ASUHAN KEPERAWATAN
Disusun oleh :
Kelas A 1 Kelompok 1
SURABAYA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah Asuhan Keperawatan Gangguan Konsep Diri dengan baik dan lancar.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok
yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar
IV yaitu Ibu Ira Suarilah, SKp.,MN.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Tujuan 1
1.3 Manfaat .. 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Tinjauan Teori 2
2.2 Asuhan Keperawatan 3
2.3 Web Of Caution 10
BAB III PENUTUP 11
3.1 Kesimpulan 11
3.2 Saran 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang produktif secara ekonomi. Kemajuan ilmu
pengetahuan ilmu pengetahuan, teknologi, modernisasi menjadi stressor yang
berdampak pada kehidupan manusia, stress dapat merupakan faktor
pencentus, penyebab dan akibat dari suatu penyakit sehimgga taraf
kesehatan fisik dan jiwa individu yang bersangkutan menurun karenanya
sehingga pada akhirnya orang tersebut terganggu jiwanya.
Konsep diri (self-concept) merupakan bagian dari masalah kebutuhan
psikososial yang tidak didapat sejak lahir, akan tetapi dapat dipelajari sebagai
hasil dari pengalaman sesseorang terhadap dirinya. Konsep diri ini
berkembang secara bertahap sesuai dengan tahap perkembangan psikososial
seseorang. ( A. Aziz Alimul H., 2006 hlm 238).
Konsep diri dipelajari melalui kontak sosial dan pengalaman berhubungan
dengan orang lain. Pandangan individu tentang dirinya dipengaruhi oleh
bagaimana individu tersebut mengartikan pandangan orang lain tentang
dirinya.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
Topik :
Konsep diri adalah gagasan tentang diri sendiri yang berisikan mengenai
bagaimana individu melihat dirinya sendiri sebagai probadi, bagaimana
individu merasa tentang dirinya sendiri, dan bagaimana individu
mengingingkan diri sendiri menjadi manusia sebagai mana yang diharapkan. (
Centi., 1993).
2
Hal ini juga berbeda dimana aspek kehidupan sangat erat hubungannya
dengan perasaan diri.
1. Pengkajian
Pengkajian terhadap masalah konsep diri adalah presepsi diri atau
pola konsep diri, pola berhubungan atau peran, pola reproduksi, koping
terhadap stres, serta adanya nilai keyakinan dan tanda tanda ke arah
perubahan fisik, seperti kecemasan, ketakutan, rasa marah, rasa
bersalah, dan lain lain.
1. Citra tubuh
Citra tubuh adalah kumpulan dari sikap individu yang disadari dan
tidak disadari terhadap tubuhnya. Termasuk persepsi masa lalu dan
sekarang, serta perasaan tentang ukuran, fungsi, penampilan dan
potensi. Yang secara berkesinambungan dimodifikasi dengan persepsi
dan pengalaman yang baru. Yang perlu dikembangkan dalam citra
tubuh pasien sebagai berikut :
a. Berat badan
b. Tinggi badan
c. Bentuk tubuh
d. Tanda-tanda pertumbuhan sekunder
2. Ideal diri
b. harapan pasien
d. Aspirasi pasien
3. Harga diri
3
ideal diri. Yang perlu dikembangkan dalam harga diri pasien sebagai
berikut :
a. percaya diri
4. Peran
b. Aktualisasi diri
5. Identitas
a. Nama pasien
b. Usia pasien
c. Agama pasien
e. Status pasien
Rencana Intervensi :
4
1. Diagnosa : Koping, ketidak efektifan berhubungan dengan gangguan
konsep diri dikarenakan harapan diri yang tidak realistis.
Kriteria Evaluasi :
1. Menunjukkan koping yang efektif
2. Menggunakan perilaku untuk menurunkan stress
3. Menggunakan strategi koping yang paling efektif
4. Berpartisipasi dalam aktivitas kehidupan sehari hari
5. Mengungkapakan secara verbal tentang rencana penerimaan
atau mengubah situasi
Intervensi :
1. Peningkatan koping
Membantu pasien untuk beradaptasi dengan presepsi stressor,
perubahan atau ancaman yang menggangu pemenuhan
tuntutan dan peran hidup
2. Konseling
Menggunakan proses bantuan interaktif yang berfokus pada
kebutuhan, masalah, atau perasaan pasien dan orang
terdekatuntuk meningkatkan atau mendukung koping,
penyelesaian masalah, dan berhubungan interpersonal.
3. Bantuan emosi
Memberikan penenangan, penerimaan dan dorongan selama
periode stress
4. Peningkatan peran
Membantu pasien, orang terdekat paseien, atau anggota
keluarga untuk memperbaiki hubungan dengan mengklarifikasi
dan menambahkan perilaku peran tertentu
5. Peningkatan harga diri
Membantu pasien untuk meningkatkan personal terhadap harga
dirinya
Rasional :
1. Kebiasaan dan psikologis respon terhadap stress dapat berbeda
beda dan menunjukkan tingkatan ketidakefektifan koping.
2. Penilaian yang akurat dapat memfasilitasi pencarian dari
strategi koping yang sesuai. Pasien yang memiliki status
5
kesehatan yang berubah ubah bukan berarti kesulitan koping
yang dialami pasien menjadi satu satunya penyeban yang
berhubungan.
3. Keberhasilan penyesuaian disebabkan oleh koping yang dialami
sebelumnya berhasil.
4. Pasien dengan riwayat gangguan beradaptasi koping bisa
membutuhkan sumber tamabahan seperti ; kemampuan koping
sebelumnya dapat mencukupi dalam situasi yang ada.
5. Pasien dapat didukung dengan strstegi yang sudah disiapkan
seperti saat perawatan dirumah sakit, sebelum pasien diizinkan
pulang tanpa dukungan yang cukup untuk keefektifan koping.
Misalnya ; pelayanan kesehatan dapat dilakukan oleh orang
orang yang perduli dengannya seperti perawat yang ada
dirumah, komunitas, dan konseling spiritual.
6. penyelesaian masalah yang sesuai memerlukan informasi yang
akurat dan pilihan yang sesuai. Pasien dengan ketidakefektifan
koping yang tidak dapat mendengar dan mengasimilasi
informasi yang dibutuhkan
7. pasien dapat merasakan perawatan lebih baik dari pada mereka
mengatasi sendiri dan merasa sedikit lepas kendali dalam
menyelesaikan masalah.
Aktifitas Kolaboratif
1. Awali dengan diskusi tentang perawatan pasien untuk meninjau
mekanisme koping pasien dan untuk menyusun rencana
perawatan
2. Libatkan sumber sumber dirumah sakit dalam memberi
dukungan emosional untuk pasien dan keluarga
3. Perawat berperan sebagai penghubung antara pasien, penyedia
layanan kesehatan laindan sumber komunitas.
6
Tujuan Khusus :Dapat berperilaku yang sesuai dengan ideal diri
yang ia harapkan
Kriteria Evaluasi :
1. Pasien mulai mengenali pilihan dan alternatif lain yang akan
diambil.
2. Pasien mulai memobilisasi energi dalam dirinya (membuat
keputusan )
Intervensi :
1. Mengkaji peran penyakit dalam kehilangan harapan pasien
2. Mengkaji penampilan secara fisik
3. Mengkaji selera, latihan dan pola tidur
4. Mengkaji dukungan lingkungan sosial
Rasional :
1. Tingkat dari fuungsi fisik, daya tahan untuk beraktifitas,
perawatan yang akan berkontribusi untuk kehilangan harapan.
2. Kehilangan harapan pasien memungkinkan tidak mempunyai
energi atau ketertarikan untuk menjalankan aktifitas
3. Mengubah Perilaku yang menyimpang dari standart normal
yang terbukti sesuai dengan kehilangan harapan
4. Pasien dapat didukung dengan strstegi yang sudah disiapkan
seperti saat perawatan dirumah sakit, sebelum pasien diizinkan
pulang tanpa dukungan yang cukup untuk keefektifan koping.
Misalnya ; pelayanan kesehatan dapat dilakukan oleh orang
orang yang perduli dengannya seperti perawat yang ada
dirumah, komunitas, dan konseling spiritual.
Definisi : Pola perilaku dan ekspresi diri yang tidak sesuai dengan
konteks lingkungan, norma, dan harapan.
Kriteria evaluasi :
1. Kemampuan untuk memenuhi harapan peran
2. Pengetahuan tentang periode transisi peran
3. Penampilan perilaku peran dalam keluarga, persahabatan, dan
tempat karier
4. Melaporkan strategi perubahan peran
Intervensi :
7
1. Peningkatan koping
Membantu pasien untuk beradaptasi dengan presepsi stressor,
perubahan, atau ancaman, yang menghambat pemenuhan
tuntutan dan peran hidup
2. Penumbuhan harapan
3. Peningkatan peran
Membantu pasien, orang terdekat paseien, atau anggota
keluarga untuk memperbaiki hubungan dengan mengklarifikasi
dan menambahkan perilaku peran tertentu
Rasiolnal :
1. Penilaian yang akurat dapat memfasilitasi pencarian dari strategi
koping yang sesuai. Pasien yang memiliki status kesehatan yang
berubah ubah bukan berarti kesulitan koping yang dialami pasien
menjadi satu satunya penyeban yang berhubungan.
2. Pasien dengan riwayat gangguan beradaptasi koping bisa
membutuhkan sumber tamabahan seperti ; kemampuan koping
sebelumnya dapat mencukupi dalam situasi yang ada
3. Memfasilitasi perkembangan cara pandang yang positif terhadap
situasi tertentu.
8
Web Of Coution : Konsep Diri
Tindakan individu yang Timbulnya situasi yang tidak Tindakan individu tidak
tidak sesuai dengan nilai kondusif akibat individu yang dapat menampilkan peran
yang berlaku. tidakefektifan dalam koping yang sesuai dengan
harapannya.
MK:
Penilaian terhadap individu
Ketidakefektifan
tersebut menjadi negatif,
performa peran
sehingga ia merasa harga
dirinya rendah.
Gangguan Jiwa 9
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Gambaran diri
b. Ideal diri
c. Harga diri
d. Peran
e. Identitas diri
Konsep diri bukan merupakan suatu hal yang dibawa sejak lahir tetapi
dipelajari sebagai hasil dari pengalaman unik individu dengan: dirinya sendiri,
orang terdekat serta dengan realitas yang terjadi disepanjang kehidupannya
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
10
H. Aziz Alimul, A. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi
Konsep dalam Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
NANDA, Intervensi NIC, & Kriteria Hasil NOC .2011. Edisi 9 Edisi Revisi.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
11