Anda di halaman 1dari 11

Skenario kasus 1

Seorang perempuan, usia 38 tahun, di PMB dengan keluhan utama penurunan


kesadaran setelah melahirkan anak ke-5. Penurunan kesadaran mulai tampak ±3
jam sebelum dibawa ke RS, keluarga pasien mengaku pasien terlihat lemas, tampak
mengantuk, dan sulit diajak komunikasi. Sebelumnya pasien telah menjalani
persalinan normal ±4jam sebelum dirujuk ke RS Ahmad Yani Metro. Selain itu pasien
juga mengeluh dada terasa sesak nafas, perut terasa penuh dan semakin
membesar. Sebelumnya pasien tidak memiliki riwayat penyakit lain seperti
hipertensi, diabetes mellitus, asma, alergi dan riwayat operasi.

Berdasarkan pemeriksaan fisik, didapatkan keadaan umum tampak sakit berat,


kesadaran apatis, skor GCS (Glasgow Coma Scale) E=4; M=3; V=3 Total 10 poin.
Tekanan darah 80/50 mmHg, nadi 120x/menit reguler, isi kurang dan tegangan
lemah, pernafasan 32x/menit, suhu 35,7 C, Capillary Refill Time (CRT) memanjang,
pada waktu ditemukan konjungtiva anemis, napas cuping hidung, dan sianosis
sentral. Pada leher tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar
tiroid. Pada pemeriksaan pulmo ditemukan bunyi vesikuler menurun dan terdapat
ronkhi basah dibasal kedua paru. Pada pemeriksaan abdomen, terlihat cembung dan
didapatkan nyeri tekan pada kuadran kanan atas, tidak teraba kontraksi uterus. Pada
pemeriksaan ekstrimitas superior dan inferioakral teraba dingin. Pada pemeriksaan
genetalia, terlihat darah keluar pervaginam membasahi kain sarung ibu. Labor Hb
7gr%.

KLARIFIKASI ISTILAH

1. Penurunan kesadaran : kondisi saat kesadaran menurun sebagai akibat berbagai


macam gangguan atau penyakit.

2. Hipertensi : kondisi ketika tekanan darah berada di angka 130/80 mmHg atau
lebih.

3. Diabetes Mellitus :suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan


multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan
gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi
fungsi insulin.

4. Asma : penyakit kronis pada saluran pernafasan yang ditandai dengan sesak
akibat peradangan dan penyempitan pada saluran napas.

5. Alergi : reaksi sistem imun tubuh yang bersifat spesifik terhadap rangsangan
suatu bahan yang pada orang lain biasanya tidak berbahaya bagi kesehatan
tubuh.

6. Kesadaran apatis: kondisi di mana seseorang tidak peduli atau merasa segan ter
hadap lingkungan sekitarnya.
7. Skala koma glasgow (GCS) : skala neurologi yang dapat digunakan untuk menilai
tingkat kesadaran pasien, prognosis, serta mengklasifikasikan derajat cedera
kepala.

8. GCS nilai toal 3 adalah yang paling buruk, dan 15 adalah yang paling baik.

9. Tekanan darah : tekanan yang ditimbulkan pada dinding artikel arteri ketika darah
tersebut dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Semakin tinggi tekanan darah
maka semakin keras jantung itu bekerja (WHO,2013).

10. Pembuluh nadi : salah satu pembuluh yang ada dalam tubuh manusia dan
memiliki peran yang sangat penting yakni untuk membawa oksigen.

11. Suhu :ukuran kuantitatif terhadap temperatur panas dan dingin, diukur dengan
termometer.

12. Capillary Refill Time (CRT) : tes yang dilakukan cepat pada daerah dasar kuku u
ntuk memonitor dehidrasi dan jumlah aliran darah ke jaringan. CRT yang mema
njang merupakan tanda dehidrasi pada pasien. Ini diperkuat jika disertai dengan
turgor kulit dan pola pernapasan yang abnormal.
13. konjunctiva anemis: Konjungtiva merupakan lekukan pada mata, normalnya konj
ungtiva itu berwarna kemerahan, pada keadaan tertentu (misal pada anemia) ko
njungtiva akan berwarna pucat yang disebut dengan nama konjungtiva anemis.

14. sianosis sentral: perubahan warna biru keunguan yang ditemukan di lidah, bibir,
dan membran mukosa,

15. vesikuler menurun: adanya udara dan cairan didalam paru-paru

16. terdapat ronkhi basah di basal kedua paru: merupakan suara napas tambahan y
ang bernada rendah yang terjadi akibat adanya penyumbatan jalan napas biasa
nya akibat adanya lendir. Ronkhi dapat terjadu pada inspirasi (saat mengambil n
apas) maupun ekspirasi. Ronkhi sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu ronkhi basah da
n ronkhi kering.

17. GCS (Glasgow Coma Scale): suatu metode yang digunakan untuk menilai deraj
at kesadaran pasien, prognosis, serta mengklasifikasikan derajat cedera kepala

18. Konjunctiva anemis: Konjungtiva merupakan lekukan pada mata, normalnya kon
jungtiva itu berwarna kemerahan, pada keadaan tertentu (misal pada anemia) k
onjungtiva akan berwarna pucat yang disebut dengan nama konjungtiva anemis.

19. Cuping hidung : saat terjadi sesak nafas maka hidung akan melakukan nafas
cuping hidung untuk memaksimalkan jumlah udara yang masuk ke paru.

20. Kelenjar getah bening : bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi
melawan infeksi akibat bakteri, virus, kuman dan parasit.

21. Kelenjar tyroid : kelenjar hormon berbentuk kupu-kupu yang terletak dibagian
depan bawah leher. Kelenjar tyroid mengendalikan metabolisme dan berperan
penting dalam kesehatan.

22. Pulmo : istilah anatomi dari paru-paru, organ yang berperan dalam proses
respirasi atau pernafasan pada manusia.

23. Vesikuler menurun: adanya udara dan cairan didalam paru-paru.


24. Ronkhi : merupakan bunyi nafas tambahan yang dihasilkan karena adanya
pergerakan atau gerakan mukus dengan udara yang lewat, konsistensi mukus
yang tidak solid menyebabkan sedikit vibrasi dan menghasilkan bunyi rhonki.

25. Rhonki basah di basal kedua paru: merupakan suara napas tambahan yang ber
nada rendah yang terjadi akibat adanya penyumbatan jalan napas biasanya aki
bat adanya lendir. Ronkhi dapat terjadu pada inspirasi (saat mengambil napas)
maupun ekspirasi. Ronkhi sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu ronkhi basah dan ronk
hi kering.

26. Kontraksi uterus : pengencangan serat otot rahim yang terjadi secara singkat
dan sebentar selama kehamilan dan lebih teratur dan hebat selama persalinan
aktif.

27. Genetalia : semua bagian anatomis tubuh makhluk hidup yang terlibat dalam
reproduksi seksual dan menjadi bagian dari sistem reproduksi pada suatu
organisme kompleks.

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Ny. S usia 38 tahun mengalami penurunan kesadaran, tampak ±3 jam sebelum


dibawa ke RS
2. Pasien kelihatan lemas, tampak mengantuk dan sulit di ajak berkomunikasi
3. Pasien mengeluh dada terasa sesak nafas, perut terasa penuh dan semakin
membesar
4. Hasil pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak sakit berat, kesadaran apatis
5. Skor GCS E=4; M=3; V=3; Total 10 poin
6. Tekanan darah 80/50 mmHg , nadi 120x/menit reguler, isi kurang dan tegangan lema
h, pernapasan 32 x/menit, suhu 35,7oC,
7. CRT memanjang
8. Pada wajah ditemukan konjungtiva anemis, nafas cuping hidung, dan sianosis sentral
9. Pada pemeriksaan pulmo ditemukan bunyi vesikuler menurun dan terdapat rhonki
basah di basal kedua paru
10. Pada pemeriksaan abdomen terlihat cembung dan nyeri tekan pada kuadran kanan
atas, tidak teraba kontraksi uterus
11. Pada pemeriksaan genetalia terlihat darah keluar pervaginam
12. Hasil labor 7gr %

ANALISIS MASALAH

1. Ny. M usia 38 tahun mengalami penurunan kesadaran, tampak ±3 jam sebelum


dibawa ke RS.
a. Mengapa Ny.M mengalami penurunan kesadaran ?
Jawab : beragam komplikasi, salah satu penyebab tersering kondisi ini ialah
perdarahan pasca salin yang berlebihan.
Pencetus diantaranya :
- akibat tonus otot rahim yang kurang baik
- sisa jaringan plasenta atau janin yang tertinggal di rahim
- cidera persalinan (misalnya pada perineum atau serviks)
- gangguan pembekuan darah
b. Faktor lain yang menyebabkan Ny.M mengalami penurunan kesadaran ?
Jawab :
 Mengejan yang berlebihan
 Cidera kepala atau leher
 Hipoglikemia (gula darah rendah)
 Syncope (kurangnya asupan darah ke otak)
 Stroke (pecah atau tersumbatnya pembuluh darah di otak), TIA (transient
ischemic attack)
 Gangguan jantung, misalnya karena kelainan irama jantung atau katup
jantung, lemah jantung
 Gangguan ginjal atau organ dalam lainnya
 Hiperventilasi
c. Penyakit apa saja yang manifestasinya pasien mengalami penurunan kesadaran
disertai keterangan sesuai pada kasus?
Jawab : kalau dari kasus diatas dapat kita lihat kemungkinan pasien mengalami
penyakit Anemia selama kehamilan sehingga saat setelah persalinan pasien
mengalami penurunan kesadaran dikarenakan Hb pasien 7 gr%.
d.Penyebab pasien ditemukan konjungtiva anemis dan Hb 7gr%?
jawab:
1. anemia saat masa kehamilan
2. kehilangan darah saat persalinan sehingga ibu mengalami penurunan kadar Hemogl
obin (HB)

3. Membuat pathway
FORMULIR LAPORAN KASUS
1. Biodata Pasien

Nama : Ny. S
No RM : 20009***
Alamat : Ds Gegesik Lor
TTL : 7 Juli 1984
Umur : 38 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wirausaha
Nama Suami : Tn. K
Umur Suami : 41 tahun
Tanggal Masuk : 13 oktober
2022
Tanggal Pemeriksaan :13 oktober 2022

2. Anamnesis
a. Keluhan Utama : penurunan kesadaran
setelah melahirkan anak ke 5

b. Keluhan Tambahan : mengeluh dada terasa


sesak nafas, perut terasa penuh dan semakin membesar

c. Riwayat Penyakit Sekarang : tidak ada keluhan


d. Keluhan Tambahan : mengeluh dada terasa
sesak nafas, perut terasa penuh dan semakin membesar

e. Riwayat Penyakit Sekarang : tidak ada keluhan


f. Riwayat Penyakit Dahulu : tidak ada
g. Riwayat Penyakit Keluarga :tidak ada
h. Riwayat Menstruasi: normal
i. Riwayat Menikah : 1 kali
j. Riwayat Obstetri Pasien G4P3A0 : G5P4A0H4
k. Riwayat Kontrasepsi :
l. Riwayat Sosial Ekonomi : dari keluarga mampu

3. Pemeriksaan Fisik
a. Status generalis
Keadaan umum : tampak sakit
berat, kesadaran apatis, skor GCS
(Glasgow Coma Scale) E=4; M=3;
V=3, Total 10 poin
kesadaran :
BB :
TB :
IMT :
Tanda vital
TD : 80/50 mmhg
N : 120 x/i
R : 32 x/i
S : 35,7
Kepala
Mata : konjunctiva anemis Sklera
Leher : tidak ditemukan
pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar
tiroid

Toraks : dalam keadaan normal


Abdomen : terlihat cembung dan didapatkan nyeri
tekan pada kuadran kanan atas, tidak teraba kontraksi
uterus.

Ekstremitas : superior dan inferiorakral teraba dingin

b. Status Obstetrikus
Pemeriksaan Luar
TFU :
Leopold I : tidak dilakukan
Leopold II : tidak dilakukan
Leopold III : tidak dilakukan
Leopold IV : tidak dilakukan
Penurunan perlimaan : tidak dilakukan

DJJ : tidak dilakukan


HIS : tidak dilakukan

c. Pemeriksaan dalam : tidak dilakukan

d. Pemeriksaan Penunjang: Labor, USG : HB. 7 gr%.

4. Diagnosa/Analisa :
5. Perencanaan
6. Evaluasi

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai