Anda di halaman 1dari 4

Contoh kekejaman Jepang di Indonesia, diantara nya:

1. Membuat rakyat indonesia hidup secara tak manusiawi

para penjajah jepang memiliki cara yang sangat licik untuk mengelabui rakyat indonesia. Mereka datang
mengaku sebagai "sodara tua" bangsa kita untuk mendapatkan simpati tak hanya itu, janji kemerdekaan
juga digemborkan diawal kedatangan, sehingga rakyat mempercayainya. Namun ternyata semua
kebaikan itu hanya berlangsung dalam waktu yang singkat. Tak lama setelah jepang menduduki
banten ,makanan ,obat-obatan, pakaian dan berbagai barang kebutuhan lainnya menghilang dari pasar.
Akibatnya, rakyat sangat menderita. Mereka terpaksa makan seadanya dan mengenakan karung goni
sebagai alat penutup tubuh. Belum lagi jika sakit, tak ada obat yang bisa diakses, sehingga rakyat
menggunakan tumbuh-tumbuhan herbal seadanya

2. Romusha, kerja paksa ala jepang.

Bukti kekejaman jepang yang paling terkenal adalah romusha. Mereka memaksa rakyat, terutama para
petani, untuk mengerjakan beberapa hal, mulai dari terjun ke medan perang,membangun berbagai
banteng,penjara,dan lain sebagai nya. Para pekerja romusha di rekrut dengan paksa, setiap kepala
daerah harus menyetorkan data laki laki usia produktif,setelah itu mereka akan dia panggil untuk
menjadi romusha.saat pangggilan datang,keluarga harus merelakan meraka,karena seringkali para
pekerja tersebut tidak kembali lagi ke rumah nya.setelah menjadi romusha ,mereka akan di beri pakaian
"seragam" berupa karung goni yang berkutu.setiap hari para pekerja paksa itu harus melakukan tugas
yabg berat tanpa istirahat dan makanan yang cukup .tubuh merekapun kurus dan lemah ,namun tetap
harus bekerja dengan berat .para tentara jepang pun mengawasinya setiap waktu .cambuk ,pentungan
logam,dan berbagai senjata siap untuk diayunkan kapan saja ketika ada romusha yang melawan ,atau
berusaha melarikan diri dan mencuri waktu istirahat .

3.membangun penjara-penjara yang sangat tidak manusiawi.

Jepang juga terkenal dngn penjara² nya yg tak kenal ampun dan tidak manusiawi salah satu contohnya
adalah penjara bawah tanah yg ada di lawang seu,semarang,jawa tengah.bangunan tersebut awalnya
dibuat oleh pemerintah belanda untuk kantor kereta api namun saat jepang menguasai indonesia,ia
dialih fungsikan menjadi penjara.untuk dpt 2 macam penjara yg terkenal dilawang seu,yakni penjara
jongkok dan pendiri.penjara jongkok dibuat seperti bak dngn tinggi 50cm.para tahanan harus jongkok
didlmnya.seaakan tak cukup kejam,bak tersebut diisi air yg mencapai leher lalu ditutup dngn
besi .sementara penjara berdiri dibuat dngn ukuran 1×1m.ruangan tersebut biasanya diisi oleh 8
orang.para tahanan yg berasal dari pribumi maupun warga belanda harus berdiri berdesak desakan
didalam nya.

4.menyiksa dan membiarkan tahanan mati kelaparan.

Seakan penjara yg dibuatnya tak cukup untuk menyiksa,para penjajah jepang,juga terkenal sering
membiarkan tahanannya mati kelaparan.para sihir dngn sengaja tidak memberikan makanan kepada
tahanan selama berhari hari.ketika diberi pun,makanan tersebut tidak cukup untuk memenuhi nutrisi yg
diperlukan.ini terjadi karena penjajah jepang menganggap penjara adalah tempat untuk menyiksa,bukan
hanya menahan.maka tak heran jika banyak tahanan yg mati sebelum dieksekusi.belum lagi,tahanan
juga sering mendapatkan sisiksaan dari kompeitai,polisi militer jepang yg sangat sadis.mereka tak ragu
mengeluarkan berbagai metode untuk menyiksa orang.mulai dari cambuk,menggantung tubuh secara
terbalik,memukul dngn puntungan logam,dan lain sebagainya

5.diduga menyuntikkan virus dan bakteri terhadap para tahanan.

tak banyak yang tahu bahwa penjajahan jepang juga menggunakan senjata biologis untuk upaya
memenangkan perang dunia ke dia. metode ini di sebut sebagai operasi unit 731 yang memiliki
laboratorium di Harbin, Tiongkok. Mereka sering melakukan uji coba obat kimia, virus dan bakteri
terhadap manusia. Misalnya dengan menyuntikkan bakteri sifilis kepada wanita hamil, meledakkan bom
untuk melihat efeknya pada manusia, membedah tahanan tanpa bius, dll sebagainya. Walaupun
menurut sejarah, orang Tiongkok yang sering menjadi "kelinci percobaannya", banyak ahli yang
mengatakan bahwa Indonesia juga tak luput dari sasaran unit 731. Dilansir oleh Historia, salah satunya,
terjadi di markas romusha klender, jakarta. Sekitar tahun 1942-1943, ratusan pekerja paksa tiba-tiba di
temukan dalam kondisi yang kritis dan menunjukkan gejala tetanus. Hal yang sama di temukan pda
romusha Surabaya dan Kalimantan. Di duga unit 731 terlibat ketika para tentara memberikan injeksi
imunisasi kepada romusha.

6. Tragedi mandor berdarah, pembantaian masal jepang di Kalimantan.

Pembantaian yang paling tak terlupakan di masa penjajahan jepang adalah tragedi mandor (tragedi
mandor berdarah) yang terjadi di mandor, Kalimantan Barat. Peristiwa ini terjadi pada Juni 1944. Di
awali dengan rasa benci rakyat yang memuncak terhadap jepang muncullah sebuah kelompok
antifasisme. Mereka berencana untuk pura-pura bekerja sama dengan pemerintah Jepang. Kelompok
tersebut terdiri dari generasi unggulan Kalimantan, mulai dari cendekiawan, politisi, tokoh agama, dan
lain sebagainya. Jepang pun mengakomodasinya dengan membentuk nissinkai, organisasi politik yang
bertujuan untuk mendukungnya. Namun tokoh di dalamnya diam-diam memata-matai pergerakan
jepang untuk melakukan serangan balik. Sayangnya, gerakan bawa tanah mereka ketahuan. Semua
tokoh nissinkai, keluarga, kerabat, dan siapapun yang terlibat di dalamnya terciduk. Dengan mata
tertutup dan tangan terikat, mereka di bawa ke tempat tersembunyi dan di bunuh dengan cara di
penggal atau di tembak mati. Tercatat korban peristiwa ini mencapai ribuan orang yang terdiri atas
generasi unggulan Kalimantan Barat.

7. Menjadikan para perempuan sebagai budak seks atau jugun lanfu .

Terakhir yang sering terlupakan adalah jepang menciptakan Jugun lanfu. Ini merupakan istilah yang di
berikan untuk memanggil para perempuan yang di jadikan budak pelacuran paksa untuk tentara jepang.
Korbannya mayoritas berasal dari Korea, Malaysia, Tiongkok, dan tak terkecuali Indonesia. Perempuan-
perempuan itu di jemput paksa dari keluarganya dan di tempatkan dalam sebuah rumah yang di sebut
sebagai "rumah bordil". Tujuannya adalah untuk mempermudah tindak perkosaan di setiap wilayah
yang di diami oleh tentara jepang. Di dalamnya, tak hanya perempuan Indonesia mereka juga menahan
perempuan keturunan Tiongkok, Belanda, Perancis, dan Fortugis. Para tentara akan datang setiap
harinya untuk memperkosa mereka. Bahkan mereka juga tak ragu memukul, menampar, dan bahkan
menikamnya hingga mati ketika perempuan itu melawan. Suntik kontrasepsi yang tidak di lakukan
secara steril juga sering di lakukan agar para jugun lanfu tidak hamil. Di lansir BBC, tak terbayangkan
betapa buruknya perlakuan tentara jepang terhadap lanfu hingga mayoritas dari mereka mengalami
kerusakan rahim. Pemerintah Jepang di sebut-sebut telah meminta maaf akan kejadian dalam perang
dunia 2 ini. Namun hal itu tentu tidak sebanding dengan luka fisik dan mental yang di bawa para
penyintas lanfu seumur hidupnya. Seperti itu lah kekejaman penjajah Jepang yang tercatat dalam
sejarah Indonesia.

.
Kekejaman Jepang terhadap Indonesia

Jepang menjajah Indonesia pada tahun 1942, penjajahan tersebut telah memberikan luka dalam pada
para korbannya tak hanya memberikan Luka fisik pada rakyat pribumi namun mereka memberikan luka
trauma mental yang amat dalam, Jepang awalnya datang dengan membawakan simpati dan
menjanjikan kemerdekaan kepada rakyat pribumi Indonesia namun siapa sangka kedatang jepang
hanyalah mimpi buruk bagi indonesia,mereka menunjukkan kekejaman dan kesadisan pada rakyat
Indonesia.

Para penjajah Jepang memiliki cara yang licik untuk mengelabui rakyat Indonesia,mereka datang
mengaku sebagai tamu sodaraa tua bangsa kita untuk mendapatkan simpati dari bangsa Indonesia tak
hanya itu saja janji kemerdekaan juga di gemburkan di awal kedatangan nya sehingga rakyat Indonesia
mempercayai namun ternyata semua kebaikan itu hanya berlangsung dalam waktu singkat tak lama
setelah jepang menduduki Banten

Anda mungkin juga menyukai