KONJUNGTIVITIS
Di Susun Oleh :
Kelompok IV
1. Muhammad Akhyar 6. Bq Ru’ya Anisa
2. Yuli Handayani 7. Bq Suriani
3. Fikri Rahmawati 8. Nurhasanah
4. Ahmad Bayu Kelana 9. Martini
5. Nuya Bidarni 10. Mulya Harniati
A. Latar Belakang
Manusia dipengruhi berbagai system untuk memudahkan mereka memenuhi
kebutuhsn hidupnya. Salah satu system yang sangat penting adalah system indra. Namun
yang dibahas disini adalah mata, salah satu dari mata adalah konjungtiva . yang lebih
mengkhusus membahasa tentang gangguan pada konjungtiva. Sebagai anggota tim
kessehatan khususnya perawat,kita penting mengetahui bagaimana konsep dasar
penyakit dan asuhan keperawatan dari mata khususnya pada pasien gangguan
konjungtiva . Pentingnya mengetahui konsep dasar penyakit mata memudahkan kita
untuk memaahami lebih dalam system kerja indra penglihatan.
B. Tujuan Umum
Pada akhir penyuluhan kesehatan, peserta penyuluhan diharapkan mampu
memahami tentang pengertian konjungtivitis, penyebab, tanda dan gejala, pengobatan
serta pencegahannya.
C. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, peserta penyuluhan diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian konjungtivitis
2. Menjelaskan penyebab konjungtivitis
3. Menjelaskan gejala klinis konjungtivitis
4. Menjelaskan tentang terapi tindakan pengobatan penyakit konjungtivitis
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab
E. Media
1. Laptop
2. LCD
3. Leaflet
F. Isi Materi
1. Pengertian konjungtivitis
2. Penyebab konjungtivitis
3. Tanda dan Gejala konjungtivitis
4. Pencegahan konjungtivitis
5. Pengobatan konjungtivitis
G. Proses Pelaksanaan
Sasaran
No Waktu Kegiatan
Penyajian Masyarakat
1. 5 Pembukaan Menyampaikan salam Menjawab salam
menit a. Salam pembuka pembuka, maksud dan Memperhatikan
b. Perkenalan tujuan serta kontrak waktu dan terlihat
c. Menyampaikan pelaksanaan kegiatan antusias mengikuti
tujuan kepada peserta penyuluhan penyuluhan
d. Kontrak waktu dengan bahasa yang sopan
e. Melakukan apersepsi dan jelas serta penggunaan
kata yang efisien.
Menanyakan beberapa
pertanyaan seputar opini
peserta mengenai topik
penyuluhan.
2. 15 Kegiatan Inti Menyampaikan materi Menyimak dan
menit a. Penyampaian materi dengan jelas dan tepat memperhatikan
Pengertian sesuai dengan metode penyuluhan
konjungtivitis yang dipilih dengan baik dan
Penyebab Menyampaikan materi antusias.
konjungtivitis tidak berbelit-belit serta
Tanda dan Gejala efisien sehingga mencegah
konjungtivitis kekurangan waktu
Pencegahan Memanfaatkan semua
konjungtivitis media yang tersedia untuk
Pengobatan menyampaikan materi
konjungtivitis dengan baik.
3. 10 Penutup Melalukan dialog Peserta
menit a. Sesi tanya jawab interaktif dengan peserta penyuluhan
b. Melakukan evaluasi penyuluhan. dengan antusias
c. Menyimpulkan Menanyakan beberapa bertanya dan
materi yang pertanyaan singkat kepada berdialog tentang
didiskusikan pasien tentang materi materi penyuluhan.
d. Mengakhiri kegiatan penyuluhan untuk Bersama penyaji
dengan salam mengetahui feed back. menyimpulkan
Misalnya dengan materi.
memberikan studi kasus Mengerti dan
dan hadiah kepada peserta mempunyai
yang bisa menjawab pengetahuan baru
dengan benar. tentang materi
Menyampaikan penyuluhan
kesimpulan dengan ditandai dengan
singkat dan jelas. hampir
Menyampaikan salam keseluruhan
penutup dan ucapan peserta dapat
terimakasih dengan sopan menjawab studi
dan jelas. kasus.
Menjawab salam.
H. Setting Tempat
Penyuluhan dilaksanakan di balai Desa Sukawati
tembok
Laptop Penyaji
LCD
J. Referensi
Arief Mansjoer,dkk.1999. Kapita Selekta Kedokteran. Ed. 3 jilid 1. Jakarta: Penerbit
Media Esculapius FKUI..
Arthur C. Guyton and John E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta: EGC.
Daniel G. Vaughan, dkk. 2000. Oftamologi Umum. Jakarta: Widya Medika.
Marylin E. Doengoes, dkk. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3. Jakarta: Peneribit
Buku Kedokteran EGC.
Smeltzer Bare, dkk. 1997. Keperawatan Medikal Bedah Volume III. Jakarta: EGC
LAMPIRAN
A. DEFINISI
Peradangan konjungtiva disebut konjungtivitis. Konjungtivitis (mata merah) adalah
inflamasi pada konjungtiva oleh virus, bakteri, clamydia, alergi, trauma/ sengatan
matahari (Long B C, 1996).
Konjungtivitis adalah infeksi atau inflamasi pada konjungtiva mata dan biasa
dikenal sebagai “pink eye”. Konjungtivitis biasanya tidak ganas dan bisa sembuh sendiri.
Dapat juga menjadi kronik dan hal ini mengindikasikan perubahan degenerative atau
kerusakan akibat serangan akut yang berulang. Klien sering datang dengan keluhan mata
merah. Pada konjungtivitis didapatkan hyperemia dan injeksi konjungtiva, sedangkan
pada iritasi kojungtiva hanya injeksi konjungtiva dan biasanya terjadi karena mata lelah,
kurang tidur, asap, debu, dan lain-lain.
Konjungtivitis inflamasi dapat terjadi karena terpapar alergen atau iritan dan tidak
menular. Konjungtivitis infeksi lebih banyak disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus
dan mudah menular. Penyebab tersering meliputi bakteri, virus dan klamidia. Sedangkan
penyebab yang kurang sering adalah alergi, penyakit parasit dan yang jarang adalah
infeksi jamur atau occupational irritant. Bentuk idiopatik dapat berhubungan dengan
penyakit sistemik tertentu seperti ertema multipormis dan penyakit tiroid.
Konjungtivitis terbagi dalam tiga jenis, yaitu konjungtivitis alergi atau vernal,
infeksi atau bacterial, dan viral
1. Konjungtivitis Alergi
Infeksi ini bersifat musiman dan berhubungan dengan sesitifitas terhadap
serbuk, protein hewani, bulu, makanan atau zat-zat tertentu, gigitan serangga dan atau
obat (atropine dan antibiotic golongan mycin). Infeksi ini terjadi setelah terpapar zat
kimia seperti hair spray, tatarias, asap rokok. Asma, demam kering dan eczema juga
berhubungan dengan konjungtivitis alergi.
Gejala jenis konjungtivitis ini adalah edema konjungtiva ringan sampai berat,
sensasi terbakar dan injeksi vaskuler. Lakrimasi kadang-kadang terjadi. Rasa gatal
adalah yang paling parah pada bentuk konjungtivitis ini. Kadang-kadang didapatkan
rabas seperti air.
2. Konjungtivitis Infektif
Jenis konjungtivitis ini juga berhubungan dengan “pink eye” dan mudah
menular. Wabah “pink eye” dapat terjadi pada populasi yang padat dan dengan
standar kesehatan yang rendah. Penyebab infeksi ini adalah Staphylococcus aureus.
Dapat juga terjadi setelah terpapar Haemophilus influenza atau N. gonorhoea. Dapat
terjadi bersamaan dengan morbili, parotitis epidemika, bleferitis, obstruksi duktus
nasolakrimalis, karena penyinaran cahaya (konjungtivitis elektrika).
Gejalanya, dilatasi pembuluh darah, edema konjungtiva ringan, epifora dan
rabas pada awalnya encer akibat epifora tetapi secara bertahap menjadi lebih tebal
atau mucus dan berkembang menjadi purulent yang menyebabkan kelopak mata
menyatu dalam posisi tertutup terutama saat bangun tidur pagi hari. Dapat ditemukan
kerusakan kecil pada epitel kornea.
3. Konjungtivitis Viral
Jenis konjungtivitis ini adalah akibat infeksi human adenovirus (yang paling
sering adalah keratokonjungtivitis epidemika) atau dari penyakit virus sistemik seperti
mumps dan mononucleosis. Biasanya disertai dengan pembentukan folikel sehingga
disebut juga konjungtivitis folikularis.
Gejalanya, pembesaran kelenjar limfe preaurikular, fotopobia dan sensasi
adanya benda asing pada mata. Epiofora merupakan gejala terbanyak. Konjungtiva
dapat menjadi kemerahan dan bisa terjadi nyeri periorbital.
B. ETIOLOGI
Penyebab konjungtivis tergantung dari jenis konjungtivis. Berikut ini etiolgi
berdasarkan klasifikasi konjungtivis yaitu
1. Konjungtivis Alergi
Reaksi hipersensitivitas tipe cepat atau lambat atau reaksi antibodi humoral
terhadap alergen. Pada keadaan yang berat merupakan bagian dari Sindrom Steven
Johnson, suatu penyakit eritema multiforme berat akibat reaksi alergi pada orang
dengan presdiposisi alergi obat-obatan. Pada pemakaian mata palsu atau lensa
kontak juga dapat terjadi reaksi alergi.
2. Konjungtivis Infektif
Disebabkan oleh bakteri seperti:
- Stafilokok
- Streptokok
- Corynebacterium diphtheriae
- Pseudomonas aeruginosa
- Neisseria gonorrhoea
- Haemophilus influenza
3. Konjungtivis Viral
Disebabkan oleh virus seperti:
- Adenovirus
- Herpes simpleks
- Herpes zoster
- Klamidia
- New castle
- Pikorna
- Enterovirus
C. GEJALA KLINIS
Tanda-tanda konjungtivitis, yakni:
1. Konjungtiva berwarna merah (hiperemi) dan membengkak.
2. Produksi air mata berlebihan (epifora).
3. Kelopak mata bagian atas nampak menggelantung (pseudoptosis) seolah akan
menutup akibat pembengkakan konjungtiva dan peradangan sel-sel konjungtiva
bagian atas.
4. Pembesaran pembuluh darah di konjungtiva dan sekitarnya sebagai reaksi
nonspesifik peradangan.
5. Pembengkakan kelenjar (folikel) di konjungtiva dan sekitarnya.
6. Terbentuknya membran oleh proses koagulasi fibrin (komponen protein).
7. Dijumpai sekret dengan berbagai bentuk (kental hingga bernanah)
(Anonim, 2009).
Gejala
Konjungtiva yang mengalami iritasi akan tampak merah dan mengeluarkan
kotoran. Konjungtivitis karena bakteri mengeluarkan kotoran yang kental dan berwarna
putih. Konjungtivitis karena virus atau alergi mengeluarkan kotoran yang jernih. Kelopak
mata bisa membengkak dan sangat gatal, terutama pada konjungtivitis karena alergi
(Anonim, 2004).