Anda di halaman 1dari 16

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II PADA PASIEN

DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN AKTIVITAS


AKIBAT PATOLOGIS SISTEM
PERSARAFAN : STROKE

BERLIANTI 219057
DELIZARAH PUTERI PRAMOREZ219058

KELAS 3B
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
TINJAUAN MEDIS
PENGERTIAN
STROKE
Stroke atau cedera serebrovaskuler (CVA) adalah defisit
neurologis yang terjadi akibat terhentinya suplai darah ke otak
yang dapat berakibat kerusakan dan kematian sel-sel otak yang
menimbulkan gejala klinis antara lain kelumpuhan wajah atau
anggota badan yang lain, gangguan sensibilitas, perubahan
mendadak status mental, gangguan penglihatan dan gangguan
bicara (Bararah & Jauhar, 2013).

Stroke adalah ganggguan fungsi dari susunan saraf pusat


yang disebabkan adanya gangguan proses suplai darah ke otak
(Nugroho, 2011).

Stroke adalah gangguan peredaran darah otak yang


menyebabkan defisit neurologis mendadak sebagai akibat
iskemia atau hemoragi sirkulasi saraf otak. Istilah stroke
biasanya digunakan secara spesifik untuk menjelaskan infark
serebrum (Nurarif & Hardhi, 2015).
PENYEBAB STROKE

Trombosis Iskemia
(Bekuan cairan di (Penurunan aliran
dalam pembuluh darah ke area otak)
darah otak)

Hemorargik Cerebral
Embolisme (Pecahnya pembuluh
Cerebral darah serebral dengan
(Bekuan darah atau perlahan ke dalam
material lain) jaringan otak atau
ruang sekitar otak)
PATOFISIOLOGI
STROKE
Stroke disebabkan oleh trombosis (bekuan cairan di dalam pembuluh darah
otak) dan embolisme serebral (bekuan darah). Stroke yang terjadi akibat obstruksi
atau bekuan di suatu atau lebih arteri besar pada sirkulasi serebrum dapat
disebabkan oleh bekuan (trombus) yang terbentuk di dalam suatu pembuluh otak
atau pembuluh organ distal. Pada trombus vascular distal, bekuan dapat terlepas
atau mungkin terbentuk dalam suatu organ seperti jantung dan kemudian dibawa
melalui sistem arteri ke otak sebagai suatu embolus. Sumbatan arteri karotis
interna sering mengalami pembentukan plak aterosklerotik di pembuluh darah
sehingga terjadi penyempitan atau stenosis. Apabila stenosis mencapai suatu
tingkat kritis tertentu, maka meningkatnya turbulensi di sekitar penyumbatan akan
menyebabkan penurunan tajam kecepatan aliran darah ke otak akibatnya perfusi
otak akan menurun dan terjadi nekrosis jaringan otak (Bararah & Jauhar, 2013).

Faktor risiko utama pada stroke antara lain hipertensi, penyakit kardiovaskular,
diabetes mellitus, TIA (Transient Ischemic Attack) kadar lemak dalam darah yang
tinggi, dan lain-lain. Komplikasi stroke meliputi hipoksia serebral, penurunan aliran
darah serebral dan luasnya area cedera yang dapat mengakibatkan perubahan
pada aliran darah serebral sehingga ketersediaan oksigen ke otak menjadi
berkurang dan akan menimbulkan kematian jaringan otak (Bararah & Jauhar,
2013).
MANIFESTASI KLINIS STROKE
Kelumpuhan wajah atau
Disatria
1 anggota badan sebelah
(hemiparise) atau hemiplegia (bicara cedel atau pelo) 5
(paralisis)

Gangguan sensibilitas
2 pada satu atau lebih Gangguan penglihatan
6
anggota badan

3 Penurunan kesadaran Disfagia


7

Afasia (kesulitan dalam


4 bicara)
Inkontinensia 8

9 Vertigo
PENATALAKSANAAN
MEDIS STROKE
Membatasi atau memulihkan infark akut
yang sedang berlangsung degan
menggunakan trombolisis dengan rt-PA
(recombinant tissue-Plasminogen
Activator)

Mencegah perburukan neurologis

Mencegah stroke berulang dini


yaitu dengan heparin
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Angiografi Serebral: MRI: menunjukkan adanya

1 membantu menentukan
pennyebab stroke secara
daerah yang mengalami
infark, haemoragik, 4
spesifik malformasi arteriovena

Fungsi Lumbal:
CT Scan: memperlihatkan menunjukkan adanya

2 adanya edema, hematoma,


iskemia dan infark
tekanan normal dan
biasanya ada thrombosis 5
emboli serebral dan TIA

Sinar X Tengkorak: EEG: mengidentifikasi


menggambarkan perubahan
3 kelenjar lempeng pineal
masalah yang didasarkan
pada gelombang otak dan 6
daerah yang berlawanan mungkin memperlihatkan
dari massa yang meluas, daerah lesi yang spesifik
klasifikasi karotis interna
dan parsial dinding
aneurisma. Ultrasonografi Doppler:
mengidentifikasikan
penyakit arterivena 7
PENYIMPANGAN
KDM STROKE
TINJAUAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan,
agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor register, diagnose medis.

2. Keluhan utama
Keluhan yang didapatkan biasanya gangguan motorik kelemahan anggota gerak sebelah badan, bicara
lemah, dan tidak dapat berkomunikasi, nyeri kepala, gangguan sensorik, kejang, penurunan kesadaran.

3. Riwayat penyakit sekarang


Serangan stroke infark biasanya didahului dengan serangan awal yang tidak disadari oleh pasien, biasanya
ditemukan gejala awal sering kesemutan, rasa lemah pada salah satu anggota gerak. Pada serangan
stroke hemoragik seringkali berlangsung sangat mendadak, pada saat pasien melakukan aktifitas.
Biasanya terjadi nyeri kepala, mual, muntah bahkan kejang sampai tidak sadar, disamping gejala
kelumpuhan separoh badan atau gangguan fungsi otak yang lain.

4. Riwayat penyakit dahulu


Adanya riwayat hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, anemia, riwayat trauma kepala, kontrasepsi
oral yang lama, penggunaan obat-obat anti koagulan, aspirin, vasodilator, obat-obat adiktif, kegemukan.
5. Riwayat penyakit keluarga
Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi ataupun diabetes mellitus.

6. Riwayat psikososial
Stroke memang suatu penyakit yang sangat mahal. Biaya untuk pemeriksaan, pengobatan dan
perawatan dapat mengacaukan keuangan keluarga sehingga faktor biaya ini dapat
mempengaruhi stabilitas emosi dan pikiran pasien dan keluarga.

7. Pemeriksaan fisik
a. Kesadaran
b. Tanda-tanda Vital
c. Rambut
d. Wajah
e. Mata
f. Hidung
g. Mulut dan gigi
h. Telinga
i. Leher
j. Thorak
k. Abdomen
l. Ekstremitas
8. Test diagnostik
a. Radiologi
1)Angiografi serebri
2)Lumbal pungsi
3)CT-Scan
4)Macnetic Resonance Imaging (MRI)
5)USG Doppler
6)EEG
b. Laboratorium
1.Pemeriksaan darah lengkap seperti Hb, Leukosit, Trombosit,
Eritrosit.
2.Test darah koagulasi
3.Test kimia darah

9. Pola kebiasaan sehari-hari


a. Pola kebiasaan
b. Pola makan
c. Pola tidur dan istirahat
d. Pola aktivitas dan latihan
e. Pola eliminasi
f. Pola hubungan dan peran A
g. Pola persepsi dan konsep diri
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Pola Napas Tidak Efektif

2. Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif

3. Ganguan Mobilitas Fisik

4. Defisit Perawatan Diri

5. Risiko Aspirasi

6. Risiko Jatuh
IMPLEMENTASI EVALUASI
Implementasi keperawatan adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan Evaluasi keperawatan merupakan
oleh perawat untuk membantu pasien mengkaji respon pasien setelah
dari masalah kesehatan yang dihadapi dilakukan intervensi keperawatan
ke status kesehatan yang lebih baik dan mengkaji ulang asuhan
yang menggambarkan kriteria hasil keperawatan yang telah diberikan.
yang diharapkan oleh pasien maupun Pada tahap evaluasi keperawatan
perawat. Implementasi merupakan ini terdapat penilaian keberhasilan
inisiatif dari rencana tindakan untuk asuhan keperawatan yang telah
mencapai tujuan yang spesifik terlaksana (Iman & Harefa, 2019)
(Sharfina, 2019).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai