Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SEJARAH SMA NEGERI 7

PONTIANAK ( XC )

12-24 OKTOBER 2023


PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT

1
TRAGEDI MANDOR BERDARAH

Disusun oleh :
1. Aurel sagita fadilah
2. Diva salsa vania
3. Farel faeyza atha fajari
4. Khalila alvira dylova
5. Sity Saskia meca
6. Yoki makasua

2
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembantaian ini dilatarbelakangi desas-desus yang terdengar
oleh Jepang. Dilansir dari buku Peristiwa Mandor Berdarah (2009),
Polisi Rahasia Kaigun atau Tokkeitai mendengar adanya
persekongkolan pemberontakan melawan Jepang. Pada masa itu,
kebencian rakyat Indonesia terhadap Jepang memang memuncak.
Peristiwa Mandor atau yang dikenal juga dengan istilah Oto
Sungkup (Mobil Penutup Kepala) adalah peristiwa pembantaian
massal yang menurut catatan sejarah terjadi pada tanggal 28 Juni
1944. Peristiwa Mandor ini sendiri sering dikenal dengan istilah
Tragedi Mandor Berdarah yaitu suatu kejadian pembantaian
massal tanpa batas etnis dan ras yang dilakukan oleh Tentara.
Pemerintah setempat bahkan melahirkan Peraturan Daerah
(Perda) Nomor 5 Tahun 2007 tentang Peristiwa Mandor pada 28
Juni Sebagai Hari Berkabung Daerah Provinsi Kalimantan Barat.
Perda ini merupakan bentuk kepedulian sekaligus apresiasi dari
DPRD terhadap perjuangan pergerakan nasional yang terjadi di
Mandor.
Menurut sejarahnya, kejadian ini adalah pembantaian
terkejam pada masanya. Menurut catatan Pemerintah
Kalimantan Barat terdapat 21.037 korban jiwa. Pihak Jepang
mengklaim hanya terdapat 1.486 korban dalam peristiwa
pembantaian itu. Pemerintahan Jepang menolak klaim terhadap
korban tewas menurut Pemerintah Kalimantan Barat.

3
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terkait dengan peristiwa ini yaitu :
1. Bagaimana peristiwa mandor ini bisa terjadi?
2. Siapa saja tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa ini
(korban)?
3. Bagaimana kondisi makam Juang Mandor sekarang?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Ingin memperoleh informasi tentang tragedi “MANDOR
BERDARAH”
2. Ingin mengkaji lebih dalam tentang peristiwa ini
3. Ingin mengasah kemampuan kami dalam menentukan
penulisan sejarah dengan metode sejarah

Berikut gambar yang kami dapatkan dari internet berdasarkan


trgedi MANDOR BERDARAH :

4
5
PEMBAHASAN

1. Bagaimana peristiwa mandor ini bisa terjadi?

Peristiwa Mandor adalah sebuah peristiwa kelam yang


pernah terjadi di Kalimantan Barat, peristiwa ini terjadi pada
tahun 1943-1944 di daerah Mandor, Kabupaten Landak.

Sewaktu itu, pihak Jepang sudah mencurigai bahwa di


Kalimantan Barat dan Selatan terdapat komplotan-
komplotan yang terdiri atas feodal lokal, cendikiawan, politisi,
tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga rakyat jelata, dari
berbagai etnik, suku maupun agama. Sehingga komplotan-
komplotan tersebut diatasi dengan aksi kekerasan.
Penangkapan-penangkapan yang pernah terjadi antara
September 1943 hingga awal 1944.

Peristiwa Mandor terjadi akibat ketidaksukaan pihak


Jepang waktu itu terhadap para pemberontak yang ada di
Kalimantan Barat dikarena ketika itu Jepang ingin
menguasai sumber daya alam yang ada di bumi Kalimantan
Barat. Sebelum terjadi peristiwa Mandor, juga terdapat
peristiwa Cap Kapak dimana kala itu tentara - tentara
Jepang secara paksa mendobrak pintu - pintu rumah
masyarakat dikarenakan mereka ingin menakut-nakuti
masyarakat agar tidak berani untuk melakukan
pemberontakan.

Jepang telah menyusun rencana genosida untuk


memberangus semangat perlawanan rakyat Kalimantan
Barat kala itu. Tanggal 28 Juni diyakini sebagai hari
pengeksekusian ribuan

6
tokoh-tokoh penting masyarakat pada masa itu. Polisi
Rahasia Kaigun atau Tokkeitai mendengar adanya
persekongkolan pemberontakan melawan Jepang. Pada
masa itu, kebencian rakyat Indonesia terhadap Jepang
memang memuncak.

Selama pendudukan Jepang, rakyat dipaksa bekerja, disiksa


jika tak menurut, kelaparan, hingga tak punya pakaian dan
Jepang membutuhkan simpati rakyat untuk mendukung
perangnya. Maka Jepang mendirikan Nissinkai yaitu
organisasi politik untuk menyalurkan ide-ide politik.

Tokoh politik, pengusaha, dan cendekiawan yang tergabung


di antaranya JE Pattiasina (Kepala Urusan Umum Kantor
Syuutizityo), Notosoedjono (tokoh Parindra), dan Ng Nyiap
Sun (Kepala Urusan orang Asing/Kakyo Toseikatyo). Para
tokoh pergerakan ini diam-diam juga memiliki gerakan
bawah tanah yang disebut Gerakan Enam Sembilan. Ini
karena anggotanya berjumlah 69. Tidak diketahui pasti siapa
saja 69 orang itu.

2. Siapa saja tokoh tokoh yang terlibat dalam peristiwa ini?

Menurut data yang ada, jumlah korban dari peristiwa


Mandor tersebut adalah ± 21.037 orang. Akan tetapi pihak
dari Jepang menolak pernyataan tersebut dan menganggap
hanya ada 1.000 korban saja.
Inilah Nama Pahlawan Yang Gugur pada tragedi Mandor :
1. Syarif Muhammad Alkadrie (Sultan Pontianak)
2. Pangeran Adipati (Putra Sultan Pontianak)
3. Pangeran Agung (Adik Pangeran Adipati)
4. J.E Patiasina
5. Ng Nyiap Sun
7
Dan masih banyak lagi korban dari peristiwa “MANDOR
BERDARAH” ini, baik itu dari tokoh penting sampai rakyat biasa.
Betapa kejamnya bangsa Jepang kala itu sampai merenggut
puluhan ribu korban jiwa dan dengan seenaknya mereka tidak
menganggap puluhan korban tersebut. Saat itu banyak sekali
penggalan kepala dan organ tubuh berserakan dijalanan yang
berlumur darah.

3. Bagaimana kondisi makam Juang Mandor sekarang?

Sekarang monument makam Juang Mandor terdiri dari


10 pos. Pos 1-9 berisi jasad rakyat biasa/setempat. Sedangkan
pos 10 terdiri dari jasad tokoh penting Kalimantan Barat.

Dalam 1 pos terdiri dari beribu ribu mayat yang dikubur


begitu saja. Suasana disana sangat menyeramkan dan sangat
dingin. Sebelum memasuki pos terdapat taman yang berisi
dinding relief gambaran peristiwa tersebut. Taman tersebut
adalah tempat pemenggalan/penyiksaan korban.

8
KESIMPULAN

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tragedi mandor terjadi


karena bangsa Jepang ingin merebut sumber daya alam
yang terletak di Kalimantan Barat. Banga Jepang merebut
kekuasaan dan menyiksa rakyat serta tokoh penting di
Kalimantan Barat. Mereka tidak segan segan membunuh
serta memenggal puluhan ribu jiwa demi merebut sumber
daya alam. Sultan Alkadrie selaku Sultan kota Pontianak
pun menjadi korban dalam tragedi ini. Sekarang tempat
peristiwa tersebut sudah dibuat menjadi taman atau
tempat wisata bernama Makam Juang Mandor yang
terletak di Mandor, Kab. Landak, Kalimantan Barat.

9
DAFTAR PUSTAKA
• Aurel Sagita Fadilah, Diva Salsa Vania, Farel Faeyza A.F,
Khalila Alvira Dylova, Sity Saskia Mecca, Yoki Makasua,
(2023) Mandor Berdarah. Mandor (KABUPATEN LANDAK).
• https://id.wikipedia.org/wiki/Makam_Juang_Mandor
• https://pontianak-times.co.id/makam-juang-mandor-kondisi-
terkini/
• http://ppid.ketapangkab.go.id/2023/06/28/inilah-nama-
pahlawan-yang-gugur-di-makam-juang-mandor/
• https://kalbarprov.go.id/berita/memperingati-hari-
berkabung-daerah-peristiwa-mandor-28-juni-1944.html

10

Anda mungkin juga menyukai