Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PEMBAHASAN

1. SEJARAH SINGKAT :GUNUNG TANGKUBAN PERAHU

PURWAKARTA

Orang sunda atau orang Jawa barat pastilah mengenal yang disebut tempat wisata Tangkuban
perahu,dan ini merupakah salah satu tempat wisata yang tidak kalah indah dengan wisata-
wisata lainnya di Indonesia.Lokasi wisata ini terletak di kisaran gunung Tangkuban perahu
terletak di bilangan Bandung dan Purwakrta propensi Jawa barat.

Tangkuban perahu sendiri mengadung arti Perahu yang terbalik, karena memang bentuknya
mirip dengan sebuah perahu yang terbalik. Dan menurut legenda masyarakat setempat Jawa
Barat menerangkan,Bahwa Tangkuban Perahu adalah perahu yang terbalik dan dari situlah
awal mula tangkuban perahu.

Awal kisah menurut sumber masyarakat sekitar,Beribu-ribu tahun yang lalu, tanah
Parahyangan dipimpin oleh seorang raja dan seorang ratu yang hanya mempunyai seorang
putri. Putri itu bernama Nyai Dayang Sumbi. Dia sangat cantik dan cerdas, sayangnya dia
sangat manja. Pada suatu hari saat sedang menenun di beranda istana, Dayang Sumbi merasa
lemas dan pusing. Dia menjatuhkan pintalan benangnya ke lantai berkali-kali. Saat
pintalannya jatuh untuk kesekian kalinya Dayang Sumbi menjadi marah lalu bersumpah, dia
akan menikahi siapapun yang mau mengambilkan pintalannya itu. Tepat setelah kata-kata
sumpah itu diucapkan, datang seekor anjing sakti yang bernama Tumang dan menyerahkan
pintalan itu ke tangan Dayang Sumbi.

Maka mau tak mau akibatnya, sesuai dengan sumpahnya” Dayang Sumbi harus menikahi
Anjing Tumang .Beberapa waktu kemudian,Dayang Sumbi dan Tumang hidup berbahagia
hingga mereka dikaruniai seorang anak yang berupa anak manusia tapi memiliki kekuatan
sakti seperti ayahnya. Anak ini diberi nama Sangkuriang. Dalam masa pertumbuhannya,
Sangkuring se lalu ditemani bermain oleh seekor anjing yang bernama Tumang yang dia
ketahui hanya sebagai anjing yang setia, bukan sebagai ayahnya.

Selanjutnya,Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dan gagah perkasa.
di suatu hari Dayang Sumbi menyuruh anaknya pergi bersama anjingnya untuk berburu rusa
untuk keperluan suatu pesta. Setelah beberapa lama mencari tanpa hasil, Sangkuriang merasa
putus asa, tapi dia tidak ingin mengecewakan ibunya.

Maka dengan sangat terpaksa dia mengambil sebatang panah dan mengarahkannya pada
Tumang. Setibanya di rumah dia menyerahkan daging Tumang pada ibunya. dayanng Sumbi
yang mengira daging itu adalah daging rusa, merasa gembira atas keberhasilan anaknya.
Segera setelah pesta usai Dayang Sumbi teringat pada Tumang dan bertanya pada pada
anaknya dimana Tumang berada. Pada mulanya Sangkuriang merasa takut, tapa akhirnya dia
mengatakan apa yang telah terjadi pada ibunya. Dayang Sumbi menjadi sangat murka, dalam
kemarahannya dia memukul Sangkuriang hingga pingsan tepat di keningnya.
Atas perbuatannya itu Dayang Sumbi diusir keluar dari kerajaan oleh ayahnya. Untungnya
Sangkuriang sadar kembali tapi pukulan ibunya meninggalkan bekas luka yang sangat lebar
di keningnya.Setelah dewasa, Sangkuriang pun pergi mengembara untuk mengetahui keadaan
dunia luar.

Beberapa tahun kemudian, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik.
Segera saja dia jatuh cinta pada wanita tersebut. Wanita itu adalah ibunya sendiri, tapi mereka
tidak saling mengenali satu sama lainnya. Sangkuriang melamarnya, Dayang Sumbi pun
menerima dengan senang hati. Sehari sebelum hari pernikahan, saat sedang mengelus rambut
tunangannya, Dayang Sumbi melihat bekas luka yang lebar di dahi Sangkuriang, akhirnya dia
menyadari bahwa dia hampir menikahi putranya sendiri.

Mengetahui hal tersebut Dayang Sumbi berusaha menggagalkan pernikahannya. Setelah


berpikir keras dia akhirnya memutuskan untuk mengajukan syarat perkawinan yang tak
mungkin dikabulkan oleh Sangkuriang. Syaratnya adalah: Sangkuriang harus membuat
sebuah bendungan yang bisa menutupi seluruh bukit lalu membuat sebuah perahu untuk
menyusuri bendungan tersebut. Semua itu harus sudah selesai sebelum fajar menyingsing.
Sangkuriang mulai bekerja. Cintanya yang begitu besar pada Sangkuriang memberinya suatu
kekuatan aneh. Tak lupa dia juga menggunakan kekuatan yang dia dapat dari ayahnya untuk
memanggil jin-jin dan membantunya. Dengan lumpur dan tanah mereka membendung air
dari sungai dan mata air.

Beberapa saat sebelum fajar, Sangkuriang menebang sebatang pohon besar untuk membuat
sebuah perahu. Ketika Dayang Sumbi melihat bahwa Sangkuriang hampir menyelesaikan
pekerjaannya, dia berdoa pada dewa-dewa untuk merintangi pekerjaan anaknya dan
mempercepat datangnya pagi. Ayam jantan berkokok, matahari terbit lebih cepat dari
biasanya dan Sangkuriang menyadari bahwa dia telah ditipu.

Dalam cerita di kisahkan,Dengan sangat marah dia mengutuk Dayang Sumbi dan menendang
perahu buatannya yang hampir jadi ke tengah hutan. Perahu itu berada disana dalam keadaan
terbalik, dan membentuk Gunung Tangkuban Perahu(perahu yang menelungkub). Tidak jauh
dari tempat itu terdapat tunggul pohon sisa dari tebangan Sangkuriang, sekarang kita
mengenalnya sebagai Bukit Tunggul. Bendungan yang dibuat Sangkuriang menyebabkan
seluruh bukit dipenuhi air dan membentuk sebuah danau dimana Sangkuriang dan Dayang
Sumbi menenggelamkan diri dan tidak terdengar lagi kabarnya hingga kini.

2. SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA MONUMEN PANCASILA SAKTI

Para Kader PKI melakukan berbagai cara baik legal maupun ilegal untuk mencapai
cita - cita mereka, yaitu masyarakat indonesia yang komunis, cara ilegal dilakukan dengan
mengadakan pemberontakan – pemberontan teror pembunuhan - pembunuhan yang menelan
banyak korban bangsa sendiri, cara legal pun dilakukan dengan menguasai Komite Nasional
Indonesia (KNI) baik dipusat maupun daerah untuk menguasai parlemen melalui organisasi
politik dan organisasi massa. Pemberontakan PKI bertujuan untuk menggatikan dasar negara
pancasila dengan komunis yang bertentangan dengan pancasila. Pemberontakan pertama
dilakukan pada tanggal 18 September 1948 di madiun. Setelah gagal PKI melancarkan
pemberontakan kedua pada tanggal 30 Oktober 1965 yang dikenal nama “Gerakan Tiga
Puluh September” (G.30.S/PKI).
Langkah - langkah mereka menculik dan membunuh beberapa orang perwira TNI-
AD yang dianggap sebagai lawan politik. Dari para pemberontak - pemberontak PKI 1948
dan 1965 itu, maka kata sepakat bahwa komunis merupakan bahaya yang perlu kita
waspadai. Demi kewaspadaan itulah kemudian dibangun Monumen Pancasila Sakti dan
Museum Pengkhianatan PKI (komunis) yang menyajikan kegiatan makar dan pengkhianatan
PKI sejak tahun 1945 serta punumpasannya oleh rakyat indonesia bersama ABRI. 
Monumen ini dibangun di atas lahan seluas 9 Hektar, atas prakarsa Presiden ke-2 RI,
Soeharto. Dibangun untuk mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi yang berjuang
mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila dari ancaman ideologi
komunis. Monumen ini terletak Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta
Timur. Di sebelah selatan terdapat markas besar Tentara Nasional Indonesia, Cilangkap,
sebelah utara adalah Bandar Udara Halim Perdanakusuma, sedangkan sebelah timur adalah
Pasar Pondok Gede, dan sebelah barat, Taman Mini Indonesia Indah.

a. Bukti – bukti Sejarah Monumen Pancasila Sakti

1. Museum Pengkhianatan PKI (Komunis)

Museum Pengkhianatan PKI menceritakan sejarah pemberontakan - pemberontakan


PKI yang bertujuan menggantikan dasar negara Pancasila dengan komunis yang bertentangan
dengan Pancasila, sampai pada pemberontakan kedua yang terkenal dengan nama Gerakan
Tiga Puluh September atau G-30-S/PKI.

Diawal pintu masuk kita akan disambut dengan beberapa koleksi foto Pemberontakan
PKI, Pengangkatan Jenazah 7 Pahlawan revolusi, dan beberapa diorama yang menceritakan
tentang Pemberontakan PKI di berbagai Daerah di Indonesia.

2. Sumur Tua tempat membuang jenazah 7 Pahlawan Revolusi (Lubang Buaya)

Sumur Tua ini adalah tempat membuang 7 Pahlawan Revolusi:

 Jend. Anumerta Ahmad Yani


 Mayjen. Anumerta Donald Isaaccus Panjaitan
 Letjen. Anumerta M.T. Haryono
 Kapten CZI Anumerta Pierre Andreas Tendean
 Letjen. Anumerta Siswandono Parman
 Letjen. Anumerta Suprapto
 Mayjen. Anumerta Sutoyo Siswomiharjo

Jenazah ke-7 pahlawan itu ditemukan di sebuah sumur tua yang sekarang dinamai
Lubang Buaya , di daerah Lubang Buaya , dekat lapangan terbang Halim Perdanakusumah,
Jakarta. Sedangkan jenazah Brigjen Katamso Dharmakusumo dan Kol. Sugiyono
Mangunwiyoto ditemukan di Desa Kentungan, Yogyakarta. Selain itu, gugur pula AIP II
Brimob Karel Sasuit Tubun dan Ade Irma Suryani Nasution, putri dari Jend. A.H. Nasution.

3. Rumah Penyiksaan

Rumah Penyiksaan adalah tempat para Pahlawan Revolusi disiksa untuk


menandatangani surat pernyataan untuk mendukung komunisme di Indonesia, mereka disiksa
seblum akhirnya dibunuh, ditempat ini ditampilkan diorama penyiksaan 7 pahlawan
Revolusi beserta kisah dimulainya Pemberontakan PKI, dahulu tempat ini merupakan
sebuah sekolah rakyat atau sekarang lebih dikenal SD dan dialih fungsikan oleh PKI
sebagai tempat penyiksaan kejam para Pahlawan Revolusi.

4. Pos Komado

Tempat ini adalah milik seorang penduduk RW 02 Lubang Buaya bernama Haji Sueb.
Tampat ini dipakai oleh pimpinan G/30S/PKI yaitu Letkol Untung dalam rangka
perencanaan penculikan terhadap 7 Pahlawan Revolusi, di dalamnya masih ada barang -
barang asli yang menjadi saksi bisu kekejaman PKI seperti : 3 buah Petromaks, Mesin Jahit,
dan Lemari Kaca.

5. Dapur Umum

Tempat ini sebenarnya sebuah rumah yang dialihfungsikan oleh PKI sebagai dapur
umum, rumah yang statusnya milik Ibu Amroh ini dipakai sebagai tempat sarana konsumsi
anggota G30S/PKI, oleh karena itu Ibu Amroh yang sehari - harinya berjualan pakaian
keliling meninggalkan rumah dalam keadaan tidak terkunci dan diperintahkan oleh para
anggota PKI untuk meninggalkan rumahnya dalam keadaan terkunci, tetapi saat kembali
ternyata rumahnya sudah dalam keadaan berantakan, hanpir semua benda di rumah tersebut
menghilang.

6. Museum Paseban

Museum Paseban yang terletak di Kompleks Monumen Pahlawan Revolusi ini


diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 1 Oktober 1981 bertepatan dengan Dwi
Windu Hari Kesaktian Pancasila, di dalam ruangan ini terdapat beberapa diorama sebagai
berikut:

 Rapat-Rapat Persiapan Pemberontakan (September 1965)


 Latihan sukarelawan di Lubang Buaya (5 Juli-30 September 1965)
 Penculikan Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani (1 Oktober 1965)
 Penganiayaan di Lubang Buaya (1 Oktober 1965)
 Pengamanan Lanuma Halim Perdanakusuma (2 Oktober 1965)
 Pengangkatan Jenazah Pahlawan Revolusi (4 Oktober 1965)
 Proses lahirnya Supersemar (11 Maret 1966)
 Pelantikan Jenderal Soeharto sebagai Presiden (12 Maret 1967)
 Tindak Lanjut Pelarangan PKI (26 Juni 1982)

Selain itu tempat ini juga terdapat Foto ke 7 Pahlawan Revolusi, yang ukuran foto
tersebut sudah diperbesar dari aslinya.
C KOMENTAR

Komentar:
Menurut saya,Gunung Tangkuban perahu adalah salah satu sisa letusan gunung purba yang
sangat besar kala itu.Gunung itu dahulu disebut gunung Sunda yang meletus pertama kali
sekitar 105.000 tahun yang lalu.Sekitar 55.000 sampai 50.000 tahun yang lalu gunung Sunda
meletus untuk kedua kalinya,nah letusan yang kedua ini menjadi kan gunung Sunda terpecah
menjadi 3 gunung yg lebih kecil,gunung Tangkuban perahu,gunung bungrangrang dan
gunung bukit tunggul
Komentar:
Menurut saya monumen Pancasila adalah salah satu nya pemberontakan G30S/PKI yang
terjadi pada 1 Oktober 1965 merupakan wujud usaha mengubah dasar negara Pancasila
menjadi ideologi komunis.Sepuluh pahlawan Revolusi,baik dijakarta maupun di Yogyakarta
menjadi korban kebiadaban partai komunis Indonesia (PKI).
Komentar:
Menurut saya,Monumen Pancasila sakti dibangun dikawasan lubang buaya,Jakarta
timur,didekat sumur maut yang dijadikan tempat pembuangan mayat para perwira tinggi TNI
AD korban pembunuhan pada awal Oktober 1965.Pelaku pembunuhan adalah prajurit-
prajurit TNI AD menyusul peristiwa G30S yang terus menjadi kontroversi hingga sekarang.
Komentar:
Menurut saya,Monumen Pancasila sakti dibangun dikawasan lubang buaya,Jakarta
timur,didekat sumur maut yang dijadikan tempat pembuangan mayat para perwira tinggi TNI
AD korban pembunuhan pada awal Oktober 1965.Pelaku pembunuhan adalah prajurit-
prajurit TNI AD menyusul peristiwa G30S yang terus menjadi kontroversi hingga sekarang.
Komentar:
Menurut saya, Sumur Tua ini adalah tempat membuang 7 Pahlawan Revolusi: - Jend.
Anumerta Ahmad Yani - Mayjen. Anumerta Donald Isaaccus Panjaitan - Letjen. Anumerta
M.T. Haryono - Kapten CZI Anumerta Pierre Andreas Tendean - Letjen. Anumerta
Siswandono Parman - Letjen. Anumerta Suprapto - Mayjen. Anumerta Sutoyo Siswomiharjo
Komentar :
Menurut saya, tempat ini sebenarnya sebuah rumah yang dialihfungsikan
oleh PKI sebagai Dapur Umum, rumah yang statusnya milik Ibu Amroh ini dipakai sebagai
tempat sarana konsumsi anggota G30S/PKI, oleh karena itu Ibu Amroh yang sehari-harinya
berjualan Pakaian keliling meninggalkan rumah dalam keadaan tidak terkunci dan
diperintahkan oleh para anggota PKI untuk meninggalkan rumahnya dalam keadaan terkunci,
tetapi saat kembali ternyata rumahnya sudah dalam keadaan berantakan, hampir semua benda
di rumah tersebut menghilang.
Komentar :
Menurut saya, Rumah Penyiksaan adalah tempat para Pahlawan Revolusi disiksa untuk
menandatangani surat pernyataan untuk mendukung komunisme di Indonesia, mereka
disiksa seblum akhirnya dibunuh, ditempat ini ditampilkan diorama penyiksaan 7 pahlawan
Revolusi beserta kisah dimulainya Pemberontakan PKI, dahulu tempat ini merupakan sebuah
sekolah rakyat atau sekarang lebih dikenal SD dan dialih fungsikan oleh PKI sebagai
tempat penyiksaan kejam para Pahlawan Revolusi.
Komentar:
Menurut saya, Tempat ini adalah milik seorang penduduk RW 02 Lubang Buaya bernama
Haji Sueb. Tempat ini dipakai oleh pimpinan G/30S/PKI yaitu Letkol Untung dalam rangka
perencanaan Penculikan terhadap 7 Pahlawan Revolusi, di dalamnya masih ada barang-
barang asli yang menjadi saksi bisu kekejaman PKI seperti : 3 buah Petromaks, Mesin Jahit,
dan Lemari Kaca.
Komentar:
Gunung Tangkuban Parahu terbentuk sekitar 90.000 tahun lalu di Kaldera Sunda. Gunung
ini, menurut T. Bachtiar dan Dewi Syafriani dalam buku Bandung Purba, lebih muda
dari Gunung Burangrang. Gunung Burangrang yang terletak di sisi barat Gunung Tangkuban
Parahu terbentuk sekitar 210.000 hingga 105.000 tahun lalu. Menurut T. Bachtiar, Gunung
Tangkuban Parahu lahirnya setelah terbentuknya Sesar Lembang. Ketika Gunung Tangkuban
Parahu meletus, sebagian material alirannya yang mengalir ke selatan tertahan di kaki
patahan.
Komentar:
Gunung Tangkuban Parahu ini termasuk gunung api aktif yang statusnya diawasi terus
oleh Direktorat Vulkanologi Indonesia. Beberapa kawahnya masih menunjukkan tanda tanda
keaktifan gunung ini. Di antara tanda aktivitas gunung berapi ini adalah munculnya gas
belerang dan sumber-sumber air panas di kaki gunungnya, di antaranya adalah di
kawasan Ciater, Subang.
Komentar:
Asal usul Gunung Tangkuban Parahu dikaitkan dengan legenda Sangkuriang, yang
dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi/Rarasati. Untuk menggagalkan niat
anaknya menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat supaya Sangkuriang membuat
sebuah telaga dan sebuah perahu dalam semalam. Ketika usahanya gagal, Sangkuriang marah
dan menendang perahu itu sehingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu inilah yang
kemudian membentuk Gunung Tangkuban Parahu.
Komentar:
Objek wisata ini menyimpan banyak sekali keindahan yang selalu berhasil membuat orang
takjub dan selalu ingin mengunjunginya. Salah satu tempat wisata di Lembang ini memiliki
tiga kawah terkenal. Gunung yang memiliki ketinggian 2.084 meter di atas permukaan laut
ini memiliki sembilan kawah.
BAB II
PENUTUP

Demikian penulisan hasil laporan study tour yang dilaksanakan di Jakarta – Bandung,
sehingga penulis mengetahui beberapa obyek wisata yang seluruhnya dapat penulis tulis
dalam bentuk laporan yang sangat sederhana ini.
Dan akhirnya penulis mengucapkan Hamdan wa syukron lillahi robbil ;alamin yang
telah mencurahkan rahmat dan mendampingi penulis sejak mulai observasi dan interview
hingga penyusunan laporan, tiada gading yang tak retak, seperti halnya itulah laporan ini
masih terdapat kekurangan, untuk itu dengan kerendahan hati penulis akan selalu menerima
tegur sapa serta yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Akhirnya dengan terselesaikannya laporan ini dapat dijadikan bahwa acuan dan
pertimbangan bagi bapak dan ibu guru dan para pembaca sekalian. Juga kepada semua pihak
yang telah membantu dalam kegiatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai