Penyusun
PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN STIKES NANI
HASANUDDIN MAKASSARTAHUN
2021
KATA PENGANTAR
Hormat kami,
Tim Penyusun
TATA TERTIB PRAKTIKUM
TTD
Kepala Laboratorium
Dr. Suhartatik,
S.Kep.,Ns.,M.Kes
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
TATA TERTIB PRAKTIKUM ............................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................... v
Praktikum Ke-1
Otak kecil terletak di bawah otak besar pada bagian belakang otak,
tepatnya di bawah lobus oksipital. Sama seperti otak besar, otak kecil
juga memiliki 2 belahan. Otak kecil bertanggung jawab dalam
mengendalikan gerakan, menjaga keseimbangan, serta mengatur posisi
dan koordinasi gerakan tubuh. Bagian otak ini juga berperan dalam
mengendalikan gerakan halus, seperti menulis dan melukis.
Batang otak (brainstem)
Batang otak adalah seikat jaringan saraf di dasar otak. Fungsinya
sebagai stasiun pemancar yang menghubungkan otak besar ke saraf
tulang belakang, serta mengirim dan menerima pesan antara berbagai
bagian tubuh dan otak. Batang otak terdiri dari 3 struktur utama, yakni
otak tengah, pons, dan medulla oblongata. Otak tengah adalah pusat
pengatur gerakan otot mata, sedangkan pons terlibat dalam koordinasi
gerakan mata dan otot wajah, pendengaran, dan keseimbangan.
1. Cairan serebrospinal
2. Meninges
3. Corpus Callosum
Corpus Callosum adalah seikat serabut saraf yang terdapat di
antara belahan otak kiri dan kanan. Serabut saraf ini menghubungkan
dan memungkinkan komunikasi antara kedua belahan otak tersebut.
4. Talamus
5. Hipotalamus
4. Pelaksanaan Praktikum
a. Persiapan alat
1) Phantom otak manusia
2) Phantom kerangka tulang belakang
b. Prosedur kerja
1) Penjelasan anatomi dan fisiologi otak manusia
2) Penjelasan anatomi dan fisiologi kerangka tulang belakang
3) Mahasiswa menunjukan letak posisi anatomis otak dan
kerangka tulang belakang
4) Mahasiswa menjelaskan fungsi anatomis otak dan kerangka
tulang belakang
5. Latihan
a. Penilaian Persiapan alat
-
b. Penilaian prosedur kerja
Pelaksanaan
No. Nama Kegiatan
Ya Tidak
1 Menunjukan dan menyebutkan posisi anatomis
otak
SCORE
6. Tugas
-
7. Daftar pustaka
Saladin, 2003, Anatomy and Physiology The Unity of Form and Function.
Praktikum Ke-2
Sistem endokrin terdiri dari sel, jaringan, dan organ, secara kolektif
disebut kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin ditemukan pada sebagian
besar organ tubuh yang mensekresikan hormon (pesan kimia) ke
dalam cairan interstisial. Hormon kemudian masuk ke dalam darah untuk
dibawa ke jaringan dan organ lainnya dimana mereka melakukan aksinya
denganmengubah fungsi seluler.
Hormon
Hipotalamus
Hormon Struktur Target Efek
Growth Peptida Sel hipofisis anterior yang Peningkatan sekresi
hormone– mensekresikan hormon hormon pertumbuhan
releasing pertumbuhan
hormone
(GHRH)
Growth Peptida kecil Sel hipofisis anterior yang Penurunan sekresi
hormone– mensekresikan hormon hormon pertumbuhan
inhibiting pertumbuhan
hormone
(GHIH),
atau
somatosta
tin
Thyrotropin- Peptida kecil Sel hipofisis anterior yang Peningkatan sekresi
releasing hormone mensekresikan TSH hormon TSH
(TRH)
Hormon Kelenjar
Hipofisis
Hormon Kelenjar
Hipofisis
Organ Efek pada
Hormon Struktur target Efek hipo dan
hipersekresi
payudara uterus,
meningkatkan
pengeluaran ASI
dari kelenjar
payudara,
fungsinya pada
laki-laki tidak
jelas
Hipofisis Anterior
(Adenohipofisis)
Hormon Protein Sebagaian Meningkatkan
pertumbuhan (GH) besar pertumbuhan Kekerdilan
atau somatotropin jaringan jaringan, hipofisis
meningkatkan padaanak-
ambilan asam anak
amino dan
sintesis protein, Gigantisme
meningkatkan padaanak-anak;
pemecahan lipid akromegali
dan pelepasan pada orang
asam lemak dari dewasa
sel,
meningkatkan
sintesis glikogen
dan kadar gula
darah,
meningkatkan
produksi
somatomedin
Hormon Kelenjar
Hipofisis
Hormon Struktur Organ Efek Efek pada
target hipo dan
hipersekresi
TSH
Hormon Peptida Koreteks Meningkatkan Jarang
adrenokortikotropik adrenal sekresi
[Adrenocorticothropi hormon Penyaking
chormone (ACTH)] glukortikoid Cushing
2+ 2+
Hormon Kadar Ca darah Meningkatkan kadarCa Hiposekresi
paratiroid darah dengan menyebabkan
[parathyroid meningkatkan pelepasan tetani,yang dapat
2+
hormone (PTH)] Ca dari tulang, dan berujung pada
2+
reabsorpsi Ca olehginjal kematian.
Hipersekresi
meyebabkan
lelah,yang dapat
fraktur
secara spontan
3. KELENJAR PANKREAS
Insulin : berfungsi memfasilitasi dan mempromosikan transport
glukosa melalui membran plasma sel dalam jaringan
tertentu/targetnya seperti otot dan adiposa. Tidak adanya
insulin maka glukosa tidak dapat menembus sel.
Glukagon : Secara umum fungsi glukagon adalah merombak
glikogen menjadiglukosa, mensintesis glukosa dari asam lemak
dan asam amino (glukoneogenesis ) serta pembebasan
glukosa ke darah oleh sel-sel hati.
Somastostatin diproduksi oleh sel delta, yang merupakan
hormon yang penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak
dan protein (keseimbanganpencernaan)
4. KELENJAR ADRENAL
Mineralokortikoid
Aldosteron adalah mineralokortikoid utama. Dia mengatur
homeostasis dari dua ion mineral utama yaitu ion natrium (Na+) dan
kalium (K+), dan juga membantu mengatur tekanan dan volume darah.
Aldosteron juga meningkatkan ekskresi H+ di urin, ini akan melepaskan
asam dari tubuh yang dapat membantu mencegah asidosis (pH darah
dibawah 7,35). Sekresi aldosteron dikontrol oleh jalur renin-angiotensin-
aldosteron (RAA).
Glukortikoid
5. KELENJAR REPRODUKSI
Hormon yang diproduksi oleh testis dan ovarium dan aksi
utamanya
Hormon Organ
Reproduksi
Hormon Struktur Jaringan Target Respo
n
Testis
Testostero Steroid Sebagian besar sel Membantu
n spermatogenesis,
perkembangan genital,
memelihara fungsi organ
reproduksi, karakteristik
sekssekunder, dan
perilaku
seksual
Inhibin Polipeptida Kelenjar hipofisis Menghambat sekresi FSH
anterior
Ovarium
Estrogen Steroid Sebagian besar sel Membantu
perkembangandan
fungsi uterus dan
kelenjar payudara
untuk laktasi,
memelihara
kehamilan
pematangan genital,
karakteristik seks
sekunder, dan siklus
menstruasi
Progesteron Steroid Sebagian besar sel
Inhibin Polipeptida Kelenjar hipofisis Menghambat sekresi
anterior FSH
dari hipofisis anterior
Ralaxin Polipeptida Sel jaringan ikat Meningkatkan
fleksibilitasjaringan
ikat di area pelvis,
khususnya simfisis
pubis selama
kehami
lan, membantu
mendilatasi serviks
uterus selama
persalinan dan
melahirkan
4. Pelaksanaan Praktikum
Persiapan alat
SCORE
5. Tugas
-
6. Daftar pustaka
Saladin, 2003, Anatomy and Physiology The Unity of Form and Function.
Praktikum Ke-3
Testis
Organ reproduksi pria berbentuk oval dengan ukuran sebesar biji
zaitun ini terletak di dalam skrotum. Pada umumnya, setiap pria
masing-masing memiliki dua testis. Fungsi testis adalah
menghasilkan testosteron, yang merupakan hormon seks pada
pria. Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk memproduksi
sperma.
Epididimis
Epididimis merupakan saluran panjang, yang terletak di belakang
testis. Organ ini berfungsi untuk membawa dan menyimpan sel
sperma yang telah diproduksi di testis. Selain itu, epididimis
juga merupakan organ reproduksi pria yang berfungsi dalam
mematangkan sperma, yang dibentuk oleh testis. Setelah
matang, sperma baru dapat melakukan tugasnya dalam
membuahi seltelur.
Vas deferens
Fungsi vas deferens adalah mengantar sperma keluar tubuh saat
ejakulasi. Organ ini merupakan saluran panjang dan tebal,
mulai dari epididimis hingga ke rongga panggul. Dari
epididimis, sperma disalurkan melalui vas deferens, untuk
kemudian menuju saluran kemih alias uretra. Organ ini terletak
dibelakang kandung kemih.
Vesikula seminalis
Vesikula seminalis merupakan organ berbentuk kantung yang
menempel pada vas deferens, di dekat bagian dasar kandung
kemih. Organ ini berguna dalam memproduksi cairan, sebagai
pemberi energi sperma untuk bergerak.
Saluran ejakulasi
Saluran ini terbentuk dari gabungan vas deferens dan vesikula
seminalis. Sesuai dengan namanya, saluran ejakulasi menjadi
"jalan" bagi air mani untukkeluar saat pria berejakulasi.
Saluran kemih
Organ ini disebut juga sebagai uretra, dan berfungsi untuk
membawa urine darikandung kemih ke luar tubuh.
Kelenjar prostat
Kelenjar prostat terletak pada bagian bawah kandung kemih, di
depan rektum atau anus. Prostat berfungsi memproduksi cairan
yang membantu pergerakan sperma saat terjadi ejakulasi dan
membantu menjaga sperma tetap sehat.
Kelenjar bulbourethral
Kelenjar bulbourethral atau disebut juga kelenjar cowper
berfungsi untuk memproduksi cairan yang melumasi saluran
kemih. Selain itu, bagian dari sistem reproduksi pria ini juga
membantu menetralisir tingkat keasaman disaluran kemih, yang
terbentuk akibat sisa urine.
4. Pelaksanaan Praktikum
Persiapan alat
1) Phantom sistem reproduksi wanita
2) Phantom sistem reproduksi Pria
Prosedur kerja
1) Penjelasan anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita
2) Penjelasan anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
3) Mahasiswa menunjukan letak posisi anatomis otak
dan fungsi sistemreproduksi wanita
4) Mahasiswa menjelaskan fungsi anatomis otak dan
fungsi sistem reproduksipria
Latihan
Penilaian Persiapan alat
-
Penilaian prosedur kerja
Pelaksanaan
No. Nama Kegiatan
Ya Tidak
1 Menunjukan dan menyebutkan posisi anatomis
sistem reproduksi wanita
SCORE
5. Tugas
-
6. Daftar pustaka
Physiology.
Saladin, 2003, Anatomy and Physiology The Unity of Form and
Function.
Praktikum Ke-4
1. Ginjal
2. Ureter
Ureter adalah organ yang berbentuk tabung kecil yang berfungsi
untuk mengalirkan urine dari pielum ginjal ke dalam vesika urinaria.
Pada orang dewasa panjangnya kurang lebih 20 cm.
3. Vesika urinaria
4. Uretra
Uretra merupakan saluran yang mengalirkan urine ke luar dari vesika
urinaria melalui proses miksi. Secara otomatis uretra dibagi menjadi 2
bagian yaitu uretra posterior dan uretra anterior. Pada pria saluran ini
juga berfungsi untuk menyalurkan air mani. Uretra dilengkapi dengan
sfingter uretra interna yang terletak pada vesika urinaria dan uretra,
serta sfingter uretra eksterna terletak pada perbatasan uretra anterior
dan posterior.
4. Pelaksanaan Praktikum
Persiapan alat
1) Phantom sistem urinari
Prosedur kerja
2) Penjelasan anatomi dan fisiologi sistem sistem urinari
3) Mahasiswa menunjukan letak posisi anatomis otak dan
fungsi sistem urinari
5. Latihan
Penilaian Persiapan alat
-
Penilaian prosedur kerja
Pelaksanaan
No. Nama Kegiatan
Ya Tidak
Skor
6. Tugas
-
7. Daftar pustaka
Physiology.
Function.
Praktikum Ke-5
3. Hipodermis
4. Pelaksanaan Praktikum
Persiapan alat
1) Phantom sistem integumen
Prosedur kerja
1) Penjelasan anatomi dan fisiologi sistem sistem integumen
2) Mahasiswa menunjukan letak posisi anatomis otak dan
fungsi sistemintegumen
5. Latihan
Penilaian Persiapan alat
-
Penilaian prosedur kerja
Pelaksanaan
No. Nama Kegiatan
Ya Tidak
SCORE
6. Tugas
-
7. Daftar pustaka
Physiology.
Function.
Praktikum Ke-6
b. Klasifikasi Tulang
Berdasarkan bahan pembentuknya :
1) Tulang Rawan
2) Tulang Keras
BerdasarkanPenyusunnya:
1) Tulang Kompak
2) Tulang Spongiosa
Berdasarkan Bentuknya:
1) Tulang Panjang
2) Tulang Pendek
3) Tulang Pipih
4) Tulang tidak beraturan
2. Struktur dan Klasifikasi Jaringan Otot
Otot adalah sebuah jaringan konektif yang tugas utamanya
adalah berkontraksi yang berfungsi untuk menggerakan bagian-
bagian. Otot kerangka biasanya dikaitkan pada dua tempat tertentu,
tempat yang terkuat disebut origo (asal) dan yang lebih dapat
bergerak disebut insersio. Origo dianggap sebagai tempat dari mana
otot timbul, dan insersio adalah tempat kearah mana otot berjalan.
3. Struktur dan Klasifikasi Persendian
Persambungan, sendi atau artikulasio adalah istilah yang
digunakan untuk menunjuk pertemuan antara dua atau beberapa
tulang dari kerangka. Terdapat tiga jenis utama : sendi yang
fibrus, sendi tulang rawan, dan sendi synovial. Sendi dapat
diklasifikasikan menurut kemungkinan geraknya: tak bergerak,
sedikit bergerak, dan bergerak luas.
a. Sendi fibrus atau sinartrosis adalah sendi yang tak dapat
bergerak atau merekat ikat, maka tiada mungkin gerakan
antara tulang-tulangnya.
b. Sendi tulang rawan atau amfiartroses adalah sendi dengan
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Persiapan Alat
Tempat tidur periksa Lembar catatan
Alat tulis
Persiapan Lingkungan
a. Persiapakan lingkungan/setting tempat untuk interaksi seperti di
ruang tindakanpemeriksaan
DAFTAR PUSTAKA
Waugh, A., and Grant, A., (2011). Ross and Wilson Anatomy and
Physiology inHealth and Illness 10th ed. Elsevier. Singapor
Ilmu Biomedik Dasar
Praktikum Ke-7
3. Teori Singkat
Gambar: Paru-paru
2. Proses Pernapasan
a. Pertukaran Gas
Fungsi utama dari sistem pernapasan adalah mengambil
oksigen dan megeluarkan karbon dioksida. Pertukaran gas ini
disebut respirasi dan terjadi antara atmosfer, darah, dan sel
dalam fase yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Waugh, A., and Grant, A., (2011). Ross and Wilson Anatomy and
Physiology inHealth and Illness 10th ed. Elsevier. Singapore
Ilmu Biomedik Dasar
Praktikum Ke-8
3. Teori Singkat
Tibia Bagian dalam pergelangan kaki Digunakan untuk mengkaji status sirkulasi
posterior di ke
bawah maleolus medial Kaki
Pedis Sepanjang bagian atas kaki Digunakan untuk mengkaji status
dorsa di sirkulasi kekaki
l antara tendon ekstensi dar jari
kaki pertama dan besar
DAFTAR PUSTAKA
Mashudi S. 2012. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Dasar (aplikasi peta
konsep pembelajaran). Salemba Medika. Jakarta
Waugh, A., and Grant, A., (2011). Ross and Wilson Anatomy and Physiology
in Healthand Illness 10th ed. Elsevier. Singapor
Ilmu Biomedik Dasar
Praktikum Ke-9
b. Kerongkongan
Kerongkongan adalah penghubung antara mulut dan lambung.
Kerongkongan disebut juga esofagus, berbentuk tabung dan
terdapat otot yang berfungsi untuk membawa makanan dari
mulut ke lambung dengan menggunakan gerak peristaltik.
c. Lambung
Di dalam lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan
menggunakan enzim pepsin, enzim renin, enzim lipase, dan
asam lambung (HCl). Lambung terdiri dari tiga bagian utama
yaitu kardiak, fundus, dan pilorus. Di ujung bagian atas
lambung yang berbatasan dengan kerongkongan terdapat
sfingter yang berfungsi untuk menjaga makanan agar tidak
keluar dari lambung dan dimuntahkan kembali. Sedangkan di
bagian bawah yang berbatasan dengan usus dua belas jari
disebut sfingter pilorus.
d. Usus Halus
Usus halus adalah tempat penyerapan sari-sari makanan. Disini
juga terjadi proses pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim
tripsin, enzim disakarase, enzim erepsin, dan enzim lipase.
Sari-sari makanan diserap melalui jonjot-jonjot usus yang
disebut vili. Seluruh sari makanan kecuali asam lemak dan
gliserol diangkut melalui vena porta menuju ke hati.
Sedangkan asam lemak dan gliserol diangkut melalui pem
buluh limfa. Di usus halus juga terdapat duodendum (usus dua
belas jari), jejunum, dan ileum.
e. Usus Besar
Memiliki fungsi memilah kembali hasil pencernaan. Disini terjadi
penyerapan air dengan jumlah yang terbesar daripada organ lain
dan terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan
bantuan bakteri. Usus besar terdiri dari: Usus buntu, Kolon
asedens (kolon naik), Kolon transversum (kolon datar), Kolon
desendens (kolon turun),
f. Rektum. Tempat menyimpan feses sebelum dikeluarkan melalui
anus.
g. Anus: Fungsi utama anus adalah sebagai alat pembuangan
feses melalui proses defekasi (buang air besar). Di anus
terdapat otot sphinkter, rektum, dan vena. Fungsi otot sphinkter
adalah untuk membuka atau menutup anus. Sedangkan fungsi
rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu.
2. Proses Pencernaan Makanan
Proses pencernaan pada manusia terbagi atas 5 macam yaitu :
a. Ingesti yiatu, proses memasukkan makanan dan minuman ke
dalam saluran pencernaan awal yaitu mulut.
b. Pencernaan mekanik, yaitu proses mengubah makanan
menjadi kecil dan lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh
gigi.
c. Pencernaan Kimiawi, yaitu proses mengubah molekul zat
makanan yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana
sehingga mudah dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh
enzim, asam, „bile‟, dan air.
d. Penyerapan (absorbsi), yaitu Produk hasil pemecahan
makanan dibawa ke aliran darah untuk digunakan oleh tubuh.
e. Penyingkiran (Eliminasi), Yaitu penyingkiran/pembuangan
material yang tidak dicerna dari „tract‟ pencernaan melalui
defekasi sebagai feses.
Praktikum Anatomi dan fisiologi sistem Pencernaan
Persiapan alat
Pelaksanaan
SCORE
DAFTAR PUSTAKA
Waugh, A., and Grant, A., (2011). Ross and Wilson Anatomy and
Physiology inHealth and Illness 10th ed. Elsevier. Singapor
ILMU BIOMEDIK DASAR
3. Teori Singkat
artinya tubuh dan metros artinya ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran
komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Penggunaan
dasar pengkajian gizi dalam asuhan medik. Untuk mengkaji status gizi
badan, yaitu dapat berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan
riwayat berat badan yang meliputi gaya hidup maupun status berat badan
penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, antara lain tulang,
timbangan apa saja yang relatif murah, mudah dan tidak memerlukan
banyak waktu.
status gizi,diantaranya :
dan kesehatan.
keterampilan pengukur.
keluarganya
keluarga
berikut:
petugas kesehatan.
bangun tidur, sebelum makan dan setelah buang air, dan ditimbang
merek AND
Alat ini digunakan untuk pengukuran berat badan bayi dan anak
bayi yang belum bisa berdiri yaitu dengan menggunakan alat timbang
badan telentang.
anak yang sudah bisa berdiri maupun bayi, hanya cara pengukurannya
Jika berada di atas rumput yang tebal atau karpet tebal atau
sebagai berikut :
mungkin
2) Pastikan posisi ibu, badan tegak, mata lurus ke depan, kaki tidak
menggendong anak
kerusakan.
AND
a. Persiapan alat :
plastiknya
baterai)
berdiri
sampai muncul angka 0,00. Bila muncul bulatan (O) pada ujung kiri
c. Prosedur penimbangan anak umur < 2 tahun atau anak yang belum
bisa berdiri:
sepatu, kaos kaki atau asesoris yang digunakan anak maupun ibu
Timbang ibu dari anak yang akan ditimbang dengan meminta ibu
Perhatikan posisi kaki ibu tepat di tengah alat timbang, sikap tenang
lurus kedepan)
kg dibulatkan 52,7 kg
Minta responden turun dari alat timbang dan tunggu sampai alat
Berat badan anak adalah selisih antara (berat badan ibu dan anak)
badan ibu.
Catatan:
a. Dapat mengukur berat badan dengan mudah, cepat dan akurat, sebab
timbangan gantung.
Keterbatasan:
fiksasi untuk menjaga agar tidak terguncang. Oleh sebab itu harus
antara lain:
Alat lain yang diperlukan adalah kantong celana timbang atau kain
pada waktu ditimbang. Diperlukan pula tali atau sejenisnya yang cukup
kuat untuk menggantungkan dacin. Cara menimbang/ mengukur berat
apakah masih dalam kondisi baik atau tidak. Dacin yang baik adalah
apabila bandul geser berada pada posisi skala 0.0 kg, jarum penunjuk
berada pada posisi setimbang. Setelah alat timbang lainnya (celana atau
cara menambah beban pada ujung tungkai dacin, misalnya plastik berisi
pasir.
1. Langkah 1
a. Dahan pohon
2. Langkah 2
ke bawah kuat-kuat.
3. Langkah 3
5. Langkah 5
6. Langkah 6
7. Langkah 7
geser.
8. Langkah 8
9. Langkah 9
bayi. Catat berat badan dengan teliti sampai satu angka desimal.
Misalnya 7.5 kg
anak:
berada pada posisi skala 0.0 kg, jarum penunjuk berada pada posisi
pada balita yang tidak merasa takut. Apabila anak yang ditimbang
yang ikut tertimbang. Bila keadaan ini memaksa dimana anak balita
Keamanan
posisi bandul geser yang mendekati skala berat pada dacin sesuai
injak pegas
dilengkapi dengan ukuran tinggi badan yang build in (jadi satu). Namun
detekto tidak praktis bila digunakan di lapangan karena terlalu berat. Alat
yang lain yaitu timbangan digital injak atau timbangan pegas yang biasa
digunakan.
pengukuran lingkar lengan atas (LiLA). Hal ini telah termasuk dalam
Biomedik Dasar.
2. Tujuan
kurikulum KKNI.
3. Teori Singkat
a. Pengertian
LILA adalah suatu cara untuk mengetahui risiko kekurangan energy
jangka pendek.
kehamilan.
(KEK).
Tujuan Umum :
Mengetahui risiko KEK WUS, baik ibu hamil maupun calon ibu,
Remaja
Ibu hamil
Ibu menyusui
Alat :
1) Pastikan pita LiLA tidak kusut, tidak terlipat-lipat atau tidak sobek
2) Jika lengan pasien > 33cm, gunakan meteran kain
2) Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak
3) Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan
menggunakan pita LiLA atau meteran (Lihat Gambar), dan beri tanda
7) Baca angka yang ditunjukkan oleh tanda panah pada pita LiLA (kearah
Keterangan:
Jika lengan kiri lumpuh, yang diukur adalah lengan kanan (beri keterangan
Simpan pita LiLA dengan baik, jangan sampai berlipat-lipat atau sobek.
Interpretasi :
badan. Hal ini telah termasuk dalam kompetensi yang harus dicapai
2. Tujuan
KKNI.
3. Teori Singkat
a. Pengertian
Pengukuran merupakan suatu proses pengumpulan data atau informasi
bentuk angka yang dapat diolah secara statistik. Tinggi badan ini diukur
(IMT), selain itu tinggi badan dapat digunakan sebagai pengukur Basal
bentuk angka yang dapat diolah secara statistik. Tinggi badan ini diukur
1. Pelaksanaan Praktikum
2) Letakan alat pengukur di lantai yang DATAR tidak jauh dari bandul
berbandul yang tergantung dan tarik sampai angka pada jendela baca
4) Untuk menghindari terjadi perubahan posisi pita, beri lagi perekat pada
bebas.
6) Gerakan alat geser sampai menyentuh bagian atas kepala pasien.
keadaan ini bagian belakang alat geser harus tetap menempel pada
dinding.
7) Baca angka tinggi badan pada jendela baca ke arah angka yang lebih
dibelakang koma (0,1 cm). Contoh 157,3 cm; 160,0 cm; 163,9 cm.
Keterangan :
Apabila pengukur lebih rendah dari yang diukur, pengukur harus berdiri di
pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitugerak reflex. Imlus pada
gerakan spontan dari setiap organ ataupun bagian tubuh yang telah
menerima stimulus. Hal akan initerjadi tanpa kita kesadaran apapun dan
langsung. Refleks akan melindungi tubuhdari mara bahaya. Jadi
otak. Akhir saraf (dalamhal ini akan terbakar tangan Anda) disebut
b. Ekstensor
c. Alat gerak
d. Statokinetik.
Grade Deskripsi
0 Arefleksi
+1/+ Hiporefleksia
+2/++ Normal
+3/+++ Hiperefleksia
internal Lebih dari seabad yang lalu, ahli fisiologi Perancis Claude
konstan sekitar 37°C. Tubuh kita juga dapat mengontrol pH darah kita
yaitu :
a. Reseptor
listrik atau kimia dalam tubuh. Contoh : cuaca yang dingin terpapar
pada kulit kita. Saraf pada kulit kita akan mengirimkan sinyal ke otak
b. Pusat Kontrol
suatu respon yang tepat melalui efektor. Contoh : sinyal dari sistem
saraf dibaca oleh otak bahwa terjadi penurunan suhu diluar tubuh yang
perubahan yang terjadi dapat diredam. Untuk itu sel- sel tubuh harus
umpan balik
homeostatis
dapat timbul karena 2 hal, yaitu adanya perubahan aktifitas sel tubuh
hasil sekresi sel yang bermanfaat dan berbagai zat sisa, yang di
berlangsung melalui system umpan balik. Akan tetapi, kita tidak boleh
lupa bahwa ada 2 macam system umpan balik, yaitu umpan balik
respons, sampai ada faktor luar yang menghentikan lingkaran setan ini
c. Efektor
Menerima keluaran dari pusat kontrol yang kemudian
mewujudkannya dalam bentuk suatu respons tubuh. Contoh :
komando dari otak di terima oleh efektor, misalnya sistem gerak. Otak
memberikan komando kepada sistem gerak untuk bergerak untuk
menghangatkan tubuh, yaitu dengan cara menggigil sehingga
menghasilkan panas tubuh (Tortora dan B. Derrickson, 2016)
Perlakuan Respon
Reflex achilleas
Kaki langsung bergerak setelah di pukul
Menepuk tendon achileas
Reflex kornea
Mata langsung mengedip
Mendekatkan kapas ke kornea
Reflex fotopupil
Diameter awal pupil subjek 3mm
Pupil normal
Reflex konsergensi
Tepat ditengah
Posisi bola mata pada objek
Dua-duanya bergerak sedikit
jauh Posisi bola mata pada
kearahmedial
objek dekat
2. Tugas
Buatlah laporan pelaksanaan praktikum Ilmu Biomedik Dasar sesuai
5. Miller RD. 2015. Miller‟s Anesthesia. 8th Edition. Philadelphia, PA: Elsevier
Saunders.
6. Stoelting RK, Rathmell JP, Flood P, Shafer S. Intravenous Fluids and
Electrolytes. DalamHandbook of Pharmacology and Physiology in
Anesthetic Practice 3rd ed. Philadelphia: Wolters Kluwer Health.
2015
7. Guyton AC, Hall JE. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.
Jakarta: EGC.