RONDE KEPERAWATAN
A. Latar Belakang
Peningatan mutu pelayanan keperawatan pada pasien secara
profesional dapat membantu pasien dalam mengatasi masalah keperawatan
yang dihadapi.
Salah satu bentuk penataan sistem pemberian pelayanan keperawatan
adalah melalui pengembangan model praktik keperawatan yang ilmiah dan
sering disebut sebagai model praktik keperawatan profesional ( MPKP ),
(Sitorus,R & Nurachmah, 2005). Salah satu metode yang diterapkan pada
MPKP adalah dalam memperhatikan seluruh kebutuhan maupun keluhan yang
dirasakan pasien kemudian mendiskusikan dengan tim keperawatan untuk
merencanakan pemecahan masalahnya.
Pelayanan keperawatan yang perlu di kembangkan untuk mencapai hal
tersebut adalah dengan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan
merupakan sarana bagi perawat baik perawat primer dan perawat assosiate
untuk membahas masalah keperawatan yang terjadi pada pasien yang
melibatkan pasien dan seluruh tim keperawatan termsuk kosnsultan
keperawatan. Melalui ronde keperawatan, perawat dalam meningkatkan
kemampuan efektif, kognitif, dan psikomotor.salah satu tujuan dari kegiatan
ronde keperawatan adalah meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan
keperawatan, sehinga ronde keperawatan perlu diadakan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan ronde keperawatan masalah keperawatan yang belum
teratasi dapat diatasi
2. Tujuan khusus
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, perawat mampu :
a. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistematis dalam pemecahan
masalah keperawatan pasien
b. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien
c. Meningkatkan kemapuan validasi data pasien
d. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan
e. Meningkatkan kemampuan justifikasi
f. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
g. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
h. Melaksanakan asuhan keperawatan secara menyeluruh
C. Manfaat
1. Bagi pasien
a. Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat
masa penyembuhan
b. Memberikan perawatan secara profesional dan efektf kepada pasien
c. Memenuhi kebutuhan pasien
2. Bagi perawat
a. Dapat meninggkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor
perawat
b. Menjalin kerja sama tim
c. Menciptakan komunitas keperawatan profesional
3. Bagi rumah sakit
Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat dengan
melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.
( Nursalam, 2002 )
Kozier et al. (2004) menyatakan bahwa ronde keperawatan
merupakan prosedur dimana dua atau lebih perawat mengunjungi pasien
untuk mendapatkan informasi yang akan membantu dalam merencanakan
pelayanan keperawatan dan memberikan kesempatan pada pasien untuk
mendiskusikan masalah keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan
keperawatan yang telah di terima pasien.
Didalam ronde keperawatan terjadi proses interaksi antara perawat
dengan perawat, perawat dengan pasien (Chamblis, 2000)
B. Tujuan Ronde
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berfikir kritis.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan ronde keperawatan, mahasiswa mampu :
a. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistematis dalam pemecahan
masalah keperawatan pasien.
b. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan
pasien.
c. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
d. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan
e. Meningkatkan kemampuan justifikasi
f. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
C. Manfaat
1. Masalah pasien dapat teratasi.
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
3. Terciptanya komunitas perawatan yang profesional.
4. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan.
5. Perawat dapat melaksanakan model keperawatan dengan tepat dan benar.
D. Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih untuk yang dilakukan ronde keperawatan adalah
pasien yang memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
2. Pasien dengan kasus baru atau langka.
E. Peran Masing-Masing Perawat
1. Peran PP dan PA
a. Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien.
b. Menjelaskan diagnosis keperawatan.
c. Menjelaskan intervensi yang dilakukan.
d. Menjelaskan hasil yang didapat.
e. Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang diambil
f. Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji
2. Peran Kepala Ruangan
a. Memberikan justifikasi.
b. Memberikan reinforcement.
c. Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta
rasional tindakan.
d. Mengarahkan dan koreksi.
e. Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari.
F. Alur Pelaksanaan Ronde Keperawatan
G. Hasil Yang Diharapkan
1. Struktur
a. Persyaratan administratif (informed consent, alat, dll)
b. Tim ronde keperawatan hadir di temat pelaksanaan ronde
keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan.
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan.
b. Masalah pasien dapat teratasi.
c. Perawat mampu :
1) Menumbuhkan cara berfikir yang kritis.
2) Meningkatkan cara berfikir yang sistematis.
3) Meningkatkan kemampuan vasiliditas data pasien.
4) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
5) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
H. PENGORGANISASIAN
1. Kepala ruangan
2. PP I
3. PP II
4. PA I
5. PA II
6. Konselor
7. Pembimbing
8. Notulen
9. Moderator
10. Penyaji
11. Dokumentasi
12. Perlengkapan
PELAKSANAAN KEGIATAN
Karu
C. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan dilakukan dua hari sebelum pelaksanaan ronde keperawatan.
b. Penyusunan proposal ronde keperawatan.
c. Koordinasi dengan pembimbing lahan dan akademik.
d. Konsultasi dengan pembimbing dilaksanakan sehari sebelum
pelaksanaan ronde keperawatan.
e. Penentuan pasien dan kasus yang akan dilaksanakan ronde.
f. Membuat informed consent dengan pasien dan keluarga.
2. Evaluasi Proses
Pelaksanaan ronde keperawatan berjalan dengan lancar. Masing-masing
dapat menjalankan perannya dengan baik.
3. Evaluasi Hasil
Dapat dirumuskan tindakan keperawatan untuk menyelesaikan
permasalahan pasien.