Anda di halaman 1dari 29

PERSFEKTIF

KEGAWATDARURATAN

Ns. ALAMSYAH, S.Kep., M.Kes

AKPER PELAMONIA MAKASSAR


KONSEP DASAR KGD
• Gawat darurat :
GAWAT MENURUT KBI
1.  genting; berbahaya: dengan beraksinya gerombolan bersenjata,
situasi menjadi –2. kritis; mengkhawatirkan; dekat kepada
kematian: penderita itu sangat -- keadaannya; 
3. sulit; terancam: waktu itu kompi pasukan kami berada dalam
kedudukan paling --;
DARURAT MENURUT KBI
1. keadaan sukar (sulit) yang tidak tersangka-sangka (dalam bahaya,
kelaparan, dan sebagainya) yang memerlukan penanggulangan
segera: dalam keadaan -- Pemerintah harus dapat bertindak cepat
untuk mengatasi keadaan; 
2. keadaan terpaksa: dalam keadaan -- Pemerintah dapat segera
memutuskan tindakan yang tepat; 
3. keadaan sementara: mereka ditampung dalam suatu bangunan --;
GAWAT DARURAT
• Gawat darurat adalah Suatu keadaan yang terjadinya mendadak
mengakibatkan seseorang atau banyak orang memerlukan
penanganan / pertolongan segera.
PRINSIP DASAR
PENANGANAN GD
Cepat dan tepat >>>> Siapapun dan Dimanapun.
PRINSIP
PENANGGULANGAN
KORBAN GAWAT DARURAT
• Prinsip Utama : memberikan pertolongan pertama pada korban
• Tujuan pertolongan pertama : menyelamatkan kehidupan, mencegah
kesakitan semakin parah, meningkatkan pemulihan
• Tindakan prioritas penolong :
1. Ambil alih situasi
2. Minta bantuan orang sekitar
3. Kaji bahaya lingkungan
4. Yakinkan area aman bagi penolong dan korban
5. Kaji korban secara cepat
6. Berikan pertolongan pertama
7. Kirim sso untuk memanggil polisi atau ambulans
LANJUTAN…
Sikap penolong :
1. Jangan panik
2. Bersikap tenang
3. Cekatan dalam melakukan tindakan
4. Jangan terburu-buru memindahkan korban dari tempatnya
5. Perhatikan korban atau pasien dari segi : pernafasan dan denyut
jantung, perdarahan, syok, fraktur, aspirasi terhadap muntahan
FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN PPGD
• Kecepatan menemukan penderita gawat darurat
• Kecepatan meminta pertolongan
• Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan di tempat
kejadian, dalam perjalanan ke rumah sakit dan pertolongan
selanjutnya di puskesmas atau rumah sakit
PRINSIP PPGD
• Penanganan cepat dan tepat
• Pertolongan segera diberikan oleh siapa saja yang menemukan
pasien tersebut
( awam, perawat, dokter)

Meliputi tindakan :
A. Non medis : Cara meminta pertolongan, transportasi,
menyiapkan alat-alat.
B. Medis : Kemampuan medis berupa pengetahuan maupun
ketrampilan : BLS, ALS
LINGKUP PPGD

1. Melakukan Primary Survey meliputi ABCDE, dan Secondary


Survey meliputi pengkajian head to-toe
2. Resusitasi pada kasus dengan henti napas dan henti jantung
TUGAS
• 1. TUJUAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
• SASARAN STANDAR PELAYANAN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT
TRIAGE/TRIASE

• Ns. ALAMSYAH, S.Kep., M.Kes

• AKPER PELAMONIA MAKASSAR


TRIASE
• Triase diambil dari bahasa perancis
“trier” artinya mengelompokkan atau
memilih (Gilboy, 2003 dalam
Ignatavicius, 2006)
• Triase : pengelompokan atau
pengklasifikasian klien kedalam
tingkat prioritas tergantung pada
keparahan penyakit atau injuri
.

Prinsip Dan Tipe Triage


Menurut Brooker (2008), dalam prinsip triase diberlakukan system
prioritas, prioritas adalah penentuan/penyeleksian mana yang harus
didahulukan mengenai penanganan yang mengacu pada tingkat
ancaman jiwa yang timbul dengan seleksi pasien berdasarkan :

Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit

Dapat mati dalam hitungan jam

Trauma ringan.

Sudah meninggal
METODE TRIASE

• START (Simple Triage And Rapid


Treatment)
Klasifikasi Dan Penentuan Prioritas
Dasar-dasar Triase
1. Airway, breathing, circulation, disability dan exposure
2. Derajat cedera
3. Jumlah yang cedera
4. Sarana dan Kemampuan
5. Kemungkinan untuk bertahan hidup

Berdasarkan Oman (2008), pengambilan keputusan triage


didasarkan pada keluhan utama, riwayat medis, dan data objektif
yang mencakup keadaan umum pasien serta hasil pengkajian fisik
yang terfokus. Menurut Comprehensive Speciality Standard, ENA
tahun 1999, penentuan triase didasarkan pada kebutuhan fisik,
tumbuh kembang dan psikososial
PENGELOMPOKAN PASIEN GAWAT DARURAT

No Pasien` Keterangan
1 Pasien Gawat Darurat Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau
akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota
badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat
pertolongan secepatnya. Cth : nyeri dada, perdarahan yg
aktif, nafas pendek

2 Pasien Gawat Tidak Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak
Darurat memerlukan tindakan darurat, misalnya kanker stadium
lanjut., nyeri abdomen,kolik ginjal

3 Pasien Tidak Gawat Pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba, tetapi tidak
tidak Darurat mêngancam nyawa dan anggota badannya, misanya luka
sayat dangkal
4 Pasien Tidak Gawat Misalnya pasien dengan ulcus tropiurn, TBC kulit, dan
Tidak Darurat sebagainya.
PENENTUAN WARNA
PADA TRIASE

• Gawat darurat – merah


• Gawat tapi tidak darurat – kuning
• Tidak gawat, tidak darurat – hijau
• Meninggal - hitam
KLASIFIKASI BERDASARKAN TINGKAT PRIORITAS (LABELING)

KLASIFIKASI KETERANGAN
Mengancam jiwa atau fungsi vital, perlu resusitasi dan tindakan bedah segera,
Prioritas I (merah) mempunyai kesempatan hidup yang besar. Penanganan dan pemindahan
bersifat segera yaitu gangguan pada jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi.
Waktu tunggu nol. Contohnya sumbatan jalan nafas, trauma kepala, cidera
servikal, tension pneumothorak, syok hemoragik, luka terpotong pada tangan
dan kaki, combutio (luka bakar) tingkat II dan III > 25%

Potensial mengancam nyawa atau fungsi vital bila tidak segera ditangani dalam
Prioritas II jangka waktu singkat. (30 menit) Penanganan dan pemindahan bersifat jangan
(kuning) terlambat. Contoh: patah tulang besar, combutio (luka bakar) tingkat II dan III
< 25 %, trauma thorak / abdomen, laserasi luas, trauma bola mata.

Perlu penanganan seperti pelayanan biasa, tidak perlu segera. Penanganan dan
Prioritas III (hijau) pemindahan bersifat terakhir. Contoh luka superficial, luka-luka ringan

Kemungkinan untuk hidup sangat kecil, luka sangat parah. Hanya perlu terapi
Prioritas 0 (hitam) suportif. Contoh henti jantung kritis, trauma kepala kritis.
START ( SIMPLE TRIAGE AND RAPID TREATMENT)

Adalah suatu system yang dikembangkan untuk memungkinkan


paramedic memilah korban dalam waktu yang singkat kira – kira
30 detik. Yang perlu diobservasi: Respiration, Perfusion, dan
Mental Status ( RPM ).
S.T.A.R.T. TRIAGE SYSTEM
S.T.A.R.T. (Simple Triage & Rapid Transport)

Merupakan metode triage dalam mengklasifikasikan korban secara


cepat dan prioritas utama yang mendapatkan pertolongan

MINOR •Hanya sedikit atau cedera ringan,

•Perlu pengawasan ketat, tapi perawatan dapat ditunda


DELAYED
•Harus segera dilakukan pertolongan yang
IMMEDIATE menyelamatkan jiwa

•Tidak segera ditolong, meninggal


MORGUE
S.T.A.R.T. PATIENT TAG
Bagian kiri untuk
mencatat cedera
dan tanda vital

Bagian kanan
berisi decision
flow chart
(algorithm)

Keempat
kode/label terdapat
pada bagian bawah
DOKUMENTASI TRIAGE

Dokumentasi asuhan dalam pelayanan keperawatan adalah bagian dari


kegiatan yang harus dikerjakan  oleh perawat setelah memberi asuhan kepada
pasien

Pada tahap pengkajian, pada proses triase yang mencakup dokumentasi:


1. Waktu dan datangnya alat transportasi
2. Keluhan utama (misal. “Apa yang membuat anda datang kemari?”)
3. Pengkodean prioritas atau keakutan perawatan
4. Penentuan pemberi perawatan kesehatan yang tepat
5. Penempatan di area pengobatan yang tepat (msl. kardiak versus trauma, perawatan
minor versus perawatan kritis)
Permulaan intervensi (misal. balutan steril, es, pemakaian bidai, prosedur diagnostik seperti
pemeriksaan sinar X, elektrokardiogram (EKG), atau Gas Darah Arteri (GDA))(ENA, 2005).
Proses dokumentasi triage menggunakan sistem SOAPIE, sebagai
berikut:
1. S : data subjektif
2. O : data objektif
3. A : analisa data yang mendasari penentuan diagnosa
keperawatan
4. P : rencana keperawatan
5. I : implementasi, termasuk di dalamnya tes diagnostic
6. E : evaluasi / pengkajian kembali keadaan / respon pasien
terhadap pengobatan dan perawatan yang diberikan
(ENA, 2005)
PERAN & FUNGSI
PERAWAT GADAR
• Fungsi Independen

Fungsi mandiri berkaitan dengan pemberian asuhan (Care)

• Fungsi Dependen

Fungsi yang didelegasikan sepenuhnya atau sebagian dari profesi lain

• Fungsi Kolaboratif

Kerjasama saling membantu dlm program kes. (Perawat sebagai anggota


Tim Kes.)
ASPEK HUKUM DALAM
KGD
• Pemahaman terhadap aspek hukum dalam KGD bertujuan
meningkatkan kualitas penanganan pasien dan menjamin
keamanan serta keselamatan pasien. Aspek hukum menjadi penting
karena konsensus universal menyatakan bahwa pertimbangan
aspek legal dan etika tidak dapat dipisahkan dari pelayanan medik
yang baik.
• Tuntutan hukum dalam praktek KGD biasanya berasal dari :

1. Kegagalan komunikasi
2. Ketidakmampuan mengatasi dillema dalam profesi
Permasalahan etik dan hukum KGD merupakan isu yang juga terjadi
pada etika dan hukum dalam kegawatdaruratan medik yaitu :

1. Diagnosis keadaan gawat darurat


2. Standar Operating Procedure
3. Kualifikasi tenaga medis
4. Hak otonomi pasien : informed consent (dewasa, anak)
5. Kewajiban untuk mencegah cedera atau bahaya pada pasien
6. Kewajiban untuk memberikan kebaikan pada pasien (rasa sakit,
menyelamatkan)
7. Kewajiban untuk merahasiakan (etika >< hukum)
8. Prinsip keadilan dan fairness
9. Kelalaian
10. Malpraktek akibat salah diagnosis, tulisan yang buruk dan
kesalahan terapi : salah obat, salah dosis
11. Diagnosis kematian
12. Surat Keterangan Kematian
13. Penyidikan medikolegal untuk forensik klinik : kejahatan susila,
child abuse, aborsi dan kerahasiaan informasi pasien

Anda mungkin juga menyukai