Canalis Inguinalis
Perhatikan pada regio inguinalis, yang menghubungkan dinding abdomen inferior dengan
regio femoris.Regio ini merupakan tempat keluar masuknya struktur dari dan ke dalam
abdomen, dan juga menjadi LOCUS MINORIS/potential weakness terjadinya hernia, sehingga
struktur anatomi pada regio ini sering ditanyakan saat pemeriksaan klinis abdomen.

Carilah :
11. Lig.inguinalis : struktur penting yang menjadi penanda regio inguinalis, merupakan
bagian inferior dari aponeurosis M.obliquus abdominis externus
12. Annulus inguinalis interna, point dimana funiculus spermaticus menembus fascia
transversalis keluar dari cavum abdomen, persis di bagian lateral dari a.epigastrica inferior
13. Annulus inguinalis externa, V-shaped defect pada apponeurosis m.o.e di bagian atas
agak ke medial dari tuberculum pubicum
14. Canalis inguinalis, terowongan sepanjang 4 cm yang dibentuk oleh:
Dinding anterior : aponeurosis musculus obliquus abdominis
terbentuk di sepanjang fascia transversalis . Dinding ini diperkuat di 1/3 medialnya oleh tendo
Dinding Posterior : conjunctivus
Dasar : separuh bagian medial ligamentum inguinale
Atap : sabut-sabut melengkung musculus transversus abdominis dan musculus obliquus internus abdominis
ligamentum teres uteri
Canalis inguinalis berisi………………………………………………pada wanita dan………………………………
funiculus spermaticus
……………..………………………….pada pria, dan…………………………………………….pada keduanya.
ramus genitalis nervus genitofemoralis

Carilah :
15. N. Thoracoabdominalis (T 7-11)
16. N. Subcostalis (T 12)
17. N. Ilioinguinalis (L 1)

Nervus ini berjalan dari superolateral menuju inferomedial, sebagai pedoman T7 berada di
epigastrum dan proc.xiphoid , T10 di area umbilicus, dan L1 agak superior dari Lig.inguinalis
dan symphisis pubis. Di lateral nervus ini berjalan paralel dengan serabut otot, sedangkan di
medial nervus ini menembus m.rectus abdominis dari dalam ke luar.

Untuk memahami vascularisasi dinding abdomen, carilah :


18. A.epigastrica superior, cabang dari a.thoracica interna, yang berjalan turun dari thorax
menuju abdomen di dalam rectus sheath, yang kemudian beranastomose di tengah antara
umbilicus dan proc.xiphoid
19. A.epigastrica inferior, cabang a.iliaca externa yang berjalan ascendens di bagian
posterior dari m.rectus abdominis untuk kemudian masuk ke dalam rectus sheath pada linea
arcuata. ( Lihat di bagian dalam dinding abdomen )

Anda mungkin juga menyukai