Anda di halaman 1dari 17

Kamu dan saya adalah KITA

penasarankah anda?, ayooooo klik di sini .http://www.penasaran.net/?ref=b2thmx


Senin, 05 Mei 2014
BAYI DENGAN PNEUMONIA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pneumonia merupakan proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Terjadinya
pneumonia pada anak sering kali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus biasanya disebut
dengan bronchopneumonia.
Kematian akibat pneumonia sebagai penyebab utama ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas). Hal
tersebut menjadi penyebab kematian terbesar terutama di negara berkembang termasuk di Indonesia
sehingga hal ini akan menjadi tantangan dalam dunia kesehatan yang harus diatasi untuk memperkecil
angka kematian bayi di negara berkembang.

1.2. TUJUAN PENULISAN


1. Tujuan Umum
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada An “D” usia 8 bulan dengan Bronchopneumonia diharapkan
mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi secara komprehensif.
2. Tujuan Khusus
Dengan disusunnya laporan ini mahasiswa diharapkan :
1) Dapat mengumpulkan data sampai dengan menganalisa data
2) Dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah
3) Dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial
4) Dapat mengidentifikasi kebutuhan segera
5) Dapat melaksanakan asuhan kebidanan yang telah direncanakan
6) Dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan
1.3. METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan antara lain dengan ;
1. Wawancara
Komunikasi langsung yang bertujuan untuk mencari informasi guna melengkapi data pasien dengan cara
berkomunikasi dengan pasien atau keluarga pasien untuk memperoleh data yang akurat.
2. Observasi
Dengan cara mengamati klien secara langsung
3. Studi Dokumen
Mempelajari dan melengkapi data dengan jalan melihat catatan atau status pasien,catatan
perkembangan pasien dan hasilnya.
4. Studi Pustaka
Membaca sumber buku yang dapat mendukung terlaksananya asuhan dan dapat membandingkan antara
teori dan praktek.
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Berisi Tentang : Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi Tentang : Konsep Pneumonia
BAB III TINJAUAN KASUS
Berisi Tentang : Pengkajian Data, Identifikasi Diagnosa dan Masalah, Antisipasi Masalah Potensial,
Identifikasi Kebutuhan Segera, Intervensi, Implementasi dan Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
Berisi Tentang : Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 KONSEP PNEUMONIA


A. PENGERTIAN
Pneumonia adalah Infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengenai parenkim paru
(Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. 2000).
Pneumonia adalah Penyakit infeksi akut yang disebabkan terutama oleh bakteri dan merupakan
penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang paling sering menyebabkan kematian pada bayi
dan anak balita. (http//www.idai.or.id/bi/view.dsp/2003/htm)
Pneumonia adalah Peradangan pada paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus maupun
jamur (http//www.infeksi.com.2005)
Pneumonia adalah Peradangan paru yang ditandai dengan gejala awal sesak nafas dan batuk
dimana kantong udara (dalam paru) terisi cairan / sel-sel radang yang membuat kesulitan bernafas
karena peredaran oksigen dalam paru tidak lancar (http//tablid-nakita.com.2003)

B. ETIOLOGI
Penyebab pneumonia antara lain :
1. Bakteri (paling sering menyebabkan pneumonia pada orang dewasa)
a. Staphylococcus aureus
b. Legionella
c. Hemophillus influenzae
2. Virus
a. Virus influenzae
b. Chicken-pox (cacar air)
3. Organisme mirip bakteri
a. Mycoplasma pneumoniae
(terutama pada orang dewasa muda dan anak-anak)
4. Jamur tertentu
a. Aspergilus
b. Histoplasma
c. Koksidioidomikosis
(http//migas_indonesia.net/option=com.2003)

C. KLASIFIKASI
Secara garis besar pneumonia dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Aspirasi Pneumonia
Terjadi bila bayi tersedak dan ada cairan / makanan masuk ke paru-paru. Pada BBL, biasanya tersedak
karena air ketuban yang bercampur kotoran bayi sendiri atau karena ASI.
2. Pneumonia Karena Infeksi Virus, Bakteri atau Jamur
Umumnya penyebab infeksi paru adalah virus dan bakteri seperti streptococcus pneumoniae dan
Haemophylus influenzae. Gejala akan muncul 1-2 hari setelah terinfeksi. Gejala muncul mulai dari
demam, batuk lalu sesak nafas. Sedangkan jamur jarang terjadi. Infeksi ini bisa menyebabkan
pneumonia lobaris maupun bronkopneumonia duplex.
3. Pneumonia Akibat Faktor Lingkungan
Polusi udara menyebabkan sesak nafas terutama bagi yang berbakat alergi. Bila tak diobati bisa
mengakibatkan bronkitis selanjutnya akan menjadi pneumonia.
(http//www.infeksi.com.2005)

D. TANDA DAN GEJALA


1. Panas
2. Nyeri tenggorokan
3. Takipnea
4. Retraksi dinding dada
5. Sesak nafas
6. Sakit kepala
7. Nafsu makan berkurang

8. Nyeri perut
9. Muntah
10. Batuk dan pilek
(Http://masmoski.wordpress.com/2007/pneumonia_warning)

E. FREKUENSI NAFAS
Berikut ini merupakan tabel laju nafas anak berdasarkan usia :

Umur Kisaran Normal


0 – 1 bulan 30 – 60 x/mnt
1 bulan – 1 tahun 30 – 60 x/mnt
1 tahun – 2 tahun 25 – 50 x/mnt
3 tahun – 4 tahun 20 – 30 x/mnt
5 tahun – 9 tahun 15 – 30 x/mnt
10 tahun atau lebih 15 – 30 x/mnt
(http/www.idai.or.id/bi/view.asp/2002/htm)
Pedoman perhitungan frekuensi nafas (WHO)

Umur Nafas Normal Takipnea


0 – 2 bulan 30 – 50 x/mnt  60 x/mnt
2 – 12 bulan 25 – 40 x/mnt  50 x/mnt
1 – 5 tahun 20 – 30 x/mnt  40 x/mnt

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain :
1. Rontgen dada
2. Pembiakan dahak
3. Hitung jenis darah
4. Gas darah arteri

G. DIAGNOSIS BRONCHO PNEUMONIA


Diagnosis ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisis sesuai dengan tanda
dan gejala di sertai dengan pemeriksaan penunjang. Diagnosis dibuat berdasarkan pemeriksaan
mikrobiologi / serologi sehingga WHO mengajukan pedoman diagnosis dan tatalaksana yang lebih
sederhana.
Berdasarkan pedoman tersebut pneumonia dibedakan atas :
1. Pneumonia Sangat Berat
1) Terdapat tanda bahaya umum
a. Tidak bisa minum
b. Selalu muntah
c. Kejang
d. Tampak letargi
2) Stridor
3) Tarikan diding dada ke dalam
2. Pneumonia
Gejala :
1) Bila tidak ada retraksi
2) Bila nafas cepat yaitu :
Bayi  2 bulan   60 x/mnt
Anak 2 bulan – 1 tahun   50 x/mnt
Anak 1 – 5 tahun   40 x/mnt
3. Bukan pneumonia
Gejala :
Hanya batuk tanpa di sertai gejala seperti di atas
(Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. 2009)
H. KOMPLIKASI
1. Pneumothorax
Udara dari alveolus yang pecah disebabkan karena sumbatan atau peradangan disaluran
bronkioli yang membuat udara bisa masuk namun tidak bisa keluar. Lambat laun alveolus menjadi penuh
sehingga tak kuat menampung udara dan pecah.
2. Empiyema (Paradangan di paru)
Peradangan terjadi karena kuman atau bakteri berhasil dilokalisasi oleh pertahanan tubuh namun
tidak dapat dibasmi akhirnya muncul nanah dan mengumpul diantara paru-paru dan dinding dada.
(http//tabloid_nakita.com.2013)

I. FAKTOR RESIKO BRONCHO PNEUMONIA


Faktor resiko pneumonia antara lain :
1. Faktor yang meningkatkan resiko berjangkitnya pneumonia
a. Umur dibawah 2 bulan
b. Jenis kelamin laki-laki
c. Gizi kurang
d. Berat badan lahir rendah
e. Tidak mendapat ASI memadai
f. Polusi udara
g. Kepadatan tempat tinggal
h. Imunisasi yang tidak memadai
i. Defisiensi vitamin A
2. Faktor yang meningkatkan resiko kematian akibat pneumonia
a. Umur dibawah 2 bulan
b. Tingkat sosial ekonomi rendah
c. Gizi kurang
d. Berat badan lahir rendah
e. Tingkat pendidikan ibu rendah
f. Tingkat pelayanan kesehatan rendah
g. Imunisasi yang tidak memadai
h. Menderita penyakit kronis
(http//www.indosicks.com/2013/pk_read)

J.PENATALAKSANAAN
1. Oksigen 1 – 2 L/menit.
2. Infus dextrose 10 % : NaCl 0,9 % = 3 : 1.
3. Jika sesak tidak terlalu hebat, dapat dimulai makanan enteral bertahap melalui selang nasogastrik
dengan feeding drip.
4. Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal dan beta agonis untuk
memperbaiki transpor mukosilier.
5. Berikan antibiotika jika penderita telah ditetapkan sebagai Pneumonia.
(Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2.2009)
K. TIPS PENCEGAHAN
1. Menghindarkan bayi/anak dari paparan asap rokok, polusi udara dan tempat keramaian yang berpotensi
penularan.
2. Menghindarkan bayi/anak dari kontak dengan penderita ISPA.
3. Membiasakan memberikan ASI.
4. Segera berobat jika mendapati anak kita mengalami panas, batuk, pilek terlebih jika disertai suara serak,
sesak nafas dan adanya retraksi.
5. Periksakan kembali jika dalam dua hari belum menampakkan perbaikan dan segera ke rumah sakit jika
kondisi anak memburuk.
6. Pemberian vaksinasi
1. Vaksin Pneumokokus (untuk mencegah pneumonia karena Streptococcus pneumonia)
2. Vaksin Flu
3. Vaksin Hib (untuk mencegah pneumonia karena Haemophillus influenzae type b)
(Http://masmoski.wordpress.com/2013/pneumonia_warning)

2.2 KONSEP MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN


I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal Pengkajian : Jam Pengkajian :
No Registrasi :
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama bayi :
Tanggal lahir :
Jenis kelamin : terbanyak pada laki-laki
Umur : < 2 bulan
Alamat :
Nama ibu :
Umur :
Pendidikan : rendah
Pekerjaan :
Agama :
Alamat :
Nama ayah :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan : rendah
Agama :
Alamat :
2. Keluhan Utama
Bayi Mengalami :
- Panas
- Takipnea
- Retraksi dinding dada
- Sesak nafas
- Batuk dan pilek
- Nyeri tenggorokan
- Nafsu makan berkurang
3. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
a. Riwayat Prenatal
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan …… periksa kehamilan di ……. dan mendapatkan tablet Fe,
vitamin dan suntik TT sebanyak ….. kali.
b. Riwayat Natal
Kemungkinan bayi tersedak oleh cairan ketuban yang bercampur mekonium
c. Riwayat post Natal
Kemungkinan pada bayi
- BBLR
- Gizi kurang
- Imunisasi tidak lengkap
4. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan bayinya batuk, pilek, nyeri ternggorokan, nafsu makan berkurang, sesak nafas sejak …..
yang lalu.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Kemungkinan ada yang menderita batuk, pilek dan sesak
6. Riwayat Psikososial
Berhubungan dengan dukungan keluarga dan keadaan psikologis ibu.
7. Pola Kebiasaan Sehari-Hari
a. Pola Nutrisi
Berhubungan dengan kecukupan nutrisi, nafsu makan berkurang, tidak mendapatkan ASI dan muntah
b. Pola Eliminasi
Ada gangguan / tidak, warna, bau, konsistensi
c. Pola Istirahat
Berhubungan dengan kecukupan kebutuhan istirahat
Normalnya 16 – 20 jam/hari

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
KU : Cukup / baik / lemah
Kesadaran : Composmentis s/d somnolen
BB : Cenderung turun (normal 2500 – 3000 gr)
S : Cenderung naik (normal 36,5 – 37,3 oC)
N : 80 – 180 x/mnt
RR : Dangkal dan cepat (normal 30 – 60 x/mnt)
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Muka : Kemungkinan pucat,simenis
Hidung : Kemungkinan ada pernafasan cuping hidung
Dada : Kemungkinan ada retraksi dinding dada
b. Palpasi
Dada : Kemungkinan ada retraksi dinding dada, ada nyeri tekan atau tidak
Abdomen : Ada pembesaran organ atau tidak
Ekstremitas : Kemungkinan turgor kulit baik atau jelek
c. Auskultasi
Dada : Kemungkinan terdapat ronkhi
Abdomen : Ada peristaltik usus atau tidak
3. Pemeriksaan Penunjang
1. Lab. Darah
Kemungkinan hasilnya positif pneumonia
Kemungkinan terdapat Staphylococcus aureus
2. Rontgen
Kemungkinan hasilnya Y

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH


Dx : By “E” usia … hari dengan pneumonia
Ds : Ibu mengatakan bahwa bayinya batuk pilek 1 minggu yang lalu disertai dengan sesak nafas
KU : Cukup / baik / lemah
Kesadaran : Composmentis s/d somnolen
BB : Cenderung turun (normal 2500 – 3000 gr)
S : Cenderung naik (normal 36,5 – 37,3 oC)
N : 80 – 180 x/mnt
RR : Dangkal dan cepat (normal 30 – 60 x/mnt)
Terdapat retraksi dinding dada
Terdapat ronkhi
Masalah : Gangguan istirahat
Ds : Ibu mengatakan bahwa anaknya sering bangun / tidak nyenyak tidur karena batuk pilek
Do : - Anak rewel
- Tidur anak kurang

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Potensial terjadi apneu

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


1. Perbaiki KU bayi
2. Pasang infus D5
3. Beri O2
4. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan terapi

V. INTERVENSI
Tanggal : 20 Februari 2014
Jam : 11.00 WIB
Dx : By “E” usia …. hari dengan pneumonia
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan keadaan bayi akan membaik
Kriteria Hasil : - KU baik
- TTV normal
- Tidak sesak
- Tidak ada ronkhi
- Batuk pilek berkurang
Intervensi :
1. Lakukan cuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan
R/ meminimalisir terjadinya penularan mikroorganisme
2. Lakukan pendekatan pada keluarga pasien
R/ keluarga dapat kooperatif dalam tindakan

3. Observasi TTV dan KU bayi


R/ mendeteksi komplikasi
4. Bebaskan jalan nafas
R/ memudahkan aliran udara ke paru-paru
5. Berikan infus D5
R/ mengganti cairan tubuh yang hilang
6. Kolaborasi dengan tim medis
R/ ketepatan dalam pemberian terapi dan tindakan lebih lanjut
7. Perawatan bayi sehari-hari
R/ menjaga hygiene bayi dan mencegah terjadinya infeksi
Masalah : Gangguan istirahat
Tujuan : Tidur tidak terganggu
Kriteria Hasil : - Anak tidak rewel
- Menjadi sehat
Intervensi :
1. Tidurkan anak dengan posisi bantal agak tinggi
R/ memperlancar saluran pernafasan
2. Beikan obat sesuai dosis dan secara rutin
R/ mengurangi batuk pilek
3. Ganti popok dengan segera setelah BAB/BAK
R/ mencegah terjadinya gangguan istirahat
4. Hangatkan bayi
R/ mencegah terjadinya hipotermi

VI. IMPLEMENTASI
Sesuai dengan intervensi

VII. EVALUASI
Sesuai dengan kriteria

BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal Pengkajian : 20 Februari 2014 Jam : 10.00 WIB
No. Registrasi : 158
A. Data Subjektif
1. Biodata
ma Bayi : An “D”
ggal Lahir : 5 Juni 2013
s Kelamin : Perempuan
ur : 8 bulan
mat : Jl.Kendalsari
data orangtua
ma Ibu : Ny “L”
ur : 21 tahun
didikan : SMA
erjaan : IRT
ma : Islam
mat : Jl. Kendalsari
ma Ayah : Tn “D”
ur : 23 tahun
didikan : SMK
erjaan : Swasta
ma : Islam
mat : Jl. Kendalsari
2. Keluhan Utama
at MPkm : Ibu mengatakan bahwa bayinya batuk pilek selama 1 minggu yang lalu disertai dengan sesak nafas
at Dikaji : Ibu mengatakan bahwa batuk pilek pada bayinya masih ada sedangkan sesak nafasnya sudah
berkurang.
3. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
a. Riwayat Prenatal
Ibu mengatakan bahwa ini merupakan kehamilan pertama. Saat hamil ibu memeriksakan kehamilannya
kebidan secara rutin. Ibu mendapat tablet Fe, Vitamin dan sudah pernah suntik TT sebanyak 2 kali.
b. Riwayat Natal
Ibu mengatakan melahirkan An “D” saat usia kandungan 9 bulan melahirkan tanggal 5– 9 – 2012 jam
04.00 WIB. Ditolong oleh bidan dengan jenis kelamin perempuan dengan persalinan spontan.
c. Riwayat Postnatal
Keadaan bayi lemah karena bayi prematur dengan berat 1700 gr, PB 35 cm, A – S = 7 – 8. Ibu
mengalami masa nifas selama 40 hari bayi belum mendapatkan imunisasi BCG dan hepatitis B1. Karena
merupakan BBLR maka bayi harus dirawat di inkubator tepatnya di RS di ruang anak Nusa Indah RSD
Mardi Waluyo Blitar. Setelah berat badannya mencukupi An. “D”pulang.
4. Riwayat Penyakit Sekarang
Bayi batuk pilek selama 1 minggu yang lalu disertai sesak nafas dengan keadaan umum lemah saat itu
bayi langsung dibawa ke puskesmas. Setelah ditunggu selama 3 hari dan tidak ada kemajuan, bayi di
bawa kerumah sakit.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan bahwa di dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular, menahun dan
menurun seperti diabetes melitus, hipertensi, asma dan lain-lain.
6. Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan bahwa ibu dan keluarga merasa sangat bahagia dengan kelahiran bayinya.
7. Pola Kebiasaan Sehari-Hari
a. Pola Nutrisi
Di Rumah : Bayi hanya minum PASI (susu formula saja yaitu SGM BBLR) ± 250 cc. Bayi tidak mendapatkan ASI
karena ASI ibu tidak keluar.
Di PKM : Bayi hanya diberi minum PASI (susu formula saja yaitu SGM BBLR) ± 250 cc dan bayi juga dipasang
sonde.
b. Pola Eliminasi
Di Rumah : BAK 4 – 6 x/hari dengan warna kuning jernih
BAB 3 – 4 x/hari dengan konsistensi padat
Di PKM : BAK 4 – 5 x/hari dengan warna kuning jernih
BAB 2 – 3 x/hari dengan konsistensi padat
c. Pola Istirahat
Di Rumah : Bayi jarang menangis dan lebih banyak tidur
Di PKM : Bayi sering menangis pada saat bayi ngompol, badan terasa panas, suasana ramai dan karena batuk
pilek yang diderita

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
: Lemah
adaran : Composmentis
: 9 kg
: 120 x/mnt
: 36 oC
: 60 x/mnt
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : Simetris, tidak terdapat caput succedanum, tidak terdapat cephal hematom, tidak terdapat hidrocepalus
Muka : Simetris, tidak odem, muka pucat
Mata : Simetris, sklera tidak icterus, kunjungtiva tidak pucat
Telinga : Simetris, berlubang kanan dan kiri, bersih, tidak ada serumen
Hidung : Simetris, berlubang kanan dan kiri, tidak terdapat pernafasan cuping hidung
Mulut : Simetris, bibir kering
Leher : Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limte, tidak ada bendungan vena jugularis
Ketiak : Tidak ada benjolan pada ketiak
Dada : Simetris, tidak ada pengeluaran cairan pada payudara, terdapat retraksi dinding dada
Abdomen : Simetris
Genetalia : Labia mayor sudah menutupi labia minor
Ekstremitas : Simetris, tidak ada polidaktili / syndaktili dan kuku tidak icterus
b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada bendungan vena jugularis
Dada : Ada retraksi dinding dada, tidak ada benjolan yang abnormal
Abdomen : Tidak ada pembesaran pada organ dalam abdomen
Ekstremitas : Turgor kulit baik
c. Auskultasi
Dada : Terdapat ronkhi
Abdomen : Terdapat peristatik usus
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
Dy : An “D” usia 8 bulan dengan broncho pneumonia
Ds : Ibu mengatakan bahwa bayinya batuk pilek 1 minggu yang lalu di sertai dengan sesak nafas
: Kesadaran : Komposmentis
: Lemah
: 37 oC
: 120 x/mnt
: 60 x/mnt
: 2250 gr
Setelah Sakit : 2000 gr
Terdapat Retraksi dinding dada
Terdapat ronkhi
Masalah : Gangguan istirahat
Ds : Ibu mengatakan bahwa anaknya sering bangun / tidak nyenyak tidur karena batuk pilek
Do : - Anak rewel
- Tidur anak kurang

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


- Terjadi pola nafas tidak efektif
- Bersihan jalan nafas tidak efektif

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


1. Perbaiki KU bayi
2. Pasang infus kaen 3B
3. Beri nabulazer combivent 1x/hari
4. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan terapi

V. INTERVENSI
anggal : 20 Februari 2014 Jam : 11.25 WIB
x : An “D” usia 8 bulan dengan broncho pneumonia
juan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan keadaan bayi akan membaik
teria Hasil : - KU baik
- TTV normal
- Tidak sesak
- Tidak ada ronkhi
- Batuk pilek berkurang
Intervensi :
1. Lakukan cuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan
R/ meminimalisir terjadinya penularan mikroorganisme
2. Lakukan pendekatan pada keluarga pasien
R/ keluarga dapat kooperatif dalam tindakan
3. Observasi TTV dan KU bayi
R/ mendeteksi komplikasi
4. Bebaskan jalan nafas
R/ memudahkan aliran udara ke paru-paru
5. Atur posisi tidur senyaman mungkin
R/dapat istirahat dengan tenang
6. Berikan infus kaen 3B
R/ mengganti cairan tubuh yang hilang
7. Kolaborasi dengan tim medis
R/ ketepatan dalam pemberian terapi dan tindakan lebih lanjut
8. Perawatan bayi sehari-hari
R/ menjaga hygiene bayi dan mencegah terjadinya infeksi
asalah : Gangguan Istirahat
juan : Tidur tidak terganggu
terial Hasil : - Anak tidak rewel
- Anak menjadi sehat

ervensi :
1. Tidurkan anak dengan posisi bantal agak tinggi
R/ memperlancar saluran pernafasan
2. Berikan obat sesuai dosis dan secara rutin
R/ mengurangi batuk pilek
3. Ganti popok dengan segera setelah BAB/BAK
R/ mencegah terjadinya gangguan tidur yang berlanjut
4. Hangatkan bayi
R/ mencegah terjadinya hipotermi
5. Lakukan stoom 1x/hari
R/mengeluarkan secret

VI. IMPLEMENTASI
nggal : 20 Februaei 2014 Jam : 11.30 WIB
: An “D” usia 8 bulan dengan broncho pneumonia
1. Melakukan cuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan untuk menghindari tertularnya
mikroorganisme
2. Melakukan pendekatan pada pasien dan keluarga dengan cara memberi salam dan memperkenalkan diri
3. Melakukan observasi TTV dan KU bayi
daran : Composmentis
: Lemah
: 37 oC
: 120 x/mnt
: 60 x/mnt
: 2250 gr
etelah Sakit : 2000 gr
4. Membebaskan jalan nafas yaitu dengan cara
a. Memberikan posisi tidur senyaman mungkin yaitu ½ defeksi
b. Memberikan minum minuman hangat
c. Melakukan vibrasi (dengan menepuk-nepuk punggung bayi)
5. Memberikan infus kaen 3B 8 tetes/menit mikro
6. Melakukan kolaborasi dengan tim medis untuk memberikan terapi lebih lanjut berdasarkan advis dokter
antara lain :
- Infus Kaen 3B 8 tetes/menit mikro
- Injeksi taxegram 100 gr
- Injeksi gentamicin 5 mg
- Injeksi dexametason 1 mg
7. Melakukan perawatan bayi sehari-hari misalnya mengganti popok, memandikan bayi dan lain-lain.
Masalah : Jalan nafas tidak efektif
1. Memberikan posisi yang yang senyaman mungkin pada pasien
2. Memberikan obat sesuai dosis dan secara rutin berdasarkan advis
dokter
3. Memberikan terapi O2
4. Menghangatkan anak dengan cara bayi diselimuti

VII. EVALUASI
Tanggal : 23-4-2012
Jam : 18.00 WIB
Dx : An “D” usia 8 bulan dengan broncho pneumonia
S : Ibu mengatakan bahwa kondisi bayinya belum baik batuk pilek belum berkurang
O : KU : Lemah
Kesadaran : Compos mentis
S : 36,9 oC
N : 100 x/mnt
RR : 60 x/mnt
Retraksi :(–)
Batuk :(–)
Pilek :(–)
Sesak :(-)
Terdapat retraksi dinding dada
Terdapat ronkhi
A : An “D” usia 8 bulan dengan broncho pneumonia
P : Masalah belum teratasi
Lanjutkan intervensi
1. Melanjutkan observasi TTV dan KU
2. Melanjutkan pemberian terapi berdasarkan advis dokter
Masalah : jalan nafas tidak efektif
: Ibu mengatakan bahwa tidak batuk lagi
O : anak dapat tidur dengan nyaman, batuk berkurang
: Masalah tidur teratasi
:-

Catatan Perkembangan
ggal : 21 Februari 2014
: 10.00 WIB
: An “D” usia 8 bulan dengan broncho pneumonia
: Ibu mengatakan bahwa kondisi bayinya agak baik, batuk dan pilek agak berkurang
: KU : Lemah
Kesadaran : Compos mentis
S : 36 oC
N : 120 x/mnt
RR : 50 x/mnt
Batuk :(-)
Pilek :(-)
Sesak :(-)
BB :9Kg
: An “D” usia 8 bulan dengan broncho pneumonia
: Intervensi dihentikan
By “D” Pulang paksa pada tanggal 26-4-2012 Jam 13.00 WIB. Berikan KIE :
1. Anjurkan untuk membawa ananda ke posyandu terdekat untuk mendapatkan imunisasi
2. Berikan asupan nutrisi yang adekuat
3. Perhatikan lingkungan disekitar bayi
4. Anjurkan untuk kontrol kembali jika ada keluhan

BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan analisa dari penulisan mengenai kesenjangan yang terjadi antara teori
dan kasus yang di bahas dalam makalah ini.
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada An “D” usia 8 bulan dengan broncho pneumonia
tidak mendapatkan kesenjangan antara teori dan kasus yang di bahas. Tindakan yang dilakukan
pada An “D” telah sesuai dengan teori. Dan pada An “D” kondisinya sudah agak membaik, batuk pilek
sudah agak berkurang.

BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Pneumonia merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan terutama oleh bakteri dan
merupakan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) yang paling sering menyebabkan kematian
pada bayi dan anak balita. Pneumonia yang terjadi pada An“D” ini terjadi karena An “D” belum
mendapatkan imunisasi dan pada saat lahir An. “D” tidak mendapatkan ASI sehingga kekebalan
tubuhnya kurang.
Dalam kasus ini An “D” mendapatkan penanganan yang tidak jauh beda dari buku panduan
yang kami baca. Dalam hal ini antara kenyataan dan teori memang sama sehingga kami dapat
mengambil pelajaran, pengetahuan dan pengalaman yang berharga yang belum kami dapat sebelumnya.
5.2 SARAN
Harapan penulis, masyarakat mengetahui tanda-tanda terjadinya pneumonia yang salah
satunya adalah batuk disertai dengan sesak nafas, dan frekuensi pernafasan lebih dari normal. Sehingga
jika kasus pneumonia ini dapat tertangani dengan cepat dan tepat maka angka kematian bayi dapat kita
turunkan.

DAFTAR PUSTAKA

Mansur, Arif dkk. 2009. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius FKUI
http//www.idai.or.id/bi/view.dsp/2013.htm
http//www.infeksi.com.2013
http//tabloid-nakita.com.2013
http//migas-indonesia.net/option=com.2013
http//masmoski.wordpress.com/2013/pneumonia-warning
Diposkan oleh Unycha Aihua di 19.47
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

ayo kunjungi uang receh


http://www.penasaran.net/?ref=b2thmx

Mengenai Saya

Unycha Aihua
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

 ► 2015 (1)
 ▼ 2014 (7)
o ▼ Mei (5)
 uny punya

 ASUHAN KEBIDANAN PADA By.Ny.”N” NEONATUS CUKUP BUL...


 ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny “ A “ USIA 20 TAHUN GI P0...
 BAYI DENGAN PNEUMONIA

 askeb KB suntik 3 bulan


o ► April (2)
Template PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai