Proposal Skripsi
Disusun Oleh :
ANITA RAHMAN NPM. 1614201110066
Proposal Skripsi
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program studi
S-1 Keperawatan
Disusun Oleh:
Proposal ini dengan judul Hubungan Merokok dengan Kejadian Penyakit Jantung
Koroner di Poli Jantung RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin oleh Anita
Rahman, NPM: 1614201110066, telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing,
dan akan dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Seminar Proposal Skripsi
Program Studi S.1 Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Pembimbing 1
Solikin,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.MB
NIDN: 1129077901
Pembimbing 2
Sukarlan,SKM,M.Kes
NIDK: 8815260017
Mengetahui,
Anita Rahman
NIM 1614201110066
KATA PENGANTAR
Selesainya proposal skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Khairuddin, M.Ag Rektor Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin
2. Bapak Solikin,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.MB Dekan Fakultas Keperawatan dan Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Sekaligus Pembimbing
I, yang telah banyak membantu, mengarahkan dan memberikan saran dan
kemudahan dalam penyusunan proposal skripsi ini.
3. Ibu Hj. Ruslinawati, Ns., M.Kep Ketua Program Studi S.1 Keperawatan
Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Banjarmasin.
4. Bapa Sukarlan,SKM,M.Kes Pembimbing II tentang metodelogi penelitian
yang telah banyak memberikan petunjuk dan arahan, bimbingan dan perbaikan
maupun saran dalam teknik penulisan.
5. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar beserta Staf Universitas Muhammadiyah
Banjarmasin yang selama ini banyak memberikan bekal pengetahuan kepada
penulis dan telah membantu demi lancarnya segala urusan dalam proposal
skripsi ini.
6. Bapak, Ibu dan Keluarga besar yang terus mendoakan dan memberikan
dukungan serta memfasilitasi untuk keberhasilan penulis untuk menyelesaikan
proposal skripsi ini.
7. Teman-teman mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin dan
semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan memberi dukungan.
Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengucapkan mohon maaf atas segala kekurangan yang ada
dalam penyusunan proposal skripsi ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan proposal skripsi
ini. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan semoga ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya dan penulis sendiri khususnya.
Anita Rahman
NIM 1614201110066
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................................ii
PERNYATAAN ORISINALITAS.....................................................................iii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL
...............................................................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................x
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................1
2.5 Hipotesis....................................................................................................37
BAB 3 METODE PENELITIAN.......................................................................38
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................50
DAFTAR TABEL
9
DAFTAR GAMBAR
10
LAMPIRAN
11
BAB 1
PENDAHULUAN
merupakan penyakit yang menyerang organ jantung. Gejala dan keluhan dari
PJK hampir sama dengan gejala yang dimiliki oleh penyakit jantung secara
umum. Penyakit Jantung Koroner salah satu penyakit yang tidak menular.
Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit yang disebabkan adanya plak yang
Penyakit ini termasuk bagian dari penyakit kardiovaskuler yang paling umum
pertama dengan angka kematian sekitar 1.8 juta kasus kematian terbanyak
akibat penyakit jantung. WHO mencatat 17.2 juta jiwa dari kematian total 58
juta jiwa diseluruh dunia disebabkan karena penyakit jantung dan pembuluh
darah, sementara itu angka kematian Penyakit Jantung Koroner sekitar 6,7 juta
12
WHO mencatat 17,7 juta orang meninggal karena penyakit kardiovaskuler
mewakili 31% dari semua angka kematian global dan dari jumlah kematian
tersebut 7,4 juta disebabkan oleh Penyakit Jantung Koroner (WHO 2017
WHO menunjukkan bahwa 41 juta orang meninggal setiap tahun. Dari total
17.9 juta dari total kematian tersebut disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler
(WHO, 2018). Dilakukan dari data 3 tahun angka kejadian penyakit jantung
koroner menurut data dunia WHO semakin tahun angka kematian yang
Di Indonesia sendiri didapatkan data dari riset kesehatan dasar 2013. Setiap
tahunya lebih dari 36 juta orang meninggal karena Penyakit Tidak Menular
(PTM) 63% dari seluruh kematian. Secara global PTM penyebab kematian
(Riskesdas, 2013).
13
Dibandingkan dengan data dari Rikesdas 2018 Di Indonesia didapatkan,
2013 dan 2018 selalu mengalami peningkatan yang sangat signifikan, dengan
baru, angka kejadian Penyakit Jantung Koroner pada tahun 2016 sebanyak
750 jiwa dan angka kejadian tertinggi adalah di Kabupaten Banjar sebanyak
Pada tahun 2017 angka kejadian Penyakit Jantung Koroner sebanyak 5971
jiwa dan angka kejadian tertinggi adalah Kabupaten Tapin menjadi kota
tertinggi dengan angka kejadian sebanyak 2923 jiwa dan terendah adalah kota
14
Pada tahun 2018 angka kejadian Penyakit Jantung Koroner sebanyak 11994
jiwa dan angka kejadian tertinggi adalah Hulu Sungai Utara sebanyak 3698
jiwa dan terendah adalah Tanah Bumbu sebanyak 19 jiwa. Angka kejadian
peningkatan.
Salah satu faktor yang sering dikaitkan terhadap PJK ialah kebiasaan
utama diantaranya adalah rokok, yang ditandai dengan nyeri dada atau terasa
untuk kematian mendadak. Risiko PJK meningkat 2-4 kali pada perokok
2016, Tiga juta orang mengalami kematian dini setiap tahunnya terkait
15
Merokok ialah salah satu faktor risiko penyebab terjadinya PJK yang sudah
Lebih dari 7 juta kematian disebabkan oleh rokok, lebih dari 6 juta kematian
kematian setiap tahunnya pada tahun 2030 (CDC, 2018). Lebih dari 6 juta
orang meninggal sebagai perokok aktif dan sekitar 890.000 lainnya meninggal
akibat terkena paparan asap rokok atau yang dikenal sebagai perokok pasif
Sebanyak 80% dari 1,1 milyar perokok di seluruh dunia berasal dari negara
usia 10-14 tahun sebanyak 0,5% dari jumlah penduduk yang merokok setiap
Sedangkan pada kelompok usia 15-19 tahun sebanyak 11,2% dari jumlah
penduduk yang merokok setiap hari dan 7,2% dari jumlah penduduk yang
merokok kadang-kadang.
Prevalensi merokok pada remaja usia sekolah atau usia 10-18 tahun
Persentase perilaku merokok remaja pada Riskesdas 2018 tercatat sebesar 9,1
16
persen. Angka kejadian merokok di Indonesia terjadi peningkatan yang
signifikan, dari Riskesdas 2013 yakni 7,2 persen dengan Rikesdas 2018 yakni
9,1 persen.
terjadi penurunan 1,5% pada perokok setiap hari dan terjadi peningkatan 0,3%
Berdasarkan data dari RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin Penyakit
Banjarmasin dalam periode tahun 2017 didapatkan 298 jiwa , tahun 2018
Dari hasil studi pendahuluan melalui wawancara pada hari Rabu, 22 Januari
2020 dan Senin, 27 Januari 2020 terhadap pasien yang datang ke Poli Jantung
17
kadar kolesterol . 4 responden karena faktor merokok, dan 3 responden
Dari uraian latar belakang, fenomena serta fakta dilapangan tersebut, maka
Penyakit Jantung Koroner di Poli Jantung RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh
Banjarmasin?”.
Banjarmasin.
18
1.3.2.2 Mengidentifikasi angka kejadian Penyakit Jantung Koroner
Banjarmasin.
diderita responden.
19
1.5 Penelitian Terkait
Rusydi Yudanardi, dkk. Tahun 2016, dengan judul “Hubungan Tingkat Adiksi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Pasedan Citra Sintya
Pracilia, dkk pada tahun 2018, dengan judul “Hubungan Antara Kebiasaan
crosssectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pasien rawat jalan
yang berkunjung di instalasi Cardio Vascular and Brain Center (CVBC) dan
sampel minimum yaitu sebanyak 96 orang. Sampel ini terdiri atas pasien PJK
dan Non PJK. Hasil penelitian ini menunujukkan ada hubungan antara
20
kebiasaan merokok dan kejadian PJK (p= 0.000<0.05) dengan nilai OR=
5.850 yang berarti risiko orang dengan kebiasaan merokok 5.8 kali lebih besar
yang merokok dengan status PJK adalah sebanyak 50 (80.6%) responden dan
responden yang tidak merokok dengan status PJK yaitu sebanyak 10 (19.4%)
responden.
oleh peneliti pada tahun 2020 dengan judul penelitian “Hubungan Merokok
Jantung Koroner yang rawat jalan berkunjung di Poli Jantung RSUD Dr. H.
21
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
baik yang disertai gejala klinis ataupun tanpa gejala sekalipun (Kabo,
22
2.1.2 Etiologi
23
2.1.3 Tanda dan Gejala
Menurut (Wijaya & Putri, 2013 dalam Nahdiah, 2016) gejala klinis
akan timbul apabila sudah terjadi obstuksi pada arteri koroner. Tanda
jantung.
24
2.1.3.4 Pusing dan pingsan, penurunan aliran darah karena denyut
2.1.4.1 Usia
2017).
25
Riwayat keluarga penderita Penyakit Jantung Koroner
kolesterol dan gula darah agar berada pada nilai ideal, serta
2017).
2.1.4.4 Merokok
mana 2,5 juta adalah Penyakit Jantung Koroner dan 1,5 juta
26
perokok dibandingan dengan bukan merokok. Resiko ini
27
secara bertahap, sampai pada suatu titik “putus” yang hanya
mengatakan bahwa:
yang diperlukan.
28
2.1.4.4.4 Perokok dua atau tiga kali lebih mungkin terkena
merokok
Oktavia 2017).
2.1.4.6 Obesitas
kencing manis. Jika berat badan naik 20% maka angka kematian
29
badan sampai 10% akan menurunkan insiden penyakit jantung
lipat, jika berat badan lebih besar 45% dari berat badan standar,
Oktavia,2017).
2.1.4.8 Hipertensi
30
Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko major untuk
Koroner meliputi :
2.1.5.1 Angina stabil yang kronis : Gejala PJK yang paling sering
31
didefinisikan sebagai nyeri dada atau perasaan tidak nyaman di
Nahdiah 2016).
32
Serangan atau infark miokard adalah suatu keadaan dimana otot
adalah akibat tekanan darah tinggi dan PJK, pada kasus PJK hal
33
apabila berbaring telentang (orthopnea), atau tiba-tiba terbangun
Menurut Wiyaja & Putri, 2013 dalam Nahdiah 2016 Patofisologi dari
2.1.6.1 Iskemia
34
Iskemia adalah suatu keadaan kekurangan oksigen yang bersifat
2.1.6.2 Infark
35
miokard seperti angina pektoris. (Moore,1997 dalam Oktavia,
2017).
2.2.1 Pengertian
(Saleh,2011).
atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa
36
ketergantungan fisik dan psikis yakni fisik pun menjadi terbiasa untuk
Menurut Sumarno dan Mulyadi (2007 dalam Siam 2016), ada dua cara
37
2.2.2.2 Dampak Negatif
yaitu:
38
merupakan salah satu bahan kimia yang berperan penting pada
ketergantungan merokok.
merokok.
39
2008).
2.2.4.1 Bronkitis
2.2.4.2 Emfisema
40
penyakit jantung. Penyakit jantung dapat mengakibatkan
41
perlu ada aturan-aturan tentang boleh tidaknya seseorang
2.2.5.1 Tar
penyebab kanker).
2.2.5.2 Nikotin
42
dengan sistem peredaran darah. Masalah tersebut misalnya
penyakit jantung.
43
(Mardjun, 2012). Rokok putihmengandung14-15 mg
nikotin (Alamsyah,2009).
terdapat gabus.
44
melakukan klasifikasi perokok berdasarkan jumlah rokok yang
perokok yang mengonsumsi satu hingga sepuluh batang rokok per hari.
lebih dari dua puluh empat batang rokok per hari. Penggunaan jumlah
berat. Hal senada dikemukakan pula oleh Smet pada tahun 1994, namun
Sitepoe.
45
2.3 Kerangka Teori
(2016) Kerangka konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat
antar variabel, baik variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti.
Usia
Faktor Genetik
Merokok
Jenis Kelamin
Penyakit Jantung
Kurang Berolahraga
Koroner
Obesitas
Diabetes Mellitus
Hipertensi
(Sudoyo,2016).
46
2.4 Kerangka Konsep
47
2.5 Hipotesis
telah dibuat. Hipotesis untuk penelitian ini adalah terdapat hubungan antara
48
BAB 3
METODE PENELITIAN
akhir dari suatu tahap keputusan yang di buat oleh peneliti berhubungan
yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti
kejadian penyakit jantung koroner di Poli Jantung RSUD Dr. H. Moch Ansari
49
3.2. Definisi Operasional
secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemmudian dapat
diulangi lagi oleh orang lain. Jadi, definisi operasional dirumuskan untuk
Definisi Alat
Variabel Parameter Skala Hasil Ukur
Operasional Ukur
Variabel Kegiatan Klasifikasi Kuesioner Ordinal 1. Tidak Merokok
Independen: membakar perokok: 2. Merokok Ringan,
Merokok tembakau yang 1. Perokok Ringan apabila
kemudian 1-4 batang per menghisap 1-4
dihisap baik hari batang per hari.
rokok maupun 2. Perokok Sedang 3. Merokok Sedang,
pipa 5-14 batang per apabila
hari menghisap 5-14
3. Perokok Berat batang per hari.
Lebih dari 15 4. Merokok Berat,
batang per hari apabila
menghisap lebih
dari 15 batang
per hari
(Smet,1994)
Variabel Suatu penyakit Dari status rekam Lembar Ordinal 1. Ada Penyakit
dependen: yang terjadi medik dilihat dari Observasi Jantung Koroner,
Kejadian pada jantung hasil diagnosa apabila diagnosa
Penyakit akibat dokter yang dokter
Jantung penimbunan menyatakan menyatakan
Koroner plak pada Penyakit Jantung Penyakit Jantung
dinding arteri Koroner Koroner
koroner 2. Tidak ada
Penyakit Jantung
Koroner, apabila
50
diagnosa dokter
menyatakan tidak
ada Penyakit
Jantung Koroner
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
2014).
3.3.2. Sampel
51
melakukan pengamatan/pengukuran pada unit ini. Sampel adalah
52
53
2014).
berikut:
3.3.3. Sampling
2015).
Bulan
No Kegiatan
Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni
1 Studi Pendahuluan
2 Judul
3 Menyusun proposal
4 Seminar proposal
5 Revisi proposal
7 Etika penelitian
Uji Validitas dan
8
Reliabilitas
9 Pelaksanaan
55
penelitian
10 Penyusunan laporan
11 Seminar skripsi
12 Revisi skripsi
Pengumpulan naskah
13
skripsi
data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri
dari :
3.5.1. Merokok
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
3.6.2 Setelah mendapat surat persetujuan izin dari RSUD Dr. H. Moch Ansari
tujuan penelitian.
3.7.1.1. Editing
statistik
koroner.
jantung koroner.
sebagai berikut:
60
Penelitian ini telah melalui uji etik oleh Komisi Etik Penelitian Universitas
antara lain:
bagi yang bersedia menjadi responden dan bagi Para dewasa yang tidak
tersebut dengan baik tanpa ada unsur paksaan sedikitpun. Bagi para
keputusan tersebut.
Manfaat tersebut tidak hanya semata-mata untuk peneliti tetapi juga pda
berlaku adil yaitu tidak memilih para dewasa yang menjadi responden
sedetail mungkin pada setiap responden dengan porsi yang sama, semua
DAFTAR PUSTAKA
Oemiyati, R., Rustika, R. (2017) ‘Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner (Pjk)
Pada Perempuan (Baseline Studi Kohor Faktor Risiko PTM) (Risk
Factors for Coronary Heart Disease (CHD) in Women [Baseline Cohort
Study of Risk Factors for Non Communicable Disease])’, Buletin
Penelitian Sistem Kesehatan. doi: 10.22435/hsr.v18i1.4277.47-55.
Saktiyono. 2008. Seribu Pena Biologi. Jakarta : Erlangga
Saleh, K.N.B. 2011. Prevalensi Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronis
(PPOK) dengan Riwayat Merokok di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik (RSUP HAM) Medan Periode Januari 2009 – Desember
2009. (KTI). Universitas Sumatera Utara. Medan.
Sholeh, A. 2017. Panduan Anti Merokok. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sitepoe, M. 1997. Usaha Mencegah Bahaya Merokok. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta
Sitepoe, M. 2000. Kekhususan Rokok Indonesia. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia
64
Smeltzer, S.C. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Brunner dan
Suddart. Terjemahan Devi Yulianti. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Sudoyo A.W., Setyohadi B., Alwi I. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III
Edisi V. Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit
Dalam. 2016 ; 2773-2779
Sugiono. (2017). Metode Penelitiaan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
CV Alfabeta
Sumarno., Suyamto., A. Widjono., Hermanto., dan H. Kasim. 2007. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.
Taylor, Russel, R.S., Brown A., Ebrahim S, Jolliffe J., Noorani, Oldridge N.
Exercise-based rehabilitation for patients with coronary heart disease:
systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Am
J Med 2004;116(10):682-92.
World Health Organization (WHO). 2016. Asthma Fact Sheets. Diunduh dari
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs307/en/ 16 November 2016.
World Health Statistics (WHO). 2017 : Monitoring Health for The SDGs
[Internet]. World Health Organization. 2017. 103 p. Available from:
http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/255336/1/9789241565486-
eng.pdf?ua=1
World Health Organization (WHO). 2018. Deafness and hearing loss. [Cited
2018Januari4],Availablefrom
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs300/en/
World Health Organization (WHO). 2018Noncommunicable Diseases. (Online).
Tersedia di www.who.int/newsroom/factsheets/detail/noncommunicable-
diseases, diakses pada tanggal 11 Juni 2018).