Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Fiksi

Sejarah Danau Toba


Danau toba merupakan danau berkawah yang sangat luas dan besar. Dengan luas 1.145
kilometer persegi. Danau toba sendiri lebih menyerupai lautan dibandingkan danau.
Beberapa cerita rakyat setempat mengenai asal mula danau toba. Salah satu ceritanya ialah
legenda yang menyertai keberadaan seseorang pemuda miskin yang bernama toba.
Kehidupannya bertani dan menangkap ikan suatu hari ia dapat menangkap ikan emas yang
ajaib dan bisa berbicara seperti manusia.
Dengan kejanggalan tersebut toba membawa pulang ikan emas tersebut. Setelah di bawa
pulang berubah menjadi seorang wanita cantik. Ikan emas itu mendapat kutukan karena telah
melanggar aturan para dewa.
Ikan meminta toba agar tidak membocorkan rahasia itu. Dan toba bersedia asalkan mau
menikah dengan toba. dan gadis tersebut di beri nama mina keduanya hidup rukun dan di
karuniai anak laki-laki yang bernama samosir.
Ibunya menyuruh mengantarkan makan ke sawah untuk ayahnya namun dia menolak. Karena
sering dipaksa maka dengan kesal ia mau mengantarkannya,di tengah perjalanan makan itu
malah dimakan oleh samosir. Dan sering terlambat membuat ayahnya marah ke samosir.
Akhirnya toba memukul dan mengatakan anaknya dengan “dasar anak ikan yang kurang
ajar”.  Sang anak pun pulang dan menangis kemudian menanyakan apakah benar kalau anak
ikan.
Sang ibu terkejut mendengar suaminya telah melanggar janjinya. Seketika itu hujan dan
petir,hingga membuat sungai meluap dan banjir besar. Karena air semakin banyak
tergenanglah lembah dan toba tidak bisa menyelamatkan dirinya. Singkatnya diberilah nama
danau toba dan pulau samosir yang berada di tengahnya.
Sejarah Non Fiksi
Sejarah Sumpah Pemuda
Hari Sumpah Pemuda yang diperingati tiap tanggal 28 Oktober merupakan tonggak sejarah
penting dalam perjalanan panjang Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Pada 28 Oktober
1928 atau 93 tahun lalu, para pemuda Indonesia yang berasal dari berbagai daerah berkumpul
untuk mengucapkan ikrarnya. Moehammad Yamin merupakan sosok yang merumuskan
Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda dibacakan Soegondo saat kegiatan penutupan dan
dijelaskan secara panjang lebar oleh Yamin. Saat itu tidak ada istilah Sumpah Pemuda. Tapi,
istilah itu lahir setelah kegiatan itu selesai. Hingga kini, istilah Sumpah Pemuda begitu
melekat dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Mereka berikrar untuk bertumpah darah, berbahasa, dan berbangsa Indonesia. Berikut isi
lengkap sumpah yang diucapkan para pemuda tersebut :    Pertama: Kami poetra dan poetri
Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. Kedoea: Kami poetra
dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Ketiga: Kami poetra
dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia. Sebelum tercetus
sebagai Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, ada sejarah di balik perjalanannya.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, sumpah Pemuda merupakan hasil rumusan
dalam Kongres Pemuda II Indonesia. Kongres tersebut merupakan pertemuan besar pada
1928. Dalam pertemuan itu hadir para pelajar dari seluruh wilayah Nusantara yang tergabung
dalam Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI).
Kongres Pemuda II itu digelar tiga sesi di tiga tempat berbeda. Organisasi kepemudaan yang
hadir saat itu di antaranya Jong Java, Jong Batak, Jong Ambon, dan Jong Islamieten Bond.
Sesi pertama dilakukan pada 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond
(KJB) yang sekarang bernama Lapangan Banteng.  Ketua PPPI, Sugondo Djojopuspito saat
itu berharap Kongres Pemuda II diharapkan dapat mempererat semangat persatuan di antara
para pemuda. Sesi kedua digelar pada 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop.
Dalam sesi itu dibahas masalah pendidikan yang sangat penting untuk anak. Sesi ketiga yang
merupakan sesi penutup digelar di Gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya
106. Saat itu, rumusan Sumpah Pemuda terlahir.  
Setelah Sumpah Pemuda lahir, para pemuda dan bangsa Indonesia secara umum akhirnya
memiliki semangat kebersamaan untuk berjuang melawan penjajah. Mereka tak lagi sendiri-
sendiri melawan penjajah. Hingga akhirnya, Indonesia benar-benar merdeka pada 17 Agustus
1945.

Anda mungkin juga menyukai