Anda di halaman 1dari 21

POLIP SERVIKS

KELOMPOK 8
ANGGOTA KELOMPOK :

MIFTAH DWI RISKA ( 19221018)

NUR SALSABILA W.S ( 19221021)

RAMADHINI ( 19221026)

TIORITA SALAKKOPAK ( 19221039)

Sri Rahmadani ( 19221037)


1. DEFENISI

• Menurut Prawirohardjo, polip serviks adalah polip berukuran


kecil, tumbuh di permukaan mukosa serviks, atau pada saluran
endoserviks dan menonjol pada mulut rahim.
LANJUTAN...

• Secara histopatologi, polip serviks sebagian besar bersifat jinak


(bukan merupakan keganasan) dan dapat terjadi pada seseorang
atau kelompok populasi.
• Polip serviks memiliki ukuran kecil, yaitu antara 1 hingga 2 cm.
• Namun, ukuran polip dapat melebihi ukuran rata- rata dan
disebut polip serviks raksasa bila melebihi diameter 4 cm.
• Epitel yang melapisi biasanya adalah epitel endoserviks yang
dapat juga mengalami metaplasi menjadi lebih kompleks.
• Bagian ujung polip dapat mengalami nekrosis serta mudah
berdarah. Polip ini berkembang karena pengaruh radang
maupun virus.
2. KLASIFIKASI

• Polip ektoserviks. • Polip endoserviks.

Polip ektoserviks sering diderita oleh


wanita yang telah
memasuki periode paska-
menopause, meskipun dapat pula Pertumbuhan polip berasal dari
diderita oleh wanita usia produktif. bagian dalam serviks.
Polip ektoserviks berwarna agak Biasanya Pada wanita premenopause
pucat atau merah daging, lunak, dan (di atas usia 20 tahun) dan telah
tumbuh melingkar atau memanjang memiliki setidaknya satu anak.
dari pedikel. Polip ini tumbuh di
area porsio.
3. ETIOLOGI

• Menurut Harvard Health Publishing, penyebab timbulnya


polip serviks belum diketahui dengan pasti. Namun sering
dihubungkan dengan radang yang kronis, respon terhadap
hormon estrogen dan pelebaran pembuluh darah serviks.
• Polip serviks menggambarkan respon epitel endoservik
terhadap proses peradangan.
• Polip servik dapat menimbulkan perdarahan pervaginam,
perdarahan pasca senggama merupakan gejala yang tersering
dijumpai.
• Polip servik yang terjadi sebagai akibat benjolan yang
menutupi daerah antara kedua celah pada kanalis servik.
4. PATOFISIOLOGI

• Menurut Harvard Health Publishing, polip servik dapat menyerang


lapisan permukaan luar servik (ektoservik) dan bagian dalam servik
(endoservik).
• Normalnya servik uteri pada nullipara dalam keadaan normal
kanalis servikalis bebas kuman, pada multipara dengan ostium uteri
eksternum lebih terbuka, batas ke atas ostium uteri internum bebas
kuman.
• Radang pada servik uteri, bisa terdapat pada porsio uteri diluar
ostium uteri eksternum dan / pada endoservik.
5. FAKTOR RESIKO

• Menurut Prawirohardjo, faktor risiko memiliki polip serviks


meningkat pada wanita dengan diabetes mellitus dan vaginitis
berulang dan servisitis, polip serviks tidak pernah benar- benar terjadi
sebelum onset menstruasi.
• Hal ini biasanya terlihat pada wanita usia reproduksi. Yang paling
rentan terhadap penyakit ini adalah perempuan usia 40 sampai 50
tahun.
• Multigravida (hamil lebih dari satu kali). Adanya infeksi menular
seksual.Adanya riwayat polip serviks.
• Hal ini juga mengatakan bahwa polip serviks dapat ditemukan pada
insiden yang memicu produksi hormon. Wanita hamil memiliki risiko
yang lebih tinggi karena perubahan tingkat hormon, mungkin dari
peningkatan produksi hormon beredar juga.
6. DIAGNOSIS

• Diagnosis polip serviks sering ditegakkan secara insidental


pada pemeriksaan inspekulo rutin. Kebanyakan pasien
asimptomatik, namun ada juga yang mengeluhkan perdarahan
pervaginam.
7. DATA SUBJEKTIF

• Pengkajian umum Polip serviks:


1. Ada tidaknya nyeri di perut bagian bawah.
2. Ada tidaknya perdarahan di luar siklus menstruasi, perdarahan
setelah koitus
3. Ada tidaknya keputihan yang tidak normal
4. Ada tidaknya gangguan BAB dan BAK.
5. Ada tidaknya asites.
6. Ada tidaknya perut membuncit.
7. Ada tidaknya gangguan nafsu makan
8. Ada tidaknya kembung.
9. Ada tidaknya sesak napas.
8. DATA OBJEKTIF

• Data objektif didapatkan setelah pemeriksaan pap smear dan


pemeriksaan panggul
• Pada saat pemeriksaan, dokter dapat melihat jaringan halus di
leher rahim yang berwarna kemerahan atau ungu.
• Jika dicurigai ada tanda keberadaan polip serviks, dokter dapat
melakukan biopsi yang dilanjutkan dengan pemeriksaan
laboratorium.
• Biasanya hasil pemeriksaan laboratorium dapat menunjukkan
apakah sel polip tersebut jinak atau tidak.
9. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Pemeriksaan Radiologi
• Polip yang terletak jauh di endoserviks dapat dievaluasi
melalui pemeriksaan histerosalfingografi atau sonohisterografi
dengan infus salin. Biasanya, hasil pemeriksaan ini
memberikan hasil yang bermakna dalam mengetahui adanya
polip atau kelainan lainnya.
b. Pemeriksaan Laboratorium
• Sitologi vagina dapat menunjukkan adanya tanda infeksi dan
sering kali ditemukan sel-sel atipik.
• Pemeriksaan darah dan urin tidak terlalu banyak membantu
menegakkan diagnosis.
LANJUTAN...

c. Pemeriksaan Khusus
• Polip yang terletak jauh di kanal endoserviks tidak dapat
dinilai melalui inspeculo biasa, tetapi dapat dilakukan
pemeriksaan khusus menggunakan spekulum endoserviks atau
histeroskopi.
• Seringkali polip endoserviks ditemukan secara tidak sengaja
pada saat dilakukan pemeriksaan perdarahan abnormal.
• Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan untuk menyingkirkan
adanya massa atau polip yang tumbuh dari uterus
PATHWAY
MANAJEMEN KEBIDANAN KEHAMILAN
DENGAN POLIP SERVIKS
• Polip pada serviks (leher rahim) yang terjadi pada masa
kehamilan memang mudah sekali menyebabkan perdarahan.
• Karena jaringan yang tumbuh tersebut mengandung lebih
banyak pembuluh darah dan kondisinya lebih rapuh.
• Bila terjadi gesekan atau infeksi pada polip, biasanya akan
muncul bercak darah di sela-sela masa menstruasi
LANJUTAN...

• Pada kehamilan pengobatan konservatif biasanya menjadi pilihan


untuk polip tanpa gejala dan berukuran kecil.
• Polip serviks dapat ditemukan pada wanita hamil, terlepas dari usia
kehamilan. Sebagian besar, polip hanya ditemukan saat
pemerikisaan vagina.
• Polip ini umumnya tidak mengganggu kemajuan persalinan akan
tetapi polip dengan ukuran besar saat usia kehamilan belum cukup
bulan dapat menyebabkan prematuritas.
• Biasanya polip dikeluarkan secara spontan atau menghilang setelah
melahirkan.
• Jika polip tetap utuh setelah melahirkan dokter kandungan
pertimbangkan untuk polipectomy atau menindaklanjuti pasien.
SOAL VIGNET

1. Ibu usia 24 tahun G1P0A0H0 dengan usia kehamilan 22 minggu datang ke


PMB Bidan dengan keluhan keluar darah setelah melakukan senggama dan
terdapat keputihan yang berlebihan. Tanda-tanda vital ibu dalam batas
normal. TD = 120/90 mmHg, S = 36,5 derajat, P = 22x/menit, N = 80x/menit.
Tindakan yang tepat dilakukan sebagai bidan adalah...
a. Merujuk ibu untuk dilakukan pemeriksaan labor
b. Melakukan inspekulo
c. Melakukan pemeriksaan Hb
d. Melakukan pemeriksaan urine
e. Memasang infus

Jawaban : A
2. Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke bidan dengan keluhan adanya
pengeluaran darah yang terjadi diluar siklus menstruasinya. Hasil
pemeriksaan Td 100/70 mmHg, N 86x/m, R 22 x/m, SH 36,4 C. Hasil
anamnesis ibu mengatakan sudah memiliki anak dengan riwayat polip
serviks.
Apa pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menegakan diagnosa
kasus diatas?
A. Pemeriksaan inspekulo
B. Tes sampel urine
C. Pemeriksaan testpack
D. Pemeriksaan darah lengkap
E. Tes gula darah

Jawaban A
3.Seorang perempuan usia 19 tahun, G2P1A0H1 datang ke PMB bidan R
dengan keluhan : mengalami pendarahan setelah bersenggama dengan
suaminya. Hasil pemeriksaan : TD 120/80 mmHg, Nadi 80x/menit, P
22x/menit, S 37'C.
Pada hasil pemeriksaan penunjang : menggunakan spekulum endoserviks,
tampak leher rahim yang berwarna kemerahan atau ungu.
Apakah diagnosa dari kasus diatas ?
A. Polip ektoserviks.
B. Polip endoserviks
C. Polip
D. Polip rahim
E. Polip serviks

jawaban : B
4. Seorang perempuan usia 23 tahun datang ke PMB bidan T dengan
keluhan : mengalami pendarahan setelah bersenggama dengan suaminya.
Hasil pemeriksaan : TD 110/80 mmHg, Nadi 84x/menit, P 22x/menit, S
36,5⁰C. Setelah dilakukan pemeriksaan penunjang ternyata ibu mengalami
polip serviks.
Apakah tindakan yang harus dilakukan selanjutnya?
A. Pasien di rawat di PMB kembali
B. Rujuk
C. Berkolaborasi dengan dokter
D. Tes Gula Darah
E. Tes Sampel Urine

Jawaban : B
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai