Anda di halaman 1dari 35

 Prinsip umum pengolahan film secara

otomatik adalah pengolahan radiografi tanpa


mengikatnya pada suatu apapun melalui tiap
tahap urutan pengolahan film dengan roller.
 Secara umum mesin pengolahan film dibagi

kedalam kategori yang berkaitan dengan


panjangnya waktu siklus pengolahan.
 Yang dimaksud siklus pengolahan ini adalah

sejak film di masukan ke dalam entry hingga


film keluar dari mesin dalam keadan sudah
terolah dan kering.
1. Kelompok Mesin Full Cycle
Mesin kelompok ini memerlukan pengolahan lebih
kurang 7 menit selama siklus Dry to dry.
2. Kelompok Mesin Half Cycle
Mesin kelompok ini memerlukan waktu
pengolahan lebih kurang 3 menit selama siklus
Dry to dry.
3. Kelompok Mesin Rapid Cycle
Mesin kelompok ini memerlukan waktu
pengolahan 1,5 menit selama siklus dry to dry.
Process Manual Automatik
1. Development 3 – 5 min 22 sec
2. Stop or rinse 10 – 20 sec -
3. Fixing 10 min 22 sec
4. 15 min 22 sec
5. Drying 20 min 24 sec
Total (approx) 50 min 90 sec
 Developer merupakan larutan kimia pengolah film
yang terpenting
 Merupakan larutan yang melaksanakan reaksi
oksidasi/reduksi (redok)
AgBr + developer  Ag + dev (oks) + Br -

 Selama pengolahan film, komponen-komponen


larutan mengalami oksidasi dan kristal perak
halida mengalami reduksi menjadi perak metalik
hitam
Developer tersusun oleh komponen-
komponen:

1. developing (reducing) agent


2. Preservative
3. Accelerator atau activator
4. Restrainer,regulator, antifogant atau starter
5. Solvent
6. Sequestering agent
 Pada larutan developer standar digunakan 2 bahan
yang berbeda, yaitu: phenidone dan hydroquinone
 Phenidone (pada manual elon/metol), bereaksi
cepat dan menghasilkan densitas optik hingga1,2
 Hydroquinone, bereaksi lambat dibandingkan
dengan phenidone, sehingga proses pembangkitan
berlanjut dan densitas optik yang lebih tinggi dapat
dihasilkan
 Keseluruhan densitas dihasilkan oleh aksi sinerjik
dari kedua reducing agent 
sinergism/superadditive: aksi 2 reducing agent
bekerja bersama-sama yang hasilnya lebih besar
dibandingkan jumlah masing2 independen
 Preservative atau antioksidant memberikan
proteksi terhadap hydroquinone dari aerial
oxidation dan internal oxidation
 Hydroquinone yang teroksidasi berubah

dari jernih berwarna coklat menjadi keruh


gelap, dan bila oksidasinya sangat kuat
larutan menjadi mengeluarkan bau amonia
karena merupakan by product dari reaksi
oksidasi
 Pada umumnya tanki developer diberikan
penutup terapung dalam larutan untuk
meminimalisasi kontak dengan udara

 Sebagai bahan preservative digunakan


sodium (natrium) sulphite (Na2SO3) atau
potassium (kalium) sulphite (K2SO3)
 Accelerator/activator memiliki 2 fungsi, yaitu:
melunakkan dan membengkakkan emulsi dan
memberikan medium alkali bagi reducing agent
agar elektron-elektron bebas mereduksi Ag +
menjadi Ag

 Bahan yang digunakan sebagai


accelerator/activator meliputi sodium (natrium)
carbonate, sodium hydroxyde, potassium
carbonate dan potassium hydroxyde

 pH larutan developer 9,5 – 10,7


 Restrainer, regulator, antifogant atau starter
menahan aksi developing agent sehingga
hanya mereduksi kristal perak halida yang
tereksposi (exposed AgBr)

 Bahan yang digunakan untuk restrainer


adalah potassium bromide (KBr)
 Pada saat film masuk dalam larutan developer
yang hangat, gelatin emulsi akan melunak
dan membengkak dan menjadi mudah
terkupas

 Agar tidak mudah terkelupas perlu


ditambahkan bahan pengeras (hardener) yang
lemah (hardener pd fixer lebih kuat)

 Bahan yang digunakan glutaraldehyde


 Seluruh komponen bahan developer
dilarutkan untuk menjadi larutan developer

Bahan yang digunakan secara umum adalah


air

 Karakteristik air adalah pH 6.5-8,5


 Berfungsi untuk mengikat kalsium dan
mineral lainnya (besi, tembaga) dan
mengendapkan, dan membantu membentuk
kompleks kimiawi yang stabil dengan ion-ion
metalik
 Bahan yang digunakan EDTA

( ethylenediamine tetraacetic acid) atau


edetate
Aktivitas developer ditentukan oleh 5 faktor:
 Suhu larutan
 Waktu imersi
 Konsentrasi larutan
 Jenis kemikel yang digunakan
 pH larutan
 Semakin tinggi suhu larutan developing
agent semakin lebih aktif
 Suhu <15,50C hydroquinone berhenti
bekerja  densitas dan kontras rendah
 Suhu > 240C keaktifan developing agent
meningkat  densitas naik
 Suhu optimum larutan developer 200 –
22,50C
 Suhu larutan developer pada pengolahan
otomatik 29,50-40,50  dapat memproses
gambar lebih cepat
 Semakin lama dalam larutan, densitas yang
dihasilkan akan semakin tinggi, dan
sebaliknya

 Alasannya karena developing agent akan


mengadakan kontak dengan ion perak lebih
lama dan mereduksi perak ion menjadi perak
metalik
 Konsentrasi larutan: prosentase air terhadap
bahan kimia lainnya dalam larutan  diukur
dengan gravitas spesifik (menggunakan
hydrometer)

 Gravitas spesifik larutan developer : 1,07 –


1,10 dan tidak lebih +/- 0,004 dari
spesifikasi pabrik
 Larutan developer yang mengandung elon
atau metol akan berbeda dengan developer
yang menggunakan phenidone
 Larutan developer harus memiliki pH 10-

11,5 dan tidak lebih dari +/- 0,1 dari


spesifikasi yang dianjurkan oleh pabrik
pembuatnya
 pH yang berlebihan menaikkan densitas dan

menaikkan oksidasi sedang pH terlalu


rendah menurunkan densitas
 Selama pemakaian developer akan melemah
 Sejumlah developer terpakai secara
signifikan selama proses pembangkitan
 Terlepasnya bromida dan asam bromida
akan menurunkan pH larutan
 Oksidasi aerial dan internal oksidasi terjadi
begitu larutan dicampur dan developing
agent terkonsumsi
 Sejumlah tertentu larutan developer akan
terbawa oleh emulsi film setiap film
dimasukkan ke dalam processor
 Premix atau ready-mix, larutan bentuk ini
telah memiliki seluruh komponen dengan
solvent sehingga tidak diperlukan lagi
penyampuran  tersedia dalam galon 5
atau 10 lt
 Concentrate bentuk ini harus dicampur lagi
dengan solvent, biasanya dikemas dalam 3
bagian:
 Bagian A: hydroquinone, preservative dan
accelarator pH 11-12
 Bagian B: phenidone, restrainer, pH 3
 Bagian C: hardener, pH3
Fungsi larutan fixer adalah untuk:

Menghilangkan kristal perak halida yang


“unexposed” dan “undeveloped” dari film  gambar
menjadi bening

Menghentikan proses pembangkitan

Mengeraskan emulsi film agar dapat disimpan


secara permanen
 Fixing agent, Clearing agent, atau hypo
 Preservative
 Hardener atau tanning agent
 Acidifier, activator atau buffer
 Sequestering agent
 solvent
 Fixing agent (clearing agent atau hypo)
menghilangkan kristal perak halida yang
“unexposed” dan “undeveloped” dari film
 Bahan yang digunakan adalah ammonium

thiosulphate (larutan untuk manual sodium


thiosulphate). Komponen thiosulphtate
umumnya disebut hypo
 Proses fixing dapat diringkan dalam reaksi
kimia sbb:
2AgX + Na2S2O3  Ag2S2O3 + 2 NaX
dimana X adalah unsur halida (bromida atau
iodida)
 Bahan yang digunakan: sodium sulfite
(Na2SO3)
 Larutan fixer yang terlalu asam (pH<4)
dapat menyebabkan terjadinya sulfurisasi
(mengendapnya sulfur yang tidak larut 
Ag2S ; gambar menjadi luntur
 Sodium sulfite melepaskan perak dari
ammonium thiosilver-sulfiate, berdaur
ulang menjadi ammonium thiosulfate 
membeningkan lebih banyak perak yang
undeveloped dari film
 Konsentrasi preservative: 15-59g/L
 Agar gambar pada film tidak mudah
mengalami pelunturan, tidak mudah
tergores dalam penyimpanan, emulsi perlu
dikeraskan  proses ini disebut
penyamakan
 Bahan yang digunakan: potassium alum,
chrome alum dan aluminium chloride
 Bahan2 tsb bergabung dengan protein2
gelatin membentuk molekul kompleks
menghasilkan emulsi yang keras
 Bahan tsb juga membantu mengurangi
absorbsi air selama washing dan sekaligus
mempercepat proses drying
Actifier/activator/buffer memiliki 2 fungsi:
 menetralisir larutan developer yg tersisa pada

emulsi
 memberikan medium asam untuk fixing

agent, karena fixing agent hanya dapat


melarutkan perak yg undeveloped dalam
larutan asam
 pH fixer harus dijaga pada tingkat 4-4,5 dan
tidak boleh berbeda +/- 0,1 dari spesifikasi
pabrik
 Bahan yg berfungsi untuk menjaga nilai pH

disebut buffer
 Bahan yang dapat digunakan untuk acidifier:

acetic acid dan sulfuric acid


 Bahan yang digunakan adalah air (seperti
untuk developer)
 Konsentrasi larutan fixer: gravitas spesifik

1,077-1,11 dan tidak boleh berbeda +/-


0,0004 dari spesifikasi pabrik
 Sequestering agent membantu menghindari
pengembangan aluminium hydroxide yang
terbentuk saat larutan developer terbawa ke
fixer  pH fixer meningkat
 Bahan yang digunakan carboxylic acid, boric

acid atau garam borate


 Fixer tersedia dalam bentuk: ready mix atau
concentrate
 Bentuk concentrate terdiri dari 2 bagian yaitu
Bagian A: amonium thiosulfate, preservative
dan acidifier. Bagian B: hardener dalam
larutan asam kuat
 Dianjurkan mencampur fixer sebelum
developer karena cipratan fixer dapat
mengkontaminasi developer
 Air yang digunakan untuk washing
direkomendasikan memiliki karakteristik sebagai
berikut:
 pH 6,5-8,5
 Dapat melarutkan solid
 Gravitas spesifik 1
 Washing time paling sedikit 50,5%-100% waktu
development
 Water flow rate 1-3 gallon/menit untuk
menghilangkan hyporetention, agitasi yang sesuai
untuk menghindari jamur
 Suhu sekitar 300C

Anda mungkin juga menyukai