DISUSUN OLEH :
KATHERINE COLCABA
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan sebagai pelayanan atau asuhan profesional bersifat
humanistis menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu
dan kiat keperawatan, berorientasi pada kebutuhan objektif klien, mengacu
pada standar profesional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan
sebagai tuntutan umum. Profesionalisasi keperawatan merupakan proses
dinamis dimana profesi yang telah terbentuk mengalami perubahan dan
perkembangan karakteristik sesuai dengan tuntutan profesi dan kebutuhan
masyarakat (Nursalam, 2011).
Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan
masyarakat dan perkembangan iptek maka perlu pengembangan dan
pelaksanaan suatu model asuhan keperawatan profesional yang efektif dan
efisien. Metode keperawatan primer merupakan salah satu metode
pemberian pelayanan keperawatan di mana salah satu kegiatannya adalah
ronde keperawatan, yaitu suatu metode untuk menggali dan membahas
secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien dan
kebutuhan pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer/
associate, konselor, kepala ruangan, dan seluruh tim keperawatan dengan
melibatkan pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan (Nursalam,
2014).
Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk
membahas lebih dalam masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan
suatu proses belajar bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir
kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan
dan pengaplikasian konsep teori ke dalam praktik keperawatan (Nursalam,
2014).
Menurut Woolley et al. (dalam Hasibuan, 2013) bahwa “Salah satu
strategi yang disarankan untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
adalah dengan pelaksanaan program ronde keperawatan yang merupakan
salah satu implementasi dari Relationship Based Care. Salah satu konsep
yang mendasari Relationship Based Care adalah konsep Human Care yang
dikembangkan oleh Watson dengan berfokus kepada hubungan timbal balik
antara perawat dan pasien. Ronde keperawatan memungkinkan perawat
untuk melakukan hubungan timbal balik dengan pasien secara teratur dan
sistematis untuk menunjukkan keberadaan perawat dalam membantu
mengantisipasi kebutuhan dan memberikan kenyamanan serta perlindungan
bagi pasien”.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka menjadi penting untuk
menyusun makalah tentang ronde keperawatan untuk mengetahui lebih
dalam tentang manajemen ronde keperawatan. Sehingga perawat mampu
menghadapi masalah klien dengan baik dan semua kebutuhan dasar klien
dapat terpenuhi. Serta adanya role play tentang ronde keperawatan ini
sangat perlu dilakukan agar mahasiswa paham mengenai ronde keperawatan
dan dapat mengaplikasikannya kelak saat bekerja.
Rumah Sakit Bhayangkara Jambi merupakan salah satu dari rumah
sakit yang ada di Provinsi Jambi sehingga memerlukan penerapan aspek
manajemen keperawatan mengenai Ronde keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan profesional kepada klien, khususnya di ruang
perawatan Mawar. Untuk meningkatkan aspek manajemen tersebut perlu
dilaksanakan Desiminasi Ilmu.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan ronde keperawatan
dalam manajemen keperawatan di ruang rawat inap Mawar Rumah
Sakit Bhayangkara Polda Jambi Tahun 2022.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran konsep dasar ronde keperawatan di
ruang rawat inap mawar Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi
Tahun 2022
b. Untuk mengetahui tujuan ronde keperawatan di ruang rawat inap
mawar Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi Tahun 2022
c. Untuk mengetahui manfaat dilakukanya ronde keperawatan di
ruang rawat inap mawar Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi
Tahun 2022
d. Untuk mengetahui kriteria pasien seperti apa yang akan dilakukan
ronde keperawatan di ruang rawat inap mawar Rumah Sakit
Bhayangkara Polda Jambi Tahun 2022
e. Untuk mengetahui bagaimana langkah langkah kegiatan ronde
keperawatan di ruang rawat inap mawar Rumah Sakit Bhyangkara
Polda Jambi Tahun 2022
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik Kegiatan
Desiminasi Ilmu Ronde Keperawatan
2. Sasaran
Sasaran dalam pelaksanaan diseminasi ilmu adalah perawat di
Ruang Rawat Inap Mawar, Tribrata, dan Bulian di Rumah Sakit
Bhayangkara Polda Jambi
3. Target
10 Orang perawat di Ruang Rawat Inap Mawar, Tribrata, dan
Bulian di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi
4. Metode
Ceramah dan diskusi
5. Demonstrasi
Media :
a. LCD
b. Power Point
c. Laptop
6. Waktu dan tempat
a. Hari/tanggal : Senin, 05 Desember 2022
b. Waktu Pelaksanaan : 60 Menit
c. Jam : 09.00-10.00 WIB
d. Kegiatan : Desiminasi Ilmu Ronde Keperawatan
e. Tempat : Aula RS Bhayangkara Polda Jambi
7. Pengorganisasian
Setting Tempat
v vv vv
v vv vv vv
vv
vv
Keterangan :
: Moderator
: Penyaji
: Pembimbing
: Fasilitator
: Dokumenter
: Observer
vv : Peserta
8. Kegiatan Penyuluhan
No Acara Waktu Kegiatan Kegiatan peserta Media &
alat
1. Pembukaan 5 menit Moderator : Laptop
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam LCD
b. Menanyakan kabar/keadaan b. Memberitahu
kabar/keadaannya
c. Memperkenalkan diri, anggota c. Mendengarkan
kelompok dan pembimbing. dengan seksama
d. Menjelaskan topik tujuan kegiatan d. Memperhatikan
e. Membuat kontrak waktu e. Menyepakati
2. Pelaksanaan 45 Presenter : a. Melihat dan Laptop
menit a. Menjelaskan dan menguraikan mendengarkan LCD
materi yang baik dan benar dengan seksama
1) Menjelaskan tentang pengertian 1) Memperhatikan
ronde keperawatan
2) Menjelaskan tujuan ronde 2) Memperhatikan
keperawatan
3) Menjelaskan manfaat ronde 3) Memperhatikan
keperawatan
4) Menjelaskan tentang kriteria 4) Memperhatikan
pasien untuk dilakukan ronde
keperawatan
5) Menjelaskan langkah-langkah 5) Memperhatikan
kegiatan ronde keperawatan
b. Memaparkan video Ronde b. Memperhatikan
Keperawatan
3. Penutup 10 a. Menyimpulkan hasil kegiatan a. Mendengarkan Laptop
menit b. Melakukan evaluasi dengan cara b. Menjawab LCD
pertanyaan secara lisan pertanyaan
c. Mengucap salam c. Menjawab salam
D. URAIAN TUGAS
1. Penanggung Jawab : Agus Setyo Utomo, S.Kep
2. Moderator : Ayu Nopita, S.Kep
Fungsi :
a. Membuka, memperkenalkan anggota dan menutup acara.
b. Menjelaskan kontrak waktu dan tujuan
c. Mengarahkan jalannya diskusi
d. Memberikan kesempatan audiens untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat
e. Mengevaluasi jalannya diskusi yang baik dan benar.
f. Menyimpulkan hasil dari penyuluhan.
3. Presenter : Junaidi, S.Kep
Fungsi :
Menyampaikan materi penyuluhan yang baik dan benar.
4. Observer : Endah Yomella, S.Kep
Fungsi :
a. Mengamati proses pelaksanaan dari awal sampai akhir
a. Membuat laporan hasil kegiatan dari awal sampai akhir.
5. Fasilitator :Miranda Daraswati, S.Kep
Yeni Gusmida Pabunta, S.Kep
Firwan Mutril Gandi, S.Kep
Fungsi :
Memfasilitasi dan memotivasi peserta untuk berperan aktif selama
mengikuti acara berlangsung
6. Dokumentasi : Andrian Fadil Pratama, S.Kep
Fungsi : Mendokumentasi semua kegiatan yang berlangsung.
E. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan untuk acara atau kegiatan yang akan dilaksanakan
b. Semua anggota mengetahui Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
c. Panitia terbentuk dan masing-masing seksi menjalankan tugas
minimal 80 % sesuai dengan tanggung jawab dan perannya
1. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan acara sesuai dengan alokasi waktu
b. Minimal 75 % peserta hadir dalam kegiatan diseminasi ilmu
c. Penyaji dapat menyampaikan materi serta dapat menciptakan
lingkungan yang menyenangkan sehingga peserta dapat mengikuti
kegiatan dengan baik
d. 75 % peserta mengikuti kegiatan Desiminasi Ilmu sampai selesai
e. 75% peserta kegiatan Desiminasi Ilmu kooperatif dalam kegiatan
f. 75% peserta memahami tujuan dalam kegiatan Desiminasi Ilmu
2. Evaluasi Hasil
a. Sebanyak 75% peserta mampu memahami tentang konsep dasar
ronde keperawatan
b. Sebanyak 75% peserta mampu memahami tentang tujuan
dilakukannya ronde keperawatan
c. Sebanyak 75% peserta mampu memahami tentang manfaat dari
ronde keperawatan
d. Sebanyak 75% peserta mampu memahami tentang kriteria pasien
untuk dilakukan ronde keperawatan
e. Sebanyak 75% peserta mampu memahami tentang langkah-
langkah kegiatan ronde keperawatan
MATERI
RONDE KEPERAWATAN
A. PENGERTIAN
Ronde Keperawatan adalah suatu tindakan yang dilaksanankan oleh
perawat, di samping klien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan
asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh
perawat primer dan atau konselor, kepala ruangan, perawat associate, dan
perlu juga melibatkan seluruh anggota tim (Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan
perawat atau siswa perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde
keperawatan dilakukan oleh teacher nurse atau head nurse dengan anggota
stafnya atau siswa untuk pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek
perawatan untuk setiap pasien (Saleh, 2012). Beberapa pengertian diatas
dapat diambil kesimpulan ronde keperawatan adalah suatu tindakan yang
dilaksanankan oleh perawat, di samping klien dilibatkan untuk membahas
dan melaksanakan asuhan keperawatanuntuk pemahaman yang jelas tentang
penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien.
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan
perawat atau siswa perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde
keperawatan dilakukan oleh teacher nurse atau head nurs dengan anggota
stafnya atau siswa untuk pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek
perawatan untuk setiap pasien (Clement, 2011).
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat di samping
melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.
Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan/atau konselor,
kepala ruangan, dan perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh
anggota tim kesehatan (Nursalam, 2014). Karakteristik antara lain sebagai
berikut.
1. Pasien dilibatkan secara langsung.
2. Pasien merupakan fokus kegiatan.
3. Perawat Associate, Perawat Primer, dan konselor melakukan diskusi
bersama.
4. Konselor memfasilitasi kreativitas.
5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan Perawat Associate,
Perawat Primer dalam meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.
B. TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan ronde keperawatan terbagi menjadi 2 yaitu:
tujuan bagi perawat dan tujuan bagi pasien. Tujuan ronde keperawatan bagi
perawat menurut Arikunto (2013) adalah:
1. Melihat kemampuan staf dalam managemen pasien
2. Mendukung pengembangan profesional dan peluang pertumbuhan
3. Meningkatkan pengetahuan perawat dengan menyajikan dalam format
studi kasus.
4. Menyediakan kesempatan pada staf perawat untuk belajar
meningkatkan penilaian keterampilan klinis
5. Membangun kerjasama dan rasa hormat, serta
6. Meningkatkan retensi perawat berpengalaman dan mempromosikan
kebanggaan dalam profesi keperawatan
C. MANFAAT
Beberapa manfaat ronde keperawatan menurut Arikuntoro (2013),
adalah sebagai berikut :
1. Masalah pasien dapat teratasi.
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional.
4. Terjalinnya kerja sama antartim kesehatan.
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat
dan benar.
D. KRITERIA PASIEN
Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan menurut
Nursalam (2014) adalah pasien yang memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
2. Pasien dengan kasus baru atau langka
E. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN
Langkah-langkah dalam ronde keperawatan adalah sebagai berikut :
Tahap pra
PP
1. Penetapan pasien
2. Persiapan pasien :
- Informed consent
- Hasil pengkajian/
validasi data
A. Tujuan :
1. Tujuan Umum Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi,
yaitu peningkatah suhu tubuh/ Hipertermia.
2. Tujuan Khusus:
a. Masalah yang belum teratasi;
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim
kesehatan lain;
c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien;
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah
pasien.
B. Sasaran Pasien An. I umur 5,2 tahun yang dirawat di kelas II no. Ruangan
Melati.
C. Materi
1. Teori asuhan keperawatan pasien dengan Demam Berdarah Dengue.
2. Masalah-masalah yang muncul pada pasien dengan Demam Berdarah
Dengeue serta intervensi keperawatan pada pasien dengan Demam
Berdarah Dengeue dengan masalah keperawatan peningkatan suhu
tubuh/Hipertermia.
D. Metode
Diskusi
E. Media
1. Dokumen/status pasien.
2. Sarana diskusi: kertas, bulpen.
3. Materi yang disampaikan secara lisan.
F. Kegiatan Ronde Keperawatan.
Waktu Tahap Kegiatan Pelaksana Keg. Pasien Tempat
1 hari Praronde Praronde Penanggung Mendengarkan Ruang
sebelum 1. Menentukan kasus dan Jawab: Paru RS X
ronde topik
2. Menentukan Tim ronde
3. Menentukan literature.
4. Membuat proposal.
5. Mempersiapkan pasien
dengan pemberian informed
consent
G. Kriteria evaluasi:
1. Struktur:
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Melati Rs X.
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde
keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses:
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran
yang telah ditentukan.
3. Hasil:
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan.
b. Masalah pasien dapat teratasi.
c. Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis.
2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
4) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
5) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
H. Pengorganisasian:
1. Kepala ruangan :
2. PP I :
PP II :
3. PA I :
PA II :
4. Konselor : - dr.
- Ahli gizi
5. Pembimbing :
6. Supervisor :
Lampiran: Informed Consent
Jambi, 2022
Perawat yang menerangkan Penanggung Jawab
……………………………... ……………………………
Saksi–saksi: Tanda tangan:
1. …………………………. …………………
2. …………………………. …………………
DAFTAR PUSTAKA