Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KASUS

SEDERHANA:
TUJUAN
 Mengetahui gambaran radiologi mengenai impaksi gigi
 Menegakkan radiodiagnosis pada pasien

2
PENDAHULU
AN
Gigi impaksi adalah gigi yang tidak dapat tumbuh
pada posisinya karena sebab yang bervariasi seperti
malposisi, kurangnya ruang pada lengkung gigi atau
halangan lainnya.
Gigi yang paling sering mengalami impaksi adalah
gigi molar ketiga dan gigi caninus.
Kegagalan erupsi gigi akibat impaksi akan
mempengaruhi oklusi dan bahkan dapat mempengaruhi
perkembangan psikologis.
CASE
REPORT
4
ANAMNESIS
Seorang pasien perempuan berusia 20 tahun dirawat di RS
Soetomo Surabaya dengan keluhan utama benjolan berulang pada
langit-langit mulut sebelah kiri. Benjolan dirasakan sejak 1 bulan
yang lalu. Benjolan itu awalnya kecil kemudian tumbuh membesar,
tidak pernah mengecil, tidak ada riwayat sekresi cairan, dan tidak
ada riwayat nyeri. Dua tahun yang lalu operasi marsupialisasi
dilakukan di lokasi yang sama dengan benjolan saat ini. Saat itu
benjolan didiagnosis sebagai kista dentigerous. Kemudian pasien
diinstruksikan untuk menggunakan obturator yang dapat dilepas
pasang, tetapi ketika pasien merasa bahwa benjolan sudah
menghilang dan sembuh, pasien tidak kontrol dan alat tidak
digunakan lagi. Pasien menyangkal ada riwayat hipertensi,
diabetes, dan alergi obat.
PEMERIKSAAN EKSTRAORAL
Pada pemeriksaan fisik, kesehatan umum pasien baik.
Dari pemeriksaan klinis ekstra oral terdapat asimetri wajah,
inflamasi pada regio maksila kiri dengan batas yang tidak jelas, dengan
warna yang mirip dengan jaringan sekitarnya. Dari palpasi terdapat
pembengkakan daerah rahang atas kiri, dengan margin yang jelas,
ukuran 1x1x0,5 cm, padat, suhu mirip dengan jaringan di sekitarnya,
dan tidak ada nyeri pada saat palpasi.
PEMERIKSAAN INTRAORAL
Pada pemeriksaan intra oral, gigi 23 tidak ditemukan, terdapat
pendangkalan vestibulum di wilayah 23 hingga 25 dengan warna
seperti jaringan sekitarnya.
Terdapat massa di vestibulum dari regio 23 hingga 25 dengan
warna seperti jaringan sekitarnya, berbatas jelas, berukuran
1x1x0,5 cm, konsistensi padat, terdapat cystic impression, dan
tidak ada nyeri saat palpasi.
Massa pada palatal sebelah kiri dari regio 23 hingga 25, dengan
margin yang jelas, berukuran ± 2x1,5x1 cm, konsistensi padat,
terdapat cystic impression, dengan fenomena bola pingpong pada
pemeriksaan bipalpasi palatal dan bukal. Tidak ada nyeri pada
palpasi.
RADIOGRAFI PANORAMIK
ANALISIS MUTU RADIOGRAFI
Region of interest
Objek mencakup tepi bawah orbita, kondilus kanan dan
kiri serta tepi bawah mandibula
Kontras, densitas, sharpness
Kontras : baik
Densitas : baik
Sharpness : kurang baik
Distorsi
Distorsi horizontal dan vertical minimal
Overlapping
Tidak ada

KESIMPULAN : DIAGNOSTICALLY ACCEPTABLE


ANALISIS LESI
Lokasi Lesi Radiodiagnosis
Lokasi lesi berdasarkan radiografi Kista dentigerous et causa impaksi
panoramik terletak di maksila hingga dasar kaninus klas I gigi 23
orbita dan gigi geligi regio 3 dan 4 Impaksi klas II C vertikal gigi 28
Batas dan Bentuk Impaksi klas II B horizontal gigi 38 dan
48
Lesi berbentuk sirkular dengan batas
radiopak jelas dan tegas Differential Diagnosis
DD kista dentigerous : Kista radikuler
Struktur Internal DD impaksi gigi: -
Struktur internal lesi : totally radiolucent

Efek pada Jaringan Sekitar


Impaksi gigi 23 menyebabkan terjadinya
resorbsi pada tulang maksila dextra

11
DASAR
TEORI
12
IMPAKSI GIGI
Impaksi gigi adalah gigi yang sebagian atau seluruhnya tidak dapat erupsi
dalam kavitas oral dalam jangka waktu perkembangan yang diharapkan.

Etiologi :
1. Hambatan dari sekitar gigi dapat tjd karena:
 Tulang yang tebal serta padat
 Tempat untuk gigi tsb kurang
 Gigi tetangga menghalangi erupsi gigi ts
 Adanya gigi desidui yang persistensi
 Jaringan lunak yang menutupi gigi tsb kenyal
2. Hambatan dari gigi itu sendiri dapat tjd karena:
 Letak benih abnormal, horizontal, vertical, distal, dll
 Daya erupsi gigi tsb kurang

13
KLASIFIKASI IMPAKSI GIGI
KANINUS
 Kelas I : Impaksi gigi kaninus terletak di palatum.
1. Horizontal
2. Vertikal
3. Semivertikal
 Kelas II : Impaksi gigi kaninus terletak di labial atau bukal rahang atas.
1. Horizontal
2. Vertikal
3. Semivertikal
 Kelas III : Impaksi gigi kaninus terletak pada kedua bagian yaitu di palatal dan di labial atau
bukal rahang atas, misalnya posisi mahkota berada di palatum dan akar lewat di antara akar gigi
yang berdekatan dalam proses alveolar, berakhir di sudut tajam pada permukaan labial atau bukal
rahang atas.
 Kelas IV : Impaksi gigi kaninus terletak dalam tulang alveolar, biasanya dalam posisi vertikal
antara gigi insisivus dan premolar pertama.
14
 Kelas V : Impaksi gigi kaninus terletak di daerah tidak bergigi di rahang atas.
KLASIFIKASI IMPAKSI
GIGI MOLAR TIGA
 Klasifikasi impaksi menurut Pell and Gregory

 Klasifikasi berdasarkan relasi molar ketiga bawah dengan ramus mandibula


a. Kelas I : Ruangan yang tersedia cukup untuk ukuran mesiodistal mahkota gigi molar tiga
bawah antara ramus mandibular dan permukaan distal gigi molar dua bawah
b. Kelas II : Ruangan antara permukaan distal gigi molar tiga bawah dan ramus mandibula
lebih kecil dari ukuran mesiodistal mahkota gigi molar tiga bawah
c. Kelas III : Seluruh atau sebagian besar molar tiga berada dalam ramus mandibular

 Klasifikasi berdasarkan kedalaman relatif dalam hubungan terhadap garis sevikal molar
dua
a. Posisi A : Bagian tertinggi gigi molar tiga berada setinggi garis oklusal
b. Posisi B : Bagian tertinggi gigi molar tiga berada di bawah garis oklusal tapi masih lebih
tinggi daripada garis servikal molar dua
c. Posisi C : Bagian tertinggi gigi molar tiga berada di bawah garis servikal molar dua
15
KLASIFIKASI IMPAKSI
GIGI MOLAR TIGA
 Klasifikasi impaksi menurut George Winter

 Klasifikasi berdasarkan aksis panjang gigi


atau posisi gigi impaksi molar tiga thd gigi
molar dua
a. Mesioangular
b. Distoangular
c. Vertikal
d. Horizontal

16
KISTA DENTIGEROUSKISTA RADIKULER
 Kista Dentigerous merupakan salah satu kista  Kista Radikuler adalah suatu kavitas tertutup atau
odontogenik dengan ciri khas menutupi mahkota gigi kantung patologis pada periapikal gigi, berisi massa
yang belum erupsi dan melekat pada leher gigi. setengah padat atau cairan yang dilapisi oleh jaringan
 Gambaran radiografis : lesi radiolusen epitel. Kista ini timbul sebagai akibat dari proses
unilokular/oval/scallop dengan diameter 4-5 cm yang peradangan atau inflamasi pulpa gigi yang tidak dirawat
dikelilingi tepi sklerotik yang berbatas tegas sampai menyebabkan inflamasi hingga pulpa
mengelilingi mahkota gigi impaksi. mengalami kematian atau menjadi nekrosis.
 Gambaran radiografis : lesi radiolusen berbentuk
bulat atau oval pada area periapikal gigi dengan batas
yang jelas berwarna radiopak

17
Thank you !

Anda mungkin juga menyukai