Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BEDAH MULUT

BEDAH DASAR

TEKNIK SIMPUL DALAM BEDAH

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Persyaratan Kepaniteraan Klinik


Fakultas Kedokteran Gigi Univesitas Islam Sultan Agung

Disusun Oleh:
Tiara Bistya Astari 21101900024

Pembimbing:
drg. M. Dian Firdausy, M.Sc (DMS)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVEERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii


BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
2.1 Definisi Simpul......................................................................................... 2
2.2 Prinsip Membuat Simpul .......................................................................... 2
2.3 Indikasi Simpul......................................................................................... 2
2.4 Macam Simpul.......................................................................................... 3
2.4.1 Reef Knot .......................................................................................... 3
2.4.2 Deep Tying ........................................................................................ 5
2.4.3 Surgeon Knot .................................................................................... 8
2.4.4 Slip Knot ........................................................................................... 8
2.4.5 Square Knot....................................................................................... 9
2.4.6 Teknik Simpul menggunakan Instrumen ........................................ 10
BAB III PENUTUP.............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Simpul merupakan bagian penting dalam tindakan bedah. Proses
hemostasis, penyambungan jaringan, jahitan akan bertahan jika dilakukan
penyimpulan dengan teknik yang benar. Tiap jaringan yang dijahit
mempunyai karakter yang berbeda, untuk itulah diperlukan teknik
penyimpulan yang berbeda pula.
Teknik simpul di bidang bedah mulut merupakan kompetensi dasar
yang harus dikuasai oleh dokter gigi. Kemampuan ini dapat menjadi faktor
penentu keberhasilan tindakan pembedahan. Pembuatan simpul dilakukan
dengan menggunakan alat bedah needle holder. Keberhasilan teknik simpul
dapat dilihat dari seberapa besar usaha untuk melepaskan simpul kembali.
Semakin kecil usaha yang dilakukan untuk melepaskan simpul, maka
kekuatan simpul akan semakin kecil untuk menopang jaringan yang telah
dilakukan pembedahan sehingga akan mempengaruhi proses penyembuhan
jaringan pada pasien.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, yang akan dibahas pada makalah ini
adalah teknik simpul pada bedah mulut.
1.3 Tujuan Penelitian
1. Memahami definisi simpul pada bedah
2. Memahami tentang prinsip simpul
3. Memahami komponen simpul
4. Memahami tipe-tipe simpul

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Simpul


Simpul merupakan jalinan benang untuk tujuan menyatukannya.
Jahitan keamanan adalah kemampuan simpul dan bahan untuk memelihara
jaringan selama proses penyembuhan. Kegagalan umumnya merupakan
akibat dari melepaskan ikatan karena simpul selip atau patah. Karena tensile
strength simpul selalu kurang dari kekuatan material. Gaya geser pada simpul
dapat menyebabkan kerusakan seperti selip simpul, ditentukan oleh sifat dari
bahan, diameter jahitan dan tipe simpul. Monofilament dan coated (Teflon,
silicon) memiliki koefisien gesekan yang rendah dan tingkat selip yang tinggi
sedangkan jahitan yang dijalin seperti Dacron dan catgut yang uncoated
memiliki lebih banyak simpul keamanan karena koefisien gesekan mereka.
2.2. Prinsip Membuat Simpul
Prinsip-prinsip membuat simpul bedah:
a. Kuat dan tidak mudah lepas
b. Sederhana
c. Ikat sekecil mungkin, ujung dipotong secukupnya.
d. Tidak boleh ada gesekan antara untaian benang yang akan melemahkan
jahitan
e. Tidak boleh ada kerusakan materi jahitan (tidak boleh menjepit benang
dengan instrumen)
f. Tidak boleh terdapat tarikan yang berlebihan
g. Pertahankan tarikan pada satu ujung benang setelah ikatan pertama
supaya lilitan tidak longgar pada jahitan kontinue
2.3. Indikasi Simpul
Semua simpul memakai reef knot kecuali :
a. Ada renggangan : surgeon’s knot
b. Simpul di dalam : deep tying
- Simpul a : reef knot
- Simpul b : slip knot dan harus diakhiri reef knot

2
(sebaiknya tidak menggunakan instrument)
Indikasi Penyimpulan
 Reef knot dapat dikerjakan setiap waktu apabila tidak ada renggangan
 Surgeon’s knot dipakai apabila terdapat renggangan
 Reef knot dan slip knot dapat dipakai untuk penyimpulan dalam
2.4. Macam Simpul
A. Reef Knot

Simpul ini menggunakan teknik sekali simpul dengan loop ganda.


Lingkaran dibentuk oleh dua lemparan pertama searah jarum jam dan
kedua berlawanan arah jarum jam atau sebaliknya. Dilakukan tiga kali
simpul dengan gerakan 1 dan 3 sama. Teknik ini merupakan teknik
dasar yang dipakai untuk melakukan teknik lainnya.
Dapat dilakukan dengan :
a. Satu tangan
- Simpul 1 : jari telunjuk
- Simpul 2 : jari tengah
b. Dua tangan
- Simpul 1 : jari telunjuk / tengah (tangan kanan)
- Simpul 2 : jari telunjuk / tangah (tangan kiri)
c. Instrumen
- Pengambilan benang dari atas kemudian ditarik kebawah
- Pengambilan benang dari bawah kemudian ditarik keatas
Terdapat 3 gerakan dasar :
a. Gerakan 1

3
Step 1 : jari telunjuk tangan terjauh

Step 2 : jari telunjuk tangan terdekat

Step 3 : jari telunjuk tangan terjauh

Step 4 : jari telunjuk tangan terjauh

b. Gerakan 2
Step 1 : jari tengah tangan terdekat

4
Step 2 : jari tengah tangan terekat

Step 3 : jari tangah tangan terekat

Step 4 : Jari tengan tangan terdekat

Hasil dari reef knot :

B. Deep Tying
Tindakan dengan area yang dalam biasanya menggunakan teknik
simpul deep tying. Hal ini dilakukan sesuai dengan prinsip teknik simpul
reef knot dan sebaiknya dilakukan tidak menggunakan instrumen
melainkan menggunakan tangan guna menghindari trauma pada jaringan
yang dalam akibat terkena instrumen.

5
Perbedaan dengan reef knot :
a. Pada pengencangan simpul
b. Benang tidak boleh ditarik ke atas
c. Harus didorong ke bawah menggunakan jari telunjuk
Teknik penyimpulan deep tying :
Step 1 :

Step 2 :

Step 3 :

Step 4 :

6
Step 5 :

Step 6 :

Step 7 :

Step 8 :

7
C. Surgeon’s Knot

Simpul pertama dilakukan dengan dua loop diikuti dengan satu loop
berikutnya dan ditarik ke arah yang berbeda dari loop pertama.
Perbedaan dengan reef knot : hanya pada benang yang dilingkarkan
dua kali
Dapat dilakukan dengan:
a. Satu tangan : gerakan 1 atau 2 dilakukan dua kali
b. Dua tangan : gerakan 1 dan 2 dilakukan bersamaan oleh kedua tangan
c. Instrumen

D. Slip Knot/Granny Knot


Slip knot merupakan suatu modifikasi dalam prosedur simpul. Teknik
ini bisa berguna saat membuat simpul dalam tempat yang sulit dijangkau,
seperti bagian belakang mulut, atau saat mengikat simpul dalam posisi
tegang untuk menyatukan tepi luka untuk menghindari terbentuknya
‘simpul udara’, karena tepi luka dapat menjadi kendor dan terbentuk
celah.

8
Terdiri dari :
- 2 kali gerakan yang sama (dengan telunjuk atau jari tengah) atau
- Gerakan reef knot yang ditarik kearah yang sama (tanpa penyilangan)
- Harus diakhiri dengan reef knot
- Jumlah gerakan ada 4 gerakan

E. Square knot atau simpul tunggal


Simpul jahitan ini dibuat dengan mengikat simpul dengan kedua
tangan, masing-masing dilakukan dalam arah yang berlawanan. Sebagai
contoh, loop pertama dibuat dengan membuat loop di atas needle holder
dan simpul kedua selanjutnya dibuat dengan membentuk loop di bawah
needle holder. Simpul ini mudah diikat, tetapi dapat kendur jika benang
yang digunakan sintesis atau monofilament.

9
F. Teknik Simpul Menggunakan Instrument

10
BAB III
PENUTUP

Simpul merupakan bagian penting dalam tindakan bedah. Proses


hemostasis, penyambungan jaringan, jahitan akan bertahahan jika dilakukan
penyimpulan dengan teknik yang benar. Tiap jaringan yang dijahit mempunyai
karakter yang berbeda, untuk itulah diperlukan teknik penyimpulan yang berbeda
tergantung dari jenis luka.
Teknik simpul suturing yang biasa digunakan dalam pembedahan
kedokteran gigi adalah square atau reef knot, deep tying, surgeon’s knot dan slip
knot. Sedangkan material yang biasa digunakan untuk suturing adalah benang
suturing resorbable dan benang suturing nonresorbable.

11
DAFTAR PUSTAKA

Elhadi, A. M., Martirosyan, N. L., & Preul, M. C. (2014). Microneurosurgery. In


Encyclopedia of the Neurological Sciences.

Fragiskos D. (2013). Oral Surgery. In Academic Social Science Journal (Vol. 7,


Issue 2). Springer US.

Balaji, S. M. 2018. Textbook of Oral and Maxillofacial Surgery. New Delhi:


Elsevier.
Hupp. J, Ellis. E, Tucker. M. 2019. Contemporary Oral and Maxillofacial
Surgery. 7th Ed., Missouri: Elsevier.
Yip, F. Kyle, Le, Bach. 2019. A Guide to Sutures. NJ: Dental Learning, LLC.
Hassan, H. Koshak. 2017. Dental Suturing Materials and Techniques. Jeddah:
Glob J Otolaryngol 12(2).

12

Anda mungkin juga menyukai