1. Pengertian Pencabutan
Merupakan suatu prosedur pengangkatan gigi beserta akarnya dari dalam soket
tulang alveolaris dengan menggunakan tang atau elevator ataupun dengan
pendekatan transalveolar (pembedahan)
Faktor yang diperhatikan saat ekstraksi anak:
1) Anak memiliki rongga mulut kecil sehingga menyulitkan kita dalam melakukan
ekstraksi karena lapang pandang kurang
2) Saat melakukan ekstraksi gigi anak harus hati-hati karena adanya benih gigi
permanen yang masih terpendam
3) Apabila kita melakukan pencabutan prematur pada gigi anak dan ruang kosong
bekas pencabutan tidak diberi space retainer makan akan mengakibatkan
maloklusi
2. Serial Ekstraksi
Pengertian: Adalah pencabutan gigi yang terencana dan berurutan pada waktu
tertentu saat masa geligigi campuran (preventif). Pencabutan gigi sulung
kemudian dilakukan pencabutan gigi permanen dan diakhiri dengan mekano
terapi
Tujuan:
a. Mencegah agar tidak terjadi maloklusi pada gigi permanen
b. Mengontrol erupsi gigi-gigi permanen dalam lengkung rahang
c. Meningkatkan kesejajaran benih gigi permanen
d. Untuk meningkatkan jumlah ruangan yang tersedia untuk erupsi gigi permanen
e. Mengurangi kemungkinan pencabutan gigi P1 permanen untuk mengatasi
masalah kekurangan ruang
No Indikasi Kontraindikasi
1. - Natal teet = gigi yang sudah ada - Kelainan Darah / Blood Discrasis
saat bayi lahir menimbulkan pendarahan pasca exo /
- Neonatal teeth = gigi erupsi sekitar infeksi sehingga harus konsultasi
1-30 hari setelah lahir hematologist
- Dicabut bila mobiliti, iritasi pada
rongga mulut seperti ulcerasi pada
lidah, mengganggu menyusui
2. - Gigi dengan karies luas/dalam - Infeksi akut herpetic stomatitis
sampai bifurkasi dan tidak dapat (infeksi HSV) harus dihilangkan
direstorasi dulu
3. - Gigi yang sudah waktunya tanggal - Penyakit sistemik
dan gigi pengganti sudah di usia - Anak DM luka susah sembuhnya +
erupsi/gigi penggantinya sudah penyembuhan luka lama dan ada
mau erupsi perdarahan Konsul ke penyakit
dalam dahulu
4. - Gigi persistensi gigi susu belum - Sebelum pencabutan mengalami
tanggal tetapi gigi permanen sudah infeksi seperti ada sariawan bisa
tumbuh disembuhkan terlebih dahulu
5. - Gigi Supernummerary = gigi yang - Saat rontgen benih gigi permanen
tumbuh lebih dari jumlah normal masih jauh ditakutkan akan
gigi pada umumnya. (tunggal, mengganggu dari lengkung rahangnya
multiple, tumbuhnya unilateral,
bilateral, pada satu atau kedua
rahang) Mengganggu erupsi
gigi tetap sehingga terjadi delay
eruption
6. - Terdapat kegoyahan gigi atau - Keganasan / tumor Adanya tumor
mobilitas derajat 2 yang ganas, karena dengan pencabutan
- Derajat 1 : kegoyangan sedikit tersebut dapat menyebabkan metastase
lebih besar dari normal. Derajat 2 :
kegoyangan sekitar 1 mm, dan
derajat 3 : kegoyangan > 1 mm
pada segala arah dan/atau gigi
dapat ditekan ke arah apikal.
7. - Gigi sulung impaksi sehingga - Penyakit akut seperti ginjal / reumatic
menghalangi pertumbuhan gigi heart disease yang memerlukan
tetap profilaksis (mencegah infeksi)
8. - Sisa akar - Gigi dengan tulang yang mengalami
radiasi infeksi tulang ini akan
diikuti oleh osteomyelitis yang sangat
menyakitkan dan tidak dapat dikontrol
kecuali oleh reseksi (mengangkat)
yang luas pada tulang yang diradiasi
9. - Gigi dengan infeksi periapikal - Abses dentoalveolar dan selulitis harus
(interradikular) yang tidak dapat diobati terlebih dahulu harus terapi
sembuh kecuali exo prc (Packed Red Cells) & post exo
10. - Apabila tidak dicabut dapat
menyebabkan abses dentoalveolar
No Indikasi Kontraindikasi
- Ketika struktur arkus dentalis tidak - Maloklusi kelas II/III dengan skeletal
cukup ruang untuk mengakomodasi abnormal
gigi yang sedang berkembang dan
tidak dapat dicapainya ukuran dan
proporsi yang normal antara gigi
dan rahang
- Maloklusi kelas I - Diastema sentral
- Defisiensi lengkung rahang - Space dentition
(crowding gigi depan atas/bawah) - Anodonsia/oligodonsia
- Tidak ada kelainan skeletal -
- Kurang ruang > 10 mm, crowded - Crowded ringan
berat
- Overbite normal - Deep overbite
7. Resorbsi Fisiologi
Disebabkan karena adanya dorongan dari osteoclast karena adanya erupsi dari benih
gigi permanen jadi sel retikulum stelata mengeluarkan sitokin sitokin (TGF
Beta / transforming growth factor, IL 1A, Paratiroid Hormone Related) akan
berikatan dengan masing – masing reseptornya di dental folikel dari ikatan ini
akan mengaktifkan dental folikel untuk mengeluarkan M-CSF (Machropage Colony
Stimulating Factor) seperti makrofag dan monosit monosit akan berdiferensiasi
keluar dan berkumpul didaerah korona osteoklas & odontoblas monosit di
daerah tersebut akan berkontak dengan sel yang mengekspresikan RANKL
(Receptor Activator of NF-κB Ligand) resorpsi jar.keras reseptor RANK
diekspresikan oleh odontoklas & osteoklas termasuk OPG (osteoprotegerin)
RANKL akan berdiferensiasi menjadi osteoklas terjadi resorbsi fisiologis
Jenis resorbsi:
a. Resorbsi Internal (dimulai dari pulpa)
b. Resorbsi Eksternal (dimulai dari luar gigi)
Osteoclast (perkursor dari multinucleated giant cells yang berasal dari hematopoietic
monocyte/makrofag) berperan dalam resorbsi pada jaringan keras
Ada 2 faktor yang menstimulasi pembentukan osteoclast:
a. RANKL, RANK aktivator reseptor dari inti faktor kappa B
b. OPG (osteoprotegain)
No Bahan Keterangan
1. Lidocaine (Xylocaine) 2% - Pulpa 60 menit
- Jaringan lunak 3-5 jam
2. Mepivacaine (carbacaine) 5 % - Pulpa 20-40 menit
- Arficaine - Jaringan lunak 2-3 jam
- Epineprin
1:100.000
4,4 mg/kg BB
3. Prilokaine (forte) 4% - Pulpa 60-90 menit
- 6 mg/kg BB - Jaringan lunak 3-6 jam
4. Bupivacaine (morkain) 5 % - Pulpa 90-180 menit
- Jaringan lunak 4-9 jam
Black per 62
3) Permukaan Tubuh
No Prinsip Keterangan
1. Tepat Obat - Kebenaran obat yang diberikan pada pasien dicek
3 kali
a. Saat memindahkan obat dari tempat
penyimpanan
b. Saat obat diprogramkan
c. Saat mengembalikan ke tempat penyimpanan
- Obat nama dagang dan nama generik
2. Tepat Dosis - Penentuan dosis harus diperhatikan dengan
menggunakan alat standar seperti pipet, gelas ukur,
sendok takar cair
- Memastikan dosis dengan jumlah yang benar
3. Tepat Pasien - Identifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan
identitas
4. Tepat Cara Pemberian - Faktor pemberian obat tergantung dari “keadaan
Obat/Rute umum pasien”, “kec. Respon yang diinginkan”
- Pemberian Obat:
a. Peroral
Paling banyak dipakai, mudah, ekonomis,
paling nyaman dan aman.
Absorbsi dengan rongga mulut
(sublingual/bukal)
Contoh : tablet / puyer ISDN
b. Parenteral
Tidak melalui saluran cerna
Melalui vena (perset/perinfus)
c. Topikal
Pemberian obat melalui kulit/membran
mukosa
d. Rektal
Berupa supositoria yang akan mencair pada
suhu badan
Memiliki efek yang lebih cepat daripada oral
Obat disediakan sedikit
5. Tepat Waktu - Waktu pemberian berhubungan tentang kerja obat
yang menimbulkan efek terapi dari obat
6. Tepat
Pendokumentasian
No Metode Penjelasan
1. Tweed - Digunakan pada usia 7,5 – 8,5 tahun diskrepansi antara gigi
dan tulang rahang
- Urutan m1 sulung, c sulung, p1 permanen
a. Pencabutan Csulung menghambat erupsi kaninus permanen
b. P1 sudah pada tahap erupsi (mahkota diatas tulang alveolar)
2. Dewel - Dilakukan apabila ada crowding ringan pada regio anterior & ada
eksfoliasi dini (sulung secara unilateral/bilateral)
- Urutan : CD4 (Caninus sulung, M1 Sulung, P1 Sulung)
- Ideal pada usia 8,5 tahun kaninus sulung diekstraksi untuk
memberi ruang kesejajaran gigi anterior yang crowding usia 9,5
tahun crowding I teratasi & P1, dalam perkembangan akar
maka M1 sulung dapat di exo, P1 diexo untuk memberi ruang C
permanen
3. Nance - Modif dari metode tweed dengan urutan D4C (M1 Sulung, P1
Permanen, C Sulung)
- Exo dari gigi M usia 8 tahun
- Grewe membagi urutan rencana exo berdasarkan kondisi klinis
yang berbeda maloklusi kelas I dengan premature loss Caninus
sulung mandibula
24. Benzocaine
Obat anestesi yang bekerja dengan menghalangi hantaran rangsangan saraf dengan
mengurangi daya serap ion Natrium sehingga menyebabkan rangsangan tidak
tersalurkan pada sistem saraf
Golongan : Ester
Bentuk Sediaan Obat : cream, gel, spray, supositoria
Cara kerja : cepat
Konsentrasi > 20% lidocaine
25. Scandonest
Kandungannya terdiri dari : Mepivacaine hydrochloride 2 % and Levonordefrin
Lidocian vasokontriksi durasi dan onset cepat
Epinefrin durasi panjang
Tahap Penjelasan
Inisiasi (bud stage) - Sel pada lapisan basal dari epitel mulut berproliferasi
lebih cepat sehingga lapisan epitel menebal (lapisan
ektodermal primordial gigi = dentin lamina) pada daerah
yang nantinya akan berkembang sebagai lengkung gigi
- Minggu ke 6 embrio / 8 intrauterine
Proliferasi (cap stage) - Lapisan sel-sel mesenkim yang berada pada lapisan dalam
mengalami proliferasi membentuk papila gigi
kemudian membentuk dentin dan pulpa pada tahap ini.
- Sel-sel mesenkim yang berada di sekeliling organ gigi dan
papila gigi memadat dan fibrous, disebut kantong gigi yang
akan menjadi sementum, membran periodontal, dan tulang
alveolar.
- Minggu ke 9-10 intrauterine
Histodiferensiasi (bell - Terjadi diferensiasi seluler pada tahap ini. Sel-sel epitel
stage) email dalam (inner email epithelium) yang awalnya pendek
menjadi semakin panjang dan silindris, disebut sebagai
ameloblas yang akan berdiferensiasi menjadi email dan sel-
sel bagian tepi dari papila gigi menjadi odontoblas yang
akan berdiferensiasi menjadi dentin.
- Minggu ke 11-12 intrauterine,
Morfodiferensiasi - Sel pembentuk gigi sudah dipersiapkan untuk menghasilkan
bentuk dan ukuran gigi selanjutnya. (pembentukan sel akan
terjadi sesuai bentuk dan ukuran) / pembentukan kolagen
gigi
- Terdapat deposit email dan matriks dentin pada daerah
tempat sel-sel ameloblas dan odontoblas yang akan
menyempurnakan gigi sesuai dengan bentuk dan
ukurannya.
Aposisi - Pengendapan matriks pada jaringan keras (untuk enamel
Erupsi Intraoseus dan sementum) Terjadi pembentukan matriks keras gigi
baik pada email, dentin, dan sementum.
Tahap Kalsifikasi Gigi (Erupsi Intraoseus)
- Adalah tahap pengendapan matriks dan garam-garam kalsium.
Decidui Permanen
Berjumlah 20 Berjumlah 32
Enamel lebih tipis (Kandungannya ½ dari Enamel lebih tebal (karena kandungan
enamel permanen) hidroksiapatit lebih banyak)
Enamel rod/prisma lurus Enamel rod/prisma mengikuti bentuk gigi
Warna lebih putih (karena mempunyai Warna lebih kuning
enamel lebih tipis)
Tanduk pulpa lebih tinggi Tanduk pulpa lebih rendah
Kamar pulpa lebih besar Kamar pulpa sempit
Akar ramping & panjang (molar) Akar lebar & pendek
Konfigurasi akar divergen Konvergen
Daerah kontak antar gigi desidui lebar Contact point kecil
Tidak terbentuk dentin sekunder Membentuk dentin sekunder
Ukuran mesiodistal > servico incisal Mesiodistal < serviko incisal
Mengalami resorbsi fisiologis Tidak