Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam dekade terakhir terjadi peningkatan prevalensi infeksi virus di seluruh


dunia, sehingga masyarakat melakukan upaya peningkatan daya tahan tubuh
(imunitas) supaya tidak terkena infeksi virus. Imunitas merupakan suatu reaksi dalam
tubuh terhadap bahan asing yang masuk ke dalam tubuh secara molekuler atau selular
[ CITATION Wul15 \l 2057 ]. Sel yang terlibat dalam sistem imun dalam tubuh adalah sel
T yang dihasilkan oleh timus dan sel B yang dihasilkan di sumsum tulang belakang.
Perkembangan dan aktivitas dari sel T dapat distimulasi dengan cara penambahan
suatu immunomodulator. Immunomodulator adalah substansi yang dapat memodulasi
fungsi dan aktivitas sistem imun [ CITATION Alk182 \l 2057 ].

Sistem imun adalah semua mekanisme yang digunakan tubuh untuk


melindungi dan mempertahankan tubuh dari bahan asing atau mikroorganisme yang
menyerang tubuh. .Fungsi sistem imun bagi tubuh ada tiga.Pertama sebagai
pertahanan tubuh yakni menangkal partikel atau senyawa asing.Kedua, untuk
keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan komponen yang sudah
tidak berfungsi, dan ketiga sebagai pemberi sinyal (surveillence immune system),
untuk menghancurkan sel-sel yang bermutasi atau ganas [ CITATION Sar20 \l 2057 ].
Imunomodulator dapat diperoleh dari baham alam, salah satunya yang masih banyak
di konsumsi masyarakat Indonesia adalah jamu[ CITATION Alk182 \l 2057 ].

Pengobatan tradisional (jamu) masih sangat diminati oleh penduduk


Indonesia. Tingginya angka penggunaan jamu dan didukung dengan angka
keberhasilan manfaat jamu, menjadikan jamu lebih banyak dikembangkan dengan
dilakukannya penelitian terkait kemanan, khasiat, dan
mutunya [ CITATION Naw20 \l 2057 ]. Masyarakat sangat memerlukan pelayanan
kesehatan tradisional yang aman, berkhasiat dan berkualitas seperti yang telah
dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan melalui program saintifikasi jamu pada
tanggal 6 Januari 2010 di Kota Kendal Jawa Tengah. Saintifikasi jamu adalah
pembuktian ilmiah jamu melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan. Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional terus
mengembangkan penelitian ramuan obat tradisional untuk dijadikan jamu saintifik.
Informasi tentang jamu saintifik sebagai masukan dalam perkembangan pelayanan
saintifikasi jamu yang semakin luas, agar jamu dapat diterima oleh penduduk di
Indonesia [ CITATION Mar16 \l 2057 ].

Tanaman yang telah diketahui memiliki efek imunomodulator antara lain


meniran (Phyllanthus niruri), lidah buaya (Aloe vera), mengkudu (Morinda
citrifolia), sambiloto (Andrographis paniculata), dan jahe (Zingiber officinale)
[ CITATION Tri15 \l 2057 ]. Sambiloto (Andrographis paniculata) memiliki senyawa
aktif bernama andrografolid, dimana senyawa ini dapat berperan sebagai
immunomodulator khususnya immunostimulan yang mampu meningkatkan kerja
sistem imun. Kandungan andrografolid didalamnya mampu meningkatkan fungsi
sistem pertahanan tubuh seperti sel darah putih untuk menyerang bakteri dan antigen
lainnya [ CITATION Alk182 \l 2057 ]. Dalam penelitian lain menyatakan bahwa
Sambiloto (Andrographis paniculata) mengandung alkaloid yang berfungsi
mempertahankan respon kekebalan tubuh dan meningkatkan respon imun nonspesifik
dalam bentuk peningkatan responsivitas leukosit atau respon imun spesifik dengan
mengaktifkan makrofag yang sebagaimana fungsinya dalam melakukan fagositosis.
(Wulina, 2017).

Dengan berkembangnya penelitian data di bidang biomedis, farmakologi


jaringan muncul sebagai pendekatan sistematis untuk analisis target obat, traditional
medicine memiliki nilai teraputik yang besar dan mewakili sumber daya yang sangat
baik untuk penemuan obat [ CITATION Zha17 \l 2057 ] . Bioinformatika lebih
berhubungan dengan pengembangan software, koleksi dan penyimpanan informasi
biologi (database), serta metode visualisasi, sedangkan komputasi biologi lebih
mengarah kepada pengembangan algoritma, model matematika dan statistika dalam
menganalisa data-data biologi melalui bantuan komputer. Basis data memegang
peranan penting dalam bioinformatika. Beberapa bank-bank data yang tersedia seperti
GenBank dan DDBJ (bank data DNA), PDB (koleksi struktur makromolekuler 3D
untuk protein dan asam nukleat), SWISS-PROT (bank data protein), MIPS Funcat
(basis data anotasi fungsi protein), UniGene (koleksi urutan gen yang berisi data
lokasi gen pada kromosom), Ensembl (basis data keterangan otomatis pada genom),
SGD (basis data sekuen DNA ragi), MGI (basis data informasi genetika pada
penelitian tikus), dan basis data lainnya [ CITATION Edi17 \l 2057 ].

Molekular docking adalah alat utama dalam biologi molekular struktural


dengan bantuan komputer untuk desain suatu obat. Dalam penelitian ini digunakan
docking secara cepat dan fleksibel untuk mempelajari dan memprediksi orientasi
serta afinitas ikatan dari turunan yang akan diteliti [ CITATION Pus12 \l 2057 ] .
Molecular docking dapat dilakukan dangan banyak software yang berbayar maupun
yang gratis. Penelitian in menggunakan software PyRx untuk docking, dan program
PyMOL untuk memvisualisasikan konformasi 3D molekul dan interaksi ligan-protein
[ CITATION Sap15 \l 2057 ].

Oleh karena itu pada penelitian ini bertujuan untuk eksplorasi kandungan
senyawa kimia sambiloto dengan protein target melalui pendekatan analisis jejaring
(network analysis), dan mengetahui interaksi senyawa aktif spesifik dalam Herba
Sambiloto dengan protein target menggunakan proses penambatan molekuler.
1.2. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:


1. Bagaimana interaksi berbagai kandungan senyawa kimia dalam Herba
sambiloto dengan protein target melalui pendekatan analisis jejaring (network
analysis)?
2. Bagaimana interaksi senyawa aktif spesifik dalam Herba sambiloto dengan
protein target menggunakan proses penambatan molekuler?

1.3. TUJUAN PENELITIAN


1. Umum:
Eksplorasi sumber bahan hayati yang berpotensi sebagai imunomodulator.
2. Khusus:
Mengetahui interaksi berbagai kandungan senyawa kimia dalam Herba
sambiloto dengan protein target melalui pendekatan analisis jejaring
(network analysis) dan mengetahui interaksi senyawa aktif spesifik dalam
Herba Sambiloto dengan protein target menggunakan proses penambatan
molekuler.

1.4. MANFAAT PENELITIAN


1. Bidang ilmu pengetahuan:
a. Menambah wawasan tentang Herba sambiloto.
b. Menambah wawasan tentang network pharmacology.
c. Menambah wawasan tentang penambatan molekuler (molecular docking).
2. Masyarakat:
a. Menambah pengetahuan masyarakat bahwa sambiloto dapat digunakan
sebagai meningkatkan system imun masyarakat (Imunomodulator)

Anda mungkin juga menyukai