Anda di halaman 1dari 88

HUBUNGAN PSHYCOLOGICAL WELL-BEING DENGAN

LONELINESS PADA MAHASISWA RANTAUAN


DI UNIVERSITAS KLABAT

Proposal

Diajukan guna memenuhi persyaratan

Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan (S. Kep)

Disusun Oleh:

Ariel Ben Gery


NIM: 106011510095

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

AIRMADIDI - MANADO

MEI, 2018
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

DEDICATION

"I have no greater joy than to hear that my

children walk in truth”

3 John 1:4

Thank you Lord for Your Kindness and

Unending Love for Me

This Baby Thesis is dedicated for

my beloved family
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkatNya yang melimpah dan oleh tuntunan serta perlindunganNya

sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dalam penyusunan

skripsi ini, peneliti mendapat banyak bimbingan, perhatian, dukungan, dan saran

yang bermanfaat dari berbagai pihak yang telah berbaik hati meluangkan waktu

dan tenaga untuk membantu peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini. Untuk

itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih kepada:

1. Lovely G. Sepang, BSN., M.K.M selaku Dekan Fakultas Ilmu

Keperawatan yang telah memberikan saran dan bimbingan sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Ailine Yoan Sanger, BSN., MSN selaku ketua Program Studi Fakultas

Ilmu Keperawatan.

3. Ns. Andreas Rantepadang, S.Kep., M.Kep. selaku dosen pembimbing

yang telah meluangkan waktu dalam memberi saran, nasehat, bimbingan,

dukungan, dorongan, dan pengarahan yang terbaik dalam penulisan

skripsi ini.

4. Ir. A. Tanasale, MSi, selaku ahli statistik yang sangat membantu dalam

pengolahan data yang sangat berguna bagi peneliti dan penyusunan skripsi

ini.
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

5. Kepada mama dan kakak yang selalu memberikan dukungan secara

spiritual dan material.

6. Kepada teman-teman Fakultas Keperawatan angkatan ke-10 atas

dukungan dan kekompakannya.

7. Kepada teman-teman Voice of Nursing dan The Medical Student yang

selalu memberi semangat dan motivasi.

8. Kepada teman-teman yang selalu bersedia menemani hingga skripsi ini

boleh terselesaikan.

Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini, oleh karena itu apabila terdapat kesalahan dalam penulisan skripsi ini,

peneliti sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam

penyempurnaan penulisan dikemudian hari. Tuhan Yesus Memberkati.

Airmadidi, Mei 2018

Peneliti
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
LEMBAR DEDIKASI................................................................................. ii
KATA PENGANTAR................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
Latar Belakang Masalah................................................................... 1
Pernyataan Masalah.......................................................................... 3
Tujuan penelitian.............................................................................. 3
Kegunaan Penelitian......................................................................... 4
Bagi Responden.................................................................... 4
Bagi Institusi Pendidikan...................................................... 4
Bagi Peneliti……………………………………………….. 4
Cakupan dan Batasan dalam Penelitian........................................... 5
Definisi Istilah.................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 7


Loneliness......................................................................................... 7
Phychological Well-Being................................................................ 8
Environmental Mastery......................................................... 8
Personal Growth................................................................... 8
Purpose In Life...................................................................... 8
Self Acceptance,.................................................................... 9
Autonomy............................................................................... 9
Possitive Relations With Other............................................... 9
Mahasiswa Rantau........................................................................... 9
Sintesis Penelitian............................................................................ 10
Kerangka Konseptual....................................................................... 11
Hipotesis Penelitian.......................................................................... 11

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 12


Desain Penelitian.............................................................................. 12
Analisis Data.................................................................................... 13
Populasi dan Sampel........................................................................ 15
Instrumen Penelitian......................................................................... 15
Pertimbangan Etika dalam Penelitian.............................................. 16

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 18

v
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual.................................................................... 11


Gambar 3.1 Rumus Frekuensi.......................................................................... 13
Gambar 3.2 Rumus pearson’s correlation coefficient...................................... 14

vi
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Loneliness merupakan masalah yang umum terjadi dan sudah menjadi

bagian dari kehidupan manusia. Loneliness dapat menyerang semua rentang usia

dan hal ini terjadi seiiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman hidup yang

dialami oleh individu [ CITATION Ber13 \l 1033 ].

Menurut Miller (2011) Loneliness yang berkepanjangan bisa berbahaya

bagi tubuh karena dapat membuat perubahan pada sistem kardiovaskular, sistem

imun serta sistem saraf. Hal ini didukung oleh Steptoe, Shankar, Demakakos, dan

Wardle (2013) bahwa loneliness memiliki keterikatan dengan penyakit jantung

serta peningkatan tekanan darah.

Usia dewasa muda lebih cenderung mengalami loneliness dikarenakan

pada tahap transisi dari masa remaja memiliki tingkat kebutuhan yang sangat

tinggi untuk memiliki teman dekat dan pasangan [ CITATION Mat16 \l 1033 ].

Srivastava dan Agarwal (2014) mengatakan loneliness memiliki hubungan

dengan kemampuan bersosialisasi, buruknya hubungan interpersonal, harga diri

rendah, sifat pemalu dan ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri dengan


2
lingkungan sosial.

Mahasiswa juga tidak terlepas dari resiko mengalami loneliness terlebih

pada mahasiswa rantau. Pijpers (2017) berpendapat, bahwa mahasiswa memiliki

1
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

resiko yang tinggi untuk mengalami kesepian selain karena tuntutan sosial yang

tinggi terlebih khusus karena adanya perasaan homesicknes, sejalan dengan Ind

(2016) yang menyatakan bahwa loneliness terjadi pada orang-orang yang

mengalami perubahan kehidupan seperti meninggalkan rumah yang cenderung

terjadi pada mahasiswa rantau.

Namun tidak semua mahasiswa rantau mengalami loneliness karena

memiliki psycological well-being yang baik. Psychological well-being dapat

diartikan sebagai bagaimana seseorang dapat merasa bahagia dan bekerja secara

efektif, serta dapat menerima keadaan buruk (kecewa, gagal, berduka, dll) sebagai

bagian dari kehidupan [ CITATION Hup09 \l 1033 ]. Opree, Buijzen, dan Reijmersdal

(2018) menambahkan bahwa psychological well-being adalah kemampuan dari

diri seseorang serta wujud nyata dari potensi yang dimiliki individu tersebut yang
3
bersifat jangka panjang.

Semakin baik psychological well-being seseorang dapat membantu

menurunkan loneliness dari individu tersebut. Penelitian dari Nordin dan Talib

(2009), pada kalangan pelajar di salah satu universitas Malaysia menunjukkan

bahwa adanya hubungan antara well-being dan loneliness dengan nilai p=

0.000<0.05 dan nilai r= -0.239 yang berarti terdapat hubungan negatif yang

signifikan antara well-being dan loneliness. Sama halnya dengan penelitian yang

dilakukan oleh Halim dan Dariyo (2016), tentang hubungan psychological well-

being dengan loneliness pada mahasiswa yang merantau didapati hasil nilai p=

0.000<0.05 dan nilai r= -0.659 yang berarti terdapat hubungan negatif yang
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

signifikan antara psychogical well-being dengan loneliness dengan kata lain

semakin baik psychological well-being maka akan semakin rendah loneliness.

Pernyataan Masalah

Adapun rumusan pernyataan masalah yang dapat di ambil dari latar

belakang, adalah sebagai berikut :

1. Sejauh mana well-being mahasiswa rantau di Universitas Klabat

2. Sejauh mana loneliness mahasiswa rantau di Universitas Klabat

3. Apakah ada hubungan yang signifikan well being dengan loneliness pada

mahasiswa rantau di Universitas Klabat

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan

antara Psychological Well being dan Loneliness pada mahasiswa rantau di

Universitas Klabat

Kegunaan Penelitian
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

Bagi Responden

Memberikan dukungan kepada responden agar dapat meningkatkan

perilaku psychological well-being yang baik sehingga dapat terhindar dari

perasaan loneliness yang dapat berdampak buruk terhadap kesehatan terutama

kefektivan dalam melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang

mahasiswa.

Bagi Institusi Pendidikan

Untuk institusi pendidikan, diharapkan melalui penelitian ini dapat lebih

memberi perhatian serta dukungan kepada mahasiswa terutama mahasiwa yang

merantau lewat kegiatan-kegiatan yang dapat membantu meningkatkan wel-being

dan memberikan psychological support untuk mengurangi loneliness yang

dirasakan mahasiswa terutama mahasiswa rantauan.

Bagi Peneliti

Bagi peneliti, khususnya calon perawat masa depan. Ada baiknya lebih

menaruh perhatian dan rasa perduli akan kebutuhan setiap orang disekitarnya.

Loneliness dapat dirasakan oleh siapa saja dan kapan saja terutama bagi orang-

orang yang jauh dari kampung halaman. Penelitian ini kiranya dapat menambah

pengetahuan dan wawasan tentang loneliness agar dapat lebih peka dengan

keadaan orang-orang sekitar dan dapat membantu mereka mengatasi masalah


5
tersebut.

Cakupan dan Batasan dalam Penelitian


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

Cakupan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang merantau

dari luar batas Sulawesi Utara di Universitas Klabat dan batasan pada penelitian

ini mahasiswa bukan perantau di Universitas Klabat dan tidak menandatangani

informed consent.
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 6

Definisi Istilah

Loneliness

Loneliness adalah gangguan psikologis berupa ketidakmampuan

seseorang untuk membangun hubungan dengan orang-orang di sekitarnya yang

ditandai dengan merasa sendirian walaupun ada pada kondisi di keramaian.

Psychological Well-Being

Psychological Well-Being adalah kemampuan seseorang untuk membuat

dirinya tetap merasa bahagia dan dapat terus berkembang dengan cara mengontrol

emosinya ketika menghadapi hal-hal yang tidak menyenangkan.

Mahasiswa Rantauan

Mahasiswa rantauan adalah mereka yang menimba ilmu di perguruan

tinggi jauh dari daerah asalnya sehingga cenderung hidup mandiri dan butuh

penyesuaian terhadap perbedaan budaya.


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan membahas tentang konsep dan teori yang berhubungan

dengan pembahasan yang akan diteliti oleh peneliti yaitu, loneliness dan

hubungannya dengan well-being pada mahasiswa rantauan dengan menggunakan

kerangka konseptual dan pernyataan hipotesis.

Loneliness

Loneliness merupakan perasaan negatif seseorang terhadap kontak sosial,

berhubungan dengan relasi yang ada tidak seperti yang diinginkan dan merupakan

fenomena universal yang berkaitan dengan perubahan pada kehidupan [ CITATION

Lim11 \l 1033 ]. Banyak faktor yang mempengaruhi akan terjadinya Loneliness

seperti jenis kelamin, kondisi emosional seperti kecemasan, ketidakmampuan

untuk bersosialisasi, hidup sendiri, ekonomi sulit, serta menjadi bagian kaum

minoritas (Srivastava & Agarwal, 2014; Bernard, 2013). Menurut UCLA

Loneliness Scale dalam Sristava dan Agarwal (2014) loneliness dibagi menjadi

tiga tingkatan yaitu mild, moderate, dan severe.

15
7
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 8

Psychological Well-Being

Psychological well-being adalah kemampuan seseorang untuk

mempertahankan fungsi dirinya dengan cara mengatasi emosi negatif yang

muncul [ CITATION Hup09 \l 1033 ]. Winefield, Gill, Taylor, dan Pilkington (2012)

mengatakan bahwa psychological well-being yang baik bisa membawa efek

positif seperti kesehatan fisik dan mental, meningkatkan kualitas hidup,

meurunkan resiko konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang. Ryff (2014)

membagi psychological well-being menjadi enam dimensi, yaitu:

1. Environmental Mastery

Environmental Mastery merujuk pada kemampuan untuk

mengatur lingkungannya sendiri melalui pilihan dan keputusan yang

diambil sesuai dengan kenyaman orang tersebut.

2. Personal Growth

Personal growth mengarah pada perasaan adanya

perkembangan personal yang hamper mirip dengan aktualisasi diri

yang secara tidak langsung dapat disebut proses menemukan jati diri.

3. Purpose in Life

Purpose in life berhubungan dengan pengalaman seseorang

dalam mengatur arah dan tujuan hidupnya seperti menentukan rencana

jangka panjang atau jangka pendek.

15
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 9

4. Self Acceptance

Self Acceptance adalah bagaimana memiliki pandangan

positif terhadap diri sendiri yang hampir serupa dengan kepercayaan

diri dengan menghargai diri sendiri.

5. Autonomy

Autonomy adalah suatu keinginan dan kemampuan untuk

mengambil keputusan secara independen. Berawal dari keputusan

kecil sampai pada keberanian mengambil keputusan besar.

6. Positive Relations with Other

Positive Relations with Other berarti bagaimana seseorang

dapat membangun suatu hubungan yang hangat dan menyenangkan

dengan orang lain.

Mahasiswa Rantauan

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Halim dan Dariyo (2016)

berpendapat bahwa mahasiswa rantau adalah mahasiswa yang menimba ilmu di

perguruan tinggi di luar daerah asalnya, sehingga harus meninggalkan tempat

asalnya dalam jangka waktu tertentu sampai menyelesaikan studinya.

Mahasiswa rantau lebih cenderung merasa kesepian karena berbagai faktor

seperti jauh dari keluarga, menjadi bagian minoritas, proses adaptasi dengan

budaya baru, serta tuntutan sosial sebagai mahasiswa [ CITATION Mil11 \l 1033 ].

15
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 10

Sintesis Penelitian

Loneliness kondisi gangguan kesehatan mental dimana seseorang tidak

dapat membangun suatu hubungan seperti yang dia harapkan [ CITATION Mat16 \l

1033 ]. Loneliness tidak saja hanya memberikan rasa ketidaknyamanan, namun

dapat meningkatkan resiko untuk terkena penyakit serta menurunkan kinerja.

Mahasiswa rantau cenderung merasa kesepian dibandingkan mahasiswa

biasa. Pada usia peralihan dari remaja ke dewasa resiko merasa kesepian

meningkat seiring dengan tuntutan sosial, ditambah lagi dengan tuntutan sebagai

seorang mahasiswa dan perbedaan budaya maka tingkat loneliness merupakan

suatu hal yang perlu diperhatikan [ CITATION Mil11 \l 1033 ]

Psycological well-being merupakan kemampuan seseorang untuk

mempertahankan kesejahteraan psikologisnya dan fungsi dirinya untuk

beraktivitas sehari-hari dengan baik. Seseorang dengan psychological well-being

yang baik dapat menangkal efek negatif dari gangguan mental yang didalamnya

termasuk dapat menangkal loneliness [ CITATION Pij17 \l 1033 ].

15
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 11

Kerangka Konseptual

Menurut Peplau (1997), seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan

keperawatan tentang relasi interpersonal yang telah menjadi bagian dari

psikoanalisis dan psikoterapi kini dapat diterapkan sebagai intervensi

keperawatan. Perawat mulai dapat memahami masalah umum pada manusia

terutama pada masalah psikologi demi mencapai pemulihan kesehatan secara

utuh. Dengan demikian perawat memiliki peran kunci untuk mendukung pasien

agar kembali pada status kesehatan dan well-being yang baik.

Independent Dependent
Psychological
Well-Being Loneliness

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Keterangan :

1.Variabel Independent dalam penelitian ini adalah psychological well-being.

2.Variabel Dependent dalam penelitian ini adalah loneliness.

Hipotesis Penelitian

H0: Ada hubungan psychological well-being dengan loneliness pada mahasiswa

rantauan di Universitas Klabat.

15
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan uraian tentang metode penelitian yang sudah

dipilih oleh peneliti untuk mencapai tujuan penelitian melalui perencanaan,

pelaksanaan, dan laporan hasil penelitian sehubungan dengan hubungan

psychological well-being dengan Loneliness pada mahasiwa rantauan di

Universitas Klabat.

Desain Penelitian

Desain penelitian adalah gambaran dari proses penelitian secara

keseluruhan sebagai kerangka dasar yang dapat membantu peneliti merencanakan

dan menganalisis data [ CITATION Ari13 \l 1033 ]. Pada penelitian ini akan

menggunakan rumus pearson’s correlation coefficient karena rumus ini

digunakan untuk mengukur kekuatan suatu hubungan linear antara dua variabel

[ CITATION Hau11 \l 1033 ].

15
12
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 13

Analisis Data

Untuk menjawab pernyataan masalah pertama dan kedua tentang

sejauh mana psychological well-being mahasiswa rantauan di Universitas

Klabat dan sejauh mana loneliness pada mahasiswa rantauan di

Universitas Klabat, peneliti menggunakan rumus frekuensi dan presentasi

pada program SPSS.

Rumus frekuensi yang digunakan yaitu:

f
P= x 100 %
N

Gambar 3.1 Rumus Frekuensi

Keterangan :

P = Presentasi

ƒ = Frekuensi

N = Populasi

Untuk menjawab pernyataan masalah ketiga tentang adanya

hubungan psychological well-being dengan loneliness pada mahasiswa

rantauan di Universitas Klabat, peneliti menggunakan pearson’s

correlation coefficient pada program SPSS.


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

14

Adapun rumus pearson’s correlation coefficient:

Gambar 3.2 Rumus pearson’s correlation coefficient

Keterangan :

r = Nilai korelasi

x = Variabel predictor

y = Variabel kriteria

N = Banyaknya sampel pengukuran


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 15

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa rantauan

di Universitas Klabat.

Dalam penelitian ini menggunakan cara pengambilan sampel

purposive sampling yaitu teknik penetapan sampel dari antara populasi

berdasarkan kehendak peneliti agar sesuai dengan tujuan penelitian dan

dapat mewakili populasi.

Kriteria inklusi :

1) Seluruh mahasiswa rantauan yang berkuliah di Universitas klabat

2) Berusia 18-21 tahun

3) Seluruh responden yang bersedia ikut dalam penelitian dan menandatangani

informed consent

Kriteria Eklusi :

1) Seluruh responden yang tidak bersedia ikut dalam penelitian dan tidak

menandatangani informed consent

16
Instrumen Penelitian

Dalam peneltian ini dibutuhkan instrumen dan alat ukur yang

dapat membantu proses penelitian. Instrumen yang digunakan dalam hal

ini adalah kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab

oleh responden dengan cara mencentang kolom yang tersedia sesuai

dengan pilihan responden. Kuesioner yang akan digunakan diadopsi dari


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

Psychological Well-Being Scale (PWBS) Ryff yang telah diterjemahkan

dalam bahasa Indonesia oleh Engger (2015) dan The Revised UCLA

Loneliness Scale yang juga diterjemahkan ke Bahasa Indonesia serta

informed consent sebagai tanda persetujuan keikutsertaan responden

dalam penelitian ini.

Lokasi dan Waktu Pengambilan Data

Lokasi penelitian adalah di Universitas Klabat dan proses

pengambilan data akan dilakukan setelah proposal ini diterima.

Pertimbangan Etika dalam Penelitian

Penelitian ini dirancang sesuai dengan petunjuk dan aturan yang

telah ditetapkan serta telah mendapatkan rekomendasi dari Tim Komisi

Skripsi Fakultas Keperawatan, Jurusan Keperawatan Universitas Klabat.

Lembar checklist responden yang digunakan dalam penelitian

menekankan pada masalah etika yang meliputi :

1. Informed consent

Informed consent diberikan pada subyek agar subyek mengetahui maksud

dan tujuan dari penelitian ini. Keikutsertaan subyek dalam penelitian ini

ditandai dengan tanda tangan persetujuan lembaran ini. Subyek memiliki hak

untuk menolak dengan cara tidak menandatangani lembaran ini.


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

2. Anonimity

Anonimity digunakan untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek,

peneliti sama sekali mengetahui nama dari responden yang ikut serta karena

setiap lembaran data hanya bertuliskan nomor kuesioner. 17

3. Confidentialy

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subyek dijamin oleh peneliti.

Peneliti tidak akan menyebar luaskan data yang ada selain untuk kepentingan

penelitian.
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 18

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, T. (2013). Teori dan Teknik Pembuatan Desain Penelitian.

Bernard, S. (2013). Loneliness and Social Isolation Among Older People in North

Yorkshire.

Engger. (2015). Adaptasi Ryff Psychological Well-Being Scale dalam Konteks

Indonesia. Yogyakarta.

Halim, C. F., & Dariyo, A. (2016, Desember). Hubungan Psychological Well-

Being dengan Loneliness pada Mahasiswa yang Merantau. Jurnal

Psikogenesis, 4.

Hauke, J., & Kossowski, T. (2011). Comparison of Values of Pearson's and

Spearmen's Correlation Coefficients on the Same Sets of Data. 87-93.

doi:10.2478/v10117-011-0021-1

Huppert, F. A. (2009). Psychological Well-Being: Evidence Regarding its Causes

and Consequences. Applied Psychology: Health and Well-Being, 137-164.

doi:10.1111/j.1758-0854.2009.01008.x

Ind, J. (2016). Loneliness Accident or Injustice? Oxford. Retrieved from

http://joind.co.uk/loneliness-accident-or-injustice/

Lim, L. L., & Kua, E.-H. (2011). Living Alone, Loneliness, and Psychological

Well-Being of Older Persons in Singapore. Current Gerontology and

Geriatrics Research, Hindawi Publishing Coorporation.

doi:10.1155/2011/673181
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

Matthews, T., Danese, A., Wertz, J., Odgers, C. L., Ambler, A., Moffitt, T. E., &

Arseneault, L. (2016, September 4). Social Isolation, Loneliness and

Depression in Young Adulthood: a Behavioural Genetic Analysis.

doi:10.1007/s00127-016-1187-7

Miller, G. (2011, January 14). Why Loneliness is Hazardous to Your Helath. 331,

138-140.

Nordin, N. M., & Talib, M. A. (2009). Kesunyian dan Kesejahteraan Psikologi di

Kalangan Pelajar Universiti di Malaysia. Jurnal Psikologi Malaysia, 27-

37.

Opree, S. J., Buijzen, M., & Reijmersdal, E. A. (2018). Development and

Validation of the Psylogichal Well-Being Scale for Children (PWB-c).

Peplau, H. E. (1997). Peplau's Theory of Interpersonal Relations. Nursing

Science Quarterly, 162-167.

Pijpers, J. (2017). Loneliness Among Students in Higher Education: Influencing

Factors. Amsterdam: VU Amsterdam.

Ryff, C. D. (2014). Psychological Well-Being Revisited: Advances in the Science

and Practice of Eudaimonia. Psycotherapy and Psychomatics, 10-28.

Srivastava, N., & Agarwal, S. (2014, June 3). Loneliness Among Young Adults:

A Comparative Study. II(3).

Steptoe, A., Shankar, A., Demakakos, P., & Wardle, J. (2013, April 9). Social

Isolation, Loneliness, and all-cause Mortality in Older Men and Women.

110, 5797-5801.
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

Winefield, H. R., Gill, T. K., Taylor, A. W., & Pilkington, R. M. (2012).

Psychological Well-Being and Psychological Distress: is it Necessary to

measure both? Psychology of Well-Being.


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI

Nama : Syandra Chyntia


NIM : 106011210022
Dosen Pembimbing : Ns.Denny Ruku, S.Kep., M.Kep
Judul Skripsi : “Pengaruh Kemoterapi Terhadap Perubahan Citra
Diri Pada Pasien Kanker Irina D di RSUP. Dr. R.

D. Kandou. Manado”

No Tanggal Pokok Bahasan


1 25 Agustus 2016 Memasukan judul skripsi dan Acc
2 15 September 2016 Memasukan BAB I dan revisi BAB I
3 09 September 2016 Memasukan revisi BAB I
4 13 Oktober 2016 Memasukan BAB I, II dan revisi BAB II
5 18 Oktober 2016 Memasukan revisi BAB II
6 20 Oktober 2016 Memasukan BAB I, II, III dan revisi
BAB III

Bimbingan Skripsi

- Dimulai pada tanggal : 25 Agustus 2016

- Diakhiri pada tanggal : 20 Oktober 2016

- Jumlah Pertemuan Bimbingan :6

Disetujui oleh,
Dosen Pembimbing
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

Ns.Denny Ruku, S.Kep., M.Kep


LEMBAR KONSULTASI STATISTIK

Nama : Syandra Chyntia


NIM : 106011210022
Dosen Pembimbing : Ir. A. Tanasale, MSi
No Tanggal Pokok Bahasan
1. 17 Oktober 2016 Konsultasi rumus yang akan digunakan

Judul Skripsi : Pengaruh Kemoterapi Terhadap Perubahan


Citra Diri Pada Pasien Kanker Irina D di
RSUP. Dr. R. D. Kandou. Manado

Disetujui oleh,

Dosen Statistik

Ir. A. Tanasale, MSi


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

CURRICULUM VITAE

1. Nama Lengkap : Syandra Chyntia


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal lahir : Palu, 01 April 1994
Alamat : Palu, Maluku. No. 24 Kec. Palu Timur
No. Hp : 082195385588
E-mail : chyntia.syandra@yahoo.co.id

RIWAYAT SEKOLAH
No Sekolah Tahun Tamat
1 TK Graha Krida Ungkaya 30 Juni 2000
2 SDN 13 Palu Lolu Selatan 30 Juni 2006
3 SMP Advent Palu 22 Juni 2009
4 SMA Advent Palu 26 Mei 2012
5 Universitas Klabat 2012 – sekarang

Pelatihan/Kursus/Seminar
No Pelatihan, Kursus/ Seminar Lembaga yang Tahun
Mensponsori
1. Pacific Partnership United States Navy 2012
Mission Commander
2. Nurses’ Role in Practical Wound PPNI Sulawesi Utara 2014
Management
3. English: A Big Part of Your Fekon English Club 2014
Future Success Universitas Klabat
4. Undang-undang Keperawatan & PPNI Sulawesi Utara 2015
Implikasinya Terhadap Masa
Depan Perawat
5.
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

Kuesioner Efek Kemoterapi Terhadap Gangguan Citra Diri


Pasien Kanker Irina D di RSUP. Dr. R. D. Kandou. Manado

Petunjuk pengisian:

1. Bacalah pernyataan dengan benar.


2. Pada bagian I isilah pertanyaan sesuai data pribadi anda
3. Pada bagian II dan III mengisi data Kuesioner dengan memberi tanda
checklist/centrang pada () jawaban yang anda anggap sesuai.
4. Berilalah tanda checklist/centrang () pada kolom SS = Sangat Setuju,
S = Setuju, TS = Tidak Setuju, STS = Sangat Tidak Setuju
5. Jika ada kesalahan dan ingin diperbaiki, jawaban yang salah
silahkan
dicoret dan tulis jawaban yang baru.

I. Data Demografi

No. RM : Jenis Kelamin :


Ruang : Pekerjaan :
Umur : Pendidikan :

II. Pernyataan Sebelum Perubahan Citra Diri

No Respon SS S TS STS
(4) (3) (2) (1)
1. Saya merasa
memiliki bentuk
tubuh yang baik
2. Saya merasa percaya
diri dengan
penampilan saya
3. Saya tidak
ketinggalan model
dalam berpakaian
4. Saya selalu
mendapatkan pujian
dalam berpakaian

5. Saya merasa
keberadaan saya
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

dapat diterima oleh


orang – orang
disekeiling saya
6. Orang lain sering
memuji penampilan
saya
7. Saya dapat
menjalankan
tanggung jawab saya
dengan baik
8. Saya dapat membagi
waktu saya untuk
berkumpul dengan
orang-orang terdekat
saya
9. Saya merasa diri saya
memiliki keunikan
tersendiri
10 Saya tidak pernah
. menyesal menjadi
perempuan

III. Pernyataan Sesudah Perubahan Citra Diri

No Respon SS S TS STS
(4) (3) (2) (1)
1. Saya merasa
memiliki bentuk
tubuh yang baik
2. \\\\\\\\\\\Saya merasa
percaya diri dengan
penampilan saya
3. Saya tidak
ketinggalan model
dalam berpakaian
4. Saya selalu
mendapatkan pujian
dalam berpakaian
5. Saya merasa
keberadaan saya
dapat diterima oleh
orang – orang
disekeiling saya
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

6. Orang lain sering


memuji penampilan
saya
7. Saya dapat
menjalankan
tanggung jawab saya
dengan baik
8. Saya dapat membagi
waktu saya untuk
berkumpul dengan
orang-orang terdekat
saya
9. Saya merasa diri saya
memiliki keunikan
tersendiri
10 Saya tidak pernah
. menyesal menjadi
perempuan

Pembagian untuk kategori dengan mengelompokkan 4 kategori menggunakan


skala likert sesuai dengan jumlah skala skoring kuesioner :

1. Tinggi = 28 – 40%
2. Sedang = 14 – 27%
3. Rendah = 1 – 13%
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

1. Saya merasa memiliki bentuk tubuh yang baik


2. Saya merasa percaya diri dengan penampilan saya
3. Saya tidak ketinggalan model dalam berpakaian
4. Saya selalu mendapatkan pujian dalam berpakaian
5. Saya merasa keberadaan saya dapat diterima oleh orang – orang disekeiling
saya
6. Orang lain sering memuji penampilan saya
7. Saya dapat menjalankan tanggung jawab saya dengan baik
8. Saya sering memberikan motivasi kepada teman-teman saya
9. Saya merasa diri saya memiliki keunikan tersendiri
10. Saya merasa bahwa saya dapat melakukan

III. Pernyataan Sesudah Perubahan Citra Diri

1. Saya merasa memiliki bentuk tubuh yang baik


2. Saya merasa percaya diri dengan penampilan saya
3. Saya tidak ketinggalan model dalam berpakaian
4. Saya selalu mendapatkan pujian dalam berpakaian
5. Saya merasa keberadaan saya dapat diterima oleh orang-orang disekeiling
saya
6. Orang lain sering memuji penampilan saya
7. Saya dapat menjalankan tanggung jawab saya dengan baik
8. Saya sering memberikan motivasi kepada teman-teman saya
9. Saya merasa diri saya memiliki keunikan tersendiri
10. Saya merasa bahwa saya dapat melakukan apa saja sesuai dengan kemauan
saya
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

II. Efek Samping Kemoterapi

1. Saya mengalami mukositis (sariawan, radang tenggorokan, sariawan pada

lidah) pada hari ke-5 s/d hari ke-7.

2. Saya mengalami penurunan nafsu makan pada saat terjadi sariawan.

3. Saya merasa terganggu dengan sariawan tersebut, membuat saya tidak


percaya diri jika berbicara dengan orang lain.

4. Saya mengalami mual sampai dengan muntah pada 1x24 jam setelah
menjalankan kemoterapi.

5. Saya mengalami kerontokan rambut selama menjalankan kemoterapi.

6. Kerontokan rambut ini mempengaruhi penampilan Saya.

7. Kerontokan rambut yang saya alami membuat saya menjadi minder jika
berada ditengah-tengah orang banyak

8. Kerontokan rambut terjadi pada > 2 minggu sampai > 3 minggu setelah Saya
kemoterapi .
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

III. Gangguan Citra Diri

1. Saya banyak mendengar dari orang lain tentang efek samping kemoterapi
terhadap tubuh

2. Saya berfikir jika saya kemoterapi nantinya ada perubahan pada tubuh saya
karena efek samping kemoterapi

3. Saya mulai merasa minder terhadap orang disekeliling saya jika saya terlalu
sering muntah

4. Saya menggunakan rambut palsu/penutup kepala (topi, jilbab,wig) untuk


menutupi kepala karena kerontokan rambut akibat efek samping kemoterapi

5. Saya berfikir dengan melakukan kemoterapi saya bisa sembuh dan efek
samping kemoterapi nantinya akan hilang setelah saya selesai menjalankan
kemoterapi

6. Pada awal permulaan terjadi perubahan pada tubuh saya, saya merasa tidak
percaya diri dan orang lain menjauhi saya
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

kelas VI SD dengan jumlah 18 siswa yang bersekolah di SD Alkhairaat

Airmadidi. Total keseluruhan sampel yaitu 61 siswa.

Kriteria sampel sebagai berikut :

Kriteria Inklusi :

 Siswa/siswi yang tercatat sebagai murid kelas IV, V dan VI di SD

Alkhairaat Airmadidi.

 Siswa/siswi yang hadir dan ikut serta pada saat penellitian,

 Siswa/siswi yang menandatangani informed consent.

 Siswa/siswi yang tidak menggunakan kacamata.

 Siswa/siswi yang tidak memiliki penyakit mata.

Kriteria Eksklusi :

 Siswa/siswi yang menggunakan kacamata.

 Siswa/siswi yang memiliki penyakit mata.

 Siswa/siswi yang sedang sakit dan tidak masuk sekolah.

 Siswa/siswi yang menolak untuk ikut serta dalam penelitian dan yang

tidak kooperatif.

Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditetapkan,

jumlah responden yang termasuk didalam kriteria inklusi berjumlah 56

orang. Sebanyak 5 siswa/siswi tidak menjadi responden dengan alasan 1

orang memakai kacamata dan 4 orang tidak masuk sekolah.


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini dibutuhkan peralatan dan instrumen yang digunakan

untuk menunjang jalannya penelitian dengan baik. Adapun peralatan yang

digunakan adalah sebagai berikut : a) Meteran, b) Pulpen, c) Kertas, d) Plester.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1)

Informed consent, 2) Kuesioner, kuesioner yang digunakan peneliti dalam

penelitian ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan pernyataan

tentang lama waktu saat menonton televisi dan bagian kedua merupakan

pernyataan tentang jarak saat menonton televisi. 3) Snellen chart.

Proses Pengumpulan Data

Untuk mengukur variabel independen, peneliti menggunakan kuesioner

dan melakukan interview. Sedangkan untuk mengukur variabel dependen, peneliti

menggunakan Snellen chart. Saat pengumpulan data, yang pertama peneliti

lakukan adalah memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang maksud dan tujuan

dari penelitian kepada responden. Kemudian peneliti membagikan kuesioner

kepada responden. Setelah responden mengisi kuesioner, peneliti mengukur

ketajaman penglihatan responden dengan menggunakan snellen chart dan

melakukan interview. Dalam mengukur ketajaman penglihatan, dilakukan proses

sebagai berikut:

Persiapan :
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

1. Gantungkan kartu Snellen pada dinding berwarna terang sehingga garis

setinggi sampai 20 sampai 30 kaki setinggi mata bila anak berusia 6

sampai 12 tahun diuji pada posisi berdiri.

2. Rekatkan kartu pada dinding dengan plester berperekat ganda pada sisi

belakang keempat sudut. Bila kartu harus dibalik untuk penggunaan huruf

atau kartu E, rekatkan pada bagian atas dan dasar dengan kayu. Yakinkan

bahwa kartu tidak berayun saat digantung.

3. Tandai jarak 20 kaki yang tepat dari kartu. Tandai lantai dengan sepotong

plester atau footprint yang diposisikan sehingga tumit menyentuh garis-20

kaki.

Prosedur :

1. Tempatkan anak pada tanda 20 kaki, dengan tumit pada tepi garis bila

anak berdiri atau dengan punggung kursi yang ditempatkan pada tanda

tersebut bila anak duduk.

2. Ajarkan anak untuk menggunakan penutup untuk menutupi satu mata.

Instruksikan anak untuk mempertahankan kedua mata agar tetap terbuka

selama pengujian. Berikan penutup kartu yang bersih untuk setiap anak.

3. Uji mata kanan terlebih dahulu kemudian mata kiri.

4. Mulai dengan garis-40 kaki atau garis-30 kaki dan lanjutkan dengan tes

garis -20 kaki.


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

5. Pada anak yang dicurigai penglihatan rendah, mulai dengan garis-200 kaki

dan dahului sampai anak tidak dapat lagi membaca dengan benar tiga dari

empat atau empat dari enam simbol pada garis.

6. Gunakan penutup pada kartu Snellen untuk membuka hanya satu simbol

atau satu garis satu per satu. Pada skrining taman kanak-kanak atau anak

yang lebih besar, buka satu garis tetapi dapat menggunakan penunjuk

untuk menunjuk simbol satu per satu.

Pencatatan :

1. Catat garis terakhir yang dibaca anak dengan benar (tiga dari empat atau

empat dari enam simbol).

2. Catat ketajaman penglihatan sebagai fraksi. Pembilang menunjukkan jarak

dari kartu, dan penyebut menunjukkan garis akhir dengan benar. Sebagai

contoh, 20/30 berarti bahwa anak membaca garis-30 kaki pada jarak 20

kaki.

3. Observasi mata anak selama pengujian dan catat adanya bukti juling,

menengadahkan kepala, menundukkan kepala ke depan, berkedip

berlebihan, mata berair, atau kemerahan.

Lokasi dan Waktu Penelitian


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

Lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah SD Alkhairaat

Airmadidi kelurahan Airmadidi Atas, lingkungan V, kecamatan

Airmadidi, Minahasa Utara, Manado. Pengumpulan data diselenggarakan

pada 3 Maret 2016.

Pertimbangan Etika dalam Penelitian

Penelitian ini dirancang sesuai dengan petunjuk dan aturan yang

telah ditetapkan serta telah mendapatkan rekomendasi dari Tim Komisi

Skripsi Fakultas Keperawatan, Jurusan Keperawatan Universitas Klabat.

Peneliti mengajukan permohonan ijin kepada pihak sekolah SD Alkhairaat

untuk mendapatkan persetujuan sebelum penelitian dilaksanakan. Lembar

checklist responden yang digunakan dalam penelitian menekankan pada

masalah etika yang meliputi :

1. Informed consent

Lembar persetujuan penelitian diberikan kepada responden

tujuannya adalah subyek mengetahui maksud dan tujuan penelitian. Jika

subyek bersedia menjadi responden maka subyek harus menandatangani

lembar persetujuan. Jika subyek menolak untuk menjadi responden maka

peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

2. Anonimity

Anonimity digunakan untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek,

peneliti tidak mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan

data. Lembar tersebut hanya diberi nomor responden dari angka 1 sampai

56.

3. Confidentialy

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subyek dijamin oleh

peneliti. Peneliti akan menyimpan hasil data yang sudah dikumpulkan dan

tidak akan memberitahukan hasil tersebut kepada orang lain.


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

Materi dan bahan penelitian


disiapkan

Penelitian disetujui oleh dosen


pembimbing

Memperoleh persetujuan dari Dekan


Fakultas Ilmu Keperawatan

Mendapatkan data awal penelitian

Memperoleh izin dari pihak sekolah


Alkhairaat Airmadidi

Melakukan pengumpulan data

Mengolah data dan melaporkan hasil


penelitian

Gambar 3.1 Alur Penelitian


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas tentang analisa dan interpretasi hasil data

penelitian mengenai “Hubungan Penggunaan Media Elektronik Televisi Terhadap

Ketajaman Penglihatan pada Siswa SD Alkhairaat Airmadidi” berdasarkan uji

statistik dengan menggunakan SPSS 16.

Gambaran Umum Lama Waktu Menonton Televisi pada Siswa SD

Alkhairaat Airmadidi

Untuk menjawab pernyataan masalah pertama tentang gambaran umum

lama waktu menonton televisi pada siswa SD Alkhairaat Airmadidi, peneliti

menggunakan frekuensi dan persentase.

Tabel 4.1
Hasil Analisis Gambaran Umum Lama Menonton Televisi

Cumulative
Frequency Percent Percent
Valid lama<2jam 22 39.3 39.3

lama>2 jam 34 60.7 100.0

Total 56 100.0

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 56 responden penelitian,

terdapat 34 responden (60,7%) termasuk dalam kategori lama menonton televisi

35
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 36

lebih dari 2 jam. Jadi lebih banyak siswa/siswi yang menonton televisi dalam

waktu lebih dari 2 jam.

Gambaran Umum Jarak Saat Menonton Televisi pada Siswa SD Alkhairaat

Airmadidi

Untuk menjawab pernyataan masalah kedua tentang gambaran umum

jarak saat menonton televisi pada siswa SD Alkhiraat Airmadidi, peneliti

menggunakan frekuensi dan persentase.

Tabel 4.2
Hasil Analisis Gambaran Umum Jarak Menonton Televisi

Cumulative
Frequency Percent Percent

Valid jarak>2meter 37 66.1 66.1

jarak<2meter 19 33.9 100.0

Total 56 100.0

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dari 56 responden

penelitian, terdapat 37 responden (66,1%) termasuk dalam kategori jarak

menonton televisi lebih dari 2 meter. Jadi lebih banyak siswa/siswi yang

menonton televisi dalam jarak lebih dari 2 meter.


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 37

Gambaran Umum Ketajaman Penglihatan pada Siswa SD Alkhairaat

Airmadidi

Untuk menjawab pernyataan masalah ketiga tentang gambaran umum

ketajaman penglihatan pada siswa SD Alkhairaat Airmadidi, peneliti

menggunakan frekuensi dan persentase.

Tabel 4.3
Hasil Analisis Gambaran Umum Ketajaman Pengihatan

Cumulative
Frequency Percent Percent

Valid 20/20 42 75.0 75.0

>20/20 14 25.0 100.0

Total 56 100.0

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa dari 56 responden

penelitian, terdapat 42 responden (75%) termasuk dalam kategori

ketajaman penglihatan 20/20 (normal). Jadi lebih banyak siswa/siswi yang

memiliki ketajaman penglihatan 20/20 (normal).

Hubungan Antara Lamanya Waktu Menonton Televisi dengan Ketajaman

Penglihatan pada Anak SD Alkhairaat Airmadidi

Untuk menjawab pernyataan masalah keempat dengan hipotesa,

H01 : tidak ada hubungan yang signifikan antara lamanya waktu menonton

televisi terhadap ketajaman penglihatan pada siswa SD Alkhairaat

Airmadidi, maka peneliti menggunakan rumus chi-square.


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 38

Tabel 4.4
Hasil Analisis Hubungan Antara Lamanya Waktu Menonton Televisi dengan
Ketajaman Penglihatan

ketajaman penglihatan Contingency


p value coefficient
20/20 >20/20 Total
lama lama<2jam Count 19 3 22 0.114 0.207
% within lama 86.4% 13.6% 100.0%
lama>2 Count 23 11 34
jam % within lama 67.6% 32.4% 100.0%

Pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dari 56 responden penelitian,

terdapat 19 responden (86,4%) yang termasuk dalam kategori lama menonton

televisi kurang dari 2 jam dan memiliki ketajaman penglihatan 20/20 (normal).

Dan terdapat 23 responden (67,6%) yang termasuk dalam kategori lama

menonton televisi lebih dari 2 jam dan memiliki ketajaman penglihatan 20/20

(normal).

Berdasarkan uji statistik menggunakan rumus chi-square, diperoleh nilai

signifikan p = 0,114 > 0,05. Hasil ini menunjukkan penerimaan pada pernyataan

H01 : tidak ada hubungan yang signifikan antara lamanya waktu menonton televisi

terhadap ketajaman penglihatan. Hubungan antara lamanya waktu menonton

televisi dengan ketajaman penglihatan memiliki nilai keeratan 0,207 yang berarti

hubungan antara kedua variabel ini kurang erat.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Seema,

dkk (2011), bahwa hubungan antara lama waktu menonton dengan gangguan

penglihatan tidak memiliki hubungan yang signifikan. Hal ini dapat disebabkan
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 39

karena radiasi yang dikeluarkan dari layar televisi yang dapat mengganggu

penglihatan seseorang sudah tidak terlalu berpengaruh karena saat ini berbagai

televisi modern telah dilengkapi dengan pelindung yang mencegah radiasi

(Adnamazida, 2012).

Hubungan Antara Jarak Menonton Televisi dengan Ketajaman Penglihatan

pada Anak SD Alkhairaat Airmadidi

Untuk menjawab pernyataan masalah kelima dengan hipotesa, H02

: tidak ada hubungan yang signifikan antara jarak saat menonton televisi

terhadap ketajaman penglihatan pada siswa SD Alkhairaat Airmadidi,

maka peneliti menggunakan rumus chi-square.

Tabel 4.5
Hasil Analisis Hubungan Antara Jarak Saat Menonton Televisi dengan
Ketajaman Penglihatan

ketajaman penglihatan Contingency


p value coefficient
20/20 >20/20 Total

Jarak jarak>2meter Count 30 7 37 0.142 0.192

% within jarak 81.1% 18.9% 100.0%

jarak<2meter Count 12 7 19

% within jarak 63.2% 36.8% 100.0%

Pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dari 56 responden penelitian,

terdapat 30 responden (81,1%) yang termasuk dalam kategori jarak

menonton televisi lebih dari 2 meter dan memiliki ketajaman penglihatan

20/20 (normal). Dan terdapat 12 responden (63,2%) yang termasuk dalam


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 40

kategori jarak menonton televisi kurang dari 2 meter dan memiliki

ketajaman penglihatan 20/20 (normal).

Berdasarkan uji statistik menggunakan rumus chi-square,

diperoleh nilai signifikan p = 0,142 > 0,05. Hasil ini menunjukkan

penerimaan pada pernyataan H02 : tidak ada hubungan yang signifikan

antara jarak saat menonton televisi terhadap ketajaman penglihatan.

Hubungan antara lamanya waktu menonton televisi dengan ketajaman

penglihatan memiliki nilai keeratan 0,192 yang berarti hubungan antara

kedua variabel ini kurang erat.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Li, dkk (2015), bahwa jarak saat menonton televisi

memang mempengaruhi penglihatan namun pengaruh jarak tersebut

terhadap gangguan penglihatan rendah. Hal ini dapat dihubungkan dengan

aktivitas diluar ruangan yang cenderung lebih banyak dilakukan oleh

anak-anak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh McCredie (2008),

didapati aktivitas jarak dekat dan lama tidak mempengaruhi penglihatan

anak apabila disertai dengan aktivitas diluar ruangan yang cukup.

Aktivitas diluar ruangan dan mendapatkan cahaya matahari yang cukup

dapat mencegah terjadinya pemanjangan bola mata sehingga dapat

mencegah terjadinya gangguan ketajaman pengihatan (Juneti, 2015).


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab ini membahas tentang hasil akhir dari penelitian yang berjudul

“Hubungan Penggunaan Media Elektronik Televisi Terhadap Ketajaman

Penglihatan pada Siswa SD Alkhairaat Airmadidi”. Peneliti juga memberikan

rekomendasi dan saran bagi peneliti lain yang akan melanjutkan penelitian ini.

Kesimpulan

1. Dari 56 siswa/siswi yang ada di SD Alkhairaat Airmadidi, siswa/siswi

yang menonton televisi dalam waktu lebih dari 2 jam lebih besar yaitu 34

orang (60,7%) dibandingkan dengan siswa/siswi yang menonton dalam

waktu kurang dari 2 jam yaitu 22 orang (39,3%).

2. Dari 56 siswa/siswi yang ada di SD Alkhairaat Airmadidi, siswa/siswi

yang menonton televisi dengan jarak lebih dari 2 meter lebih besar yaitu

37 orang (66,1%) dibandingkan dengan siswa/siswi yang menonton

televisi dengan jarak kurang dari 2 meter yaitu 19 orang (33,9%).

3. Untuk ketajaman penglihatan didapati lebih banyak siswa/siswi yang

memiliki ketajaman penglihatan normal yaitu 20/20 sebanyak 42 orang

(75%) sedangkan siswa/siswi yang memiliki penurunan ketajaman

penglihatan lebih dari 20/20 berjumlah 14 orang (25%).

41
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 42

4. Dari hasil uji statistik untuk hubungan lama menonton televisi dengan

ketajaman penglihatan diperoleh nilai p = 0.114 > 0.05. Yang berarti tidak

ada hubungan yang signifikan antara lama waktu menonton televisi

dengan ketajaman penglihatan.

5. Dari hasil uji statistik untuk hubungan antara jarak menonton televisi

dengan ketajaman penglihatan diperoleh nilai p = 0.142 > 0.05. Yang

berarti tidak ada hubungan antara jarak menonton televisi dengan

ketajaman penglihatan.

Rekomendasi

Bagi Anak

Bagi anak untuk mengetahui lama waktu menonton televisi dan jarak saat

menonton televisi yang direkomendasikan agar anak terhindar dari gangguan

ketajaman penglihatan. Dan menyeimbangkan waktu antara menonton televisi

dengan aktivitas diluar ruangan untuk mengurangi resiko gangguan ketajaman

penglihatan.

Bagi Institusi Pendidikan

Bagi institusi pendidikan khususnya Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Klabat dapat menjadi referensi pembelajaran dalam proses belajar

tentang penggunaan media elektronik televisi terhadap ketajaman penglihatan.


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 43

Bagi Masyarakat

Bagi masyarakat disarankan untuk menggunaan televisi yang telah

dilengkapi dengan pelindung yang mencegah radiasi agar anak-anak aman saat

menonton televisi dan terhindar dari gangguan ketajaman penglihatan.

Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan penelitian ini

dengan menambahkan variabel berupa posisi dan pencahayaan saat menonton

yang belum sempat dilakukan dalam penelitian ini dan memperbanyak jumlah

responden yang diambil. Peneliti selanjutnya dapat juga menguji ketajaman

penglihatan menggunakan variabel lain selain televisi seperti handphone, gadget,

komputer, maupun media elektronik lainnya dan mengembangkan desain

penelitian ini dari observasional analitik menjadi eksperimen.


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 44

DAFTAR PUSTAKA

Adnamazida, Rizqi. (2012). Nonton Televisi Terlalu Dekat Bisa Merusak Mata,
Benarkah?. Diakses dari: http://www.merdeka.com/sehat/nonton-televisi-
terlalu-dekat-bisa-merusak-mata-benarkah.html

American Optometric Association. (2014). Screen Time. Diakses dari:


http://www.aoa.org/Documents/infographics/screen_time_infographic.pdf

Aniza, Azmawati, Jamsiah, Idayu, & Mae. (2012). Prevalence of Visual Acuity
Impairment and Its Associated Factors Among Secondary School
Students in Beranang, Selangor. Malaysian Journal of Public Health
Medicine, 12(1), 39-44. Diakses dari:
http://www.mjphm.org.my/mjphm/journals/Volume%2012:1/5-158-
Prevalence%20Of%20Visual%20Acuity%20Impairment%20And%20Its
%20Associated%20Factors%20Among%20Secondary%20School
%20Students%20In%20Beranang,%20Selangor.pdf

Astuti, P. R. (2008). Korelasi Antara Menonton Televisi dan Fungsi Retina pada
Anak. Diakses dari:
http://www.ui.ac.id/download/kliping/250708/menonton_tv_turunkan_fun
gsi_retina_mata.pdf

Ategbo, Koko, Ngoungou, Kuissi, Tchapbou, Minto’o, Mengame, Moussavou.


(2014). Study of Vision Problems in Schools in Libreville and Owendo,
Gabon. Diakses dari: http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/

Basavanthappa, BT. (2014). Biostatistics for Nurses. New Delhi: Jaypee Brothers
Medical Publishers.

Basri, S. (2014). Etiopatogenesis dan Penatalaksanaan Miopia pada Anak Usia


Sekolah. Jurnal Kedokteran Sylah Kuala, 14(3), 181-186. Diakses dari:
http://jurnal.unsyiah.ac.id/JKS/article/download/2732/2580

BBC. (2010). Bahaya TV pada Anak-Anak. Diakses dari:


http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2010/05/100504_toddlerstv.shtml
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 45

Bener, Huda, Al-Nufal, Ali, Vachhani, & Tewfik. (2012). Internet Use and
Television Viewing in Children and Its Association with Vision Loss: A
Major Public Health Problem. Journal of Public Health in Africa 2012,
3(16), 65-69.

Bickley, L. S. (2013). Bate’s Guide to Physical Examination and History Taking.


(11th ed). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Cannon, J. (2010). Assessing Visual Acuity. LWW Journals, 40(8), 65. doi :
10.1097/01.NURSE.0000386597.09628.43.

Cowen, B. B. (2014). Principles of Pediatric Nursing : Caring for Children. (5th


ed). London: Pearson Education Limited.
Denny. (2010). Snellen Chart dan Sejarahnya. Diakses dari:
http://optikonline.info/2010/07/08/snellen-chart-dan-sejarahnya.html

Evans, J. M. (2006). Standards for Visual Acuity. Diakses dari:


http://www.isd.mel.nist.gov/US&R_Robot_Standards/Visual_Acuity_Sta
ndards_1.pdf

Fachrian, D., Rahayu A., Naseh A., Rerung N., Pramesti M, Sari E., Rutelica, &
Suarthana, E. (2009). Prevalensi kelainan tajam penglihatan pada pelajar
SD “X” Jatinegara Jakarta Timur. Majalah Kedokteran Indonesia, 59(6),
260-265. Diakses dari:
http://indonesia.digitaljournals.org/index.php/idnmed/article/%20viewFile
/646/641

Hasibuan, F. S. (2009). Hubungan Faktor Keturunan, Lamanya Bekerja Jarak


Dekat, dengan Miopia pada Mahasiswa FK USU. Diakses dari:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14285/1/10E01011.pdf

Hockenberry, M. J. & Wilson, D. (2013). Wong’s Essentials of Pediatric Nursing


(9th ed). USA: Elsevier.

Juneti. (2015). Gambaran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Tajam


Penglihatan pada Anak Sekolah Dasar Kelas V dan Kelas VI di SDN 017
Bukit Raya Pekanbaru Tahun 2014. JOM FK, 2(2). Diakses dari:
http://download.portalgaruda.org/article.php?
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 46

article=294658&val=6449&title=GAMBARAN%20FAKTOR-FAKTOR
%20YANG%20MEMPENGARUHI%20GANGGUAN%20TAJAM
%20PENGLIHATAN%20PADA%20ANAK%20SEKOLAH
%20DASAR%20KELAS%20V%20DAN%20KELAS%20VI%20DI
%20SDN%20017%20BUKIT%20RAYA%20PEKANBARU
%20TAHUN%202014

Kaiser, P. K. (2009). Prospective Evaluation of Visual Acuity Assessment: A


Comparison of Snellen Versus ETDRS Charts in Clinical Practice (An
AOS Thesis). Transaction of the American Ophthalmological Society,
107: 311-324. Diakses dari:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2814576/

Komisi Penyiaran Indonesia. (2012). Anak Indonesia Kedapatan Paling Lama


Menonton TV. Diakses dari:
http://www.kpi.go.id/index.php/terkini/30944-anak-indonesia-kedapatan-
paling-lama-menonton-tv

Kotrlik, Wiliams, & Jabor. (2011). Reporting and Interpretting Effect Size in
Quantitative Agricultural Education Research. Journal of Agricultural
Education, 52(1), 131-142. doi: 10.5032/jae.2011.01132

Li, S.M., Li, S.Y., Kang, M.T., Zhuo, Y., Liu, L.R., Li, H., Wang, Y., Zhan, S.,
Gopinanth, B., Mitchell, P., & Wang, N. (2015). Near Work Related
Parameters and Myopia in Chinese Children: The Anyang Childhood Eye
Study. PloS One, 10(8): e0134514. doi:10.1371/journal.pone.0134514

McCredie, J. (2008). Outdoor Time Could Cut Risk of Childhood Myopia.


Diakses dari: http://www.australiandoctor.com.au/news/latest-
news/outdoor-time-could-cut-risk-of-childhood-myopia

Mushtaq, B., Sajad H., Nasir S., Muneer M., Iftighar M., & Rafiq M. (2014).
Effect of Television Watching on Vision of School Childrenn in Semi
Urban Area of Kashmir. International Journal of Research in Medical
Sciences, 2(2), 672-676. doi : 10.5455/2320-6012.ijrms20140556
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 47

Mutiara, L. (2011). Media Komunikasi. Diakses dari:


http://www.kompasiana.com/lesamutiara/media-
komunikasi_55006a6aa333115373510e36
Nettina, S. M. (2014). Lippincott Manual of Nursing Practice (10th ed).
Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrument Penelitian
Keperawatan (edisi ke-2). Jakarta: Salemba Medika.

OMICS International. (2014). Snellen Chart. Diakses dari:


http://research.omicsgroup.org/index.php/Snellen_chart

Pawitri, R. (2014). Tanda Anak Kecanduan TV. Diakses dari:


http://id.theasianparent.com/tanda-anak-kecanduan-tv/

Potter & Perry. (2013). Fundamental of Nursing (8th ed). Canada: Elsevier.

Qiu, Y. (2013). Low Vision Devices and Technologies for Visually Impaired
People: Recent Advance. American Journal of Science and Engineering,
2(2), 1-8. Diakses dari: http://sunjournals.net/download.php?
path=Paper_Submission/Vol2_No2_2013/Yimin-Qiu_Page1-8.pdf

Roles, G. S. (2014). Electronic Gadgets Should be Banned for Kids 12 and


Below, Experts Say. Diakses dari:
http://asianjournal.com/editorial/electronic-gadgets-should-be-banned-for-
kids-12-and-below-experts-say/

Seema, BM, AK, Minakshi, & Manish. (2011). Effect of Television Watching on
Vision of School Children in Rural Haryana. The Internet Journal of
Preventive Medicine, 2(1). doi: 10.5580/1e04

Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik Riset Keperawatan (edisi ke-2). Jakarta:
Graha Ilmu.

Setiawan, E. (2015). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Versi 1.5. Diakses dari:
http://kbbi.web.id/televisi
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 48

Sujarweni, V. M. (2015). Statistik untuk Kesehatan. Yogyakarta: Gava Media.

Supriati, F. (2012). Faktor-Faktor yang Berkaitan dengan Kelelahan Mata pada


Karyawan Bagian Administrasi di PT. Indonesia Power UPB. Jurnal
Kesehatan Masyarakat UNDIP (online), 1(2), 720-730. Diakses dari:
http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

Tortora, G.J. & Byan D. (2009). Principles of Anatomy & Physiology (12th ed).
USA: Wiley International.

Wong, S.L.& Leatherdale, S.T. (2009). Association between sedentary behavior,


physical activity, and obesity: inactivity among active kids. Prevention of
Chronic Disease, 6(1):A26. Diakses dari:
http://www.cdc.gov/pcd/issues/2009/jan/07_0242.htm

Yogasworo, N. A. (2015). Pengaruh Televisi Sebagai Salah Satu Teknologi


Informasi Pada Kehidupan Anak. Diakses dari:
http://nitaarbi.web.ugm.ac.id/2015/02/23/pengaruh-televisi-sebagai-
salah-satu-teknologi-informasi-pada-kehidupan-anak/

You Q.S., Wu L.J., Duan J.L., Luo Y.X., Liu L.J., Li X., Gao, Q., Wang, W., Xu,
L., Jonas, J., & Guo, X. (2012). Factors Associated with Myopia in
School Children in China: The Beijing Childhood Eye Study. PLoS One,
7(12): e52668. doi:10.1371/journal.pone.0052668.
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

LAMPIRAN A
(KORESPONDENSI)

49
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

LAMPIRAN B
(INSTRUMEN PENELITIAN)

51
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 52

SURAT PERSETUJUAN

(Informed Consent)

Saya dengan ini setuju untuk menjadi responden dalam penelitian dengan judul

“Hubungan Penggunaan Media Elektronik Televisi Terhadap Ketajaman

Penglihatan pada Siswa SD Alkhairaat Airmadidi” yang diadakan oleh

mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan tingkat IV Universitas Klabat, setelah

dijelaskan pada saya tentang:

1. Tujuan penelitian tersebut

2. Berapa lama penelitian akan dilaksanakan

3. Kerahasiaan dari data yang akan diambil

Saya sebagai responden bersedia mengikuti setiap kegiatan yang akan dilakukan

yang berhubungan dengan penelitian, sampai penelitian ini selesai dilakukan.

Hari_________tanggal______jam______

Tanda tangan

(Responden)
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 53

KUESIONER

Hubungan Penggunaan Media Elektronik Televisi Terhadap Ketajaman

Penglihatan pada Siswa SD Alkhairaat Airmadidi

No. Responden :

Instruksi : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan melingkari sesuai dengan

kebiasaan yang anda lakukan.

A. Lama waktu saat menonton televisi

1. Saya memiliki televisi di rumah.


a. Ya b. Tidak

2. Saya bisa menonton lebih dari 4 acara televisi setiap hari.


a. Ya b. Tidak

3. Saya lebih suka menonton televisi dari pada bermain diluar rumah bersama
teman-teman.
a. Ya b. Tidak

4. Saya biasanya menunda untuk belajar hanya untuk menonton acara televisi.
a. Ya b. Tidak

5. Orang tua saya membatasi waktu menonton saya.


a. Ya b. Tidak

6. Kalau Ya, berapa lama waktu yang diijinkan orang tua anda untuk menonton
setiap harinya? ..…. Jam
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 54

B. Jarak saat menonton televisi

1. Saya lebih suka kalau duduk di dekat televisi saat menonton.


a. Ya b. Tidak

2. Mata saya terasa panas, gatal, dan kabur setelah menonton televisi.
a. Ya b. Tidak

3. Orang tua saya selalu mengingatkan saya untuk tidak menonton televisi terlalu
dekat.
a. Ya b. Tidak

4. Saya lebih suka menonton sambil tiduran di depan televisi.


a. Ya b. Tidak

5. Kepala saya terasa sakit setelah menonton televisi.


a. Ya b. Tidak
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

LAMPIRAN C
(PROSEDUR PENGUMPULAN DATA)

55
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 56

Prosedur pengumpulan data:

1. Perencanaan dan pengumpulan materi serta bahan yang telah disiapkan

2. Peneliti memperoleh surat ijin penelitian dari Dekan Fakultas Ilmu

Keperawatan

3. Membawa surat ijin tersebut ke tempat penelitian dalam hal ini SD

Alkhairaat Airmadidi

4. Memperoleh persetujuan penelitian dari pihak sekolah

5. Mencari responden di kelas IV, V dan VI SD Alkhairaat Airmadidi yang

sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang dikehendaki peneliti

6. Memperkenalkan diri kepada responden dan memberitahukan maksud dan

tujuan penelitian kepada responden

7. Meminta persetujuan untuk berpartisipasi dalam penelitian dari responden

melalui informed consent

8. Membagikan kuesioner kepada responden dan memberikan petunjuk cara

pengisian

9. Melakukan pengukuran ketajaman penglihatan menggunakan snellen

chart

10. Mengakhiri pengumpulan data dengan mengucapkan terima kasih kepada

responden yang telah berpartisipasi

11. Tabulasi dan pengolahan data


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

LAMPIRAN D
(LANGKAH-LANGKAH UJI STATISTIK)

57
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 58

Langkah-langkah Uji Statistik

 Buka aplikasi SPSS

 Pilih variable view bagian kiri bawah SPSS dan isi nama dari variabel-

variabel yang akan digunakan.

 Pilih data view pada bagian kiri bawah SPSS dan masukkan data-data yang

telah dikumpulkan.
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 59

 Untuk uji chi-square, klik Analyze – Descriptive – Crosstab. Setelah kotak

crosstabs terbuka, masukkan lama [lama] pada rows dan ketajaman

penglihatan pada column. Setelah itu, klik statistics.

 Setelah kotak statistics terbuka, klik chi-square dan contingency coefficient,

kemudian klik continue. Setelah itu, klik OK.


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 60

 Setelah itu, akan muncul kotak output yang berisi hasil data uji statistik.
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

LAMPIRAN E
(MASTER TABLE/DATA MENTAH)

61
no
responde pernyataan lama mea kategor mea ketaja
n waktu n i pernyataan jarak n kategori pengli

  1 2 3 4 5     1 2 3 4 5    
1 1 1 1 0 1 4 1 1 1 1 0 0 3 1
2 1 1 1 1 0 4 1 1 1 1 1 0 4 1
3 1 1 1 1 0 4 1 0 0 0 0 1 1 0
4 1 1 1 0 1 4 1 1 1 1 1 1 5 1
5 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 3 1
6 1 0 0 0 1 2 0 0 1 1 0 0 2 0
7 1 0 0 0 1 2 0 0 1 1 1 0 3 1
8 1 1 1 0 1 4 1 0 0 1 0 0 1 0
9 1 1 0 1 0 3 1 1 0 1 0 0 2 0
10 1 1 0 1 1 4 1 0 0 1 1 0 2 0
11 1 1 0 0 1 3 1 1 0 0 0 1 2 0
12 1 1 0 1 1 4 1 1 0 1 1 1 4 1
13 1 1 1 0 1 4 1 0 0 1 1 1 3 1
14 1 0 0 1 1 3 1 0 1 1 1 0 3 1
15 1 1 0 1 0 3 1 1 0 1 0 0 2 0
16 1 1 1 0 1 4 1 1 0 1 1 0 3 1
17 1 1 1 0 0 3 1 0 0 1 0 1 2 0
18 1 0 0 0 1 2 0 0 0 0 0 1 1 0
19 1 1 1 1 1 5 1 1 0 0 0 1 2 0
20 1 1 1 0 0 3 1 0 0 1 0 0 1 0
21 1 1 0 1 1 4 1 0 0 0 1 0 1 0
22 1 1 0 0 0 2 0 0 1 1 0 0 2 0
23 1 0 1 0 0 2 0 1 0 1 1 0 3 1
24 1 1 1 0 1 4 1 0 1 1 1 0 3 1
25 1 1 1 0 0 3 1 0 1 1 0 1 3 1
26 1 0 1 0 1 3 1 0 1 1 0 1 3 1
27 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 2 0
28 1 1 0 1 0 3 1 1 0 1 1 0 3 1
29 1 1 0 1 1 4 1 0 0 1 1 0 2 0
30 1 1 0 1 1 4 1 0 0 1 1 0 2 0
31 1 0 1 0 1 3 1 0 0 1 0 0 1 0
32 1 0 1 0 0 2 0 0 0 1 0 0 1 0
33 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 2 0
34 1 1 1 0 0 3 1 0 0 1 1 0 2 0
35 1 1 0 0 0 2 0 0 0 1 0 1 2 0
36 1 1 1 0 0 3 1 0 0 1 1 0 2 0
37 1 1 0 0 0 2 0 0 0 1 0 1 2 0
38 1 1 0 1 0 3 1 0 0 1 1 1 3 1
39 1 0 0 0 1 2 0 0 1 1 0 0 2 0
40 1 1 1 0 1 4 1 0 0 1 1 0 2 0
41 1 1 1 1 1 5 1 0 0 0 1 1 2 0
42 1 1 1 0 1 4 1 0 0 1 1 1 3 1
43 1 1 1 0 1 4 1 0 0 1 1 0 2 0
44 1 0 1 0 1 3 1 0 0 1 1 0 2 0
45 1 1 1 0 1 4 1 0 0 1 1 0 2 0
46 1 1 0 0 0 2 0 0 0 1 0 1 2 0
47 1 1 1 1 1 5 1 0 0 1 1 0 2 0
48 1 1 1 1 0 4 1 0 0 1 0 0 1 0
49 1 1 0 0 0 2 0 1 0 1 0 0 2 0
50 1 0 1 0 0 2 0 0 0 1 1 0 2 0
51 1 0 1 0 1 3 1 0 0 1 1 0 2 0
52 1 0 1 0 1 3 1 0 1 1 0 1 3 1
53 1 0 1 0 1 3 1 0 0 1 1 0 2 0
54 1 1 0 0 1 3 1 0 1 1 0 1 3 1
55 1 1 0 0 0 2 0 0 0 1 1 1 3 1
56 1 0 1 0 0 2 0 0 1 1 0 0 2 0
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

LAMPIRAN F
(HASIL UJI STATISTIK)

64
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 65

1. Gambaran Umum Lama Menonton Televisi

Frequencies
Statistics

lama

N Valid 56

Missing 0

Lama

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid lama<2jam 22 39.3 39.3 39.3

lama>2 jam 34 60.7 60.7 100.0

Total 56 100.0 100.0

2. Gambaran Umum Jarak Menonton Televisi


Jarak

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid jarak>2meter 37 66.1 66.1 66.1

jarak<2meter 19 33.9 33.9 100.0

Total 56 100.0 100.0


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 66

3. Gambaran Umum Ketajaman Penglihatan

ketajaman penglihatan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 20/20 42 75.0 75.0 75.0

>20/20 14 25.0 25.0 100.0

Total 56 100.0 100.0

4. Hubungan Antara Lamanya Waktu Menonton Televisi Dengan


Ketajaman Penglihatan

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

lama * ketajaman
56 100.0% 0 .0% 56 100.0%
penglihatan
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 67

lama * ketajaman penglihatan Crosstabulation

ketajaman penglihatan

20/20 >20/20 Total

lama lama<2jam Count 19 3 22

% within lama 86.4% 13.6% 100.0%

lama>2 jam Count 23 11 34

% within lama 67.6% 32.4% 100.0%

Total Count 42 14 56

% within lama 75.0% 25.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. (1-


Value df (2-sided) (2-sided) sided)

Pearson Chi-Square 2.496a 1 .114

Continuity Correctionb 1.597 1 .206

Likelihood Ratio 2.650 1 .104

Fisher's Exact Test .205 .101

Linear-by-Linear Association 2.451 1 .117

N of Valid Casesb 56

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.50.
b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .207 .114


5. Hub
N of Valid Cases 56
unga
n Antara Jarak Saat Menonton Televisi Dengan Ketajaman
Penglihatan
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 68

jarak * ketajaman penglihatan Crosstabulation

ketajaman penglihatan

20/20 >20/20 Total

jarak jarak>2meter Count 30 7 37

% within jarak 81.1% 18.9% 100.0%

jarak<2meter Count 12 7 19

% within jarak 63.2% 36.8% 100.0%

Total Count 42 14 56

% within jarak 75.0% 25.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)

Pearson Chi-Square 2.151a 1 .142

Continuity Correctionb 1.301 1 .254

Likelihood Ratio 2.080 1 .149

Fisher's Exact Test .195 .128

Linear-by-Linear Association 2.112 1 .146

N of Valid Casesb 56

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.75.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .192 .142

N of Valid Cases 56
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

LAMPIRAN G
(LEMBAR KONSULTASI)

69
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

LAMPIRAN H
(ANGGARAN PENELITIAN)

72
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 73

ANGGARAN PENELITIAN

Adapun penelitian ini memerlukan biaya operasional. Berikut ini

merupakan biaya penelitian yang digunakan:

No. Nama Barang Unit Harga Satuan Total Harga


1 Kertas 2 Rim Rp. 45.000,- Rp. 90.000,-
2 Biaya print 50 lembar Rp. 1.000,- Rp. 50.000,-
3 Tinta printer 1 buah Rp. 50.000,- Rp. 50.000,-
4 Kuota internet 4 GB Rp. 100.000,- Rp. 100.000,-
3 Fotocopy Rp. 200,- Rp. 96.000,-
4 Bolpen 5 buah Rp. 2.500,- Rp. 12.500,-
5 Snellen chart 3 buah Rp. 15.000,- Rp. 45.000,-
6 Ttransportasi _ _ Rp. 200.000,-
7 Gift Rp. 300.000,-
8 Lain-lain _ _ Rp 100.000,-
Total Rp. 1.243.500,-
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

LAMPIRAN I
(Curriculum vitae)

74
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 75

CURRICULUM VITAE

2. Nama Lengkap : Sugiarto, Cindy


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal lahir : Jakarta, 12 Oktober 1993
Alamat : Jakarta Utara
No. Hp : 08998352598
E-mail : cindy.mochi.12@gmail.com

RIWAYAT SEKOLAH
No Sekolah Tahun Tamat
1 SD Perguruan Advent I Jakarta 2005
2 SMP Perguruan Advent I Jakarta 2008
3 SMA Perguruan Advent I Jakarta 2011
4 Universitas Klabat 2012 - sekarang

Pelatihan/Kursus/Seminar
No Pelatihan, Kursus/ Seminar Lembaga yang Tahun
Mensponsori
11. Nursing Career Opportunity Universal Care Club 2012
(UCC)
12. Penanganan Pasien dari Aspek PPNI Sulawesi Utara 2013
Kejiwaan
13. Nurses’ Role in Practical Wound PPNI Sulawesi Utara 2014
Management
14. Pelatihan Patient Safety & Infeksi RSUP Prof. Dr. R. D. 2014
Nosokomial Kandou Manado
15. Keselamatan dan Kesehatan Kerja PPNI Sulawesi Utara 2014
(K3)
16. Undang-undang Keperawatan & PPNI Sulawesi Utara 2015
Implikasinya Terhadap Masa
Depan Perawat
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

LAMPIRAN J
(DOKUMENTASI)

76
Proses Pengumpulan Data

Pembagian Kuesioner

Pengukuran ketajaman penglihatan

Anda mungkin juga menyukai