KLARIFIKASI ISTILAH
2. Hipertensi : kondisi ketika tekanan darah berada di angka 130/80 mmHg atau
lebih.
4. Asma : penyakit kronis pada saluran pernafasan yang ditandai dengan sesak
akibat peradangan dan penyempitan pada saluran napas.
5. Alergi : reaksi sistem imun tubuh yang bersifat spesifik terhadap rangsangan
suatu bahan yang pada orang lain biasanya tidak berbahaya bagi kesehatan
tubuh.
6. Kesadaran apatis: kondisi di mana seseorang tidak peduli atau merasa segan ter
hadap lingkungan sekitarnya.
7. Skala koma glasgow (GCS) : skala neurologi yang dapat digunakan untuk menilai
tingkat kesadaran pasien, prognosis, serta mengklasifikasikan derajat cedera
kepala.
8. GCS nilai toal 3 adalah yang paling buruk, dan 15 adalah yang paling baik.
9. Tekanan darah : tekanan yang ditimbulkan pada dinding artikel arteri ketika darah
tersebut dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Semakin tinggi tekanan darah
maka semakin keras jantung itu bekerja (WHO,2013).
10. Pembuluh nadi : salah satu pembuluh yang ada dalam tubuh manusia dan
memiliki peran yang sangat penting yakni untuk membawa oksigen.
11. Suhu :ukuran kuantitatif terhadap temperatur panas dan dingin, diukur dengan
termometer.
12. Capillary Refill Time (CRT) : tes yang dilakukan cepat pada daerah dasar kuku u
ntuk memonitor dehidrasi dan jumlah aliran darah ke jaringan. CRT yang mema
njang merupakan tanda dehidrasi pada pasien. Ini diperkuat jika disertai dengan
turgor kulit dan pola pernapasan yang abnormal.
13. konjunctiva anemis: Konjungtiva merupakan lekukan pada mata, normalnya konj
ungtiva itu berwarna kemerahan, pada keadaan tertentu (misal pada anemia) ko
njungtiva akan berwarna pucat yang disebut dengan nama konjungtiva anemis.
14. sianosis sentral: perubahan warna biru keunguan yang ditemukan di lidah, bibir,
dan membran mukosa,
16. terdapat ronkhi basah di basal kedua paru: merupakan suara napas tambahan y
ang bernada rendah yang terjadi akibat adanya penyumbatan jalan napas biasa
nya akibat adanya lendir. Ronkhi dapat terjadu pada inspirasi (saat mengambil n
apas) maupun ekspirasi. Ronkhi sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu ronkhi basah da
n ronkhi kering.
17. GCS (Glasgow Coma Scale): suatu metode yang digunakan untuk menilai deraj
at kesadaran pasien, prognosis, serta mengklasifikasikan derajat cedera kepala
18. Konjunctiva anemis: Konjungtiva merupakan lekukan pada mata, normalnya kon
jungtiva itu berwarna kemerahan, pada keadaan tertentu (misal pada anemia) k
onjungtiva akan berwarna pucat yang disebut dengan nama konjungtiva anemis.
19. Cuping hidung : saat terjadi sesak nafas maka hidung akan melakukan nafas
cuping hidung untuk memaksimalkan jumlah udara yang masuk ke paru.
20. Kelenjar getah bening : bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi
melawan infeksi akibat bakteri, virus, kuman dan parasit.
21. Kelenjar tyroid : kelenjar hormon berbentuk kupu-kupu yang terletak dibagian
depan bawah leher. Kelenjar tyroid mengendalikan metabolisme dan berperan
penting dalam kesehatan.
22. Pulmo : istilah anatomi dari paru-paru, organ yang berperan dalam proses
respirasi atau pernafasan pada manusia.
25. Rhonki basah di basal kedua paru: merupakan suara napas tambahan yang ber
nada rendah yang terjadi akibat adanya penyumbatan jalan napas biasanya aki
bat adanya lendir. Ronkhi dapat terjadu pada inspirasi (saat mengambil napas)
maupun ekspirasi. Ronkhi sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu ronkhi basah dan ronk
hi kering.
26. Kontraksi uterus : pengencangan serat otot rahim yang terjadi secara singkat
dan sebentar selama kehamilan dan lebih teratur dan hebat selama persalinan
aktif.
27. Genetalia : semua bagian anatomis tubuh makhluk hidup yang terlibat dalam
reproduksi seksual dan menjadi bagian dari sistem reproduksi pada suatu
organisme kompleks.
IDENTIFIKASI MASALAH
ANALISIS MASALAH
3. Membuat pathway
FORMULIR LAPORAN KASUS
1. Biodata Pasien
Nama : Ny. S
No RM : 20009***
Alamat : Ds Gegesik Lor
TTL : 7 Juli 1984
Umur : 38 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wirausaha
Nama Suami : Tn. K
Umur Suami : 41 tahun
Tanggal Masuk : 13 oktober
2022
Tanggal Pemeriksaan :13 oktober 2022
2. Anamnesis
a. Keluhan Utama : penurunan kesadaran
setelah melahirkan anak ke 5
3. Pemeriksaan Fisik
a. Status generalis
Keadaan umum : tampak sakit
berat, kesadaran apatis, skor GCS
(Glasgow Coma Scale) E=4; M=3;
V=3, Total 10 poin
kesadaran :
BB :
TB :
IMT :
Tanda vital
TD : 80/50 mmhg
N : 120 x/i
R : 32 x/i
S : 35,7
Kepala
Mata : konjunctiva anemis Sklera
Leher : tidak ditemukan
pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar
tiroid
b. Status Obstetrikus
Pemeriksaan Luar
TFU :
Leopold I : tidak dilakukan
Leopold II : tidak dilakukan
Leopold III : tidak dilakukan
Leopold IV : tidak dilakukan
Penurunan perlimaan : tidak dilakukan
4. Diagnosa/Analisa :
5. Perencanaan
6. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA