Anda di halaman 1dari 8

(SATUAN ACARA PENYULUHAN /SAP )

SCABIES

Pokok Bahasan : Penyakit Kulit


Sub Pokok Bahasan : Skabies
Sasaran : Ny. Linda
Waktu : 35 menit
Tempat : ASRAMA PUTRI prodi masohi

I. Tujuan Umum :

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan pasien


yang memilik keluhan penyakit skabies mengerti tentang imunisasi.

II. Tujuan Khusus


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang skabies,
diharapkan pasien dapat :
1) Menyebutkan apa itu penyakit scabies
2) Menyebutkan penyebab scabies
3) Menyebutkan cara penularan scabies
4) Menyebutkan gejala-gejala penyakit skabies dan cara
pencegahannya.

III. Materi (terlampir)

a) Pengertian Skabies
b) Penyebab Skabies
c) Cara penularan Skabies
d) Gejala penyakit Skabies
e) Pencegahan Skabies

IV. Metode
 Ceramah
 Tanya jawab
V. Media
Leaflet

VI. Kegiatan

WAK TAHAP KEGIATAN SASARAN


TU AN
5 pembuk  Membuka acara  Menjawab
menit aan dengan salam
mengucapkan  Mendengarkan
salam kepada penyuluhan,me
sasaran nyampaikan
 Menyampaikan topic dan
topic dan tujuan tujuan
penkes kepada  Menyetujui
sasaran kesepakatan
 Kontrak waktu waktu
untuk kesepakatan pelaksanaan
pelaksanaan penkes
penkes dengan
sasaan
15 Kegiata  Mengkaji ulang  Menyampaikan
menit n inti pengetahuan pengetahuan
sasaran tentang tentang materi
materi penyuluhan
penyuluhan  Mendengarkan
 Menjelaska penyuluhan
materi menyampaikan
penyuluhan materi
kepada sasaran  Memperhatikan
menggunakan penyuluhan
leaflet selama
 Mendemonstras demonstrasi
ikan penyakit  Menanyakan
scabies hal-hal yang
 Memberikan tidak
kesempatan dimengerti dari
kepada sasaran materi
untuk penyuluhan
menanyakan
hal-hal yang
belum
dimengerti dari
materi yang
dijelaskan
 Memberikan
tips dan anjuran
tentang
penyakit kulit
scabies
15 penutup  Memberikan  Menjawab
menit pertanyaan pertanyaan
kepada sasaran yang diajukan
tentang materi penyuluhan
yang telah  Mendengarkan
disampaikan penyampaian
 Menyimpulkan kesimpulan
meteri  Mendengarkan
penyuluhan penyuluhan
yang telah menutup
disampaikan kegiatan dan
 Menutup acara menjawab
dengan salam
mengucapkan
salam dan
terima kasih
kepada sasaran

VII. Evaluasi

Bentuk : Pertanyaan
Prosedur : Langsung
Butir soal :
1. Jelaskan pengertian penyakit skabies?
2. Sebutkan apa penyebab skabies?
3. Sebutkan bagaimana penyakit skabies dapat menular?
4. Sebutkan cara pencegahan penyakit skabies?
SKABIES

1) PENGERTIAN SKABIES

Skabies berasal dari bahasa latin scabies. Sinonim atau nama lain skabies
adalah kudis, the itch, gudig, budukan, dan gatal agogo. Skabies adalah penyakit
kulit yang disebabkanoleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei
varian hominis dan hasil produknya. Skabies terjadi baik pada laki-laki maupun
perempuan, di semua geografi daerah, semua kelompok usia, ras dan kelas sosial.
Namun menjadi masalah utama pada daerah yang padat dengan gangguan sosial,
sanitasi yang buruk, dan negara dengan keadaan perekonomian yang kurang.
Skabies ditularkan melalui kontak fisik langsung (skin-to-skin) maupun tak
langsung (pakaian, tempat tidur, yang dipakai bersama).

2) PENYEBAB SKABIES

Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi
terhadap parasit yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei, di Indonesia dikenal
dengan sebutan tungau atau tengu. Sarcoptes scabiei termasuk dalam filum
Arthropoda, Kelas Arachnida, ordo Ackarima, super famili Sarcoptes. Pada
manusia disebut Sarcoptes scabiei varian. Hominis Tungau skabies mempunyai
empat kaki dan diameternya berukuran 0,3 mm. Sehingga tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang. Tungau ini tidak dapat terbang atau melompat dan hanya
dapat hidup selama 30 hari di lapisan epidermis. Skabies betina dewasa berukuran
sekitar 0,4 mm dengan luas 0,3 mm , dan jantan dewasa lebih kecil 0,2 mm
panjang dengan luas 0,15 mm. Tubuhnya berwarna putih susu dan ditandai
dengan garis melintang yang bergelombang dan pada permukaan punggung
terdapat bulu dan dentikel
Tungau skabies memiliki empat pasang kaki pendek, di bagian depan
terdapat dua pasang kaki yang berakhir dengan perpanjangan peduncles dengan
pengisap kecil di bagian ujungnya. Pada tungau betina, terdapat dua pasang kaki
yang berakhir dengan rambut (Satae) sedangkan pada tungau jantan rambut
terdapat pada pasangan kaki ketiga dan peduncles dengan pengisap pada pasangan
kaki keempat (Burns, 2004). Siklus hidup tungau ini sebagai berikut. Setelah
kopulasi (perkawinan) yang terjadi di atas kulit, tungau jantan akan mati.
Tapi kadang-kadang masih dapat hidup beberapa hari dalam terowongan yang
digali oleh tungau betina. Tungau betina yang telah dibuahi menggali terowongan
dalam stratum korneum, dengan kecepatan 2 -3 milimeter sehari dan sambil
meletakkan telurnya 2 atau 4 butir sehari sampai mencapai 40-50 telur yang
dihasilkankan oleh setiap tungau betina selama rentang umur 4-6 minggu dan
selama itu tungau betina tidak meninggalkan terowongan. Setelah itu, larva
berkaki enam akan muncul dari telur setelah 3-4 hari dan keluar dari terowongan
dengan memotong atapnya. Larva kemudian menggali terowongan pendek
(moulting pockets) di mana mereka berubah menjadi nimfa. Setelah itu
berkembang menjadi tungau jantan dan betina dewasa. Seluruh siklus hidupnya
mulai dari telur sampai bentuk dewasa memerlukan waktu antara 8 – 12 hari.
Tungau skabies lebih suka memilih area tertentu untuk membuat terowongannya
dan menghindari area yang memiliki banyak folikel pilosebaseus. Biasanya, pada
satu individu terdapat kurang dari 20 tungau di tubuhnya, kecuali pada Norwegian
scabies dimana individu bisa didiami lebih dari sejuta tungau. Orang tua dengan
infeksi virus immunodefisiensi dan pasien dengan pengobatan immunosuppresan
mempunyai risiko tinggi untuk menderita Norwegian scabies

3) CARA PENULARAN

Skabies dapat ditularkan melalui kontak langsung maupun kontak tidak


langsung. Penularan melalui kontak langsung (skin-to-skin) menjelaskan mengapa
penyakit ini sering menular ke seluruh anggota keluarga. Penularan secara tidak
langsung dapat melalui penggunaan bersama pakaian, handuk, maupun tempat
tidur. Bahkan dapat pula ditularkan melalui hubungan seksual antar penderita
dengan orang sakit, namun skabies bukan manifestasi utama dari penyakit
menular seksual.

4) GEJALA PENYAKIT SKABIES

Keluhan subyektif yang khas dari skabies adalah gatal-gatal hebat yang
biasanya dirasa semakin memburuk pada malam hari. terdapat dua tipe utama lesi
kulit pada scabies yaitu terowongan (lubang tungau) dan ruam. Lubang tungau
tampak sebagai garis berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis atau
berkelok-kelok, dengan panjang rata-rata 1 cm sampai 2,5 cm, kadang pada
ujungnya terdapat papul atau vesikel. Tempat predileksinya pada sela-sela jari
tangan, pergelangan tangan, siku bagian luar, lipat ketiak, daerah areola mammae,
lipat glutea, genitalia eksterna, serta disepanjang garis ikat pinggang dan perut
bagian bawah. Ruam skabies dapat berupa erupsi papula kecil yang meradang,
terutama terletak pada sekitar aksila, umbilikus, dan paha. Ruam tersebut
merupakan suatu reaksi alergi tubuh terhadap tungau. Selain lesi primer tersebut
terdapat kelainan sekunder. Lesi bisa berupa eksematosa dan sering mengalami
ekskoriasi, tetapi tanda patognomoniknya adalah kanalikuli, pendek,
bergelombang, dan garis gelap. Tanda klasik sering terganggu oleh ekskoriasi,
impetiginisasi, atau eksematisasi.
Terdapat 4 tanda kardinal skabies, yaitu :
 Pruritus nokturna artinya gatal pada malam hari yang disebabkan karena
aktivitas tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas;
 Menyerang sekelompok orang;
 Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi;
 Ditemukannya tungau, merupakan hal yang paling diagnostik.

Diagnosis dapat dibuat dengan menemukan 2 dari 4 tanda kardinal tersebut.


Infeksi jarang mengenai wajah, kecuali pada anak-anak dimana lesinya muncul
sebagai lepuhan berisi air. Lama kelamaan terowongan yang terbentuk akan sulit
untuk dilihat karena tertutup oleh peradangan yang terjadi akibat penggarukan.
jari, penis dan areola mamae Kuat dugaan bahwa setiap siklus 30 tahun terjadi
epidemi skabies. Di Indonesia sendiri, insidensi skabies masih cukup tinggi,
terendah di Sulawesi Utara dan tertinggi di Jawa Barat. Beberapa faktor yang
dapat membantu penyebarannya antara lain kemiskinan, higiene yang jelek,
seksual promiskuitas, kesalahan diagnosis, dan perkembangan demografik serta
ekologik. Telah dilaporkan sekitar 300 juta orang di dunia terserang skabies.
Menurut Departemen Kesehatan RI prevalensi skabies di puskesmas seluruh
Indonesia pada tahun 1986 adalah 4,6 % - 12,95 % dan skabies menduduki urutan
ketiga dari 12 penyakit kulit tersering

5) CARA PENCEGAHAN

Untuk melakukan pencegahan terhadap penularan scabies, orang-orang yang


kontak langsung atau dekat dengan penderita harus diterapi dengan topikal
skabisid. Terapi pencegahan ini harus diberikan untuk mencegah penyebaran
scabies karena seseorang mungkin saja telah mengandung tungau scabies yang
masih dalam periode inkubasi asimptomatik. Selain itu untuk mencegah
terjadinya reinfeksi melalui seprei, bantal, handuk dan pakaian yang digunakan
dalam 5 hari terakhir, harus dicuci bersih dan dikeringkan dengan udara panas
karena tungau scabies dapat hidup hingga 3 hari diluar kulit, karpet dan kain
pelapis lainnya sehingga harus dibersihkan (vacuum cleaner).

6) DAFTAR PUSTAKA

1. Siregar SP. Imunisasi pada keadaan tertentu. Hot topics in pediatrics II.
Jakarta: Balai penerbit FKUI; 2002.
2. Australian Department of Health and Ageing. Understand childhood
immunusation [pamphlet]. Sydney: Australian Department of Health and
Ageing; 2005.
3. Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Informasi dasar
imunisasi rutin serta kesehatan ibu dan anak bagi kader, petugas lapangan
dan organisasi kemasyarakatan. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan
Departemen Kesehatan RI, 2009.
4. Jadwal imunisasi anak umur 0 – 18 tahun. Sari pediatri. 2011
TINGKAT 2B

SCABIES
KEMENTERIAN
KESEHATAN RI
POLITEKNIK Skabies berasal
KESEHATAN dari bahasa latin
KEMENKES scabies. Sinonim atau
MALUKU nama lain skabies
ROGRAM STUDI adalah kudis, the itch,
KEPERAWATAN gudig, budukan, dan
MASOHI gatal agogo. Skabies
TAHUN AKADEMIK
OLEH : adalah penyakit kulit
2021/2022
yang disebabkanoleh
MURDIANI
1) PENGERTIA
N SKABIES infestasi dan
RUMAOLAT sensitisasi terhadap
Sarcoptes scabiei
varian hominis dan Sarcoptes scabiei anggota
hasil produknya. termasuk dalam filum keluarga.
Arthropoda, Kelas  secara tidak
2) PENYEBAB Arachnida, ordo langsung dapat
SKABIES Ackarima, super melalui
famili Sarcoptes. Pada penggunaan
manusia disebut bersama
Sarcoptes scabiei pakaian,
varian. handuk,
maupun
3) CARA tempat tidur.
Skabies adalah
PENULARA Bahkan dapat
penyakit kulit yang N pula ditularkan
disebabkan oleh
melalui
infestasi dan  kontak
hubungan
sensitisasi terhadap langsung
seksual antar
parasit yang (skin-to-skin)
penderita
disebabkan oleh sering menular
dengan orang
Sarcoptes scabiei, ke seluruh
sakit,
4) GEJALA kulit pada
PENYAKIT scabies yaitu
SKABIES terowongan
(lubang
 gatal-gatal
tungau) dan
hebat yang
ruam
biasanya
dirasa semakin Ayo cegah
memburuk
pada malam
scabies dengan
hari. menjaga
 diterapi
 Adanya Ruam kebersihan diri !!
dengan topikal
skabies yang
skabisid.
berupa erupsi
 Cuci dan
papula kecil
mengganti
yang
seprei, bantal,
meradang,
handuk dan
terutama
pakaian yang
terletak pada
5) CARA digunakan
sekitar aksila, PENCEGAH dalam 5 hari
umbilikus, dan AN
terakhir, dan
paha.
dikeringkan
 terdapat dua
dengan udara
tipe utama lesi
panas karena
tungau scabies
dapat hidup
hingga 3 hari
diluar kulit,
karpet dan
kain pelapis
lainnya

Anda mungkin juga menyukai