Anda di halaman 1dari 5

Cerita sejarah adalah teks yang memberi ulasan dan bercerita mengenai kenyataan

atau fakta dan peristiwa di masa lampau yang merupakan latar belakang terjadinya
sesuatu yang mempunyai nilai sejarah.

Sebelum kita melihat beberapa teks contoh dari Cerita sejarah, Tentu lebih baik kita
mengetahui dan paham terlebih dulu Struktur dari teks cerita sejarah tersebut
,strukturnya adalah sebagai berikut:

 Orientasi: Adalah bagian yang isinya tentang perkenalan atau pembuka dari
teks cerita sejarah
 Urutan Peristiwa: Adalah bagian yang isinya tentang rekaman kejadian sejarah
yang sudah terjadi, seringkali penyampaiannya dengan urutan kronologis
 Reorientasi: Adalah bagian yang isinya komentar pribadi penulis mengenai
kejadian atau peristiwa sejarah yang diceritakan. Reorientasi dapat di beri atau
tidak. Hanya sesuai keinginan dari penulis teks cerita sejarah tersebut.

Teks Cerita Sejarah Fiksi "Legenda Kalimantan"

Orientasi:

Di sebuah bukit yang jauh dari desa, di daerah Kalimantan, hiduplah seorang janda
miskin dan anak gadisnya. Anaknya sangat cantik cantik jelita. Namun sayang, ia
mempunyai perilaku yang amat buruk. Gadis itu adalah seorang pemalas, tak pernah
mau membantuk ibunya melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah. Kerjaannya hanya
bersolek setiap hari.

Selain pemalas, anak gadis itu sikapnya sangat manja. Segala permintaannya harus
dipenuhi. Setiap kali ia meminta sesuatu kepada ibunya harus dikabulkan, tanpa
memperdulikan keadaan ibunya yang miskin, setiap hari harus membanting tulang
hanya untuk mencari sesuap nasi.

Urutan Peristiwa:

Pada suatu hari, anak gadis itu diajak ibunya turun ke desa untuk berbelanja. Letaknya
amat jauh, sehingga mereka harus berjalan kaki yang cukup melelahkan. Anak gadis
itu berjalan melenggang dengan memakai pakaian yang bagus dan bersolek agar
orang-orang dijalan melihatnya nanti akan mengagumi kecantikannya.

Sementara itu bunya berjalan di belakang sambil membawa keranjang dengan pakaian
yang tak layak/sangat dekil. Karena mereka hidup di tempat terpencil, tak seorangpun
mengetahui bahwa kedua perempuan yang berjalan itu adalah ibu dan anak.

Ketika mereka mulai memasuki desa, orang-orang desa memandangi mereka. Mereka
begitu terpesona akan kecantikan anak gadis itu, terutama para pemuda desa yang tak
puas-puasnya memandang wajah gadis itu. 

Namun ketika melihat orang yang berjalan dibelakang gadis tersebut, sungguh kontras
keadaannya. Hal itu membuat orang bertanya-tanya.
Di antara orang yang melihatnya itu, seorang pemuda mendekati dan bertanya kepada
gadis itu, "Hai gadis cantik. Apakah yang berjalan dibelakang itu ibumu?" Namun ,
jawaban anak gadis itu "Bukan" katanya dengan angkuh. "Ia adalah pembantuku!"
Kedua ibu dan anak itu kemudian meneruskan perjalanan.

Tak seberapa jauh, mendekat lagi seorang pemuda dan bertanya lagi "Hai manis.
Apakah yang berjalan dibelakangmu itu ibumu?", "Bukan.. bukan," jawabnya. "Ia
adalah budak!". Begitulah sikap gadis itu setiap bertemu seseorang selalu jawabannya
begitu.

Pada mulanya mendengar jawaban dari putrinya itu jika ditanya orang, ia masih bisa
menahan diri. Namun setelah berulang kali, akhirnya ibu itu berdoa "Ya Tuhan,
hamba tak kuat menahan hinaan ini. Anak kandung hamba begitu teganya
memperlakukan diri hamba sedemikian rupa. Ya tuhan hukumlah anak durhaka ini!
Hukumlah dia..."

Atas kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, perlahan-lahan tubuh gadis itu berubah
menjadi batu. Perubahan itu dimulai dari kaki. Ketika perubahan itu telah mencapai
setengah badan, anak gadis itu menangis memohon ampun kepada ibunya "Oh, ibu..
ibu ampunilahsaya, ampunilah kedurhakaan anakmu ini. Ibu... ibu.. ampunilah
anakmu.." Anak gadis itu terus meratap dan menangis memohon kepada ibunya.

Akan tetapi, semuanya sudah terlambat. Seluruh tubuh gadis itu akhirnya berubah
menjadi batu. Sekalipun telah menjadi batu, orang-orang dapat melihat bahwa kedua
matanya menitikkan air mata, seperti sedang menangis. Oleh karena itu, batu yang
berasal dari gadi yang mendapat kutukan dari ibunya disebut "Batu Menangis".

Reorientasi:

Demikianlah cerita berbentuk legenda di atas, yang oleh masyarakat setempat


dipercaya bahwa kisah itu benar-benar pernah terjadi. Barangsiapa yang mendurhaki
ibu kandung yang telah melahirkannya dan membesarkannya, pasti perbuatan
laknatnya itu akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Cerita Sejarah Bandung Lautan Api

Orientasi

Pada Maret 1946, dalam waktu 7 jam, sekitar 200.000 penduduk mengukir sejarah
dengan membakar rumah dan harta benda mereka, meninggalkan kota menuju
pegunungan di selatan.

Setelah Proklamasi Kemerdekan 17 Agustus 1945, Indonesia belum sepenuhnya


merdeka. Kemerdekaan itu harus dicapai dengan sedikit demi sedikit melalui
perjuangan rakyat yang rela mengobarkan segalanya.
Urutan Peristiwa

Ultimatum tersebut supaya Tentara Republik Indonesia (TRI) segera meninggalkan


kota dan rakyat, kemudian melahirkan politik “bumihangus”. Rakyat tidak rela jika
kota Bandung dimanfaatkan oleh musuh.

Mereka mengungsi ke arah selatan bersama para pejuang. Keputusan untuk


membumihanguskan Bandung tersebut, diambil melalui musyawarah Majelis
Persatuan Perjuangan Priangan (MP3) dihadapan seluruh kekuatan perjuangan, saat
24 Maret 1946.

Kolonel A.H. Nasution selaku Komandan Divisi memerintahkan rakyat untuk


meninggalkan Bandung. Pada hari itu juga, rombongan besar penduduk Bandung
mengalir untuk meninggalkan sebuah kota.

Bandung dengan sengaja dibakar oleh TRI dan rakyat dengan maksud agar sekutu
tidak dapat menggunakannya lagi. Banyak asap hitam mengepul membubung tinggi
di udara.

Seluruh listrik mati, dengan begitu inggris mulai menyerang sehingga terjadilah
sebuah pertempuran sengit. Pertempuran yang paling menengangkan, di mana
terdapat pabrik mesiu milik Sekutu. TRI bermaksud untuk menghancurkan gudang
tersebut.

Untuk itu diutuslah pemuda bernama Muhammad Toha dan Ramdan. Kedua pemuda
itu berhasil meledakan gudang tersebut dengan granat tangan .Gudang besar itu
meledak dan terbakar di dalamnya.

Sejak pada saat itu, kurang lebih pada jam 24.00 Bandung Selatan sudah kosong atas
penduduk dan TRI. Tetapi api masih membubung membakar kota, dan Bandung
berubah menjadi lautan api.

Pembumihangusan tersebut adalah sebuah langkah yang tepat, karena kekuatan TRI
serta rakyat tidak akan sanggup melawan pihak musuh dimana berkekuatan yang
lebih besar. Selanjutnya TRI bersama dengan rakyat melakukan sebuah perlawanan
secara gerilya dari luar kota Bandung.

Reorientasi:

Istilah Bandung Lautan Api tersebut, muncul pertama kali dari seorang wartawan
bernama Atje Bastaman, dimana ia menyaksikan sebuah pemandangan pembakaran
Bandung dari bukit Gunung Leutik pada sekitar Pameungpeuk, Garut. Dari puncak ia
melihat Bandung yang memerah dari Cicadas sampai dengan Cimindi.
Cerita Sejarah Kemerdekaan Indonesia

Orientasi

Berawal dari pecahnya “perang Asia Timur Raya”, dan Amerikaa menyatakan perang
kepada Jepang.Karena serbuan tentara Jepang dipusat pertahanan Amerika Serikat
“Pearl Harbour” pada tanggal 8 Desember 1941.Tentara Jepang dengan Angkatan
Udara dan Lautnya semakin agresif mendarat diwilayah Indocina, Filiphina, Malaya
dan Indonesia.

Pemerintah Hindia Belanda ikut Sekutu menyatakan perang terhadap Jepang. Jepang
bertujuan mendarat di Indonesia yaitu untuk melumpuhkan pasukan Belanda.pertama
kali Jepang mendarat di Tarakan kemudian berlanjut didaerah Balikpapan, Manado,
Ambon, Makasar, Pontianak, dan Palembang. Dan daerah jawapun dikuasai olehnya,
pada tanggal 1942, Jepang mendarat di Banten, Indramayu dan Rembang.

Wilayah yang dikuasai Batavia semakin meluas dengan Batavia tanggal 5 Maret
1942, dan semakin bertambah ke daerah Surakarta, Cikampek,Semarang dan
Surabaya. Belanda semakin terdesak dengan penyerangan Jepang dan berakhir dengan
Hindia Belanda menyatakan “menyerah tanpa syarat”

Urutan peristiwa

Masyarakat Indonesia awalnya menyambut dengan ramah kedatangan militer Jepang.


Dapat dilihat dari perlakuan sikap kooperatif tokoh tokoh Nasional kita Ir. Soekarno
dan Moh Hatta.Pemerintah Jepang mulai merangkul rakyat dengan adanya
pembentukan organisasi masyarakat, yang sebenarnya hanyalah untuk kepentingan
Jepang di Perang Dunia II.

Organisasi itu antara lain: Pusat Tenaga Rakyat, (PUTERA), Jawa hokokai, Fujinkai
Keibodan, Heiho, MIAI, dan pembentukan BPUPKI.BPUPKI (Badan Penyelidikan
Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan RI) dibentuk pada tahun 1943 dibawah
pemerintah perdana Menteri Tojo.

Menteri Tojo bertugas untuk mempelajari dan menyelidiki hal hal yang penting dan
perlu bagi pembentukan pemerintah Indonesia.Perkembangan selanjutnya BPUPKI
dibubarkan dan diganti dengan nama tokoh perjuangan kita. Dari BPUPKI menjadi
PPPKI yang dikenal dengan Docoritsu Junbi Inkai, dengan nama ini terkesan bahwa
PPPKI bukan bentukan Jepang. Tetapi hasil kesepakatan dan perjuangan para tokoh
kemerdekaan Indonesia

Peristiwa penting yaitu pertemuan antara Soekarno, M. Hatta dan Rajiman


Wedyodiningrat dengan Jenderal Terauchi di Dalat menyampaikan.Bahwa pemerintah
Jepang telah memutuskan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia yang
meliputi wilayah bekas Hindia-Belanda

saat pasukan Jepang mulai melemah. Kekalahan dan kekalahan didapatkannya dan
Amerika semakin kuat dan ditambahnya menarik pasukan pasukannya yang ada di
Eropa.Tentara Amerika menghentikan serangan Jepang pada Mei 1942 dipertempuran
Laut Koral dan 1942 dipertempuran Midway.

Jepang semakin melemah karena Amerika yang terus mengamuk. Pada 6 Agustus
1945 AS dijatuhkanya Bom Atom pertama kalinya didaerah Hiroshima.Dan tidak
puas juga 3 hari kemudian pada tanggal 9 Agustus Bom Atom kedua dijatuhkan
kembali dikota Nagasaki. Dua pusat kota pemerintahan Jepang akhirnya rata dengan
Tanah.

Akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus
1945. Dengan penyerahan itu dilakukan dikapal Missouri pada tanggal 2 September
1945 oleh kaisar Hirito (Jepang) dan Jenderal Douglas Mc Arthur (Sekutu).

Reorientasi

Berita kekalahan Jepang terhadap sekutu tidak bisa disembunyikan. Dengan


perjanjian Post Dam Jepang menyerah kekuasaanya kepada sekutu dan otomatis di
Indonesia kekosongan kekuasaan.

Kesempatan kali ini dimanfaatkan oleh Indonesia dengan memproklamasikan


kemerdekaan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai