Validasi data
1. Mencocokkan dan Karu, katim, perawat Ruang
menjelaskan kembali data pelaksana perawatan
yang telah disampaikan
2. Diskusi antar anggota tim
dan pasien tentang
masalah keperawatan
3. Pemberian justifikasi
primer / konselor / karu
tentang masalah pasien
serta rencana tindakan yg
akan dilakukan
4. Menentukan tindakan
keperawatan pada
masalah prioritas yang
telah ditetapkan
10 menit Pasca 1. Evaluasi dan rekomendasi Kepala ruangan Nurse station
ronde intervensi keperawatan
2. Penutup
7. Kriteria Evaluasi
1) Struktur
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di ruang melati kamar 202 Rs Daya
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
c. Memberikan informed consent kepada pasien dan keluarga
2) Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan
3) Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat :
Menumbuhkan cara berfikir yang kritis dan sistematis
Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
Meningkatkan kemampuan menentukan diasgnosis keperawatan.
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah pasien
Meningkatkan kemampuan memodifikasi asuhan keperawatan
Meningkatkan kemampuan justifikasi
Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
8. Pengorganisasian
a. Kepala ruangan
b. Ketua tim
c. Perawat
( ) ( )
SURAT PERSETUJUAN
.............................................. ...........................................
Nama Perawat Nama Jelas
RONDE KEPERAWATAN
PEMERAN
1. Kepala Ruangan
2. Ketua Tim
3. Perawat Asosiet
4. Perawat Spesialis 1
5. Perawat Spesialis 2
6. Pasien
7. Keluarga pasien
Di ruang penyakit dalam sebuah rumah sakit yang sudah menerapkan model praktik
keperawatan professional, akan dilakukan ronde keperawatan. Tahap pre ronde
keperawatan..
Sebelum melakukan keperawatan ketua tim menentukan kasus yang akan dirondekan dan
menentukan tim ronde keperawatan. Kemudian ketua tim menemui kepala ruangan untuk
meminta persertujuan.
Di nurse station
Setelah mendapat persetujuan dari kepala ruangan, ketua tim melakukan inform concent
kepada pasien dan keluarganya.
Di ruang pasien..
Ketua Tim : Assalamu’alaikum. Bu, bagaimana keadaannya?
Pasien : Perut bagian bawah saya masih nyeri saat berkemih Sus, saya
tidak bisa tidur semalaman dan lelah bolak balik kamar mandi.
Ketua Tim: Oh, iye, sabar ki bu,
Keluarga Pasien : begini sus dia juga tidak mau makan, mual ki narasa
Ketua Tim : Oh, kenapa tidak mau makan bu? Kan biar cepat sembuh.
Begini Bu, tujuan saya kesini mau meminta persetujuan bapak
dan ibu untuk menjadikan Ny Meiharti pasien ronde
keperawatan. Apa dari pihak keluarga bersedia
Keluarga Pasien : Persetujuan apa Sus? Apa itu ronde keperawatan ?
Ketua Tim : nah ronde keperawatan itu suatu kegiatan yang nantinya
pasien atau keluarga akan diajak diskusi untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi pasien. Diharapkan nantinya setelah
dilakukan ronde keperawatan dan tindakan keperawatan
masalahta bisa berkurang atau teratasi.
Keluarga Pasien : ooh begitu. Saya setuju saja yang penting Ny Meiharti bisa
cepat sembuh dan cepat pulang.
Ketua Tim : baik . tanda tangan ki disini (sambil memberikan surat
persetujuan kepada keluarga pasien). Ini surat persetujuan
bahwa Ny.Meiharti dan keluarga bersedia kami jadikan pasien
ronde keperawatan .
Keluarga pasien : iye Sus .. (sambil menanda tangani surat persetujuan).
Ketua Tim : jadi nanti akan ada perawat yang akan memeriksa nona herlina
untuk mengetahui masalah yang terjadi pada nona herlina .
Keluarga pasien : oh iye.
Ketua Tim : kalau begitu saya permisi dulu bu.
Setelah mendapatkan persetujuan dari pasien, kemudian ketua tim menuju ke ruang
perawat untuk memberikan tugas kepada perawat asosiet.
Di ruang perawat….
Ketua Tim : Assalamu’alaikum perawat Asosiet. Seperti yang sudah
direncanakan, hari ini kita akan melakukan tahap pra ronde
keperawatan, dimana pasien yang akan kita pilih adalah Nn
Meiharti
Perawat Asosiet : Memangnya Ny M menderita penyakit apa Bu?
Ketua Tim : Ny M itu memiliki riwayat penyakit infeksi saluran kemih,
tetapi setahu saya beliau juga mengalami gangguan harga diri
rendah, soalnya sudah berumur hampir 35 tahun tetapi belum
menikah.
Perawat Asosiet : Wah, kasihan sekali ya.
Ketua Tim : Maka dari itu, nanti tolong ya perawat asosiet untuk mengkaji
lebih lanjut masalah yang ada pada Tn/Ny/Nn.
Perawat Asosiet : Baik Bu.
Setelah mendapatkan data yang dirasa cukup, kemudian perawat asosiet melaporkan hasil
pengkajiannya kepada ketua tim. Di ruang perawat…
Kepala tim dan perawat asosiet melakukan validasi data. Setelah selesai melakukan
validasi data, ketua tim melakukan kontrak waktu esok hari untuk ronde keperawatan
Di ruang pasien…
Ketua Tim : Baik, terima kasih atas kerja samanya Bu. Kita ketemu lagi
besok yah, untuk melakukan ronde keperawatan.
Pasien : Oh, iya. Terima kasih Sus..
Ketua Tim : Iya, sama – sama Bu. Kami permisi dulu ya,
Assalamu’alaikum..
Keluarga Pasien : Wa’alaikumsalam.
Keesokan harinya, ronde keperawatan pun dimulai.. ronde tersebut dihadiri oleh ketua
tim, perawat asosiet, kepala ruang, dan perawat spesialis.
Di ruang perawat..
Kepala Ruangan : Assalamu’alaikum, selamat pagi Bapak dan Ibu. Di pagi hari
ini, kita akan melaksanakan ronde keperawatan, sebagaimana
yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Langsung saja, silakan
Pak/Bu X selaku Perawat Primer / Ketua Tim membacakan data
pasiennya.
Ketua Tim : Baik, terima kasih.. Assalamu’alaikum.. pasien dalam ronde
keperawatan kita kali ini adalah Ny M, dengan diagnosa medis
infeksi saluran kemih. Setelah dilakukan pengkajian kemarin
oleh perawat Asosiet, didapatkan data bahwa pasien ini
mengalami nyeri perut bagian bawah apalagi saat berkemih,
kelelahan akibat bolak balik kamar mandi untuk buang air kecil,
gangguan tidur, susah makan, dan gangguan konsep diri Bu.
Perawat Spesialis 1 : Gangguan konsep diri yang bagaimana Bu?
Ketua Tim : Jadi dia mengalami gangguan citra tubuh karena dia merasa
tubuhnya itu tidak berguna, pasien sakit – sakitan sudah sejak
lama, jadi dia tidak bisa bekerja. Dia juga sekarang umurnya
hampir 35 tahun tetapi belum menikah, jadi sekarang dia
merasa minder. Mengalami harga diri rendah juga.
Kepala Ruangan : Iya, terima kasih kepada bu X, sebelum kita melakukan
validasi data, ada yang ingin ditanyakan?
Perawat Spesialis 1 : Tidak Bu, cukup.
Kepala Ruangan : OK, langsung saja kita ke pasiennya ya..
Setelah selesai melakukan validasi data, tim ronde keperawatan kembali ke ruang
perawat.
Di ruang perawat…
Kepala Ruangan : Baik, tadi kita sudah sama – sama mengetahui keadaan pasien
tersebut, bagaimana sebaiknya? Ada yang punya usul?
Perawat Spesialis 1 : Kita harus melakukan analisa urin rutin, mikroskop urin segar
tanpa putar, kultur urin, serta jumlah kuman per mL urin dulu
pada pasien Bu.
Kepala Ruangan : Iya, untuk mengurangi rasa nyeri saat berkemih. Apa perlu
melakukan pemasangan kateter urin Bu.
Perawat Spesialis 2 : Maaf, Saya ambil alih , untuk sejauh ini bisa, namun kita lihat
dulu saja hasilnya baru kami berdua bisa menentukan baiknya
dilakukan pemasangan kateter.
Kepala Ruangan : Untuk masalah gangguan konsep dirinya, kita diskusi dengan
keluarganya saja ya Bu (Perawat Spesialis 2).
Perawat Spesialis 2 : Iya Bu, Saya rasa itu perlu.
Pemecahan masalah pun telah ditemukan. Akhirnya keluarga klien diajak untuk
berdiskusi mengenai masalah gangguan konsep diri klien. Keluarga diberi pengarahan
bagaimana cara meningkatkan harga diri klien.
Setelah dilakukan diskusi dengan klien, tugas didelegasikan kepada perawat asosiet.
Ketua Tim : Baik, perawat Asosiet, Anda sudah tahu apa yang akan Anda
lakukan?
Perawat Asosiet : Sudah Bu.
Ketua Tim : OK, bagus.. Kalau begitu silakan nanti Anda lakukan tugas
yang harus Anda lakukan.
Perawat Asosiet : Siap Bu.
Kepala Ruangan : OK, ronde keperawatan kita kali ini sudah selesai. Terima
kasih atas kerja samanya, semuanya bagus. Semoga masalah
pasien kita dapat segera teratasi. Wassalamu’alaikum.
Semua : Wa’alaikumsalam..
Akhirnya ronde keperawatan telah selesai dilakukan, perawat asosiet mulai menjalankan
tugasnya..
Sekian..
Terima kasih...