Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PENDAHULUAN

STASE KEPERAWATAN KELUARGA

Koordinator Dan Pembimbing:


Ns. Lisa Anita Sari, M. N. S

DI SUSUN OLEH:
Indah Sari, S. Kep
2114901008

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES HARAPAN IBU JAMBI
TAHUN 2022
LAPORAN PENDAHULUAN

Kunjungan ke : Pertama Tanggal : 10 mei 2022

A. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga sebagai sistem sosial merupakan kelompok terkecil dari masyarakat.
Didalam menentukan masalah pada suatu keluarga maka diperlukan beberapa unsur
yang sangat terkait dalam melakukan proses keperawatan. Unsur-unsur yang
dimaksudkan dalam proses keperawatan ini meliputi pengkajian, penetapan diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Setiap tahap-tahap dari proses
keperawatan sangatlah penting dalam membantu mengatasi masalah kesehatan
keluarga secara akurat.
Pada pertemuan pertama ini akan dilakukan pengkajian keperawatan keluarga,
kompetensi yang harus dicapai adalah memberikan asuhan keperawatan, pada
keluarga di RT. 17 kelurahan murni kota Jambi.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Pengkajian keperwatan keluarga : Data keluarga, data pengkajian individu yang sakit,
data penunjang keluarga, dan kemampuan keluarga melakukan tugas pemeliharaan
kesehatan anggota keluarga
c. Masalah keperawatan
Belum ditemukannya masalah keperawatan pada keluarga.

B. Proses Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan belum dirumuskan karena pengkajian belum dilakukan.
b. Tujuan umum
Setelah 1x30 menit pertemuan keluarga dengan mahasiswa dapat membina hubungan
saling percaya dan memberi informasi tentang cara/ hal-hal yang dibutuhkan dalam
pengkajian termasuk pemeriksaan fisik.
c. Tujuan khusus
Setelah 1x30 menit pertemuan, keluarga dapat:
1. Bersedia menerima kehadiran mahasiswa/perawat
2. Menjawab pertanyaan dari perawat dan kooperatif
3. Dan teridentifikasinya masalah kesehatan pada keluarga.
C. Strategi Pelaksanaan

No Fase Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Keluarga

1 Orientasi 5 Menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam


b. memperkenalkan diri b. Memperhatikan
c. Menjelaskan maksud c. Mendengarkan
dan tujuan kunjungan
d. Melakukan kontrak d. Menyepakati
waktu dengan keluarga
untuk melakukan
pengkajian terkait
masalah kesehatan

2 Kerja 20 Menit Melakukan pengkajian :


a. Data keluarga dan a. Menjawab
anggota keluarga pertanyaan
b. Data pengkajian b. Menanggapi
individu yang sakit pertanyaan
c. Data penunjang c. Menjawab dan
keluarga menanggapi
pertanyaan
d. Kemampuan d. Menjawab
keluarga melakukan pertanyaan
tugas pemeliharaan
kesehatan anggota
keluarga

3 Terminasi 5 Menit a. Memberikan a. Berpartisipasi


kesempatan pada klien
untuk bertanya
b. Membuat perencanaan b. Menyepakati
kontrak waktu, tempat, kontrak waktu,
dan topik selanjutnya tempat, dan topik
c. Menutup pertemuan c. Menjawab salam
dan memberi salam

D. Implementasi Tindakan Keperawatan


a. Metode
1. Wawancara
2. Diskusi dan tanya jawab
b. Media dan Alat
1. Alat tulis
2. Lembar pengkajian
c. Waktu dan Tempat
1. Hari/tanggal :jum at, 13 mei 2021
2. Waktu :
3. Tempat : RT. 17 Kelurahan Murni Kota Jambi

E. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana
b. Keluarga bersedia menerima kehadiran mahasiswa/perawat
c. Menyiapkan media sebelum pelaksanaan
2. Kriteria Proses
a. Keluarga menyambut kedatangan mahasiswa/perawat dengan ramah
b. Situasi mendukung selama kegiatan berlangsung
c. Keluarga dapat berpartisipasi dengan baik dan aktif selama kegiatan
d. Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan
3. Kriteria Evaluasi
Diharapkan dari hasil pengkajian didapatkan data yang menunjang sesuai dengan
masalah keperawatan yang terjadi didalam keluarga binaan dengan presentase 75%.

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

Fasilitas Yankes Puskesmas Putri Ayu No. Register


Nama Perawat yang mengkaji Indah sari, S. Kep Tanggal Pengkajian 10 M 2022
1. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Tn. M Bahasa sehari-hari Daerah (Jambi)
Alamat Rumah & Telp RT. 17 Kelurahan Murni, Jambi Jarak yankes terdekat 100 M
Agama & Suku Islam/ Melayu Alat Transportasi Motor,ojek,angkot
DATA ANGGOTA KELUARGA
No Nama Hub dgn KK Umur JK Suku Pendidikan Pekerjaan Saat Status Gizi TTV Status Alat
Terakhir Ini (TB, BB, (TD, N, S, Imunisasi Bantu/
BMI) P) Dasar Protesa
1 Tn.M kepala 40 L Melayu SMA BURUH TB:167 TD:120/
keluarga Cm 90
BB:60K S/
N:36/73
g
P:25X/M
2 Ny. Istri 35 P Melayu SMA IRT TB : 157 TD: -
cm 90/80,
BB: 50 N/S:
85/36
Kg
P: 25
TB: 80 TD: Lengkap Puskes
TIDAK cm N/S: mas
3 An.H Anak 4 L Melayu TK ADA BB : 25 89/36
P: 25
Kg
TB: 50 TD:
TIDAK cm N/S: Puskes
4. An.H Anak 10 P Melayu Belum ADA BB: 19 80/36 Lengkap mas
P: 20
sekolah Kg
LANJUTAN
No Nama Penampilan Umum Status Kesehatan Riwayat Penyakit/ Alergi Analisis Masalah Kesehatan
Saat ini INDIVIDU
1 Tn.M Rapi Tidak ada - -
2 Ny.M Rapi Anemia Anemia Anemia
3. An.H Rapi Tidak ada - -
4. An.H Rapi Tidak ada -
2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT (terlampir)

3. DATA PENUNJANG KELUARGA


Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga
 Kondisi Rumah :  Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan :
Permanen, peralatan di rumah kurang rapih dan bersih Ya/ Tidak* : Tidak Ada
jumlah kamar 1, 1 kamar mandi  Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif :
 Ventilasi : Ya/Tidak* : Tidak Ada
Cukup/Kurang*  jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
Terdapat ventilasi di setiap ruangan seperti kamar tidur Ya/Tidak*: Tidak Ada
dan ruang tamu  Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
Pencahayaan Rumah : Ya/ Tidak* : Menggunakan air masak
Baik/ Tidak* Ya  Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
Terdapat lampu di ruangan, pencahayaan Ya/ Tidak* : Menggunakan air PDAM
Matahari dari luar cukup  Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
 Saluran Buang Limbah : Ya/Tidak* : Mencuci tangan menggunakan air bersih dan kadang-kadang
Baik /Cukup/Kurang* menggunakan sabun
Pembuangan limbah ada septi tank  Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
Sumber Air Bersih : Ya/ Tidak* : Dikumpulkan dalam plastik dan di buang ke TPS
Sehat/Tidak Sehat*  Menjaga lingkungan rumah tampak bersih :
Air yang digunakan dari air PDAM, kualitas air bersih Ya/Tidak* : Lingkungan rumah klien tampak cukup tertata rapi dan bersih
dan jernih  Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
 Jamban Memenuhi Syarat : Ya/ Tidak* : Mengkonsumsi kadang ikan kadang juga ayam, tahu, tempe dll
Ya/Tidak*  Menggunakan jamban sehat :
Klien mengatakan memiliki wc di rumah Ya/ Tidak* : Adanya WC di dalam rumah
 Tempat Sampah:  Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
Ya/Tidak* Ya/Tidak* : Klien mengatakan bahwa selalum menguras bak mandinya setiap 1
Sampah dikumpulkan didalam plastik kemudian dibuang di tempat minggu sekali
pembuangan sampah  Makan buah dan sayur setiap hari :
 Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah Anggota Keluarga Ya/Tidak*: klien mengatakan hanya makan sayur, klien jarang mengkonsumsi
8m2/orang : Ya/Tidak* buah-buahan
Lebar 5meter dan panjang 10 meter  Melakukan aktivitas fisik setiap hari :
Ya/Tidak* : Klien melakukan aktivitas fisik seperti memebersih perkarangan
rumah, menyuci, memasak dll
Tidak merokok di dalam rumah  :Ya/Tidak*

4. KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN


KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA
1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit: Ada Tidak karena
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : Ya Tidak
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya: Ya Tidak
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : Ya Tidak
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak diobati/dirawat : Ya Tidak
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:  Keluarga  Tetangga
 Kader Tenaga kesehatan, yaitu Puskesmas Putri Ayu dan Bidan
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:  Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
Perlu berobat ke fasilitas yankes Tidak terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif :
Ya Tidak,jelaskan: Klien mengatakan selalu konsul dengan bidan atau puskesmasuntuk mengetahui peningkatan kesehatannya
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang dialami anggota keluarganya :
10) Ya Tidak , Jelaskan: Klien mengatakan memngetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang dialaminya dan anggota keluarganya
Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya:
Ya Tidak, jelaskan :Kliendapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
Ya Tidak, jelaskan : Klien melakukan pencegahan apabila klien atau keluarganya mengalami masalah kesehatan
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
Ya Tidak, jelaskan :Klien membersihkan rumahnya agar tidak berantakan, klien merasa tidak nyaman bila rumahnya berantakan
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya :
Ya Tidak, jelaskan : Klien terus mencoba mencari tau untuk mengatasi penyakitnya, klien selalu kontrol ke Puskesmas atau bidan
KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA : Kesimpulan:
1. Menerima petugas puskesmas 5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran - Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1&2
2. Menerima yankes sesuai rencana 6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif - Kemandirian II; jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar 7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif - Kemandirian III: Jika memenuhi kriteria 1 s.d 6
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran - Kemandirian IV: Jika memenuhi Kriteria 1 s.d 7

Lampiran
2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT
Nama Individu yang sakit : Ny. M Diagnosa Medik :Hipertensi
Sumber Dana Kesehatan : BPJS Rujukan Dokter/ Rumah Sakit :Puskesmas Putri Ayu
Keadaan Umum Sirkulasi/ Cairan Perkemihan Pernapasan
Kesadaran : Composmentis  Edema  Bunyi jantung:  Pola BAK 7-8 x/hr  Sianosis
GCS : 15  Asites  Akral dingin  Hematuri Poliuria  Sekret / Slym
TD : 90/80 mm/Hg  Tanda Perdarahan:  Oliguria  Disuria  Irama ireguler
P : 25 x/ menit purpura/ hematom/  Inkontinensia  Retensi  Wheezing
S :36 0C petekie/ hematemesis/  Nyeri saat BAK  Ronki ........................................
N : 89 x/ menit melena/ epistaksis*  KemampuanTidak/BAK :  Otot bantu napas ..................
 Takikardia  Tanda Anemia : Pucat/ Mandiri/ Bantu  Alat bantu nafas ....................
 Bradikardia Konjungtiva pucat/ Lidah sebagian/tergantung*  Dispnea
 Tubuh teraba hangat pucat/ Bibir pucat/  Alat bantu: Tidak/Ya  Sesak
 Menggigil Akral pucat* Gunakan Obat : Tidak/Ya*:  Stridor
 Tanda Dehidrasi: Voltadex  Krepirasi
Mata cekung/ turgor kulit  Kemampuan BAB :Mandiri/ Reguler
berkurang/ bibir kering * Bantu sebagian/tergantung*
Pusing Kesemutan  Alat bantu: Tidak/Ya*...
 Berkeringat  Rasa Haus
 Pengisian kapiler  3 detik
Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori
 Mual Muntah  Kembung  Tonus otot Fungsi Penglihatan : Fungsi perabaan :
Nafsu Makan :  Kontraktur Buram Kesemutan pada …….............
Berkurang/Tidak*  Fraktur  Tak bisa melihat  Kebas pada ..........................…
 Sulit Menelan Nyeri sendi/tulang*  Alat bantu  Disorientasi  Parese
 Disphagia  Drop Foot Lokasi ……...........…  Visus  Halusinasi  Disartria
 Bau Nafas  Tremor Jenis ……......…......….. Fungsi pendengaran : Amnesia  Paralisis
 Kerusakan gigi/gusi/ lidah/  Malaise / fatique  Kurang jelas  Refleks patologis ……
geraham/rahang/palatum*  Atropi  Tuli  Kejang : sifat …….. lama ..……
 Distensi Abdomen  Kekuatan otot ....….............…..  Alat bantu frekwensi ....................................
 Bising Usus:  Postur tidak normal .................  Tinnitus Fungsi Penciuman
 Konstipasi  RPS Atas : bebas/ terbatas/ Fungsi PerasaMampu
 Diare .......x/hr kelemahan/ kelumpuhan Mampu Terganggu
 Hemoroid, grade ..................... (kanan / kiri)*  Terganggu
 Teraba Masa abdomen .........  RPS Bawah :bebas/terbatas/
 Stomatitis  Warna ................... kelemahan/kelumpuhan Kulit
 Riwayat obat pencahar ......... (kanan / kiri)*  Jaringan parut  Memar  Laserasi  Ulserasi  Pus
 Maag  Berdiri : Mandiri/ Bantu  Bulae/lepuh  Perdarahan bawah  Krustae
 Konsistensi: lunak sebagian/tergantung*  Luka bakar  Perubahan warna
Diet Khusus: Tidak/Ya*................  Berjalan : Mandiri/ Bantu  Decubitus
 Kebiasaan makan-minum : sebagian/tergantung*
Mandiri/ Bantu sebagian/  Alat Bantu : Tidak/Ya*
 Nyeri : Tidak/Ya* Tidur dan Istirahat
Tergantung*
Susah tidur
Alergi makanan/minuman :
Tidak/Ya* Waktu tidur malam hari ± 8 jam
 Alat bantu : Tidak/Ya*.............  Bantuan obat, ( Tidak Ada )

Mental Komunikasi dan Budaya Kebersihan Diri Perawatan Diri Sehari-hari


 Cemas  Denial  Marah Interaksi dengan Keluarga :  Gigi-Mulut kotor  Mandi : Mandiri/ Bantu
 Takut Putus asa Depresi Baik/ tehambat*  Mata kotor  Kulit kotor sebagian/tergantung*
 Rendah diri  Menarik diri  Berkomunikasi :  Perineal/genital kotor  Berpakaian : Mandiri/Bantu
 AgresifPerilaku kekerasan Lancar/terhambat* bicara yang  Hidung kotor  Kuku kotor sebagian/tergantung*
 Respon pasca trauma kurang jelas  Telinga kotor  Menyisir Rambut :Mandiri/
 Tidak mau melihat bagian  Kegiatan sosial sehari-hari :  Rambut-Kepala kotor Bantu sebagian/tergantung*
tubuh yang rusak Klien sering bersosialisasi dengan
tetangga di sekitar rumahnya.
Keterangan Tambahan terkait Individu: Ny.M mengatakan kurang memahami tentang penyakit yang dideritanya, Klien mengatakan jarang
mengkonsumsi obat yang diberikan dan jarang mengontrol kesehatannya di puskesmas, klien mengatakan hanya mengkonsumsi obat yang diberikan dari
bidan dan beli di warung tidak ada obat herbal atau non farmakologi yang dikonsumsinya. Klien mengatakan sering mengkonsumsi sayur-sayuran,klie
mengtakan sring begadang karena ada anak bayi dan menyusui membuat tekanan darahnya rendah.

DATA PENUNJANG MEDIS INDIVIDU YANG SAKIT


Laboratorium Radiologi EKG USG
- - - -

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Symptom Etiologi Problem
Ds :
-Klien mengatakan berobat jika anemia kambuh Kesulitan Ekonomi Manajemen Kesehatan
-Klien mengatakan hanya jika anemia kambuh, ia ke KeluargaTidak Efektif
puskesmas atau beli obat di apotek
Do :
-Klien tidak efektif dalam menjalankan program
pengobatan yang telah ditetapkan
-Peran keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan
keluarga tidak tepat
Ds : Kurang Terpapar Informasi Defisit Pengetahuan
-Klien mengatakan kurang memahami tentang
penyakitnya
-KLien mengatakan jika anemia kambuh akan pergi ke
puskesmas ataupun membeli obat di apotek
Do :
-Klien mengkonsumsi obat jika anemia kambuh dan
tidak teratur
-Klien tampak Bingung jikaditanya seputar anemia
Ds : Perilaku upaya peningkatan Kesiapan Peningkatan
-KLien mengatakan ingin meningkatkan peran agar kesehatan Menjadi Orang Tua
menjadi orang tua yang baik bagi kedua anaknya
Do :
-Tampak adanya dukungan emosi dan pengertian pada
anak
-Kebutuhan fisik dan emosi anak terpenuhi
MENGETAHUI :
Nama Koordinator Tanggal/ Tandatangan

PERENCANAAN KEPERAWATAN

Fasilitas Yankes Puskesmas Putri Ayu No. Register


Nama Perawat yang mengkaji Indah sari, S.Kep Nama Penanggungjawab/ KK Tn. M
Nama Individu/ Keluarga/ Ny. Alamat: RT. 17 Kelurahan RT. 17 Kelurahan Murni, Jambi
Kelompok Murni, Jambi
Penyakit/ Masalah Kesehatan Anemia
FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA (CATATAN PERAWATAN/ PERKEMBANGAN)

No Hari/tanggal Implementasi Evaluasi


1 Pada tanggal mahasiswa S : Keluarga Ny. M mengatakan
melakukan pengkajian bersedia untuk berbincang dna
keluarga dan mengkontrak dilakukan pendataan serta
waktu pada tanggal . Setelah pemeriksaan TTV
-Ny. M mengungkapkan bahwa
dilakukan pengkajian
sering ke Puskesmas jika ada
keperawatan keluarga keluarga yang sakit
diharapkan klien : -Klien mengatakan memiliki
1. Menyebutkan identitas riwayat anemia semenjak hamil
diri dan keluarga yang -Kllien mengatakan jika anemia
tinggal bersama muncul merasa lemah dan
2. Menyebutkan penyakit mudah lelah
3. Mahasiswa melakukan -Klien mengatakan jika anemia
tindakan TTV muncul ia akan ke puskesmas
4. Kontrak waktu yang akan atau beliobat di apotek
datang
O : KLien tampak kooperatif dan
mengungkapkan identitas dan
menceritakan tentang kondisi
keluarganya dan keinginan untuk
meningkatkan kesehatan
keluarganya

A: Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan
Penghitungan Skoring
Kontrak waktu yang akan datang
SKORING/PRIORITAS MASALAH KELUARGA

DIAGNOSA KEPERAWATAN : MANAJEMEN KESEHATAN KELUARGA TIDAK


EFEKTIF BERHUBUNGAN DENGAN KESULITAN EKONOMI
No kriteria Skor Bobot Pembenaran
1 Sifat masalah : 3/3 x 1 = 1
a. Wellness 3 Ny. M menyatakan bahwa ada dalam
b. Actual 3 1 kehidupan , sifat masalah nyata sedang
c. Resiko 2 dialami.
d. Potensial 1
2 Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 = 1
diubah : Ny. M mengatakan bahwa
a. Dengan Mudah 2 kemungkinan masalah dapat di ubah
b. Hanya Sebagian 2 hanya sebagian.
c. Tidak Dapat 1
0
3 Potensial Masalah Dapat 1/3 x 1 = 0,3
Diubah : Ny. M mengatakan bahwa potensial
a. Tinggi 3 1 masalah dapat diubah kurang
b. Cukup 2
c. Kurang 1
4 Menonjolnya Masalah : 2/2 x 1 = 1
a.Masalah Berat Harus Segera 2 Ny. M mengatakan bahwa menonjolnya
Ditangani masalah , masalah berat harus segera
b.Ada Masalah Tidak Perlu 1 1 ditangani
Harus Segera Ditangani
c .Masalah Tidak Dirasakan 0
JUMLAH: 3,3

SKORING/PRIORITAS MASALAH KELUARGA

DIAGNOSA KEPERAWATAN : DEFISIT PENGETAHUAN BERHUBUNGAN


DENGAN KURANG TERPAPAR INFORMASI
No kriteria Skor Bobot Pembenaran
1 Sifat masalah : 3/3 x 1=1
a. Wellness 3 Ny.M mengatakan bahwa sifat masalah
b. Actual 3 1 nyata
c. Resiko 2
d. Potensial 1
2 Kemungkinan masalah dapat 2/2 x 2 = 2
diubah : Ny. M mengatakan bahwa
a. Dengan Mudah 2 2 kemungkinan masalah dapat di ubah
b. Hanya Sebagian 1 hanya sebagian.
c. Tidak Dapat 0
3 Potensial Masalah Dapat 1/3 x 1 = 0,3
Diubah : Ny. M mengatakan bahwa potensial
a. Tinggi 3 1 masalah dapat diubah kurang
b. Cukup 2
c. Kurang 1
4 Menonjolnya Masalah : 2/1 x 1 = 2
a. Masalah Berat Harus 2 Ny. M mengatakan bahwa menonjolnya
Segera Ditangani masalah , masalah berat harus segera
b. Ada Masalah Tidak Perlu 1 1 ditangani
Harus Segera Ditangani
c .Masalah Tidak Dirasakan
0
JUMLAH: 5,3

SKORING/PRIORITAS MASALAH KELUARGA

DIAGNOSA KEPERAWATAN : KESIAPAN PENINGKATAN MENJADI ORANG TUA


BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU UPAYA PENINGKATAN
KESEHATAN
No kriteria Skor Bobot Pembenaran
1 Sifat masalah : 3/3 x 1=1
a. Wellness 3 Ny.M mengatakan bahwa sifat masalah
b. Actual 3 1 nyata
c. Resiko 2
d. Potensial 1
2 Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 =1
diubah : Ny. M mengatakan bahwa
a. Dengan Mudah 2 2 kemungkinan masalah dapat di ubah
b. Hanya Sebagian 1 hanya sebagian.
c. Tidak Dapat 0
3 Potensial Masalah Dapat 2/3 x 1 = 1
Diubah : Ny. M mengatakan bahwa potensial
a. Tinggi 3 1 masalah dapat diubah kurang
b. Cukup 2
c. Kurang 1
4 Menonjolnya Masalah : 2/2 x 1 = 1
a. Masalah Berat Harus 2 Ny. M mengatakan bahwa menonjolnya
Segera Ditangani masalah , masalah berat harus segera
b. Ada Masalah Tidak Perlu 1 1 ditangani
Harus Segera Ditangani
c .Masalah Tidak Dirasakan
0
JUMLAH: 4

FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN


KELUARGA (CATATAN PERAWATAN/ PERKEMBANGAN)

No Hari/tanggal Implementasi Evaluasi


1 Kunjungan ke dua yaitu S: klien mengatakan siap dan
menilai Skoring
bersedia di minta waktu untuk
Keperawatan Keluarga
pelaksanaan skoring
1.Manajemen kesehatan
keluarga tidak efektif
berhubungan dengan O: Ny.M tampak
kesulitan ekonomi mendengarkan penjelasan
(total nilai bobot 3,3) untuk penilaian skoring
Di dapatkan bahwa nilai
2.Defisit pengetahuan skoring paling tinggi ada pada
Berhubungan dengan diagnosa defisit pengetahuan
yaitu dengan nilai bobot 5,3
kurang terpapar informasi total keseluruhan
(total nilai bobot 5,3)
A:masalah belum teratasi

3. Kesiapan peningkatan P:intervensi di lanjutkan


Kontrak waktu untuk
menjadi orang tua pertemuan selanjutnya
berhubungan dengan Tupen 1 dan 2

perilaku upaya peningkatan


kesehatan
(total nilai bobot 4)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa
Kriteria Hasil Rencana Intervensi
NO DATA Keperawatan
(SLKI) (SIKI)
(SDKI)
(D.0111) Standar Luaran Intervensi
2 Gejala dan Tanda Defisit Keperawatan Tindakan Observasi:
Mayor dan Minor pengetahuan Indonesia :Tingkat
Subjektif: Kategori: pengetahuan
1.menanyakan Perilaku Setelah dilakukan
masalah yang Subkategori: tindakan
dihadapi Penyuluhan dan keperawatan 1x 30
pembelajaran Jam maka tingkat
Tindakan Edukasi:
Objektif : Definisi : pengetahuan
TUPEN 1 DAN 2
Menunjukkan Ketiadaan atau meningkat dengan
1.edukasi kesehatan
perilaku tidak sesuai kurangnya kriteria hasil:
2.edukasi peroses penyakit
anjuran. informasi - Perilaku sesuai
Tindakan trapeutik:
2.menunjukkan kognitif yang pengetahuan
TUPEN 3
persepsi yang keliru berkaitan meningkat
1.edukasi tentang penanganan dan
terhadap masalah. dengan topic - Pertanyaan
pencegahan anemia
3.menjalani tertentu. tentang masalah
TUPEN 4-5
pemeriksaan yang yang dihadapi
2.edukasi hidup bersih dan sehat
tidak tepat. menurun
3.edukasi prosedur tindakan
4.menunjukan - Persepsi yang
perilaku berlebihan keliru terhadap
(mis. Apatis, masalah
bermusuhan, agitasi, menurun
hysteria).

LAPORAN PENDAHULUAN
Kunjungan ke : Ketiga (Tupen 1 dan 2) Tanggal :

A. Latar Belakang
Pada pertemuan sebelumnya mahasiswa dan keluarga telah memutuskan secara
bersama-sama untuk prioritas masalah yang dirasakan di keluarga. pada Ny.M . Pada
pertemuan hari ini, mahasiswa akan melaksanakan tupen 1 dan 2 pada keluarga yaitu
tentang edukasi kesehatan dan proses penyakit. Pada pertemuan ini, akan membahas
tentang:
a. pengertian Anemia
b. penyebab Anemia
c. jenis Anemia
d. Tanda dan Gejala Anemia
e. Komplikasi Anemia
f.Faktor Resiko Anemia
B. Proses Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan

Subkategori: penyuluhan dan pembelajaran


b. Tujuan umum
Setelah 1x30 menit pertemuan diharapkan keluarga Tn. M yaitu Ny.M mampu
mengenal dan memutuskan masalah.
c. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pertemuan 1x30 menit diharapkan keluarga bapak Tn. M yaitu
Ny.M , mampu:
a.Menyebutkan pengertian Anemia
b. Menyebutkan penyebab Anemia
c. Menyebutkan jenis Anemia
d. Menyebutkan Tanda dan Gejala Anemia
e. Menyebutkan komplikasi Anemia
f.Mmenyebutkan Faktor Resiko Anemia
C. Strategi Pelaksanaan

No Fase Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Keluarga

1 Orientasi 5 Menit Pembukaan:


a. memberi salam a. Menjawab salam
b. menjelaskan tujuan b. Mendengarkan
pertemuan
c. mengingatkan kontrak c. Menyepakati,
waktu, tempat, dan topik mendengarakan dan
kegiatan atau pertemuan berdiskusi
2 Kerja 20 Menit Pelaksanaan:
a. mengkaji pengetahuan Ny. a. menjawab
M tentang pengertian
Pneumonia
b. mendiskusikan pengertian b. berdiskusi
anemia pada Ny. M
c. memberikan kesempatan
pada Ny. M untuk bertanya b. bertanya
d. meminta Ny. M untuk
mengulangi kembali d. menjawab
e. memberi reinforcement (+)
f. mengkaji pengetahuan e. mendengarkan
keluarga tentang tanda dan
gejala anemia f. menjawab
g. mendiskusikan tanda dan
gejala anemia
h. meminta keluarga g. berdiskusi
mengulang kembali
i. beri reinforcement (+) h. menjawab
j. memotivasi keluarga untuk
i. mendengarkan
bertanya
k. mengkaji pengetahuan
j. bertanya
keluarga tentang jenis
anemia l. mendiskusikan
tentang jenis pneumonia k. menjawab
m. memberi kesempatan
keluarga untuk bertanya
n. memotivasi keluarga untuk
mengulang kembali
o. memberi reinforcement (+) l. berdiskusi
p. mengkaji pengetahuan
keluarga komplikasi anemia
q. menjelaskan dan
mendiskusikan dengan m. bertanya
keluarga tentang komlikasi
anemia n. menjawab
r. meminta keluarga Ny. M
untuk menyebutkan
komplikasi anemia
s. beri reinforcement (+)
p. menjawab
t.menjelaskan dan
mendiskusikan tentang faktor
resiko anemia
v.meminta keluarga Ny.M
untuk mengulangi tentang
factor resiko.
q. menjelaskan
q.beri reinforcement (+)

r. mengulangi

3 Terminasi 5 Menit Penutup:


a. menyimpulkan bersama a. menjawab
keluarga hasil diskusi
b. melakukan kontrak waktu
dengan keluarga untuk b. menyepakati
pertemuan selanjutnya:
Tupen 3
c. mengucapkan salam
c. menjawab salam
D. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
b. Media dan Alat
1. Alat tulis
2. Leaflet
c. Waktu dan Tempat
1. Hari/tanggal :
2. Waktu :
3. Tempat : Rumah Tn. M. RT. 17 Kelurahan Murni Kota Jambi
E. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a) mahasiswa dapat melakukan kegiatan sesuai dengan rencana, sesuai dengan topik,
waktu, dan tempat
b) keluarga dapat menerima mahasiswa sesuai dengan kontrak waktu
2. Kriteria Proses
a) pelaksanaan kegiatan sesuai rencana sesuai topik, waktu dan tempat
b) keluarga Tn. M berpartisipasi aktif dalam kegiatan

3. Kriteria Evaluasi
Keluarga mampu:
a.Menyebutkan pengertian anemia
b. Menyebutkan penyebab anemia
c. Menyebutkan jenis anemia
d. MenyebutkanTanda dan Gejala anemia
e. Menyebutkan komplikasi anemia
f. Menyebutkan Faktor Resiko anemia
MATERI PENDAHULUAN

Latar Belakang
Anemia adalah suatu keadaan yang mana kadar hemoglobin (Hb) dalam tubuh dibawah nilai
normal sesuai kelompok orang tertentu (Irianto, 2014). Anemia pada ibu hamil berdampak buruk
bagi ibu maupun janin. Kemungkinan dampak buruk terhadap ibu hamil yaitu proses persalinan
yang membutuhkan waktu lama dan mengakibatkan perdarahan serta syok akibat kontraksi.
Dampak buruk pada janin yaitu terjadinya prematur, bayi lahir berat badan rendah, kecacatan
bahkan kematian bayi (Fikawati, 2015).
Data dari World Health Organization (WHO) 2010, secara global prevalensi anemia pada ibu
hamil di seluruh dunia adalah sebesar 41,8%. Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia
meningkat dibandingkan dengan 2013, pada tahun 2013 sebanyak 37,1% ibu hamil anemia
sedangkan pada tahun 2018 meningkat menjadi 48,9% (Riskesdas, 2018).
Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yang harus dikonsumsi selama masa
kehamilan. Saat hamil, disamping kebutuhan ibu hamil itu sendiri, kebutuhan zat gizi janin juga
harus diperhatikan. Kebutuhan gizi pada saat kehamilan mengalami peningkatan hingga 68%
dibandingkan dengan sebelum hamil. Pada dasarnya, semua zat gizi mengalami peningkatan
kebutuhan namun yang seringkali kekurangan adalah energi, protein dan berbagai mineral
contohnya zat besi. Pemenuhan kebutuhan zat gizi ibu hamil sangat penting, maka jika
kebutuhannya tidak terpenuhi akan menghambat pertumbuhan ibu dan janin sekaligus
menyebabkan berbagai masalah gizi. Masalah yang sering terjadi pada ibu hamil yaitu anemia
dan KEK (Proverawati, 2009).
Menurut data Riskesdas (2018), pada bagian cakupan tablet tambah darah (TTD), ibu hamil yang
memperoleh TTD ≥ 90 butir, hanya 38,1% nya yang mengonsumsi ≥ 90 butir, sisanya yaitu
61,9% mengonsumsi < 90 butir. Data tersebut berarti bahwa 61,9% ibu hamil tidak
mengonsumsi TTD sesuai anjuran.
Anemia dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Ada faktor langsung dan tidak langsung. Faktor
langsungnya yaitu kecukupan konsumsi tablet tambah darah, jarak kehamilan, paritas, status gizi,
serta penyakit infeksi. Penyebab terjadinya anemia yang utama adalah kurangnya asupan zat besi
dalam makanan atau tablet tambah darah. Kejadian anemia diakibatkan oleh kekurangan asupan
zat besi (Rahmawati, 2012). Penelitian yang dilakukan di Puskesmas Sentolo II pada tahun 2015
ditemukan bahwa kepatuhan konsumsi tablet Fe berpengaruh pada anemia (Faridah, 2015).
Penelitian serupa yang dilakukan oleh Atik Purwandani tahun 2016 di Minahasa, didapatkan
hasil bahwa terdapat hubungan yang erat antara asupan zat besi dengan kejadian anemia. Hasil
dari penelitian yang dilakukan di Sukoharjo menunjukkan seluruh ibu hamil yang anemia tidak
patuh mengonsumsi TTD, dan seluruh ibu hamil yang tidak anemia patuh mengonsumsi tablet
besi (Rizqi, 2016).
Anemia pada ibu hamil yang disebabkan oleh kekurangan zat besi biasa disebut dengan anemia
gizi besi atau AGB. Anemia gizi besi memang biasa diderita oleh ibu hamil, wanita menyusui
dan wanita usia subur. Kekurangan zat gizi besi atau defisiensi zat besi di Indonesia merupakan
masalah defisiensi yang harus ditanggulangi secara serius. Kementerian Kesehatan
mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan no.8 tentang TTD. Kementerian kesehatan pun
menetapkan kebijakan guna menanggulangi atau mencegah anemia, dengan cara pemberian TTD
dengan harapan agar seluruh wanita usia subur khususnya ibu hamil mudah menjangkau TTD
dan mendapat asupan zat besi yang cukup.
Rumusan masalah Bagaimanakah Asuhan Keperawatan pada klien Anemia dengan masalah
keperawatan Defisit pengetahuan pada Ny.M dan bagaimana mengedukasi Ny. M tentang
anemia.
Tujuan khusus dalam kasus ini adalah mampu melakukan pengkajian Asuhan Keperawatan pada
pasien Anemia dengan masalah Defisit pengetahuan, Klien mampu mengerti tentang Anemia,
pencegahan serta penanganan anemia.
Manfaat penelitian untuk peningkatan ilu pengetahuan dalam mencari pemecahan permasalahan
kesehatan yang berhubungan dengan Defisit pengetahuan pada penderita anemia.
Manfaat praktis bagi klien dan keluarga untuk mengetahui bagaimana cara perawatan,
pencegahan dan penanganan atau melakukan asuhan keperawatan. Bagi institusi pendidikan
dapat bermanfaat menjadi pedoman dan pembangunan untuk meningkatkan mutu pendidikan
yang akan dating dalam melakukan praktik klinik. Bagi peneliti selanjutnya dapat bermanfaat
sebagai referensi dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien anemia dengan deficit
pengetahuan.
TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi Anemia
Anemia adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan kadar hemoglobin(Hb) atau sel darah
merah (eritrosit) sehingga menyebabkan penurunan kapasitas seldarah merah dalam membawa
oksigen (Badan POM, 2011).
Anemia didefinisikan sebagai penurunan volume eritrosit atau kadar Hbsampai di bawah
rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat. Anemia adalah gejaladari kondisi yang mendasari,
seperti kehilangan komponen darah, elemen tidak adekuatatau kurang nutrisi yang dibutuhkan
untuk pembentukan sel darah, yang
mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah dan ada banyak tipe anemia deng
an beragam penyebabnya. (Marilyn E, Doenges, Jakarta, 2002)
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasihemoglobin turun
dibawah normal.(Wong, 2003).
2.Etiologi Anemia
Berdasarkan ukuran sel darah merah (Varney H, 2006) :
Anemia mikrositik (penurunan ukuran sel darah merah)
-kekurangan zat besi
-talasemia
-gangguan hemoglobin e
-keracunan timah
-penyakit kronis
Anemia normositik (ukuran sel darah merah normal)
-sel darah merah yag hilang atau rusak meningkat
-ganggun hemolysis darah
-penurunan produksi sel darah merah
-ekspansi berlebihan volume plasma pada kehamilan dan hidrasi berlebihan
Anemia maksositik (peningkatan ukuran sel darah merah)
-kekurangan vitamin b12
-kekurangan asam folat
-hipotiroid
-kecanduan alcohol
-penyakit hati dan ginjal kronis

Penyebab anemia pada kehamilan (Cuningham G, 2005)


Anemia defisiensi besi
Anemia akibat kehilangan darah akut
Anemia pada peradangan atau keganasan
Anemia megablobastik
Anemi hemolitik
Anemia aplastic
Anemia hipoplastik
3.Klasifikasi Anemia
Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat sahli. Hasil
pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut :
Tidak anemia dengan Hb lebih dari 11 gr%
Anemia ringan dengan Hb 9-10gr%
Anemia sedang dengan HB 7-8gr%
Anemia berat dengan Hb kurang dari 7gr%

Berdasarkan klasifikasi WHO kadar hemoglobin pada wanita hamil dapat dibagi menjadi 3
kategori yaitu (Manuaba, 2002) :
Anemia ringan : kadar Hb 9-11gr%
Anemia sedang : kadar Hb 7-8gr%
Anemia berat : kadar Hb < & gr%
4.Manifestasi Klinis Anemia
Lemah, letih, lesu dan lelah2.
Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang3.
Gejala lanjut berupa kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat.Pucat
oleh karena kekurangan volume darah dan Hb, vasokontriksi4.
Takikardi dan bising jantung (peningkatan kecepatan aliran darah) Angina (sakit dada)5.
Dispnea, nafas pendek, cepat capek saat aktifitas (pengiriman O2 berkurang)6.
Sakit kepala, kelemahan, tinitus (telinga berdengung) menggambarkan berkurangnyaoksigenasi
pada SSP7.
Anemia berat gangguan GI dan CHF (anoreksia, nausea, konstipasi atau diare)
5. Patofisiologi Anemia
Adanya suatu anemia mencerminkan adanya suatu kegagalan sumsum ataukehilangan sel darah
merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum
(misalnya berkurangnya eritropoesis) dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik,inva
si tumor atau penyebab lain yang belum diketahui. Sel darah merah dapat hilangmelalui
perdarahan atau hemolisis (destruksi).Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel
fagositik atau dalamsystem retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa. Hasil
samping proses iniadalah bilirubin yang akan memasuki aliran darah. Setiap kenaikan destruksi
sel darahmerah (hemolisis) segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma
(konsentrasi normal ≤ 1 mg/dl, kadar diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada
sclera).Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi, (padakelainan
hemplitik) maka hemoglobin akan muncul dalam plasma (hemoglobinemia).Apabila konsentrasi
plasmanya melebihi kapasitas haptoglobin plasma (protein pengikatuntuk hemoglobin bebas)
untuk mengikat semuanya, hemoglobin akan berdifusi dalamglomerulus ginjal dan kedalam urin
(hemoglobinuria)
Kesimpulan mengenai apakah suatu anemia pada pasien
disebabkan oleh penghancuran sel darah merah atau produksi sel darah merah yang tidak mencu
kupi biasanya dapat diperoleh dengan dasar:1. hitung retikulosit dalam sirkulasi darah; 2.derajat
proliferasi sel darah merah muda dalam sumsum tulang dan cara pematangannya, seperti yang
terlihat dalam biopsi; dan ada tidaknya hiperbilirubinemiadan hemoglobinemia.
6.Patway Anemia
Patrick Davey, 2002
7.Penatalaksanaan Anemia
Penatalaksanaan anemia ditujukan untuk mencari penyebab dan mengganti darah yanghilang:1.
Anemia aplastik:a.
-Transplantasi sumsum tulang
-Pemberian terapi imunosupresif dengan globolin antitimosit(ATG)2.
Anemia pada penyakit ginjala.
-Pada paien dialisis harus ditangani denganpemberian besi dan asam folat b.
-Ketersediaan eritropoetin rekombinan3.
Anemia pada penyakit kronis
-Kebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala dan tidak memerlukan penangananuntuk
aneminya, dengan keberhasilan penanganan kelainan yang mendasarinya, besisumsum tulang
dipergunakan untuk membuat darah, sehingga Hb meningkat.4.
Anemia pada defisiensi besia.
-Dicari penyebab defisiensi besi b.
-Menggunakan preparat besi oral: sulfat feros, glukonat ferosus dan fumaratferosus.5.
Anemia megaloblastika.
-Defisiensi vitamin B12 ditangani dengan pemberian vitamin B12, bila difisiensidisebabkan oleh
defekabsorbsi atau tidak tersedianya faktor intrinsik dapatdiberikan vitamin B12 dengan injeksi
IM. b.
-Untuk mencegah kekambuhan anemia terapi vitamin B12 harus diteruskan selamahidup pasien
yang menderita anemia pernisiosa atau malabsorbsi yang tidak dapatdikoreksi
-Anemia defisiensi asam folat penanganannya dengan diet dan penambahan asamfolat 1 mg/hari,
secara IM pada pasien dengan gangguan absorbsi
8.Pemeriksaan Anemia
Kadar Hb, hematokrit, indek sel darah merah, penelitian sel darah putih, kadar
Fe, pengukuran kapasitas ikatan besi, kadar folat, vitamin B12, hitung trombosit, waktu perdarah
an, waktu protrombin, dan waktu tromboplastin parsial.2.
Aspirasi dan biopsy sumsum tulang. Unsaturated iron-binding capacity serum3.
Pemeriksaan diagnostic untuk menentukan adanya penyakit akut dan kronis sertasumber
kehilangan darah kronis.
9. Pencegahan Anemia
Makan makanan yang kaya zat besi
-Zat besi sangat diperlukan untuk menghasilkan hemoglobin di dalam sel darah merah.
Hemoglobin adalah zat yang memberi warna merah dan memungkinkan sel darah membawa
oksigen ke seluruh tubuh. Memperbanyak makan makanan tinggi zat besi bias menjadi salah satu
upaya pencegahan anemia yang cukup mudah dilakukan. Beberapa makanan yang mengandung
zat besi, antara lain : Daging tanpa lemak, telur, sayurran hijau seperti bayam dan sawi, & sereal
yang diperkaya zat besi.
Makan makanan yang mengandung vitamin b12
-vitamin b12 adalah nutrisi penting yang dapat membantu menjaga kesehatan saraf, membuat
dna, & berperan penting dalam pembentukan sel darah merah. Sumber vitamin b12 didapatkan
dari makanan, seperti : hati ayam & sapi, kerang laut, ikan, daging, ungags, telur, susu & produk
susu lainnya.
Makan makanan yang mengandung asam folat
-asam folat (vitamin b9) membantu tubuh membuat sel-sel baru, termasuk sel darah merah baru
untuk menggantikan sel darah merah yang mati. Makanan yan mengandung asam folat, bias
didapatkan dari : sayuran berwarna hijau seperti bayam, buah jeruk, kacang polong, roti, sereal,
nasi & pasta.
Mengkonsumsi makanan mengandung vitamin c
-vitamin c berperan dalam penyerapan zat besi didalam usus halus.

DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3.
Jakarta: EGC
Carpenito, L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi
6 . Jakarta:EGC
Patrick Davay, 2002, At A Glance Medicine, Jakarta, EMS
Smeltzer & Bare. 2002. Keperawatan Medikal Bedah II . Jakarta: EGC
Cunningham Gary. F. 2005. Obstetri Williams. Jakarta : EGC.
Fraser M. Diane, Cooper A. Margaret. 2009. Buku Ajar Bidan. Jakarta : EGC.

FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN


KELUARGA (CATATAN PERAWATAN/ PERKEMBANGAN)

No Hari/tanggal Implementasi Evaluasi


1 Kunjungan ke tiga yaitu S:-klien mengatakan bersedia
untuk berbincang bincang
pukul 10:30 WIB
dengan waktu 30 menit
TUPEN 1 DAN 2 klien mngatakan ia berobat di
puskesmas terdekat dan
1.edukasi kesehatan
kadang keputri ayu
a.menanyakan tentang upaya-klien mengatakan bila
merasa lemah, letih dan
pengobatan yang telah
pusing akan kepuskesmas
dilakukan -klien tampak kooperatif klien
menyebutkan tanda dan gejala
keluarga
penyakit serta tindkan lanjut
b.menjelaskan pengobatan -klien tampak sedikit
memahami apa yang
yang tepat.
disampaikan
c.menganjurkan kepada -klien mencoba mengulangi
kembali
klien untuk melakukan
-klien mengatakan jika akan
kontoling pengobatan di membaca leaflet yang
diberikan
puskesmas terdekat dengan
O:klien tampak kooperatif
rutin -klien menjawab pertanyaan
-klien mendengarkan
penjelasan
2.edukasi peroses penyakit
-klien mencoba mengulangi
a. pengertian anemia
kembali
b. penyebab anemia -klien tampa sedikit
memahami
c. jenis anemia
-klien diberikan leaflet untuk
d. Tanda dan Gejala anemia membaca
A:masalah belum teratasi
e. pencegahan anemia
P:kontrak waktu tupen 3
f. penanganan anemia

LAPORAN PENDAHULUAN

Kunjungan ke : Keempat (Tupen 3) Tanggal:JUMAT 03 DESEMBER 2021


A. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Pada pertemuan sebelumnya, keluarga telah mampu mengenal masalah dan
mengambil keputusan dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
Pada pertemuan kali ini, akan dilanjutkan dengan tujuan pertemuan 4 (Tupen 3),
yaitu edukasi pencegahan dan penanganan anemia pada Ny.M.
b. Data Yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
1.Edukasi pencegahan dan penanganan anemia

B. Proses Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan
Defissit pengetahuan Kategori: Prilaku
Subkategori: penyuluhan dan pembelajaran
b. Tujuan umum
Adapaun tujuan umum pada tupen 3 ini adalah untuk mengetahui kemampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
c. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pertemuan 1x30 menit diharapkan keluarga mampu merawat
anggota keluarga dengan anemia, yaitu:
1) mampumelaksanakan pencegahan anemia secara mandiri.
2) Keluarga juga ikut berpartisifasi dalam program pengiobatan Ny.M

C. Strategi Pelaksanaan
No Fase Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Keluarga

1 Orientasi 5 Menit Pembukaan:


a. memberi salam a. Menjawab salam
b. menjelaskan tujuan b. Mendengarkan
pertemuan
c. mengingatkan kontrak c. Menyepakati,
waktu, tempat, dan topik mendengarakan dan
kegiatan atau pertemuan berdiskusi
2 Kerja 20 Menit Pelaksanaan:
a. menjelaskan atau a. mendengarkan
mengingatkan keluarga
tentang materi-materi
sebelumnya
b. menggali pengetahuan b. menjawab
keluarga tentang pencegahan
anemia
c. memberi reinforcement (+)
d. menjelaskan tentang
pencegahan anemia
e. meminta keluarga untuk
mengulang d. mendengarkan dan
f. memberi reinforcement (+) memperhatikan
g. memberi kesempatan klien
untuk bertanya.
h.memperaktikkan e. mengulangi
pencegahan anemia
i.mintak Ny.M mengulangi
j. . memberi reinforcement
K.menyampaikan tentang g. bertanya
penanganan anemia
L.beri kesempatan Keluarga
dan Ny.M untuk bertanya.
h.menjelaskan
3 Terminasi 5 Menit Penutup:
a. menyimpulkan bersama a. menjawab
keluarga tentang pertemuan
hari ini
b. melakukan kontrak waktu b. menyepakati
dengan keluarga untuk
pertemuan selanjutnya:
Tupen 4 dan 5
c. mengucapkan salam
c. Menjawab salam

D. Implementasi Tindakan Keperawatan


a. Metode
1. Diskusi dan edukasi pencegahan dan penanganan anemia
b. Media dan Alat
1. Leaflet
2.lembar bolak balik
c. Waktu dan Tempat
1. Hari/tanggal : Jumt 03 Novemvber 2021
2. Waktu : 11:30 WIB
3. Tempat : Rumah Tn. N. RT. 20 Kelurahan Murni Kota Jambi

F. Kriteria Evaluasi
Diharapkan dari hasil pelaksanaan TUPEN 3 didapatkan data yang menunjang
sesuai dengan masalah keperawatan yang terjadi didalam keluarga binaan dengan
presentase 75%.
1.Ny.M mampu menyebutkan tanda dan gejala penyakit anemia
2.Ny.M mendengarkan pencegahan dan pengobatan anemia
3.Kluarga mendengarkan dan mengungkapkan pengobatan Ny.M
MATERI
Pencegahan dan penanganan anemia

DAFTAR PUSTAKA

FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN


KELUARGA (CATATAN PERAWATAN/ PERKEMBANGAN)

No Hari/tanggal Implementasi Evaluasi


1 Kunjungan ke empat yaitu S:klien mengatakan
pukul 11:30 WIB memahami apa yang telah di
Pelaksanaan TUPEN ke Tiga sampaikan
(3) yaitu Edeukasi -klien menjelaskan tentang
1.Menjelaskan pengertian
yang ia ketahui relaksasi nafas
2.Menjelaskan tujuan dan
manfaat teknik nafas dalam
dalam
3. Menjelaskan Tata Cara Klien memperaktikan kembali
Teknik Relaksasi Nafas Dalam teknik nafas dalam
4.sebagai tambahan O:klien tampak kooperatif
Menjelaskan tentang obat Klien menyampaikan
kodein,kegunan efeksamping pengetahuanya tentang teknik
dan dosis. nafas dalam
-klien tampa mendengarkan
penjelasan
-klien mempraktikkan
kembali teknik nafas dalam
-klien dan kluarga
bedampingan dan bertukar
fikiran tentang pengobatan

A:masalah belum teratasi

P:intervensi di lanjutkan
tupen 4 dan 5

LAPORAN PENDAHULUAN

Kunjungan ke : Kelima (Tupen 4-5) Tanggal: saptu 04 DESEMBER 2021


A. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Pada pertemuan sebelumnya, keluarga telah mampu mengenal masalah
mengambil keputusan dalam merawat anggota keluarga yang sakit dan melaksanakan
edukasi teknik nafas dalam.
Pada pertemuan kali ini, akan dilanjutkan dengan tujuan pertemuan kelima
(Tupen 4-5), edukasi program pengobatan dan edukasi prosedur tindakan
b. Data Yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
1.Edukasi Anjurkan Hidup Bersih dan Sehat
2.prosedur tindakan keperawatan : teknik batuk efektif
B. Proses Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan
Defissit pengetahuan Kategori: Prilaku
Subkategori: penyuluhan dan pembelajaran
b. Tujuan umum
Adapaun tujuan umum pada tupen 4-5 ini adalah untuk menjelasakan tentang
pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat Ny.M dan membantu Ny.M secara mandiri
batuk efektif Untuk membantu pengeluaran dahak.
c. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pertemuan 1x30 menit diharapkan keluarga mampu merawat
anggota keluarga dengan Pneumonia, yaitu:
1.mampumelakukan hidup bersih dan sehat

2.mampu melaksanakan tindakan secara mandiri batuk efektif

C. Strategi Pelaksanaan
No Fase Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Keluarga
1 Orientasi 5 Menit Pembukaan:
a. memberi salam a. Menjawab salam
b. menjelaskan tujuan b. Mendengarkan
pertemuan
c. mengingatkan kontrak c. Menyepakati,
waktu, tempat, dan topik mendengarakan dan
kegiatan atau pertemuan berdiskusi
2 Kerja 20 Menit Pelaksanaan:
TUPEN 4 a. mendengarkan
Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat
a. menjelaskan atau
mengingatkan keluarga d. menjawab
tentang materi-materi
sebelumnya
b. menggali pengetahuan
keluarga tentang Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
c. memberi reinforcement (+)
d. menjelaskan tentang d. mendengarkan dan
apa itu PHBS memperhatikan
e. meminta keluarga atau
Ny.M untuk mengulang
f. memberi reinforcement (+) e. mengulangi
g.menjelaskan tengtang
manfaat PHBS
h.menjelaskan macam-
macam PHBS rumah tangga g. bertanya
i.mintak Ny.M mengulangi
j. . memberi reinforcement
TUPEN 5
EDUKASI Batuk Efektif h.menjelaskan
K.menyampaikan tentang
pengertian Batuk efektif serta
manfaat
L.beri kesempatan Keluarga
dan Ny.M untuk bertanya.
m.mempraktikkan tatacara
batuk efektif i.menjelaskan
n.mintak keluarga untuk
mempraktikan
o.beri reinfocemen fositif j.mempraktikkan batuk
efektif

k.menyimpuklan hasil
keguiatan
3 Terminasi 5 Menit Penutup:
a. menyimpulkan bersama a. menjawab
keluarga tentang pertemuan
hari ini
b. melakukan kontrak waktu b. menyepakati
dengan keluarga untuk
pertemuan selanjutnya:
Tupen 4 dan 5
c. mengucapkan salam e. Menjawab salam

D. Implementasi Tindakan Keperawatan


a. Metode
1. Diskusi dan edukasi teknik nafas dalam
b. Media dan Alat
1. Leaflet
c. Waktu dan Tempat
1. Hari/tanggal : SAPTU 04 Novemvber 2021
2. Waktu : 09.00 WIB
3. Tempat : Rumah Tn. N. RT. 20 Kelurahan Murni Kota Jambi

G. Kriteria Evaluasi
Diharapkan dari hasil pelaksanaan TUPEN 4-5Klien dan keluarga mengerti
tatacara batuk efektif dan perilaku hidup bersih dan sehat75%.
1.Ny.M dan keluarga mendengarkan dan mengulangi kembali pengertian,manfaat dan
contoh PHBS Rumah tanngga.
2.Ny.M dan Anaknya mengerti batuk efektif dan memperaktikanya kembali

MATERI
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Gerakan PHBS Sebagai Langkah Awal Menuju Peningkatan Kualitas Kesehatan


Masyarakat

PHBS merupakan kependekan dari Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat.Sedangkan pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena
kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada
bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk
menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun
masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada berbagai
informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna menambah pengetahuan serta
meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang bersih dan sehat.

PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin


anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari
– hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat.

Terdapat langkah – langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka atau pimpinan
masyarakat, pembinaan suasana dan juga pemberdayaan masyarakat dengan tujuan kemampuan
mengenal dan tahu masalah kesehatan yang ada di sekitar; terutama pada tingkatan rumah tangga
sebagai awal untuk memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih sehat.

Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui


proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam menjalani
perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang paling utama adalah
terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran
untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.

Beberapa Tatanan PHBS

Tatanan PHBS melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian dari tempat


beraktivitas dalam kehidupan sehari – hari. Berikut ini 5 tatanan PBHS yang dapat menjadi
simpul – simpul untuk memulai proses penyadartahuan tentang perilaku hidup bersih sehat :

 PHBS di Rumah tangga


 PHBS di Sekolah
 PHBS di Tempat kerja
 PHBS di Sarana kesehatan
 PHBS di Tempat umum

Manfaat PHBS

Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau
menjalankan hidup bersih dan sehat.Hal tersebut agar masyarakat bisa mencegah dan
menanggulangi masalah kesehatan.Selain itu, dengan menerapkan PHBS masyarakat mampu
menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup.

 Manfaat PHBS di Sekolah

PHBS di sekolah merupakan kegiatan memberdayakan siswa, guru dan masyarakat


lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat untuk menciptakan sekolah sehat.
Manfaat PHBS di Sekolah mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatkan
proses belajar mengajar dan para siswa, guru hingga masyarakat lingkungan sekolah menjadi
sehat.

 Manfaat PHBS di Rumah Tangga

Menerapkan PHBS di rumah tangga tentu akan menciptakan keluarga sehat dan mampu
meminimalisir masalah kesehatan. Manfaat PHBS di rumah tangga antara lain, setiap anggota
keluarga mampu meningkatkan kesejahteraan dan tidak mudah terkena penyakit, rumah tangga
sehat mampu meningkatkan produktivitas anggota rumah tangga dan manfaat PHBS rumah
tangga selanjutnya adalah anggota keluarga terbiasa untuk menerapkan pola hidup sehat dan
anak dapat tumbuh sehat dan tercukupi gizi.

 Manfaat PHBS di Tempat Kerja

PHBS di Tempat kerja adalah kegiatan untuk memberdayakan para pekerja agar tahu dan
mau untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan dalam menciptakan tempat
kerja yang sehat.manfaat PHBS di tempat kerja yaitu para pekerja mampu meningkatkan
kesehatannya dan tidak mudah sakit, meningkatkan produktivitas kerja dan meningkatkan citra
tempat kerja yang positif.

 Manfaat PHBS di Masyarakat

Manfaat PHBS di masyarakat adalah masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang


sehat, mencegah penyebaran penyakit, masyarakat memanfaatkan pelayanan fasilitas kesehatan
dan mampu mengembangkan kesehatan yang bersumber dari masyarakat.

Indikator PHBS di Sekolah

PHBS di Sekolah merupakan langkah untuk memberdayakan siswa, guru dan


masyarakat lingkungan sekolah agar bisa dan mau melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
dalam menciptakan sekolah yang sehat.

Contoh PHBS di sekolah

 Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan,


 Mengonsumsi jajanan sehat,
 Menggunakan jamban bersih dan sehat
 Olahraga yang teratur
 Memberantas jentik nyamuk
 Tidak merokok di lingkungan sekolah
 Membuang sampah pada tempatnya, dan
 Melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah untuk menciptakan lingkungan
yang sehat.

Tatanan PHBS Rumah Tangga

Salah satu tatanan PHBS yang utama adalah PHBS rumah tangga yang bertujuan


memberdayakan anggota sebuah rumah tangga untuk tahu, mau dan mampu menjalankan
perilaku kehidupan yang bersih dan sehat serta memiliki peran yang aktif pada gerakan di tingkat
masyarakat.Tujuan utama dari tatanan PHBS di tingkat rumah tangga adalah tercapainya rumah
tangga yang sehat.
Terdapat beberapa indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga yang dapat dijadikan acuan
untuk mengenali keberhasilan dari praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tingkatan
rumah tangga. Berikut ini 10 indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga :

1. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.


Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga kesehatan baik itu dokter, bidan
ataupun paramedis memiliki standar dalam penggunaan peralatan yang bersih, steril dan
juga aman. Langkah tersebut dapat mencegah infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi
keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan.

2. Pemberian ASI eksklusif


Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0 hingga 6 bulan menjadi bagian
penting dari indikator keberhasilan praktek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tingkat
rumah tangga.
3. Menimbang bayi dan balita secara berkala
Praktek tersebut dapat memudahkan pemantauan pertumbuhan bayi. Penimbangan dapat
dilakukan di Posyandu sejak bayi berusia 1 bulan hingga 5 tahun. Posyandu dapat
menjadi tempat memantau pertumbuhan anak dan menyediakan kelengkapan imunisasi.
Penimbangan secara teratur juga dapat memudahkan deteksi dini kasus gizi buruk.
4. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
Praktek ini merupakan langkah yang berkaitan dengan kebersihan diri sekaligus langkah
pencegahan penularan berbagai jenis penyakit berkat tangan yang bersih dan bebas dari
kuman.
5. Menggunakan air bersih
Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup sehat.
6. Menggunakan jamban sehat
Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang berkaitan dengan unit pembuangan
kotoran dan air untuk keperluan pembersihan.
7. Memberantas jentik nyamuk
Nyamuk merupakan vektor berbagai jenis penyakit dan memutus siklus hidup makhluk
tersebut menjadi bagian penting dalam pencegahan berbagai penyakit.
8. Konsumsi buah dan sayur
Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta serat yang
dibutuhkan tubuh untuk tumbuh optimal dan sehat.
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga ataupun aktivitas bekerja yang melibatkan
gerakan dan keluarnya tenaga.
10. Tidak merokok di dalam rumah
Perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit dan masalah kesehatan bagi
perokok pasif. Berhenti merokok atau setidaknya tidak merokok di dalam rumah dapat
menghindarkan keluarga dari berbagai masalah kesehatan.

Salah Satu Aktivitas PHBS - Cuci Tangan Pakai Sabun

Pentingnya Materi PHBS di Setiap Tatanan

Selain PHBS dalam tatanan rumah tangga, masih terdapat tatanan lain yang tidak


kalah penting seperti PHBS di sekolah dan juga PHBS di tempat kerja. Keseluruhan dari materi
PHBS bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan individu dan masyarakat yang terlibat
pada setiap tatanan.

Sekolah yang sehat dengan anggota komunitas tingkat sekolah yang berperilaku Hidup
Bersih dan Sehat dapat mencegah sekolah menjadi titik penularan atau sumber berbagai
penyakit.Demikian pula dengan PHBS di tempat kerja dimana keamanan dan kesehatan menjadi
sesuatu yang tidak kalah penting.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang berasal dari implementasi materi PHBS dapat
menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.Menjalankan praktek
indikator – indikator PHBS di berbagai tatanan dapat menjadi sebuah gerakan untuk
memasyarakatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dimanapun dan juga kapanpun.

MATERI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PETUGAS
Perawat
PERALATAN
PROSEDUR
PERALATAN
Tahap prainteraksi
1.Mengecek program terapi
2.Mencuci tangan
3.Menyiapkan alat
Tahap orientasi
1. Memberikan salam dan nama klien
2. Menjelaskan tujuan dan sapa nama klien
Tahap kerja

FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN


KELUARGA (CATATAN PERAWATAN/ PERKEMBANGAN)

No Hari/tanggal Implementasi Evaluasi


1 Kunjungan ke empat yaitu S:klien menyebutkn manfaat
pukul 09:00 WIB klien mengatakan memahami
Pelaksanaan TUPEN ke apa yang telah di sampaikan
lima (3) yaitu Edeukasi mengenai PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan -Klien dan anaknya
Sehat memperaktikkan tatacara
1.Menjelaskan pengertian batuk efektif
2.Menjelaskan tujuan dan O:klien tampak kooperatif
manfaat PHBS Klien menyampaikan
3. Menjelaskan macam2 pengetahuanya tentang PHBS
PHBS -Ny.M dan keluarga
mendengarkan dan
Pelaksanaan TUPEN 5 yaitu mengulangi kembali
edukasi teknik batuk efektif pengertian,manfaat dan
1.menjelaskan pengertian contoh PHBS Rumah
2.menjelaskan manfaat tanngga.
3.Menjelaskan tujuan -Ny.M dan Anaknya mengerti
5.Menjelaskan prosedur batuk efektif dan
tindakan memperaktikanya kembali

A:masalah teratasi

P:intervensi di hentikan

Anda mungkin juga menyukai