OLEH :
NIM: 16027
TAHUN 2019
PROPOSAL
Karya tulis ilmiah Disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh
OLEH :
NIM.16027
TAHUN 2019
SURAT PERNYATAAN PLAGIARISME
Karya tulis ilmiah ini, saya susun tanpa tindak plagiarisme sesuai dengan
Jika dikemudian hari ternyata saya melakukan tindakan plagiarisme, saya akan
Pembuat Pernyataan
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya tulis ilmiah oleh Nur Indah Safitry NIRM 16027 dengan judul “Efektivitas
Pasien Asma Di Rumah Sakit Pelni Jakarta” telah diperiksa dan disetujui untuk
diujikan.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah Nur Indah Safitry NIRM 16027 dengan judul “Efektivitas
Pasien Asma Di Rumah Sakit Pelni Jakarta” telah dipertahankan di depan dewan
Dewan Penguji
Mengetahui
Direktur
NIDN.030.405.67.03
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini yang
Menurunkan Sesak Napas Pada Pasien Asma Di Rumah Sakit Pelni Jakarta”.
hambatan, tetapi berkat bimbingan dan pengarahan serta bantuan dari berbagai
pihak, akhirnya proposal ini dapat di selesaikan. Pada kesempatan ini, penulis
Jakarta.
Jakarta.
PELNI Jakarta.
iv
v
8. Kedua orang tua, saudara dan keluarga yang telah memberikan semangat, do’a
Ilmiah ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang setimpal kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki
karya tulis ilmiah ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat khususnya
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................................... ii
vi
vii
2.1.4 Patofisiologi................................................................................... 8
2.1.6 Penatalaksanaan........................................................................... 10
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkaan data dari WHO (2013) dan GINA (2011), di seluruh dunia
diperkirakan terdapat 300 juta orang menderita Asma dan tahun 2025
diperkirakan jumlah pasien Asma mencapai 400 juta, jumlah ini dapat saja
(GINA,2012).
mereka yang terkena dampak (Bateman 2008; Eisner, 2012). National Center
for Health Statistics (NCHS) pada tahun 2011, mengatakan prevalensi asma
menurut usia sebesar 9,5% pada anak dan 8,2% pada dewasa; sedangkan
menurut jenis kelamin 7,2% laki-laki dan 9,7% perempuan. Asma telah
1
2
Jakarta pada tahun 2007 yaitu 2,9% sedangkan pada tahun 2013 5,2%. Dengan
usia <1 tahun pravelensinya sebesar 1,1% dan usia 75+ pravelensinya sebesar
12,4%. Dan usia 25-34 tahun mempunyai pravelensi Asma tertinggi yaitu
praktik klinik keperawatan di Rumah Sakit Pelni Jakarta pasien rawat inap
berdasarkan usia tertinggi pada usia 25-44 tahun yaitu sebesar 31,56% dan
pravelensi terendah usia 7-28 hari sebesar 0,05%, dengan jenis kelamin laki-
banyak dikembangkan oleh para ahli. Salah satu teknik yang banyak
mengatur napas bila pasien sedang mengalami asma atau bisa juga bersifat
latihan saja (The Asthma Foundation of Victoria, 2002). Teknik ini juga
et al., 2003).
pada individu yang berlatih pranayama. Ini dapat dikaitkan dengan aktivitas
selain uraian diatas dari penelitian yang sudah dilaksanakan oleh peneliti lain
dan dari pengalaman penulis selama praktek di Rumah Sakit Pelni Jakarta,
banyaknya kasus dengan asma yang mengalami sesak napas, maka penulis
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah penelitian ini
sesak napas pada pasien Asma di Rumah Sakit Pelni Jakarta ?”.
1.3.2.1 Dapat mendeskripsikan sesak napas pada pasien Asma di Rumah Sakit
1.4.3 Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
Asma adalah penyakit inflamasi kronik saluran napas yang disebabkan oleh
batuk akibat obstruksi jalan napas yang bersifat reversible dan terjadi secara
Menurut Black & Hawks, 2014. Asma adalah gangguan pada bronkus yang
yaitu gangguan inflamasi kronik pada jalan napas yang ditandai dengan
episode mengi, sesak napas, kekakuan dada, dan batuk berulang. Inflamasi
6
7
lebih lama dengan beberapa derajat gangguan jalan napas setiap hari.
Pada kasus yang langka, episode asma yang akut terlalu berat sehingga
2.1.2 Etiologi
Tanda dan gejala menurut Black & Hawks, 2014 yaitu Pada serangan asma,
terutama pada ekspirasi. Tidak terdengarnya mengi pada klien asma dengan
distress napas akut merupakan pertanda buruk. Gejala tambahan lain yang
2.1.4 Patofisiologi
melapisi bronki, pengisian bronki dengan mukus yang kental. Selain itu,
banyak. Selain itu, reseptor α- dan β- adrenergik dari sistem saraf simpatis
2.1.5 Komplikasi
adalah:
2.1.5.1 Pneumothoraks
yang dicurigai bila terdapat benturan atau tusukan dada. Keadaan ini
2.1.5.3Atelektasis
2.1.5.4 Aspergilosis
tubuh.
2.1.5.6 Bronkhitis
2.1.6 Penatalaksanaan
pengontrol:
2.1.6.1.5 Metilsantin
2006).
dengan gejala akut seperti mengi, rasa berat di dada dan batuk,
2.1.6.2.3 Antikolinergik
2.1.6.2.4 Aminofillin
2.2.1 Definisi
simpatik, pesan untuk relaksasi juga diterima oleh kelenjar endokrin yang
(Worby C, 2007).
Pranayama dilakukan dengan duduk dalam salah satu postur duduk yoga
(asana), dengan posisi tulang punggung yang tegak dari tulang ekor
ventilasi paru-paru saat bernafas serta menjaga agar aliran prana dapat
melalui hidung, kecuali dalam situasi khusus. Posisi / pose yang baik
14
perubahan dalam tubuh menjadi lebih segar dan stres dapat berkurang.
lebih lambat, dan setiap tarikan dan hembusan nafas akan menjadi lebuh
panjang dan lebih penuh. Kondisi ini disebut dengan pernapasan yang
dalam dan akan memampukan energi yang ada untuk bergerak mencapai
nafas dalam, slow deep breathing, pursed lip breathing. Namun pada
Individuals, 2011). Pose atau posisi yang baik untuk melakukan kegiatan
dipangkuan.
a. Menenangkan pikiran
secara perlahan kaki kanan di atas paha kiri dana telapak kaki
a Melancarkan pernafasan
b Menenangkan pikiran
2.2.4.3.1 Duduklah dengan kaki kiri terentang. Letakkanlah salah satu tumit,
misalnya sebelah kiri ai atas paha kanan. Letakkan tumit yang lain,
menit.
a Memperlancar pernapasan
2.2.4.4.2 Tekanlah berat badan pada kaki-kaki yang ditekuk tadi, kedua
2.2.4.4.3 Jari-jari kaki boleh bersentuhan, boleh juga tidak dan tulang
b Melancarkan pernapasan
Prosedur latihan pernapasan ini adalah dengan duduk pada salah satu
posisi yoga. Letakkan satu tangan diatas abdomen dan tangan yang
Posisi duduk pada salah satu posisi yoga. Sempitkan pita suara saat
Posisi duduk pada salah satu posisi yoga. Lakukan tarikan napas
dalam dengan diafragma dan buang napas secara cepat yang akan
dan pasif dari hembusan napas. Rasakan otot perut dan dada terasa
yang mana setiap putaran terdiri dari 11 tarikan dan hembusan napas
2.2.5.4.3 Tutup lubang hidung kanan dengan ibu jari, tepat di bawah tulang
hidung kanan
2.2.5.4.5 Tutup lubang hidung kiri dengan jari manis dan kelingking tepat
dibawah tulang hidung kiri dan tahan napas selama yang bisa
dilakukan
2.2.5.4.6 Lepaskan ibu jari pada lubang hidung kanan, lalu hembuskan
2.2.5.4.7 Ini merupakan satu putaran alternate nostril breath. Ulangi hingga
5 putaran.
ASMA
SESAK NAPAS
TEKNIK PRANAYAMA
DILAKUKAN TIDAK
PRANAYAMA DILAKUKAN
PRANAYAMA
RELAKSASI
SESAK NAPAS
MENURUNKAN
SESAK NAPAS
2
TETAP SESAK
NAPAS
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab metode penelitian ini menguraikan tentang rancangan penelitian, subyek
pengumpulan data, lokasi dan waktu penelitian, penyajian data, dan etika
institusi. Desain dari studi kasus tergantung dari keadaan kasus tetapi tetap
Penelitian ini melibatkan dua individu yaitu dua pasien penderita asma yang
24
25
Asma yang ada di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Pelni Jakarta.
Sampel Penelitian
Sampel adalah sejumlah anggota yang dipilih atau diambil dari suatu
penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti.
yang tidak memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab
(Nursalam, 2013).
Adapun kriteria inklusi dan eksklusi pada subyek penelitian ini adalah:
3.2.2.2.2 Klien yang berusia kurang dari 25 tahun atau lebih dari 50
tahun
muntah)
Fokus studi adalah kajian utama dari masalah yang akan dijadikan titik acuan
penelitian. Fokus studi dari penelitian ini adalah “Penurunan Sesak napas
pada pasien Asma di Rumah Sakit Pelni yang mendapatkan tindakan teknik
pranayama”.
27
3.5.1 Format pengkajian yang terdiri dari identitas seperti nama klien, usia, jenis
3.5.2 Pada performance assessment (lembar penilaian kerja) terdiri dari fase
pengkajian. Prosedur kerja yaitu (1) cuci tangan dan observasi prosedur
pernapasan klien, dengan stopwatch atau arloji, (4) atur posisi klien
rentangkan kaki kedepan, letakkan tangan diatas paha, tekuk kaki kanan
dibagian lutut, sehingga tumit menekan pangkal paha, jadi telapak kaki
tersebut menyentuh paha kiri. Kemudian tekuk kaki kiri dan tekan tumit
pada pangkal paha kanan, masukkan jari-jari kaki kiri pada tekukkan kaki
kanan. Letakkan telapak tangan pada lutut, dapat juga meletakkan kedua
masing lutut, jari telunjuk menekuk pada ibu jari atau letakkan kedua
selama 5-10 menit, (5) memberikan intruksi pada klien agar memejamkan
pengeluaran udara dalam jumlah yang banyak pada satu waktu, (6)
dilakukan hal yang sama pada hari kedua dan ketiga, sampai dengan tahap
nyaman?, (3) apakah klien ada keluhan atau tidak?, dan (4) apakah klien
3.5.3 Lembar observasi yang terdiri dari pengukuran tanda-tanda vital sebelum
napas, saturasi dan analisa data berupa kesimpulan dari hasil pemberian
mulut secara lembut dan dalam dan periodic selama 10-15 menit.
3.5.5 Format alat-alat yang digunakan terdiri dari alat-alat yang telah
3.6.1 Observasi
selaku orang dalam pada situasi tertentu. Hal ini agar memudahkan
peneliti memperoleh data atau inforasi dengan mudah dan leluasa. Hasil
3.6.2 Wawancara
secara langsung dari responden yang diteliti. Metode ini memberikn hasil
secara langsung dan dapat dilakukan apabila ingin tahu hal-hal dari
Penelitian studi kasus ini dilakukan di Rumah Sakit Pelni Jakarta yang
beralamat di Jl. Aipda KS. Tubun No. 91-94 Jakarta 11410 selama 3 hari dari
tanggal ... .......... 2019 sampai dengan tanggal ... .......... 2019 pada pasien
Asma.
Rawat Inap Rumah Sakit Pelni Jakarta. Setelah mendapat persetujuan dari CI
pada pendidikan untuk meneliti di ruang rawat inap Rumah Sakit Pelni
Jakarta.
penelitian.
pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
dapat mengundurkan diri dari penelitian ini kapan saja tanpa konsekuensi
Bateman, Thomas S., Snell Scott A., 2008, Manajemen : Kepemimpinan dan
Kolaborasi dalam Dunia yang Kompetitif, Alih Bahasa Chriswan
Sungkono dan Ali Akbar Yulianto, Salemba Empat, Jakarta
Prasetya, Arief Widya. 2011. Pengaruh latihan napas metode buteyko tergadap
peak expiratory flow rate (PEFR)dan derajat control penderita ashma.
Thesis. Universitas Airlangga
Desta reviona, Penilaian derajat asma dengan menggunakan asthma control test
(ACT) pada pasien asma yang mengikuti senam asma di pekanbaru, jom
vol.1 no 2 oktober 2014
34
35
GINA (Global Initiative for Asthma). Pocket Guide for Asthma Management and
Prevention (for adults and Children Older than 5 years). Diakses tanggal
07 April 2017. www.ginasthma.org.
International Journal of Research and Review, slow and deep breathing exercise
(pranayama) for a stress free life amongst medical students
Nian Afrian, Peningkatan nilai peak expiratory flow rate (PEFR) pada pasien
asma bronkiale dengan metode pranayama, sekolah tinggi ilmu kesehatan
karya husada
Potensi pranayama dalam meditasi raja yoga sebagai modalitas pencegahan serta
terapi komplementer pada penyakit paru obstruktif kronis (ppok), Essence
Of Scientific Medikal Journal
35
36
Warsono, peran latihan pernafasan terhadap nilai kapasitas vital paru pada pasien
asma , Jurnal care vol.4, No.3, Tahun 2016. univ tribhuwana tunggadewi
malang pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI
36
Lampiran 1
37
Lampiran 2
1. Kami adalah Pneliti berasal dari Akademi Keperawatan Pelni Jakarta dengan
ini meminta saudara/i untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam penelitian
yang berjudul “Efektivitas Intervensi Pemberian Teknik Pranayama Dalam
Menurunkan Sesak Napas Pada Pasien Asma Di Rumah Sakit Pelni Jakarta”.
2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah untuk mengetahui perubahan
pernapasan pada pasien asma di Rumah Sakit Pelni Jakarta yang dapat
memberi manfaat menurunkan sesak napas setelah dilakukan pranayama.
Penelitian ini akan berlangsung selama 3 hari.
3. Prosedur pengambilan bahan data dengan cara wawancara terpimpin dengan
menggunakan pedoman wawancara yang akan berlangung lebih kurang 10-15
menit. Cara ini mungkin menyebabkan ketidaknyamanan tetapi saudara/ tidak
perlu khawatir karena penelitian ini untuk kepentingan pengembangan
asuhan/pelayanan keperawatan.
4. Keuntungan yang saudara/i peroleh dalam keikutsertaan saudara/i pada
penelitian ini adalah saudara/i turut terlibat aktif mengikuti perkembangan
asuhan/tindakan yang diberikan.
5. Nama dan jati diri saudara/i beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan
akan tetap dirahasiakan.
6. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan penelitian ini,
silahkan menghubungi peneliti pada nomor Hp: 0821-2145-1414
PENELITI
38
Lampiran 3
INFORMED CONSENT
(Persetujuan menjadi partisipan)
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara
sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan
memundurkan diri, maka saya dapat memundurkan diri sewaktu-waktu tanpa
sanksi apapun.
(.........................................) (.........................................)
39
Lampiran 4
LEMBAR WAWANCARA
Nama Responden :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pendidikan :
Agama :
Pekerjaan :
Tanggal masuk :
Tanggal Wawancara :
40
Bagaimana sesaknya, (apakah sangat
5.
sesak napas?)
41
Lampiran 5
Performance Assesment
Skala Penelitian
NO ITEM PENELITIAN KETERANGAN
Ya Tidak
1. Mengucapkan salam
5. Menyiapkan alat-alat :
a. Lembar observasi
b. Lembar pengkajian dan wawancara
B. Prosedur Kerja
42
melalui hidung, menahan napas, dan
menghembuskannya melalui mulut secara
periodic, penarikan napas dilakukan
dengan pelan dan lembut selama 10-15
menit
C. Evaluasi
43
Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI
Analisa data:
44