Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI KEWIRAUSAHAAN DALAM

BIDANG KEPERAWATAN ATAU


KESEHATAN

DISUSUN OLEH :
MUH BASTIAR (219067)
RAHMAT SAINI (219085)
RUSMAN HADIANTO B (219089)
PUTRI BULAN (219083)
RESTU AMALIA (219086)
REZKY NUR INAYAH (219087)
RISKA YANTI ARIFIN (219088)
Sebelum ke materi adapun beberapa pembahasan yang
akan kami bahas yaitu:

1. PengertianKewirausahaan Pelayanan
Keperawatan
2. Tujuan Manfaat Kewirausahaan
3. Contoh Kewirausahaan Pelayanan Keperawatan
4. Strategi Kewirausahaan Pelayanan Keperawatan
5. Prinsip Marketing
6. Etika Hukum Iklan/Promosi
7. Analisa SWOT Dalam Kewirausahaan Pelayanan
Kesehatan
Pembahasan
1. Pengertian Kewirausahaan Pelayanan Keperawatan

 Menurut Philip Kotler, Kewirausahaan adalah proses sosial


dan manajerial yang dilakukan oleh seseorang atau
kelompok unrtuk memperoleh yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaaan dan pertukaran produk dan
nilai. Tujuan Kewirausahaan harus berdasarkan
keputusan-keputusan sebelumnya mengenai pasar
sasaran, pemnentuan posisi pasar, dan bauran
Kewirausahaan. (Suyanto, 2014)
 Kewirausahaan Pelayanan Keperawatan merupakan
proses yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok
untuk memberikan bantuan kepada seseorang yang
mengalami kelemahan fisik maupun mental dengan
menciptakan suatu produk jasa.
2. Tujuan Manfaat Kewirausahaan

Tujuan ganda dari Kewirausahaan adalah


untuk menarik pelanggan baru dengan nilai
terbaik dan terus menerus dengan
memperhatikan faktor yang terus tumbuh
termasuk pesaing dan pengembangan produk
agar memberikan kepuasan kepada pelanggan
dan dapat menciptakan pelanggan berulang
dan loyal.
3. Contoh Kewirausahaan Pelayanan
Keperawatan
a. Home care
b. Konsultan keperawatan
c. Terapi komplementer
 
4. Strategi Kewirausahaan Pelayanan Keperawatan

Beberapa strategi kewirausahaan jasa pelayanan


kesehatan yang dapat dilakukan yaitu:

a. Kewirausahaan intern
b. Memikat langganan
c. Mengelola bukti berarti mengelola
peralatan yang menghasilkan jasa
d. Membuat jasa berwujud
e. Menyeimbangkan permintaan dan
penawaran
5. Prinsip marketing

Kualitas
Produk
layanan

kenyama
Brand
nan
6. Etika hukum iklan / promosi

Dalam Kewirausahaan praktek keperawatan komplementer


tidak terlepas dengan iklan dan publikasi.Dalam
Kewirausahaan layanan keperawatan sebagai bentuk layanan
profesi mandiri dan profesional maka dalam hal publikasi
layanan kesehatan yang diberikan memperhatikan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.Dalam
mengatur hal tersebut menjelaskan melalui Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1787/MENKES/XII/2010 tentang iklan dan publikasi
pelayanan kesehatan. Menurut peraturan tersebut pengertian
iklan pelayanan kesehatan adalah kegiatan komunikasi
persuasif atau pengenalan/promosi tentang kebijakan,
program dan atau pelayanan kesehatan dalam bentuk gambar,
suara dan atau tulisa
8. Analisa SWOT Dalam Kewirausahaan Pelayanan Kesehatan

Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk


menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu
masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan
faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu
Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. Metode
ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis
untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis
SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan
sebagai pemecah masalah. Dalam penerapan manajemen
praktek keperawatan komplementer keperawatan,
seorang perawat dapat mengananalisi usaha praktek
keperawatanya melalui analisis SWOT yang terdiri dari
empat faktor, yaitu:
Lanjutan …
a. Strengths (kekuatan)
b. Weakness (kelemahan)
c. Opportynities (peluang)
d. Threats ( ancaman)
Praktek keperawatan komplementer dapat dirumuskan
menggunakan analisis SWOT sebagai berikut:
a.Strength

1) Meningkatnya jumlah perawat yang menyelesaikan


jenjang pendidikan Ners yang sebagian telah dilakukan
peminatan pendidikan komplementer.
2) Fasilitas ilmu pengetahuan, teknologi serta transfer ilmu
keperawatan komplementer yang mudah diakses dengan
internet.
b. Weakness (kelemahan)
3) Kurikulum pendidikan keperawatan belum sepenuhnya
mengajarkan tentang keperawatan komplementer
4) Sebagian tenaga keperawatan kurang berminat terhadap
tindakan komplementer keperawatan
5) Pandangan terhadap tindakan komplementer sebagai ilmu
yang abstrak sehingga perawat menanamkan pemahan
ilmu komplementer sulit dipahami
c. Opportynities
1) Peraturan dan keputusan Menteri kesehatan tentang
pemberian kewenangan terhadap perawat untuk
melaksanakan praktek keperawatan komplementer
merupakan peluang bagi perawat untuk mengembangkan
kompetensi dan keilmuanya di bidang komplementer
2) Semboyan “back to nature” yang sedang popular di
masyarakat menjadikan herbal dan keperawatan
komplementer sebagai sarana pilihan masyarakat untuk
memilih pengobatan komplementer sebagai upaya
penyembuhan dan pemeliharaan terhadap penyakit
d. Threat
3) Kebijakan institusi pendidikan yang kurang
memperhatiakan kebutuhan pasar dalam penyusunan dan
pengembangan kurikulum pendidikan menjadikan
ancaman bagi perawat terkait kompetensi yang
dibutuhkan di masyarakat.
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai