Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rabbani Adira Al Kurdi

Kelas : XI IPS 3

Mapel : Sejarah Peminatan

Kerjakan soal-soal berikut!

1. Jelaskan bagaimana kebijakan terkait pemerintahan sipil di Indonesia ketika memasuki tahun
1943, analisislah sesuai pemahaman anda!
2. Jelaskan pengertian sistem ekonomi perang yang diterapkan jepang di Indonesia! Jelaskan pula
tujuan jepang menerapkan sistem ekonomi perang!
3. Deskripsikan sistem perekrutan romusha pada masa pendudukan jepang!
4. Jelaskan langkah awal K.H. Zainal Mustafa dalam upaya perlawanan terhadap jepang!
5. Jelaskan perlawanan yang dilakukan gerakan koreri di papua terhadap jepang!

JAWABAN

1. Pemerintahan Sipil Jepang di Indonesia Pulau Jawa menjadi pusat pemerintahan yang
terpenting, bahkan jabatan Gubernur Jenderal masa Hindia Belanda dihapus dan diambil alih
oleh panglima tentara Jepang di Jawa. Sementara status pegawai dan pemerintahan sipil masa
Hindia Belanda tetap diakui kedudukannya asal memiliki kesetiaan terhadap Jepang. Status
badan pemerintahan dan UU di masa Belanda tetap diakui sah untuk sementara, asal tidak
bertentangan dengan aturan kesetiaan tentara Jepang. Kebijakan pemerintah militer Jepang di
bidang politik dan birokrasi dampak yang dirasakan bangsa Indonesia antara lain terjadinya
perubahan struktur pemerintahan dari sipil ke militer, terjadi mobilitas sosial vertikal
(pergerakan sosial ke atas dalam birokrasi) dalam masyarakat Indonesia. Sisi positif yang dapat
Anda ketahui, bangsa Indonesia mendapat pelajaran berharga sebagai jawaban cara mengatur
pemerintahan, karena adanya kesempatan yang diberikan pemerintah Jepang untuk menduduki
jabatan penting seperti Gubernur, dan wakil Gubernur, Residen, Kepala Polisi. Struktur
pemerimtahan Sipil jepang Pulau Jawa dan Madura (kecuali kedua koci, Surakarta dan
Yogyakarta) dibagi atas enam wilayah pemerintahan. Selain pemerintahan militer (gunsei)
angkatan darat, Armada Selatan Kedua juga membentuk suatu pemerintahan yang disebut
Minseibu. Pemerintahan ini terdapat di tiga tempat, yaitu Kalimantan, Sulawesi, dan Seram.
Daerah bawahannya meliputi syu, ken, bunken (subkabupaten), gun, dan son. Dalam rangka
mempertahankan kekuasaan dan menghapus pengaruh Belanda pada masyarakat Indonesia,
Jepang menetapkan Undang-Undang No. 4. Undang-undang tersebut menetapkan bahwa hanya
bendera Jepang, Hinomaru, yang boleh dipasang hanya lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo, yang
boleh diperdengarkan pada hari-hari besar. mulai tanggal 1 April 1942, semua lapisan
masyarakat harus menggunakan pembagian waktu sesuai dengan yang dipergunakan di Jepang.
Perbedaan waktu antara Tokyo dan Jawa pada masa itu adalah 90 menit. mulai tanggal 29 April
1942 ditetapkan bahwa kalender yang dipakai adalah kalender Jepang yang bernama Sumera.
Tahun 1942 pada kalender Masehi sama dengan tahun 2602 pada kalender Sumera. Rakyat
Indonesia juga diwajibkan untuk ikut merayakan hari raya Tencosetsu, yaitu hari lahirnya Kaisar
Hirohito.
2. Lemahnya ekonomi rakyat berawal dari sistem bumi hangus Hindia Belanda ketika mengalami
kekalahan dari Jepang pada bulan Maret 1942. Sejak itulah kehidupan ekonomi menjadi lumpuh
dan keadaan ekonomi berubah dari ekonomi rakyat menjadi ekonomi perang. Tujuan jepang
menerapkan sistem ini adalah untuk memenuhi kebutuhan daerah sendiri, untuk menunjang
kegiatan perang, dan manusia digunakan untuk industri yang mendukung perang.
3. Berbagai cara dilakukan perekrut untuk mempengaruhi penduduk agar mau diajak ke dalam
kerja romusa.Secara umum yang sering dihadapi romusa adalah sebagai berikut:
a. Dengan cara membujuk dan merayu
Cara ini dilakukan terhadap penduduk yang berlatar belakang pengangguran,pengemis,dan
penjahat dan juga terhadap golongan usia muda.Golongan pengangguran,pengemis,dan
penjahat umumnya langsung tertarik dengan bujuk rayu itu dengan menjanjikan
pekerjaan ,gaji dan makanan bagi mereka.Sedangkan untuk golongan muda dengan sedikit
tipuan yaitu selain dijanjikan pekerjaan dan gaji serta apabila telah bekerja dalam masa tiga
bulan akan digantikan dan direkrut menjadi menjadi pemuda sukarela(kemiliteran) di
Jakarta.

b. Dengan cara tipu muslihat romusa tidak terhitung.


Modusnya seseorang tiba-tiba disuruh mendaftar oleh kepala desa untuk menggantikan
bapak atau saudaranya yang tidak bisa mengikuti romusa,atau petani yang sedang bekerja di
sawah didatangi perangkat desa dan diperintahkan berkumpul ke balai desa untuk
mendapat pelatihan.Namun,mereka kemudian diangkut ke Bayah tanpa diberi kesempatan
untuk berpamitan ke keluarga mereka.Ketika mereka tahu kalau akan dijadikan romusa
banyak dari mereka melarika diri ketika kereta berhenti atau meloncat dari gerbong ketika
kereta sedang berjalan.Banyak peristiwa seperti ini sehingga menyebabkan korban romusa
tidak terhitung.

c. Dengan Cara memaksa


Cara ini dilakukan apabila penduduk tidak lagi bisa dibujuk untuk dijadikan romusa.Pada
situasi ini biasanya penduduk telah mendengar kabar tentang kekejaman dan kesengsaraan
saudara-saudaranya di pertambangan Bayah.Sehingga ketika nama mereka dicantumkan
namanya ke dalam daftar pekerja untk diberangkatkan oleh kepala desa ,mereka cenderung
menentang dan menolaknya. Kuncho yang takut gagal memenuhi kewajibannya terhadap
Jepang berusaha dengan berbagai cara,seperti menangkapi petani yang sedang bekerja di
sawah,bahkan melakukan peculikan anak-anak sekolah yang sedang belajar di sekolah.Cara
ini biasanya mendapat dukungan dari pejabat kecamatan dengan mengirimkan tentara
Jepang ke desa-desa tersebut.

4. K.H. Zaenal Mustofa memutuskan untuk melakukan perlawanan terbuka terhadap kekejaman
bangsa Jepang. Dan Terkabarkan bahwa KH.Zainal Mustofa Bersama para santrinya ia
merencanakan suatu gerakan yang akan dilakukan pada tanggal 25 Februari 1944 (1-Maulud
1363 H). Mula-mula ia akan menculik para pembesar Jepang yang ada diwilayah Kota
Tasikmalaya, kemudian melakukan sabotase, memutuskan kawat-kawat telefhon sehingga
militer Jepang tidak dapat berkomunikasi, dan terakhir, membebaskan tahanan-tahanan politik
yang ditangkap dan disandera Oleh Tentara Jepang ketika itu.Untuk melaksanakan rencana
tersebut , terkabarkan K.H. Zaenal Mustofa meminta para santrinya mempersiapkan
persenjataan berupa Bambu runcing dan golok yang terbuat dari bambu, serta berlatih
memperdalam Ilmu pencak silat. Kiai Haji Zainal Mustofa juga sempat memberikan latihan
spiritual (tarekat) seperti mengurangi makan (Puasa Sunnah),mengurangi tidur, dan
membacakan wirid-wirid Dzikir (bacaan-bacaan Unsur Mengesa-kan Tuhan) untuk mendekatkan
diri kepada Tuhan Pencipta Alam. namun Persiapan para santri yang dikomandoi Oleh KH.Zainal
Mustofa ini tercium oleh Pihak Jepang. Kaitan hal tersebut terkabarkan bahwa Mereka Segera
mengirim utusan dan Mengutus Camat Singaparna disertai 11 orang stafnya dan dikawal oleh
beberapa anggota polisi untuk melakukan penangkapan terhadap Diri Sang “Singa Dari
Singaparna” tersebut.
5. a) perlawanan rakyat di Biak (1944)

Perlawanan ini dipimpin oleh L. Rumkorem, pimpinan Gerakan “Koreri” yang berpusat di Biak.
Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh penderitaan rakyat yang diperlakukan sebagai budak
belian, dipukuli, dan dianiaya. Dalam perlawanan tersebut rakyat banyak jatuh korban, tetapi
rakyat melawan dengan gigih. Akhirnya Jepang meninggalkan Pulau Biak.

b) perlawanan rakyat di pulau Yapen Selatan

Perlawanan ini dipimpin oleh Nimrod. Ketika Sekutu sudah mendekat maka memberi bantuan
senjata kepada pejuang sehingga perlawanan semakin seru. Nimrod dihukum pancung oleh
Jepang untuk menakut-nakuti rakyat. Tetapi rakyat tidak takut dan muncullah seorang
pemimpin gerilya yakni Silas Papare.

c) Perlawanan rakyat di Tanah Besar, daratan Irian (Papua)

Perlawanan ini dipimpin oleh Simson. Dalam perlawanan rakyat di Irian Jaya, terjadi hubungan
kerja sama antara gerilyawan dengan pasukan penyusup Sekutu sehingga rakyat mendapatkan
modal senjata dari Sekutu

Anda mungkin juga menyukai