Anda di halaman 1dari 10

ANA STESIA SUARFI

14-117

PH 2

 Pengertian P4K

Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) adalah suatu kegiatan
yang difasilitasi oleh bidan di desa dalam rangka peningkatan peran aktif suami, keluarga
dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi
komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan kontrasepsi pasca
persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka
meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir
(Depkes, 2009).

Sasaran P4K

Program P4K memiliki sasaran yaitu penanggungjawab dan pengelola program KIA
provinsi dan kabupaten atau kota, bidan koordinator, kepala Puskesmas, dokter, perawat,
bidan, kader, forum peduli KIA seperti forum P4K serta pokja posyandu (Depkes RI,
2009).

Indikator keberhasilan P4K ada 7 yaitu :

a. Persentase desa melaksanakan P4K dengan stiker.

b. Persentase ibu hamil mendapat stiker.

c. Persentase ibu hamil berstiker mendapat pelayanan ANC sesuai standar.

d. Persentase ibu hamil berstiker bersalin di tenaga kesehatan.

e. Persentase ibu hamil, bersalin dan nifas berstiker yang mengalami komplikasi
tertangani.

f. Persentase menggunakan KB pasca salin.

g. Persentase ibu bersalin di tenaga kesehatan mendapatkan pelayanan nifas.


 Kekurangan Energi Kronis

1. Pengertian

Kekurangan energi kronis atau yang selanjutnya disebut dengan KEK merupakan suatu
keadaan dimana status gizi seseorang buruk yang disebabkan kurangnya konsumsi pangan
sumber energi yang mengandung zat gizi makro. Kebutuhan wanita akan meningkat dari
biasanya jika pertukaran dari hampir semua bahan itu terjadi sangat aktif terutama pada
trimester III. Peningkatan jumlah konsumsi makan perlu ditambah terutama konsumsi
pangan sumber energi untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin, maka kurang
mengkonsumsi kalori akan menyebabkan malnutrisi.

Golongan yang paling rentan terhadap kekurangan gizi adalah bayi, balita, dan ibu hamil.
Ibu hamil yang menderita KEK dan anemia mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar
terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal. Akibatnya
ibu hamil mempunyai resiko lebih besar untuk melahirkan bayi dengan BBLR, kematian
saat persalinan, perdarahan, persalinan yang sulit karena lemah dan mudah mengalami
gangguan kesehatan (DepKes RI, 2004).

Pengetahuan ibu terhadap gizi dan permasalahannya sangat berpengaruh terhadap status
gizi keluarga. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan gizi yang baik akan mampu memilih
jenis makanan yang tepat untuk dirinya dan janinnya baik dari segi kuantitas dan kualitas.
Selain pengetahuan gizi, pengetahuan kesehatan kehamilan juga perlu bagi ibu hamil.
Dengan demikian, pengetahuan gizi dan kesehatan merupakan salah satu faktor protektif
dalam mempertahankan kualitas kehamilan. Pengetahuan memiliki pengaruh yang sangat
besar terhadap kesehatan.

Kategori umur menurut Depkes RI (2009);

 Neonatus : bayi berusia 0 ( baru lahir) sampai dengan usia 28 hari


 Neonatus dini : bayi berusia 0-7 hari dengan
 Neonates lanjut ; bayi berusia 8-28 hari
 Bayi ;berusia 0-12 bulan
 Balita ; usia 1-3 tahun
Program-Program di PKM Tanah Garam:

Poli pelayanan ibu

Defenisi operasional target kegiatan KIA 2009 dipuskesms Tanah Garam Solok,
yaitu :

1. Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan ANC sesuai standar pertama
kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah sasaran ibu
hamil diwilayah tersebut pada waktu yang sama dikali 100%
2. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah cakupan ibu hamil yang telah
memperoleh pelayana ANC sesuai standar paling sedikit 4 kali disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah sasaran ibu hamil di wilayah
tersebut pada waktu yang sama dikali 100%
3. Cakupan persalinan nakes adalah jumlah ibu hamil yang bersalin pada nakes pada
satu wilayah dalam kurun waktu tertentu dibagi jumlah sasaran ibu bersalin di
wilayah tersebut dalam kurun waktu yang sama dikali 100%
4. Cakupan ibu hamil resti yang dirujuk adalah jumlah ibu hamil resiko tinggi yang
dirujuk pada satu wilayah dalam kurun waktu tertentu dibagi dengan jumlah ibu
hamil resti yang ditangani pada wilayah yang sama dan dalam kurun waktu yang
sama dikali 100%
5. Cakupan pelayanan nifas (KNf3) adalah jumlah ibu nifas yang dilayani minimal 3
kali oleh tenaga kesehatan pada satu wilayah dan dalam kurun waktu waktu
dibagu jumlah sasaran ibu nifas pada wilayah dan waktu yang sama
6. Cakupan berKB aktif adalah jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah seluruh PUS di satu
wilayah dan kurun waktu yang sama dikali 100%

Standar pelayanan Kehamilan

1. Pengukuran tinggi badan cukup satu kali


2. Pengukuran tekanan darah (tensi),
3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA),
4. Pengukuran tinggi rahim.
5. Penentuan letak janin (presentasi janin) dan penghitungan denyut jantung janin,
6. Penentuan status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
7. Pemberian tablet tambah darah,
8. Tes laboratorium
9. Konseling atau penjelasan
10. Tata laksana atau mendapatkan pengobatan
Cakupan pelayanan komplikasi Neonatus
Adalah cakupan neonates dengan komplikasi yang ditangani secara definitive oleh
pemerintah kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan si satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu. Pemberian tindakan akhir pada setiap kasus komplikasi
neonates yang pelaporannya dihitung 1 kali pada masa neonatus dan yang ditangani adalah
seluruh kasus.
Poli Pelayanan Anak

1. Cakupan kunjungan neonatal (KN2) adalah jumlah kunjungan neonatal yang


mendapatkan pelayanan kesehatan minimal 2 kali oleh tenaga kesehatan dalam
waktu dan wilayah tertentu dibagi jumlah sasaran bayi dalam satu tahun di kali
100%
2. Cakupan kunjungan bayi (4x/tahun = DDTK 4x/tahun) adalah jumlah kunjungan
bayi yang mendapat pelayanan DDTK minimal 4 kali dalam wilayah dan waktu
tertentu dibagi dengan jumlah sasaran bayi dalam tahun yang sama dibagi 100%
3. Cakupan bayi BBLR ditangani adalah jumlah bayi lahir hidup yang BBLR
ditangani oleh tenaga kesehatan dalam satu tahun dibagi jumlah bayi lahir BBLR
dalam tahun yang sa,a dikali 100%
4. Cakupan pelayanan anak balita (12-59 tahun) adalah jumlah anak balita yang
memperoleh pelayana pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu per seluruh bayi lahir hidup disatu wilayah dalam
kurun waktu yang sama dikali 100%
5. Cakupan penjaringan kesehatan SD dan setingkat adalah jumlah murid SD
setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga terlatih di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah murid SD setingkat disatu wilayah kerja
dalam yang sama dikali 100%
6. Cakupan penjaringan kesehatan SLTP/SLTA dan setingkat adalah jumlah murid
SLTP/SLTA setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga terlatih di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah murid SLTP/SLTA
setingkat disatu wilayah kerja dalam yang sama dikali 100%

Anda mungkin juga menyukai