OLEH :
FATMAWATI
1724033
BANDAR LAMPUNG
2020
PROPOSALKARYA TULIS ILMIAH
LAMPUNG
Oleh
FATMAWATI
NIM: 1724033
BANDAR LAMPUNG
2020
PERNYATAAN ORISINALITAS KTI
Nama : Fatmawati
NIM : 1724033
merupakan hasil pemikiran saya sendiri, bukan pengutipan tulisan dari hasil karya
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau hasil pemikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa karya tulis ilmiah ini adalah hasil kutipan
pemikiran orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas tindakan tersebut.
Fatmawati
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal karya tulis ilmiah ini telah di setujui untuk dipertahankan pada Seminar
Proposal dengan :
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
MOTTO
menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung” dalam rangka memenuhi salah
satu syarat untuk melakukan penyusunan karya tulis ilmiah yang sesungguhnya.
dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan yang baik ini
1) Hj. Risneni, S.SiT, M.Kes selaku ketua yayasan Pendidikan Panca Bhakti
Bandar Lampung
memberikan dukungan dan semangat serta doa restu sehingga saya dapat
8) Dan teruntuk teman-teman angkatan 24 yang tidak bisa saya sebutkan satu-
Semoga proposal karya tulis ilmiah ini memberi manfaat bagi para pembaca.
Penulis menyadari bahwa proposal karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata
Penulis
Fatmawati
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................iii
KATA PENGANTAR....................................................................................iv
DAFTAR ISI...................................................................................................v
DAFTAR TABEL...........................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................vii
BAB 1 PENDAHULUAN
2.1.1Pengertian Fraktur....................................................................................8
2.1.3Manifestasi Klinis.....................................................................................11
2.1.4Penatalaksanaan Kedaruratan...................................................................12
2.1.5Patway Fraktur..........................................................................................14
2.1.6Komplikasi Fraktur...................................................................................15
2.2 Nyeri.........................................................................................................15
2.2.1Definisi Nyeri...........................................................................................15
2.2.2Penyebab...................................................................................................16
2.2.3Jenis-jenis Nyeri.......................................................................................16
2.2.4Tipe Nyeri.................................................................................................17
2.2.5Respon Nyeri............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
2016).
1
tulang pada tahun 2013 memiliki prosentase 5,8% . Di Jawa timur
298 orang, dan 148 dari kasus tersebut adalah kasus fraktur
pembedahan selalu
dari kerusakan jaringan yang actual atau potensial. Nyeri adalah alas an utama
atau pengobatan. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang
harus segera diatasi. Nyeri dapat diatasi dengan dua cara yaitu
klien 2.
Lampung.
1.4.2 TujuanKhusus
Lampung.
Lampung.
Adapun manfaat yang dapat di ambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
penelitian berikutnya yang ada hubungannya post operasi fraktur ektremitas atas
1) Perawat
keperawatan pada klien yang mengalami post operasi fraktur ektremitas atas
2) Rumah Sakit
Sebagai acuan dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien yang
mengalami post operasi fraktur ektremitas atas dengan masalah nyeri akut.
3) Institusi Pendidikan
Sebagai sumber pengetahuan dan sumber bacaan bagi institusi pendidikan yang
mengalami post operasi fraktur ektremitas atas dengan masalah nyeri akut.
4) Klien
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Menurut Smeltzer dan Bare (2013) Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang
dan diten- tukan sesuai jenis dan luasnya. Fraktur terjadi jika tulang dikenai stres
yang lebih besar dari yang dapat diabsorpsinya. Fraktur dapat disebabkan oleh
kontraksi otot ekstrem. Meskipun mlang patah, jaringan sekitarnya juga akan
dislokasi sendi, ruptur tendo, kerusakan saraf, dan kerusakan pembuluh darah.
Organ tubuh dapat mengalami cedera akibat gaya yang disebabkan oleh fraktur
Menurut Smeltzer dan Bare (2013) fraktur terbagi menjadi dua jenis yaitu:
Fraktur humerus proksimal dapat terjadi pada kolum anatomikum maupun kolum
humeri.
mengakibatkan fraktur transversal, oblik, atau kominutif, atau (2) gaya memutar
tak langsung yang menghasilkan fraktur spiral. Saraf dan pembuluh darah
Fraktur humerus distal akibat kecelakaan bermotor, jatuh dengan siku menumpu
(dengan posisi ekstensi atau fleksi), atau hantaman langsung.Fraktur ini dapat
mengakibatkan kerusakan saraf akibat cedera pada saraf medianus, radialis, atau
ulnaris.
jatuh dan tangan menyangga dengan siku ekstensi.Bila terkumpul banyak darah
dalam sendi siku (hemartrosis), harus diaspirasi untuk mengurangi nyeri dan
Fraktur radius distal (fraktur colies) merupakan fraktur yang sering terjadi dan
biasanya terjadi akibat jatuh pada tangan dorsifleksi terbuka. Fraktur ini sering
terjadi pada anak-anak dan wanita tua dengan tulang osteoporosis dan jaringan
f) Fraktur Tangan
g) Fraktur Pelvis
atau cedera remuk. Gejala umum meliputi ekimosis; nyeri tekan pada simfisis
pubis, spina iliaka anterior, krista iliaka, sakrum, atau koksigius; pembeng- kakan
lokal; dan ketidakmampuan melakukan pembe- banan berat badan tanpa rasa
tidak nyaman.
a) Fraktur Femur
Fraktur femur dapat terjadi pada beberapa tempat.Bila bagian kaput, fcoium, atau
terjadi pada batang femur dan di daerah lutut (fraktur suprakondiler dan
kondiler).
b) Fraktur Pinggul
Ada insidensi tinggi fraktur pinggul pada lansia, yang tulangnya biasanya sudah
rapuh karena osteoporosis (terutama wanita) dan yang cenderung sering jatuh.
Kelemahan otot kwadrisep, kerapuhan umum akibat usia, dan keadaan yang
anemia, emboli, dan penyakit kardiovaskuler, efek obat) berperan dalam insidensi
terjadinya jatuh
Diperlukan gaya yang besar untuk mematahkan batang femur pada orang dewasa.
Kebanyakan fraktur ini terjadi pada pria muda yang mengalami kecelakaan
Fraktur bawah lutut paling sering adalah fraktur tibia (dan fibula) yang terjadi
akibat pukulan langsung, jatuh dengan kaki dalam posisi fleksi, atau gerakan
memuntir yang keras. Fraktur tibia dan fibula sering terjadi dalam kaitan satu
sama lain. Klien datang dengan nyeri, deformitas, hematoma yang jelas, dan
edema berat.Sering kali fraktur.ini melibatkan kerusakan jaringan-lunak berat
Menurut Smaeltzer dan Bare (2013) manifestasi klinis fraktur adalah nyeri,
Tanda ini bisa barn terjadi setelah beberapa jam atau hari
setelah cedera.
Menurut Smaeltzer dan Bare (2013) penatalaksanaan segera setelah cedera, pasien
berada dalam keadaan bingung, tidak menyadari adanya fraktur, dan berusaha
berjalan dengan tungkai yang patah. Maka bila dicurigai adanya fraktur, penting
pasien yang mengalami cedera harus dipindahkan dari kendaraan sebelum dapat
tulang dapat menyebabkan nyeri, kerusakan jaringan lunak, dan perdarahan lebih
lanjut.
Nyeri sehubungan dengan fraktur sangat berat dan dapat dikurangi dengan
memadai sangat penting untuk mencegah kerusakan jaringan lunak oleh fragmen
tulang.Pada fraktur terbuka, luka ditutup dengan pembalut bersih (steril) untuk
mencegah kontaminasi jaringan yang lebih dalam.Jangan sekali-kali melakukan
reduksi fraktur, bahkan bila ada ffagmen tulang yartg keluar melalui
tulang panjang ekstremitas bawah dapat juga dilakukan dengan membebat kedua
tungkai bersama, dengan ekstremitas yang sehat bertindak sebagai bidai bagi
ekstremitas yang cedera. Pada cedera ekstremitas atas, lengan dapat dibebatkan ke
dada, atau lengan bawah yang cedera digantung pada sling. Peredaran di distal
dengan lembut, pertama pada bagian tubuh sehat dan kemudian dari sisi
lanjut.
Kerusakan neuromuskuler
Menurut Smeltzer dan Bare(2013) komplikasi fraktur terbagi menjadi dua yaitu:
1) Komplikasi Awal
Komplikasi awal setelah fraktur adalah syok, yang bisa berakibat fatal dalam
beberapa jam setelah cedera; emboli kmak, yang dapat terjadi dalam 48 jam atau
lebih; dan smdrom kompartemen, yang berakibat kehilangan fungsi ekstremitas
permanen jika tidak ditangani segera. Kom- piikasi awal lainnya yang
2) Komplikasi Lambat
penyembuhan tidak terjadi dengan kecepatan normal untuk jenis dan tempat
menyembuh.
2.2 Nyeri
lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3
bulan.
Nyeri adalah pengalaman pribadi, subjektif, berbeda antara satu orang dengan
orang lain dan dapat juga berbeda pada orang yang sama diwaktu berbeda.
Definisi klien tentang nyeri adalah apapun yang dikatakan klien tentang nyeri
yang dirasakan nya, ada kapan pun klien mengatakan keberadaannya. Sangat
penting bagi perawat untuk mengadopsi definisi klien mengenai nyeri dan
mempercayai apa yang klien katakan. Perawat cendrung mempercayai klien hanya
jika mereka mempercayai bentuk fisik penyebab rasa nyeri ( Smeltzer& Bare,
2013)
2.2.2 Penyebab
1) Nyeri Akut
Nyeri akut biasanya awitannya tiba-tiba pada dan umumnya keterkaitan dengan
telah terjadi. Hal ini menarik perhatian pada kenyataan bahwa nyeri ini benar
terjadi dan mengajarkan kepada kita untuk menghindari hal serupa yang secara
potensial menimbulkan nyeri. Kerusakan tidak lama terjadi dan tidak ada
penyembuhan nyeri ini umumnya terjadi kurang dari enam bulan dan biasanya
kurang dari satu tahun. Untuk tujuan definisi, nyeri akut dapat dijelaskan sebagai
2) Nyeri Kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepajang suatu
diperkirakan dan sering tidak dapat dikaitkan dengan penyebab atau cedera
spesifik. Nyeri kronik dapat dapat tidak mempunyai awitan yang ditetapkan
dengan tepat dan sering sulit untuk diobati karena biasanya nyeri ini tidak
Meski nyeri akut dapat menjadi signal yang sangat penting bahwa sesuatu tidak
1) Nyeri fisik
2) Nyeri Perifer
a) Superfisial pain (nyeri pada kulit) , mukosa terasa tajam atau seperti ditusuk,
c) Refered (menjalar)
2. Nyeridirasakanpadadaerahyangjauhdarisumberrangsangan.
d) Nyeri sentral
Akibat rangsangan pada tulang belakang, batang otak dan thalamus.
e) Nyeri psikologis
Keluhan nyeri tanpa adanya kerusakan pada organ tempat dan tingkat
a) Tidak nyeri
b) Nyeri ringan
c) Nyeri sedang
diaforesis, muntah, meringis, marah, tonus otot meningkat, panas, kulit kering,
d) Nyeri berat
Muka pucat, frustasi, menggeliat kuat, difusi biji mata, penyempitan biji mata,
menghilangkan nyeri)
Dewasa : tidak melaporkan nyeri dengan alasan : sesuatu yang harus dialami
Menurut SDKI (2016) tanda dan gejala nyeri dibagi dalam dua bagian yaitu:
berubah, proses berfikir terganggu, menarik diri, berfokus pada diri sendiri
dan diaphoresis)
1) Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan dalam proses keperawatan, untuk
keperawatan sangat bergantuang pada tahap ini. Tahap ini terbagi atas:
a) Anamnesa
b) Pemeriksaan fisik
c) Pemeriksaan diagnostik
2) Diagnosa Keperawatan
Tabel 2.1
Intervensi Keperawatan Fraktur dengan Masalah Nyeri
Terapeutik
1. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hipnosis, akupresur,
terapi musik, biofeedback,
terapi pijat, aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis.
suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Sumber: SDKI (2016), SLKI (2019), SIKI (2018)
4) Implementasi
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke
status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
5) Evaluasi
klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan. Adapun ukuran
a) Masalah teratasi; jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan tujuan dan
c) Masalah tidak teratasi; jika klien tidak menunjukkan perubahan dan kemajuan
sama sekali yang sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah ditetapkan dan
Untuk penentuan masalah teratasi, teratasi sebahagian, atau tidak teratasi adalah
dengan cara membandingkan antara SOAP dengan tujuan dan kriteria hasil yang
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah Case Study yaitu meneliti suatu permasalahan melalui
studi kasus yang terdiri dari unit tunggal.Studi kasus adalah salah satu pendekatan
kualitatif yang mempelajari fenomena khusus yang terjadi saat ini dalam suatu
sistem yang terbatasi (bounded-system) oleh waktu dan tempat, meski batas-batas
antara fenomena dan sistem tersebut tidak sepenuhnya jelas. Tujuan dari
fenomena yang diteliti dari partisipan. Jenis pendekatan studi kasus dalam
penelitian yaitu menggunakan studi kasus multiple. Studi kasus multipel yaitu
studi kasus yang mempelajari lebih dari satu kasus dengan karakteristik yang
sama. Masing-masing kasus akan dibandingkan satu sama lainnya (Afiyanti dan
Rachmawati, 2014).
jaringan tulang dan/atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa.
Trauma yang menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma langsung dan
trauma tidak langsung. Penanganan pada pasien fraktur bisa dilakukan dengan
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat
dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Nyeri adalah alasan utama
atau pengobatan.
minimal pada 2 klien atau (2 kasus) dengan masalah keperawatan yang sama.
Masalah keperawatan dan diagnosis tersebut yaitu pada pasien post operasi
fraktur ekstremitas atas dengan masalah keperawatan nyeri akut dengan kriteria
informed consent.
2) Klien post operasi fraktur ektremitas atas yang memiliki masalah nyeri akut
4) Jenis kelamin yang sama dengan masalah keperawatan yang sama, yaitu post
Pada penyusunan karya ilmiah ini lokasi yang digunakan pada pemberian asuhan
Metode pengumpulan data yang di pergunakan dalam penelitian ini adalah metode
wawancara yang berisi hasil anamnesis tentang identitas pasien, keluhan utama,
riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat keluarga dll. Sumber
data diperoleh dari klien, keluarga dan perawat lainnya. Observasi dan
Auskultasi) pada sistem tubuh klien dan pendokumentasian data dari hasil
ditulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian disalin dalam bentuk transkrip
tahap, yaitu:
10) Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari maka dilakukan evaluasi
Peneliti harus terlibat langsung dalam berbagai kegiatan atau situasi kehidupan
ada partisipannya.
Deskripsi padat berisi uraian hasil penelitian yang dideskripsikan secara lengkap,
jelas, dan padat oleh para peneliti berkenaan dengan proses yang terjadi dan
dialami peneliti, konteks peristiwa, dan para individu yang terlibat pada penelitian
ini.
dengan cara melakukan berbagai variasi metode atau cara dalam memperoleh data
untuk meningkatkan pemahaman dan penjelasan yang komprehensif dari data
yang dihasilkan.
dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan.
Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan studi
1) Pengumpulan data
ditulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian disalin dalam bentuk transkip
(catatan terstruktur).
2) Mereduksi data
Data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan lapangan dijadikan
normal.
3) Penyajian data
Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan maupun teks naratif.
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandikan dengan hasil-
hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan. Penarikan
Etika yang mendasari penyusunan studi kasus ini adalah sebagai berikut :
1) Prinsip beneficence
dan protectio from exploitation (Polit & Beck, 2012). Prinsip etika freedom from
yang akan muncul akibat proses penelitian. Pada penelitian ini, sebelum dilakukan
penelitian dan proses yang akan dijalani selama penelitian. Responden diberi
secara terbuka.
Prinsip etika penelitian beneficence yang kedua yaitu protection from exploitation.
Peneliti melindungi partisipan dari hal yang merugikan dan memastikan tidak
melakukan ekspoitasi (Polit dan Beck, 2012). Pada proses pengambilan data
sejawat.
Prinsip etika ini dipenuhi oleh peneliti dengan cara memberikan hak untuk
bahwa peneliti ini bersifat suka rela dan tidak ada paksaan. Untuk itu, peneliti
mengerti manfaat dan hak kerugian berpatisipan dalam penelitian. Hak untuk
Prinsip penelitian justice meliputi fair treatment dan privacy. Fair treatmen
sikap peneliti yang memperlakukan semua responden secara adil dengan tidak
Peneliti harus mengenali adat istiadat, budaya dan aturan yang berlaku di tempat
penelitian (Polit dan Beck, 2012). Hal ini dapat dilakukan dengan memenuhi
operasi fraktur ektremitas atas yang berkaitan dengan masalah nyeri akut dan cara
Hak anonymity dipenuhi peneliti dengan tidak menuliskan nama partisipan pada
data, namun hanya menuliskan kode. Peneliti juga memberikan jaminan bahwa
informasi yang diberikan tidak diberikan kepada orang lain atau orang-orang yang
mengenal partisipan, tidak ada orang yang dapat mengakses data kecuali peneliti.
Data yang dalam bentuk file digital disimpan dalam media penyimpanan dengan
memberikan password yang hanya diketahui oleh peneliti. Data dalam bentuk
hard disimpan ditempat yang aman dalam loker yang terkunci dan dimusnahkan
setelah 5-10 tahun jika tidak digunakan lagi. Jaminan hak anonymity dan
pengalamannya.
DAFTAR PUSTAKA
Kneale, Julia. 2011. Keperawatan Ortopedik & Trauma Edisi 2. Jakarta: EGC.
Noor, Zairin 2014. Buku Ajar Patofisiologi dan Peran Atom Mineral dalam
Manajemen Terapi. Jakarta: Salemba Medika.
Polit, D F., & Beck, C.T. (2012). Essentials of Nursing Research: Methods,
appraisal, and utilization (6th ed). Philadelphia: Lippincot Williams &
Walkims.
Potter, P.A. & Perry, A.G. (2011). Fundamental Of Nursing. USA : Mosby Inc.
Sjamsuhidajat, R & Jong, D.W. (2010),Buku ajar Ilmu Bedah (edisi 2). Jakarta:
EGC.
Smeltzer, S.C & Bare, B.G (2002), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
(Edisi 8) Jakarta: EGC.