Anda di halaman 1dari 16

Case Science

Session
Presented: Rada Devi Suryani
Preceptor : drg. Erdianto Setya Wardhana, MH.Kes
Analisis Jurnal
INTRODUCTION

Sendi Temporomandibular (TMJ), merupakan


salah satu sendi yang paling kompleks dan sangat
sering digunakan dalam tubuh manusia. Komponen
struktural dan fungsional TMJ yangberhubungan
dengan otot pengunyahan dan ligamen sehingga
membuatnya lebih rentan terkena gangguan/kelainan.

Gangguan temporomandibular (TMDs) adalah


suatu kondisi yang melibatkan otot pengunyahan/sendi
temporomandibular dan struktur terkait, yang biasa
dianggap sebagai sub klasifikasi gangguan
muskuloskeletal. TMD sering terjadi pada seseorang
dengan usia 20-40dan lebih sering wanita daripada
laki-laki. Umumnya TMD memiliki kondisi nyeri kronis.
Perawatan TMD membutuhkan tim multidisiplin karena
sifatnya yang kompleks.
• Daerah di mana mandibula berartikulasi
dengan tulang temporal tengkorak disebut
sendi temporomandibular (TMJ).
• TMJ adalah gabungan, sendi TMJ didukung oleh:
ginglymoarthrodial. TMJ dibentuk oleh
• Tiga ligamen mayor
kondilus mandibular dan fossa mandibula
dari tulang temporal. Diskus artikular :Collateral, Capsular
memisahkan kedua tulang ini dari artikulasi dan
langsung. Disk yang terbuat dari Temporomandibular.
fibrocartilage, bukan tulang rawan hialin, • Dua ligamen minor
fitur yang membedakan dan membuat TMJ :Sphenomandibular dan
menjadi sendi yang unik, yang bertindak
sebagai bantalan dan memungkinkan
ligamen
kondilus bergerak dengan mudah ketika Stylomandibular.
mulut membuka dan menutup.

LIGAMEN
ANATOMI
BIOMEKANIKA TMJ
Sendi temporomandibular bertindak sebagai tuas
kelas 3 dan di bebani di bawah kompresi: titik kuasanya
yang letaknya di tengah, di antara titik tumpu dan titik
beban.
Klasifikasi
Pada tahun 2010, versi revisi terbaru dari RDC/TMD diterbitkan:
RDC (Research Diagnostic Criteria) dikembangkan oleh tim proyek internasional dengan menggunakan konsep
sistem klasifikasi sumbu ganda.
● Sumbu pertama mencakup diagnosis fisik nyeri myofascial, perpindahan diskus, dan artritis, dan
● Sumbu kedua mencakup penilaian kecacatan yang berhubungan dengan nyeri dan status psikologis.
● Klasifikasi yang digunakan untuk mendiagnosis TMD dirangkum di bawah ini:
ETIOLOGI
Faktor Faktor
Presdiposisi Perpetuating
Faktor yang terjadi secara
alami selama masa hidup
seseorang; meningkatkan
Faktor Pencetus
Mengganggu proses
risiko mengembangkan penyembuhan atau
TMD. meningkatkan
A. Faktor anatomi: deformitas perkembangan TMD.
struktural, maloklusi Penyebab timbulnya
penyakit. Ini Ini termasuk faktor
morfologis perilaku, faktor
B. Kondisi patofisiologis: termasuk
mikrotrauma sosial, faktor
patologi sendi, perubahan
dan emosional, faktor
otot pengunyahan.
makrotrauma. kognitif.
C. Faktor genetik
D. Faktor psikologis dan
perilaku
Tanda & Gejala

Gangguan Fungsi Rahang Rentang Gerak Terbatas

Deviasi/ Kebisingan
Maloklusi Nyeri Penguncian
Defleksi Sendi

Sakit Kepala Tinitus Perubahan Visual Keluhan Neurologis


HISTORIS & PEMERIKSAAN
Anamnesis pasien adalah dasar dan prasyarat untuk diagnosis dan pengobatan
gangguan fungsional. Pemeriksaan, digunakan terutama dalam upaya mengidentifikasi semua
daerah sistem pengunyahan yang telah mengalami kerusakan struktural.

Keluhan Utama Riwayat Penyakit Review of Penilaian


Terdahulu System Psikologis
A. Lokasi nyeri
B. Timbulnya rasa sakit Riwayat kesehatan
C. Ciri-ciri nyeri Umum
D. Faktor yang memberatkan dan
meringankan
E. Konsultasi dan/atau perawatan
sebelumnya
F. Hubungan dengan keluhan nyeri
lainnya

Pemeriksaan fisik meliputi skrining neurologis; pemeriksaan umum telinga, hidung, dan orofaring; TMJ;
palpasi otot pengunyahan dan serviks; evaluasi tulang belakang leher (postur dan rentang gerak); dan
evaluasi intraoral rinci.
Pemeriksaan Radiografi
Rasional radiografi : gamabaran diagnostik, ketika ada indikasi, merupakan bagian penting dari proses
pemeriksaan untuk pasien TMD dan nyeri orofasial. Radiografi dapat digunakan untuk mengkonfirmasi penyakit
yang dicurigai, dan mengumpulkan informasi tambahan ketika diagnosis klinis tidak jelas atau tidak jelas.
Indikasi untuk radiografi diagnostik TMJ adalah trauma, perubahan oklusi, keterbatasan membuka/menutup kunci,
adanya klik, krepitasi, penyakit sistemik, pembengkakan/infeksi dan kegagalan pengobatan konservatif.

1. Dua dimensi
Tomografi konvensional. 2. Tiga dimensi
Proyeksi transkranial, transmaxillary, transpharyngeal. Multislice computed tomography (MSCT)
Proyeksi submentovertex. Cone beam computed tomography (CBCT)
Proyeksi sefalometrik posteroanterior dan lateral. Gambaran resonansi magnetik (MRI)
Radiografi panoramik: pandangan terbuka dan tertutup.

Teknologi Pengukuran Biofisiologis


Ada empat teknologi pengukuran bio-fisiologis yang dapat diterapkan baik dalam diagnosis, dan prosedur pemantauan pengobatan
yang melibatkan kondisi pengunyahan disfungsional:
• Elektromiografi Permukaan (sEMG).
• Elektroglottografi berbasis magnet (Pelacakan Mandibula 3-Dimensi).
• Analisis Getaran Sendi Temporomandibular (JVA), dan
• Analisis Oklusal Terkomputerisasi T-Scan.
Teknologi untuk diagnosis dan pemantauan perawatan secara rutin digunakan dalam pengobatan sehari-hari, namun sayangnya,
pendekatan digital untuk diagnosis dan perencanaan perawatan tampaknya menghadapi resistensi yang jauh lebih besar dalam
komunitas kedokteran gigi.
PENATALAKSANAAN

01 02 03 04 03

Perubahan Terapi Obat (Nyeri) Penyesuaian Operasi


Kebiasaan Oklusi

Dalam mengelola/mengobati pasien TMD, tujuan Tujuan penting lainnya adalah untuk
utamanya adalah untuk: 5. Meningkatkan pemahaman pasien tentang
1. Mencapai fungsi rahang normal. keluhannya.
2. Mengurangi atau menghilangkan rasa sakit. 6. Meningkatkan pengelolaan keluhan pasien.
3. Dorong kembali ke aktivitas normal kehidupan 7. Hilangkan pemikiran yang tidak membantu
sehari-hari. tentang keluhan.
4. Kurangi penggunaan perawatan kesehatan 8. Meningkatkan kepercayaan pasien dalam
jangka panjang. kemampuannya untuk berfungsi dan mengatasi.
9. Kurangi atau hilangkan obat kuat
Terapi definitif untuk menghilangkan atau mengubah faktor Terapi Definitif
etiologi yang bertanggung jawab atas gangguan tersebut.
Diagnosis yang tidak tepat akan menyebabkan pemilihan
pengobatan yang tidak tepat.
1. Faktor oklusal: Terapi oklusal yang reversibel dan ireversibel.
2. Stres emosional: Terapi relaksasi.
3. Trauma: alat oklusal lunak atau pelindung mulut. Terapi Supportif
4. Deep pain inpurt: Setelah etiologinya teratasi, TMD juga
akan sembuh.
5. Aktivitas parafungsional: edukasi, relaksasi, teknik Terapi suportif untuk mengobati gangguan
biofeedback, dan perubahan oklusal. TM diarahkan untuk mengurangi atau
menghilangkan rasa sakit. Terapi suportif
untuk nyeri terdiri dari dua jenis.
1. Terapi Farmakologis seperti penggunaan
analgesik, agen penenang, anestesi lokal,
agen anti-inflamasi dan relaksan otot.
Persentase pembedahan adalah sekitar 2-3% dari 2. Terapi Fisik yang meliputi Termoterapi,
semua kasus TMD. Pasien dirujuk untuk perawatan Terapi Pendingin, Terapi Pijat, Terapi
operasi setelah perawatan konservatif awal gagal. Terapi Bedah Stimulasi Listrik, Terapi Relaksasi.
Pembedahan dilakukan hanya atas dasar diagnosis
klinis dan gambaran radiografi.
Coclussion
● Gangguan sendi temporomandibular telah menantang
kemampuan diagnostik dokter terbaik sejak Costen pada
tahun 1934, terus berlanjut hingga hari ini, bahkan dengan
kemajuan penelitian dan teknologi bio medis saat ini. ?
● Mungkin alasan yang paling penting untuk ini adalah bahwa
gangguan temporomandibular berasal dari multifaktorial
(tidak berasal dari 1 penyebab tapi interaksi dari berbagai
agen penyebab).
● Pengobatan dapat dilakukan apabila diganosis akurat dan
menemukan etiologi yang tepat. Sebelum rencana
perawatan dimulai, perlu adanya bukti tentang manfaat ?
perawatan dan tingkat keberhasilan. Pendekatan
interdispliner juga diperlukan.
Critical Appraisal
APAKAH VISIBLE
UNTUK
DITERAPKAN?
KELEBIHAN?
Iya, karena memiliki
keuntungan bagi Penelitian ini sangat menarik,
pasien. menambah ilmu pengetahuan.

APAKAH PENELITIAN APAKAH PENELITIAN DILAKUKAN KEKURANGAN?


VALID? RANDOMISASI?
Tidak ada gambar-
gambar pendukung, dan
Iya, penelitian ini Tidak, karena tidak di tidak menjelaskan step
valid. lakukan randomisasi. by step setiap
perawatan
THANKS!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai