NPM : 1410070100125
PH 2
Tugas :
Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR) adalah kartu skor yang digunakan sebagai
alat skrining antenatal berbasis keluarga untuk menemukan faktor risiko ibu hamil,
yang selanjutnya mempermudah pengenalan kondisi untuk mencegah terjadi
komplikasi obstetrik pada saat persalinan. KSPR disusun dengan format kombinasi
antara checklist dari kondisi ibu hamil / faktor risiko dengan sistem skor. Kartu skor
ini dikembangkan sebagai suatu tekologi sederhana, mudah, dapat diterima dan cepat
digunakan oleh tenaga non profesional..
Fungsi dari KSPR adalah:
1. Melakukan skrining deteksi dini ibu hamil risiko tinggi.
2. Memantau kondisi ibu dan janin selama kehamilan.
3. Memberi pedoman penyuluhan untuk persalinan aman berencana (Komunikasi
Informasi Edukasi/KIE).
4. Mencatat dan melaporkan keadaan kehamilan, persalinan, nifas.
5. Validasi data mengenai perawatan ibu selama kehamilan, persalinan, nifas dengan
kondisi ibu dan bayinya.
6. Audit Maternal Perinatal (AMP)
Sistem skor memudahkan pengedukasian mengenai berat ringannya faktor risiko
kepada ibu hamil, suami, maupun keluarga. Skor dengan nilai 2, 4, dan 8 merupakan
bobot risiko dari tiap faktor risiko. Sedangkan jumlah skor setiap kontak merupakan
perkiraan besar risiko persalinan dengan perencanaan pencegahan. Kelompok risiko
dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Kehamilan Risiko Rendah (KRR) : Skor 2(hijau)
2. Kehamilan Risiko Tinggi (KRT) : Skor 6-10 (kuning)
3. Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST) : Skor ≥ 12 (merah)
Diit Energi Tinggi Protein Tinggi (ETPT) bagi ibu hamil dengan KEK
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai gizi 2.890 kalori, protein 103 gram, lemak 73
gram dan karbohidrat 420 gram. Diit Energi Tinggi Protein Tinggi (ETPT) dilakukan
dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung nilai gizi seperti atau mendektai
tabel di atas. Sementara itu, bahan makanan yang dianjurkan sebagai berikut:
4. Batas usia Perinatal, Neonatus, Bayi dan Balita
Perinatal merupakan periode yang muncul sekitar pada waktu kelahiran (5 bulan
sebelumnya dan satu bulan sesudahnya). Periode perinatal terjadi pada 22 minggu
setelah periode gestasi lewat dan berakhir tujuh hari setelah kelahiran.
Neonatus adalah bayi baru lahir yang masih berusia 0–28 hari sejak dilahirkan.
Bayi adalah anak yang berusia di bawah 1 tahun atau sebelum mencapai hari
ulangtahun yang pertama
Balita adalah anak yang berumur di bawah 5 tahun atau sebelum mencapai hari
ulangtahun yang kelima.
Keempat pelayanan ini diberikan tidak hanya sesaat setelah lahir saja, namun hingga
bayi mencapai usia 2 bulan bila suatu waktu mengalami keluhan tertentu yang
termasuk dalam 4 pelayanan tadi wajib segera ditindaklanjuti. Manajemen standar
pada bayi muda dilakukan minimal 3 kali pada 6 – 24 jam, 3 – 7 hari, dan 8 – 28 hari
setelah melahirkan. Sebagian besar bayi hanya memerlukan perawatan sederhana
pada saat dilahirkan, yaitu diberikan kehangatan, jalan napas dibersihkan,
dikeringkan, dan dinilai warna untuk menentukan kondisi serta perlu tidaknya
dilakukan rujukan.
6. Manfaat injeksi Vitamin K kepada bayi baru lahir adalah mencegah perdarahan
di berbagai organ tubuh seperti otak, lambung dan usus.
- Vertical measures (microtoise): Untuk anak yang sudah bisa berdiri sendiri (2
tahun atau lebih). Mengukur tinggi badan dengan ketelitian 0,1 cm
Berat badan dan tinggi badan adalah salah satu parameter penting untuk
menentukan status kesehatan manusia, khususnya yang berhubungan dengan status
gizi. Penggunaan Indeks BB/U, TB/U dan BB/TB merupakan indikator status gizi
untuk melihat adanya gangguan fungsi pertumbuhan dan komposisi tubuh.
Contoh kurva:
Interpretasi :
8. Pemberian Vitamin A dan dosisnya :
Dosis Vitamin A kapsul biru: 100.000 IU, sedangan kapsul merah 200.000 IU.
Kunjungan Bayi
Defenisi operasional target kegiatan KIA 2009 dipuskesmas Tanah Garam Solok,
yaitu :
Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan ANC sesuai standar
pertama kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah
sasaran ibu hamil diwilayah tersebut pada waktu yang sama dikali 100%
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah cakupan ibu hamil yang telah
memperoleh pelayana ANC sesuai standar paling sedikit 4 kali disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah sasaran ibu hamil di wilayah
tersebut pada waktu yang sama dikali 100%
Cakupan persalinan nakes adalah jumlah ibu hamil yang bersalin pada nakes
pada satu wilayah dalam kurun waktu tertentu dibagi jumlah sasaran ibu
bersalin di wilayah tersebut dalam kurun waktu yang sama dikali 100%
Cakupan ibu hamil resti yang dirujuk adalah jumlah ibu hamil resiko tinggi
yang dirujuk pada satu wilayah dalam kurun waktu tertentu dibagi dengan
jumlah ibu hamil resti yang ditangani pada wilayah yang sama dan dalam
kurun waktu yang sama dikali 100%
Cakupan pelayanan nifas (KNf3) adalah jumlah ibu nifas yang dilayani
minimal 3 kali oleh tenaga kesehatan pada satu wilayah dan dalam kurun
waktu tertentu dibagi jumlah sasaran ibu nifas pada wilayah dan waktu yang
sama
Cakupan berKB aktif adalah jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah seluruh PUS di
satu wilayah dan kurun waktu yang sama dikali 100%.
Standar pelayanan Kehamilan