Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan
4. Ibu drg. G. A. Puja Sri Warneis Wijayanti, M.Kes selaku penguji yang
ii
5. Kedua orang tua serta kaka saya tercinta yang telah senantiasa
karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis
Penulis
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan,
Ketua Jurusan Keperawatan,
Politeknik Kesehatan Mataram Kemenkes RI,
Rusmini, S.Kep.,Ns.,MM.
NIP. 197010161989032001
Tim Penguji:
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh:
I NYOMAN SANDYA PRANATA
P07120315018
Mengetahui,
v
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah..................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian..................................................................... 5
1. Osteoarthritis ........................................................................ 7
B. Kerangka Konsep.................................................................... 51
C. Hipotesis .................................................................................. 52
vi
BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 53
1. Populasi .............................................................................. 55
2. Sampel................................................................................ 55
3. Sampling ............................................................................. 57
I. Analisis Data............................................................................ 63
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
melakukan aktivitas atau jika ada pembebanan pada sendi yang terkena.
Pada derajat yang lebih berat, nyeri dapat dirasakan terus menerus
relaksasi otot pergerakan sendi (Poter & Perry, 2006). Salah satu penangan
perlu diteliti.
Menurut WHO tahun 2013 sebanyak 250 juta orang di Dunia yang
2014). Menurut The National Arthritis Data Workgroup (NADW) pada tahun
1
2015 Negara Amerika Serikat merupakan negara dengan prevalensi
tertinggi yang diderita oleh lanjut usia adalah Osteoarthritis (OA) (50-60%),
kemudian kedua adalah Asam Urat (Gout) sekitar 6-7%, dan ketiga adalah
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa
Tenggara Timur, Riau, dan Papua Barat. Provinsi NTT merupakan provinsi
prevalensi tinggi lansia yang menderita nyeri sendi pada Osteoarthritis yaitu
129.044 jiwa. Pada tahun 2016 prevalensi tertinggi lansia yang menderita
kedua yaitu Kota Mataram sebesar 28,4% (Dinas Kesehatan NTB, 2016).
2016 penyakit pada sistem otot dan jaringan dengan jumlah 30.786 (Dikes
2
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti pada
sehingga terbentuk kista. Tulang baru yang dinamakan osteofit (bone spur)
akan terbentuk pada bagian tepi sendi ketika terjadi erosi kartilago sehingga
tidak berinteraksi dengan teman sebaya, gangguan tidur dan jatuh akibat
3
dari penggunaan kaki yang sakit digunakan untuk berjalan, depresi akibat
dan resistesi terhadap obat yang mempengaruhi organ vital pada penderita
B. Rumusan Masalah
hangat aroma terapi lavender terhadap penurunan skala nyeri pada lansia
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
lavender.
lavender.
osteoarthritis.
D. Manfaat Penelitian
selama perkuliahan.
5
2. Manfaat Bagi Pelayanan Kesehatan
Osteoarthritis.
osteoarthritis.
6. Bagi Penderita
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
1. Osteoarthritis
a. Definisi
atau Weight bearing joints (sendi lutut, sendi kaki, sendi paha,
yang menyerang kartilago, yaitu suatu jaringan keras tapi licin yang
Fungsi dari kartilago itu sendiri adalah untuk melindungi ujung tulang
7
abnormal hingga dapat muncul pertumbuhan tulang baru yang
8
Pada osteoarthritis, kartilago menjadi aus. Taji tumbuh keluar
b. Klasifikasi
1) Berdasarkan Etiologi
a) Osteoarthritis Primer
Sekunder.
b) Osteoarthritis Sekunder
9
2) Berdasarkan letaknya
a) Tangan
menopause.
menjadi sakit atau kaku dan kebas. Sendi pangkal ibu jari
osteoarthritis.
10
b) Lutut
menyebabkan kecacatan.
c) Pinggul
d) Tulang belakang
11
3) Berdasarkan derajat keparahan
yaitu :
a) Grade 0 : normal
subkondral
c. Etiologi
(2007), yaitu :
12
1) Umur
2) Jenis Kelamin
pada wanita dari pada pria. Hal ini menunjukkan adanya peran
sternoklavikula).
13
(metabolik) yang berperan pada timbulnya kaitan tersebut.
Osteoarthritis.
pertentangan.
14
predisposisi Osteoarthritis dan dapat berkaitan dengan
d. Patofisologi
pembentukan tulang baru pada dasar lesi tulang rawan sendi serta
2017).
Kolagen yakni serabut protein yang sangat kuat pada jaringan ikat
dalam sumsum dari tulang yang letaknya di bawah tulang rawan atau
15
Osteofit dapat dilihat oleh mata dan dapat dirasakan. Benjolan
nyeri pada sendi. Permukaan tulang rawan yang awalnya halus dan
e. Manifestasi Klinis
1) Rasa Nyeri
yang dalam dan pada sendi yang menopang berat badan. Nyeri
tangga).
2) Kekakuan
16
3) Penurunan fleksibilitas sendi
4) Krepitasi
5) Bone Spur
(nodus Bouchard).
17
mengakibatkan kesulitan pada saat berjalan, tidur, menaiki
f. Faktor Resiko
Sudoyo (2007) adalah lebih tepat. Secara garis besar faktor resiko
mungkin timbul karena tulang yang lebih padat atau keras tidak
orang yang gemuk dan pelari (umumnya memiliki tulang yang lebih
padat).
g. Diagnosa
18
dan pemeriksaan penunjang. Diagnosa yang dapat ditemukan dari
digerakkan.
h. Penatalaksanaan
yaitu :
- Edukasi
19
2) Terapi farmakologi
- Analgesik topikal
- Chondroprotective
- Steroid intra-artikuler
3) Terapi Bedah
- Osteotomi
2. Konsep Nyeri
a. Pengertian
20
dengan aktual dan potensial untuk merusak jaringan atau
b. Klasifikasi
1) Nyeri Akut
2) Nyeri Kronik
21
c. Fisiologi
sebagai berikut :
Tiga jenis sel saraf dalam proses penghantaran nyeri yaitu sel
interneuron dan sel saraf eferen atau neuron motorik. Sel-sel syaraf
terjadi sebagai akibat input dari reseptor nyeri yang terletak dalam
22
kulit dan organ internal. Interkoneksi neuron dalam kornu dorsalis
1) Usia
23
nyeri dan beranggapan kalau apa yang dilakukan perawat
kerusakan fungsi.
perasaan mereka.
2) Jenis Kelamin
24
seorang wanita dapat menangis dalam waktu yang sama.
3) Makna Nyeri
25
4) Kecemasan
5) Koping
selama nyeri.
26
memberikan banyak kekuatan untuk mengatasi
e. Skala Nyeri
Amalia, M.(2017).
nyeri diantaranya:
27
2) Faces Pain Scale
0 1 2 3 4 5
No Hurt Hurts Hurts Hurts Hurts Hurts
Little Bit Little More Even More Whole Lot Worst
28
dan usia lebih dari 7 tahun. Oleh karena nyeri merupakan
sehari-hari
biasanya.
29
Selanjutnya skala nyeri dikelompokkan menjadi 0
tidak nyeri, 1-3 nyeri ringan, 4-6 nyeri sedang dan 7-9 nyeri
No Pain as bad
pain Mild Moderate Severe as it could be
No Pain as bad
Pain as it could be
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
nyeri. Dua ujung ekstrim juga digunakan pada skala ini, sama
seperti pada VAS atau skala reda nyeri. Skala numerik verbal
atau nyeri hilang sama sekali. Skala ini membatasi pilihan kata
30
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Nyeri Nyeri
nyeri sedang hebat
f. Penanganan Nyeri
1) Terapi Farmakologi
31
3. Konsep Lansia
a. Pengertian
tahun. Lanjut usia adalah tahap akhir dari proses penuaan. Pada
2010).
b. Batasan Lansia
2014):
dan keganasan.
32
Adapun tujuh kategori utama tugas perkembangan lansia
kesehatan.
pendapatan.
dewasa,
1) Sistem Muskuloskeletal
33
Perubahan pada kolagen itu merupakan penyebab
b) Kartilago.
c) Tulang
34
produksi osteoklas tidak terkendali, penurunan penyerapan
keropos.
d) Otot
(fast twitch).
- Penumpukan lipofusin.
- Adanya ringbinden.
e) Sendi
35
Beberapa kelainan akibat perubahan pada sendi
2) Sistem Saraf
a) Atrofi serebrum
c) Neuronal loss
d) Kematian dendrit
a) Sistem kardiovaskular
36
Kemampuan arteri dalam menjalankan fungsinya
b) Sistem Respirasi
paru bertambah.
4) Sistem Indra
a) Sistem Penglihatan
b) Gangguan pendengaran
37
5) Sistem integumen
jaringan elastisnya.
tubuh.
38
4. Kompres Hangat
a. Pengertian
berisi air panas, atau meletakkan botol berisi air panas di atas sendi
1) Panas Lembab
2) Panas kering
39
dalam bentuk mandi rendam atau mandi siram dengan air
b. Dilakukan pada
40
2) Kompres hangat kering menggunakan:
d. Cara Pelaksanaan
4) Cuci tangan
Dengan botol
41
5. Aroma Terapi Lavender
a. Definisi
42
Secara umum lavender mempunyai nama botani lavandula
dan kecantikan.
43
lavender juga dipercaya sebagai tonik bagi syaraf sehingga dapat
reaksi alergi dan merupakan salah satu dari sedikit minyak esensial
44
Bau merupakan suatu molekul yang mudah menguap ke
terletak pada bagian belakang hidung. Pada tempat ini, sel neuron
tidur (Primadiati,2002).
saluran terbuka yang menuju otak. Melalui saraf ini, aroma akan
45
langsung pusat emosi dan kemudian bertugas menyeimbangkan
kondisi emosional.
Beberapa cara bisa dipilih sesuai selera. Mereka yang tidak mau
(Republika, 2009).
46
diakibatkan oleh stres, gelisah, ketegangan, dan depresi
(Cyberhealth, 2004).
2001).
47
3) meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan tubuh, pikiran, dan
alternatif;
4) aroma terapi tidak hanya bekerja bila ada gangguan, tetapi juga
fungsi tubuh.
kecemasan.
48
infeksi, peradangan akibat gigitan serangga, varises, patah
(Primadiati, 2002).
pertama kehamilan.
1) Persiapan
49
2) Pelaksanaan
disediakan.
dan pegal.
50
B. Kerangka Konsep
1. Tidak nyeri
3. Makna nyeri
4. Kecemasan
5. Koping
Keterangan : : Diteliti
: Tidak Diteliti
51
C. Hipotesis
1. Hipotesis Alternative
52
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
data yang diperoleh dari Puskesmas Kuripan pada tahun 2017 yaitu
2. Waktu Penelitian
a) Penyusunan Proposal ini di mulai bulan Oktober s/d Desember
2018.
2019.
53
54
B. Rancangan Penelitian
Keterangan :
01 : Skala nyeri sebelum diberikan perlakuan Kompres Hangat
Aroma Terapi Lavender
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah lansia yang mengalami nyeri sendi
lansia.
2. Sampel
a. Besar Sampel
slovin, yaitu : N
n=
1 + Ne2
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang ditolerir (10%)
56
75
n=
1 + (75x 0,12)
n = 43 sampel
b. Kriteria Sampel
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Ekslusi
secara penuh
3. Sampling
2012). Sampel yang baik adalah sampel yang akan digunakan sebagai
(Sugiyono, 2011).
2011).
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
ditentukan oleh variabel lain. Variabel ini akan muncul sebagai akibat
E. Jenis Data
1. Data Primer
pendidikan, pekerjaan
2. Data Sekunder
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh oleh pihak lain, badan
1. Data Primer
10= Nyeri yang tidak dapat dikontrol dan tidak dapat melakukan
aktivitas
No Pain as bad
pain Mild Moderate Severe as it could be
No Pain as bad
Pain as it could be
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
61
ringan,4-6 nyeri sedang dan 7-9 nyeri berat terkontrol, 10 nyeri berat
tidak terkontrol.
2. Data Sekunder
Lombok Barat.
62
H. Kerangka Kerja
Populasi
75 lansia
Teknik Pengambilan
sampel (Purposive
Sampling)
Intervensi
Kompres Hangat
Aromaterapi Lavender
Kompres Hangat
Aromaterapi Jumlah sampel Pengukuran Nilai Nyeri
Lavender Pre lansia Sendi Post Test
Test
Pengumpulan Data
Pengelompokan Data
Pengolahan Data
Analisis Data
I. Analisis Data
Analisa data dapat dilakukan menggunakan 2 tahap :
1. Analisa Univariat
penentuan nilai Asymp.Sig. (2-tailed) lebih kecil dari < 0,05 maka Ha
Sedangkan jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) lebih besar dari > 0,05 maka
J. Definisi Operasional
Menderita Osteoarthritis
Menderita Osteoarthritis
(7-9) terkontrol
tidak terkontrol
(10)
DAFTAR PUSTAKA
Jaury, dkk 2014. Gambaran Nilai VAS Pasca Bedah Seksio Sesar pada
Penderita yang Diberikan Tramadol.e-JournalUnsrat. Tersedia
dalam: https://ejournal.unsrat.ac.id. Diakses pada 21 November
2018, pukul 15.00 WITA.
MD, Elizabeth Tara dan Soetrisno, Eddy.-. Buku pintar Aroma Terapi:
Panduan Lengkap Aroma Terapi Untuk Kesehatan dan Kecantikan.
Jakarta: INOVASI
67
68
Stanly dan Bear. 2007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC
Sudoyo,Aru W, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4, Jilid II.
Jakarta: Depertemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Mataram, ............................2019
Peneliti,
Lampiran 2
bahwa penelitian ini akan sangat berguna bagi saya dan untuk pembaca.
penelitian ini sangat besar manfaatnya bagi saya dan masyarakat umum.
Mataram,………………….2019
Peneliti, Responden
No. Responden :
3. Pendidikan : Tidaksekolah
SD/MI
SMP/MTs
Perguruantinggi
4. Pekerjaan :
Pedagang Pensiunan
Buruh / Tani Wiraswasta
PNS TNI/POLRI
Ibu rumah tangga
tidak bekerja
Pelajar / Mahasiswa
Lampiran 4
KUISIONER PENILAIAN NYERI
VAS (VISUAL ANALOG SCALE)
Responden :
2. Nyeri Ringan
Nyeri Sangat Ringan 1
Nyeri Tidak Nyaman 2
Nyeri Dapat Ditoleransi 3
3. Nyeri Sedang
Menyusahkan 4
Menyusahkan dan dapat 5
ditoleransi
Sangat Menyusahkan 6
4. Nyeri Berat
Sangat Berat 7
Sangat Menyiksa 8
Sangat Nyeri dan Dapat 9
Dikontrol 10
Sangat Nyeri dan Tidak Dapat
dikontrol
TOTAL SKOR