4 Aliran 100% O2 (L/m) FiO2 % Kanul Nasal 1 L/m 2 L/m 3 L/m 4 L/m 5 L/m
24 28 32 36 40 44Transtrakeal0,5-4 L/m24-40Mask Oksigen5-6 L/m6-7 L/m7-8
L/m50 60Nonrebreathing4-10 L/m60-100
14 Diagnosis KlinisOnset akut umumnya 3-5 hari sejak adanya diagnosis kondisi yang menjadi
faktor risiko ARDSTanda pertama adalah “Takipnea”Pada auskultasi ditemukan ronki basah
15 Pemeriksaan Penunjang
LaboratoriumAGD : alkalosis respiratorik pada fase awal, dan berganti menjadi asidosis
respiratorik pada fase lanjutLeukositosis (sepsis), anemia, trombositopenia (SIRS), peningkatan
kadar amilase (pankreatitis)Gangguan fungsi ginjal dan hati.PencitraanFoto dada : gambaran
radioopak difusCT-Scan : pola heterogen, predominasi infiltrat pada dorsal paru
(supine)Alkalosis respiratorik : elevated arterial blood pH, low PCO2Acidosis respiratorik :
decrease arterial blood pH, high PCO2
17 ARDS 1 minggu
23 Mechanical Ventilator
Use the lowest PEEP & FiO2 to maintain PaO2 > 60 mmHgSmall tidal volume (6ml/kg of ideal
BW) & airway plateau pressure limits (< 30 cmH2O )PEEP may increase as long as COP & O2
delivery aren’t impaired and pulmonary pressures aren’t excessive
27 KesimpulanARDS adalah sindroma yang ditandai oleh kerusakan parenkim paru sebagai
akibat dari berbagai faktor risiko baik langsung maupun tidak langsung.Faktor-faktor risiko tadi
menyebabkan serangkaian reaksi inflamasi pada seluruh parenkim paru sehingga terjadi
penurunan fungsi paru secara akutDiagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik, laboratorium juga pencitraan.
28 Penatalaksanaan ARDS adalah untuk mempertahan-kan perfusi adekuat tanpa
mengorbankan oksigenasi, yaitu dengan penggunaan ventilator mekanik, pemberian obat-
obatan serta pengaturan cairan.Pasien dengan ARDS memiliki prognosis yang buruk terutama
jika terdapat penyakit dasar atau adanya penyulit lain.