DENGAN HIPERTENSI
DISUSUN OLEH:
RITA AFYANTI
P1337420517015
2019
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
2. Penyebab Hipertensi
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi dua yaitu
primer dan sekunder. Hipertensi primer yaitu apabila tidak diketahui
penyebabnya, dimana presentasi kasusnya 90%. Terjadi karena beberapa
faktor seperti genetic, lingkungan, stress, dan diet (peningkatan konsumsi
garam dan berkurangnya asupan kalium/kalsium). Selain itu faktor yang
dapat meningkatkan resiko antara lain obesitas, merokok, alcohol, dan
polisitemia. Sedangkan pada sekunder, penyebabnya sudah diketahui
dengan pasti, dimana presentasi kasusnya sebesar 10%. Penyebab yang
pertamma adalah penyakit, seperti gagal ginjal kronik, sindroma cushing,
diabetes militus, penyakit paratiroid, dan obesitas. Selain itu juga obat-
obatan jenis prednisolon, fludrokortison, triamsinolon, obat-obatan yang
mengandung bahan cocaine, narcotil, nicotine, dan makanan yang
mengandung sodium, etanol, licorice, pemakaian obat-obatan kontrasepsi
(Setiati, 2014; Wijaya & Putri, 2013).
3. Tanda dan Gejala Hipertensi
Diklasifikasikan menjadi dua, tanpa gejala spesifik dan disertai
gejala yang lazim. Tanpa gejala dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah atau penentuan tekanan arteri. Swdangkan gejala yang
mudah diamati seperti sakit kepala, sering gelisah, wajah merah, tengkuk
terasa pegal, mudah marah, telinga berdengung, sukar tidur, sesak nafas,
mudah lelah, mata berkunng-kunang, dan mimisan. Menurut Crowin,
beberapa gejala klinis yang muncul antara lain nyeri kepala, kadang
disertai mual dan muntah, penglihatan kabur, nokturia, dan edema (Arumi,
2011).
4. Patifisiologi Hipertensi
Jantung adalah sistim pompa yang berfungsi untuk memompakan
darah keseluruh tubuh, tekanan teresebut bergantung pada faktor cardiak
output dan tekanan peririfer. Pada keadaan normal untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan tubuh yang meningkat diperlukan
peningkatan cardiac output dan tekanan perifer menurun. Konsumsi
sodium (garam) yang berlebihan akan mengakibatkan meningkatnya
volume cairan dan pre load sehingga meningkatkan kardiak output.
Dalam sistim renin - angiotensien - aldosteron pada patogenesis
hipertensi, glandula supra renal juga menjadi faktor penyebab oleh
karena faktor hormon. Sistim renin mengubah angiotensin menjadi
angiotensin I kemudian angoitensin I menjadi angiotensin II oleh
Angitensi Convertion Enzym (ACE). Angiotensin II mempengaruhi
Control Nervus Sistim dan nervus perifer yang mengaktifkan sistim
simpatik dan menyebabkan retensi vaskuler perifer meningkat .
Disamping itu angiotensin II mempunyai efek langsung terhadap
vaskuler smoot untuk vasokonstruksi renalis. Hal tersebut merangsang
adrenal untuk mengeluarkan aldosteron yang akan meningkatkan extra
fluid volume melalui retensi air dan natrium. Hal ini semua akan
meningkatkan tekanan darah melalui peningkatan kardiak output
(Jurnlistik international cardiovaskuler,1999 ).
5. Penatalaksanaan Hipertensi
a. Penatalaksanaan Non Farmakologi
1) Mempertahankan berat badan ideal
2) Kurangi asupan natrium (sodium)
3) Batasi konsumsi alcohol
4) Makan makanan mengandung kalium dan kalsium
5) Menghindari rokok
6) Penurunan stress
7) Terapi masase (pijat)
b. Penatalaksanaan Farmakologi
1) Diuretic (hidroklorotiazid)
2) Penghambat simpatetik (metildopa, klonidin, reserpin)
3) Betabloker (metoprolol, propanolol, dan atenolol)
4) Vasodilator (prasosin, hidralasin)
5) ACE Inhibitor (captopril)
6) Penghambat reseptor Angiotensin II (valsartan)
7) Antagonis kalsium (diltiasem dan verapamil)
6. Komplikasi Hipertensi
Organ- organ tubuh yang sering terserang akibat hipertensi antara
lain mata berupa perdarahan retina bahkan gangguan penglihatan sampai
kebutaan, gagal jantung, gagal ginjal, dan pecahnya pembuluh darah otak
yang beresiko terhadap stroke.
3. Tipe Keluarga
a. Tradisional
1) The nuclear family (keluarga inti) : Keluarga yang terdiri dari
suami, istri dan anak.
2) The dyad family: keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa
anak) yang hidup bersama dalam satu rumah.
3) Keluarga usila: keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah
tua dengan anak sudah memisahkan diri.
4) The childless family: keluarga tanpa anak karena terlambat
menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya, yang
disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada
wanita.
5) The extended family (keluarga luas/besar): keluarga yang terdiri
dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti
nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek),
keponakan, dll.
6) The single-parent family (keluarga duda/janda): keluarga yang
terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini
terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan
ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan).
7) Commuter family: kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda,
tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua
yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga
pada saat akhir pekan (week-end).
8) Multigenerational family: keluarga dengan beberapa generasi atau
kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah.
9) Kin-network : beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu
rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-
barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi,
televisi, telpon, dll).
10) Blended family: keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang
menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan
sebelumnya.
11) The single adult living alone / single-adult family: keluarga yang
terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau
perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati.
b. Non-Tradisional
1) The unmarried teenage mother : keluarga yang terdiri dari orang
tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
2) The stepparent family : keluarga dengan orangtua tiri.
3) Commune family: beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya)
yang tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu
rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama,
sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan
anak bersama.
4) The nonmarital heterosexual cohabiting family : keluarga yang
hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
5) Gay and lesbian families: seseorang yang mempunyai persamaan
sex hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri (marital
partners).
6) Cohabitating couple: orang dewasa yang hidup bersama diluar
ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu.
7) Group-marriage family : beberapa orang dewasa yang
menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa telah
saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu,
termasuk sexual dan membesarkan anaknya.
8) Group network family : keluarga inti yang dibatasi oleh set
aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling
menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan
dan bertanggung jawab membesarkan anaknya.
9) Foster family: keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak
tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali
keluarga yang aslinya.
10) Homeless family: keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai
perlindungan yang permanen karena krisis personal yang
dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan
mental.
11) Gang: sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang
muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang
mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan
kriminal dalam kehidupannya.
4. Struktur Keluarga
Struktur sebuah keluarga memberikan gambaran tentang bagaimana suatu
keluarga itu melaksanakan fungsinya dalam masyarakat. Adapun macam-
macam Struktur Keluarga diantaranya adalah :
a. Patrilineal
Adalah : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ayah.
b. Matrilineal
Adalah : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ibu.
c. Matrilokal
Adalah : sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
istri.
d. Patrilokal
Adalah : sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
e. Keluarga Kawin
Adalah : hubungan suami-istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif (the affective function)
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orag dewasa, memenuhi
kebutuhan psikologis anggota keluarga. Komponen yang dipenuhi oleh
anggota keluarga antara lain memelihara saling asuh (mutual
nurturance), saling mencintai, menghargai, kekuatan pertalian dan
identifikasi, serta keterpisahan dan kepaduan.
b. Fungsi sosialisasi (the socialization function)
Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan menjadikan anak
sebagai anggota masyarakat yang produktif dan memberikan status
pada anggota keluarga. Sosialisasi merujuk pada proses perkembangan
seseorang sebagai hasil dari interaksi social dan pembelajaran peran-
peran social. Keluarga merupakan tempat individu melakukan
sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya, serta
perilaku melalui hubungan dan interaksidalam keluarga sehingga
individu mampu berperan di masyarakat (Friedman, 2010).
c. Fungsi reproduksi (the reproductive function)
Mempertahankan kontinuitas keluarga selama beberapa generasi untuk
berlangsunngnya kehidupan masyarakat serta menambah sumber daya
manusia.
d. Fungsi ekonomi (the economic function)
Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya.
Keluarga memerlukan sumber keuangan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga seperti makanan, pakaian, dan perumahan.
e. Fungsi perawatan kesehatan (the health care function)
Fungsi keluarga yang memerlukan penyediaan kebutuhan fisik seperti
makanan, pakaian, tempat tinggal, dan perawatan kesehatan. Keluarga
merupakan system dasar dimana perilaku sehat dan perawatan
kesehatan diatur, dilaksanakan, dan diamankan (Mubarak, 2012).
Aini, Nur. 2016. Laporan Kasus Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. M dengan
Hipertensi pada Ny. K di Wilayah Kerja Puskesmas Magelang Utara
Kota Magelang. Magelang.
Arumi, Sekar. 2011. Menstabilkan Darah Tinggi & Darah Rendah Panduan
Hidup Sehat dengan Tekanan Darah Normal. Yogyakarta: Araska.
Friedman, Marilyn M, Dkk. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori,
& Praktik, Edisi 5. Jakarta: EGC.
Setiati, Siti, Dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi 6, Jilid II. Jakarta:
Interna Publishing.
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 23 Agustus 2019 pukul 17.00 WIB di rumah
Tn. L
I. Data Umum
1. Nama kepala Keluarga : Tn.L
2. Umur :
3. Pendidikan : Sd
4. Pekerjaan : Petani
5. Agama : Islam
6. Alamat : Kajoran
7. Komposisi keluarga
N Nam Umu Jenis Hubunga Agam Pendidika Pekerjaa
o a r Kelami n dengan a n n
n KK
1 Tn.L L Kepala Islam Sd Petani
keluarga
2 Ny.D P Istri Islam Sd Petani
Genogram
Keterangan
Perempuan
Laki-laki
Klien
Meninggal
Menikah
Serumah
8. Tipe keluarga
Tipe keluarga Ny. D adalah tipe keluarga pasangan suami istri
9. Suku bangsa
Kelaurga Ny. D bersuku bangsa jawa, bahasa yang digunakan sehari-hari
adalah bahasa jawa. Tidak ada kepercayaan yang dianut berkaitan dengan
kesehatan atau bertentangan dengan kesehatan ketika sakit keluarga Ny. D
langsung memeriksakan ke puskesmas atau poli desa
10. Agama
Keluarga Ny. D beragama islam dan rutin dalam menjalankan ibadahnya
11. Status sosial ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga Ny. D Rp. 1500.000,00 setiap bulan, yang diperoleh
dari hasil pertaniannnya. Penghasilan Ny. D digunakan untuk memenhi
kebutuhana shari0hari seperti makan, membayar listrik dan periksa ke
puskesmas serta membeli obat.
12. Aktivitas rekreasi keluarga
Sehari-hari keluarga Ny. D yaitu bertani karena pekerjaan Ny. D adalah
petani, klien berangkat pukul 7.00 WIB dan pulang jam 14.00 WIB
III. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah yang ditempati sekarang adalah rumah pribadi dengan
luas 13h meter persegi yang terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga,
kamar, dapur, dan kamar mandi. Jenis bangunan permanen dengan rumah
yang terbuat dari tembok batu yang sudah dilapisi semen dan dicat. Lantai
terbuat dari keranik, ventilasi rumah cukup, pencahayaan siang dari sinar
matahari yang masuk melalui jendela. Sampah dibakar menngunakan
tungku. Sumber air berasal dari mata air alamiyang digunakan untuk
mandi, mencuci, memasak dan air minum. Karakteristik tidak berwarna
tidak berbau, dan tidak berasa. Keadaan lingkungan rumah bersih,
penataan barang maupun perabotan cukup tertata dan rapi sehingga tidak
beresiko menimbulkan cedera pada klien.
2. Denah keluarga Ny. D
V. Fungsi keluarga
1. fungsi afektif
Ny. D tinggal bersama suaminya, rumah salah satu anaknya dekat dengan
rumah Ny. D terkadang anak-anak yang lain sering menjenguknya
bersama cucu-cucunya
2. fungsi soisalisasi
Meskipun hanya tinggal berdua anaknya yang tinggal dekat dengan
rumahnya sering datang dan cucunya sering menginap di rumah Ny.D
3. fungsi perawatan kesehatan
Kelaurga Ny. D mengetahui bahwa Ny. D memiliki hipertensi, setiap 15
hari sekali Ny. D selalu di periksa ke puskesmas. Ketika ditanya
penyakitnya Ny. D mengatakan penyakitnya karena stress, gejalanya
pusing, nyeri tengkuk, kesemutan pada tangan, namun belum tahu
mengenai pengertian, penyebab, tanda gejala, komplikasi, pencegahan,
pengobatan tradisional.
4. fungsi reproduksi
Ny. D memnpunyai 2 orang anak, Ny. D sekarang sudah menopause dulu
menjalani KB.
5. fungsi ekonomi
enghasilan setiap bulan diperoleh dari hasil bertani dan terkadang di
berinolah anak-anaknya.
B. Analisis Data
No. Data Masalah Etiologi
Ds: keluarga mengatakan Defisiensi Ketidakmampuan
penyakitnya karena stress, pengetahuan keluarga mengenal
gejalanya pusing, nyeri masalah kesehatan
tengkuk, kesemutan pada keluarga
tangan, namun belum tahu
mengenai pengertian,
penyebab, tanda gejala,
komplikasi, pencegahan,
pengobatan tradisional.
Ketika ditanya makanan
yang harus dihindari klien
hanya menjawab makanan
asin
DO: keluarga tampak
ingin mengetahui tentang
penyakit hipertensi.
Keluarga binging saat
ditanya-tanya seputar
hipertensi, klien juga
mengajukan beberapa
pertanyaan terkait
penyakit.
2. Ds: keluarga mengatakan Ketidakpatuhan Ketidakmampuan
diit hipertensi yaitu penatalaksanaan keluarga
mengurangi makanan diit hpertensi memeliharra/
yang asin tapi ketika klien memodifikasi
masak klien mengatakan lingkungan
masih menggunakan
garam yang berlebih,
penyedap rasa, kecap dan
masih suka makan
gorengan
Do: masih terdapat bahan
makanan seperti penyedap
rasa, kecap dan terdapat
gorengan di meja makan.
C. Skoring
Defisiensi pengetahuan tentang hipertensi pada Ny.D berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga
No. Kriteria Skoring Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1= 1 Masalah ini adalah masalah
Scala: yang nyata/actual sehingga
Tidak/kurang sehat termasuk dalam kategori
tidak/kurang sehat
2. Kemungkinan 2/2x2=2 Masalah dapat diubah dengan
masalah mudah karena keluarga yang
Dapat diubah kurang tahu tentang hipertensi
Skala: mudah menjadi sepenuhnya tahu
dengan jelas
3. Potensial masalah 2/3x1=2/3 Masalah defisiensi
untuk dicegah pengetahuan dapat dicegah
Skala: cukup dengan penyuluhan/
pemberian informasi
kesehatan tentang hipertensi
4. Menonjolnya 1/2x1=1/2 Keluarga mengetahui sedikit
masalah tentang gejala dan penyebab
Skala: ada masalah hipertensi
tetapi tidak perlu
segera ditangani
Total score 4 1/6
D. Diagnosis keperawatan
1. Defisiensi pengetahuan tentang hipertensi pada Ny.D berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga
2. Ketidakpatuhan penatalaksanaan diit hipertensi berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga memeliharra/ memodifikasi lingkungan
Rencana keperawatan
Hari/ Diagnose Tujuan Tujuan Evaluasi Intervensi
tgl keperawatan umum khusus Kriteria Standar
Defisiensi Setelah Setelah Verbal Hipertensi 1. kaji
pengetahuan dilakukan dilakuka adalah tekanan tingkat
tentang tindakan n darah tinggi pengetahuan
hipertensi keperawata pendidik lebih dari klien dan
pada Ny.D n berupa an 160/95 mmHg keluarga
berhubunga penyuluhan kesehata tentang
n dengan kesehatan n selam Verbal menyebutkan 4 penyakit
Ketidakma tentang 30 menit dari 8 hipertensi
mpuan hipertensi diharapk penyebab 2. jelaskan
keluarga diharapkan an hipertensi yaitu pengertian
mengenal klien dan keluarga makanan asin, dan factor
masalah keluarga mampu gorengan, penyebab
kesehatan mengetahui menjelas merokok, 3. jelaskan
keluarga secara kan stress, kurang tanda gejala
menyeluruh kembali olahraga, yang muncul
tentang mengena factor dari
penyakit i keturunan, hipertensi
hipertensi pengertia usia, 4. jelaskan
n kegemukan cara
penyeba nonfarmakol
b, tanda- menyebutkan 4 ogi untuk
tanda dari 8 tanda menurunkan
gejala, gejala hipertensi
komplika hipertensi yaitu 5. jelaskan
si, pusing, mudah komplikasi
pencegah marah, sulit dari
an dan tidur, rasa hipertensi
pengobat berat di 6. berikan
an tengkuk, reinforcemen
hipertens kelelahan, psitif
i. mata terhadap
berkunang- klien dan
kunang, wajah keluarga
merah, mual
muntah.
Verbal Menyebutksn 3
dari 5 csrs non
farmakologi
ysitu olshraga
teratur,
mengurangi
kegemukan,
diit rendah
garam dan
lemak
menghindari
stress, tidak
merokok dan
minum
alcohol.
Verbal Menyebutkan
3 dari 4
komplikasi
dari hipertensi
yaitu penyakit
jantug, ginjal,
stroke,
gangguan
penglihatan
2 Ketidakpatu Setelah Setelah Verbal Meniyebutkan 1. beri
han dilakukan dilakuka mengenai diit informasi
penatalaksa tindakan n hipertensi yait kepada
naan diit keperawata pendidik diit rendah kelaurga
hpertensi n berupa an garam dengan mengenai
berhubunga pendidikan kesehata penggunaan diit rendah
n dengan kesehatan n selam garam ½-1 garam
Ketidakma tentang diit 30 menit sendok the. 2. jelaskan
mpuan hipertensi diharapk pada
keluarga diharapkan an Verbal Menyebutkan keluarga
memelihara/ keluarga keluarga 4 dari 8 makanan
memodifika mampu mampu makanan yang yang
si melaksanak menjelas dianjurkan dianjurkan
lingkungan an diit kan seperti beras, 3. jelaskan
hipertensi. hipertens singkong, ubi, pada
i kacang, sayur keluarga
segar, buah makanan
segar, jus buah, yang tiak di
susu kedelai, anjurkan
ikan 4. jelaskan
mengenai
Verbal Menyebutkan pentingnya
4 dari 8 kepatuha diit
makanan yang hipertensi
tidak 5. jelaskan
dianjurkan kepada
seperti garam keluarga
berlebih, ikan untuk
asin, makanan mendukung
kalengan, kepatuhan
kafein, kecap, diit
terasi, hipertensi
daging/makana 6. jelaskan
n berlemak akibat jika
tidak patuh
Verbal Pentingnya terhadap diit
kepathan diit hipertensi
hipertensi yaitu 7. berikan
agar teknan reinforcemen
darah tetap t positif pada
terkontrol keluarga
Verbal Dukungan
keluarga
sangat
berpegaruh
bagi klien
dalam
menerapkan
diit hipertensi
Ny D dan
keluarga
Mengatakan
komplikasi dari
hipertensi yaitu
penyakit jantug,
ginjal, stroke,
gangguan
penglihatan
O: Ny D dan
keluarga
Mengikuti
pendidikan
kesehatan
dengan seksama,
aktif bertanya
disela-sela materi
yang
disampaikan,
mampu
menjawab
pertanyaan
dengan benar.
A: klien dan
keluarga paham
mengenai
masalah
hipertensi
P: motivasi klien
dan kleuarga
untuk memahami
kembalimateri
hipertensi yang
telah diajarkan
dan selalu
menigingatnya.
Ketidakpatuhan 1. Memberi S: Ny D perawat
penatalaksanaan informasi kepada Mengatakan
diit hpertensi kelaurga berusaha patuh
berhubungan mengenai diit dalam diit
dengan rendah garam hipertensi
Ketidakmampuan 2. Menjelaskan berusaha akan
keluarga pada keluarga mengurangi
memelihara/ makanan yang penggunaan
memodifikasi dianjurkan garam menjadi
lingkungan 3. Menjelaskan ½-1 sendok teh,
pada keluarga dan akan
makanan yang berupaya untuk
tidak di anjurkan membatasi
4.Menjelaskan penggunaan
mengenai penyedap rasa,
pentingnya kecap.
kepatuha diit Menghindari
hipertensi makanan yang
5.Menjelaskan tidak dianjurkan
kepada keluarga sperti jeroan,
untuk kambing,
mendukung makanan
kepatuhan diit kalengan, kopi,
hipertensi mengurangi
6. Menjelaskan makan gorengan
akibat jika tidak serta akan rajin
patuh terhadap mengkonsumsi
diit hipertensi buah, sayur dan
7.Memberikan rajin berolahraga.
reinforcement O: Ny D dan
positif pada keluarga
keluarga mendengarkan
engan antusias
dan aktif
bertanya
A: klien dan
keluarga sudah
tahu tentang diit
hipertensi,
makanan yang
dianjurkan dan
makanan yang
tidak dianjurkan
dan akibat jika
tidak patuh.
P: motivasi Ny D
supaya patuh
terhadap diit
hipertensi yang
perlu diterapkan
dalam kehidupan
sehari-hari
Defisiensi 1. Mengkaji S: Ny D dan Perawat
pengetahuan pemahaman klien keluarga
tentang hipertensi dan keluarga Mengatakan
berhubungan tentang sudah mengerti
dengan hipertensi bagaimana cara
Ketidakmampuan 2. pembuatan obat
keluarga Mendemonstrasi tradisional untuk
mengenal cara pembuatan menurunkan
masalah obat alternative tekanan darah
kesehatan hipertensi dari seledri
keluarga menggunakan O: Ny D dan
daun seledri keluarga sangat
3. Memberikan antusias dalam
reinforcement mengikuti
positif pada penyuluhan, ikut
keluarga berpartisipasi
dalam
pembuatan obat,
mampu
menjawab
pertanyaan
dengn benar
A:klien sudah
paham cara
pembuatan obat
tradisional untuk
menurunkan
tekanan darah
dari seledri
P: motivasi klien
untuk rutin
mengkonsumsi
seledri sesuai
anjuran dari
perawat, rutin
control tekanan
darah di faskes
terdekat.