Machine Translated by Google
S12 sel hematol transfusi ada. 2021;43(S3):S9ÿS14
Presentasi ini akan mengulas ruang lingkup kesehatan jangka panjang
efek setelah kanker anak, tantangan dalam mengkoordinasikan
perawatan penyintas jangka panjang, sumber pedoman pemeriksaan kesehatan ovarium prematur. Salah satu yang paling penting
tersedia untuk memfasilitasi perawatan penyintas, dan dampak kesehatan yang terlambat keuntungan dari pembekuan jaringan ovarium adalah tidak perlu
hasil penelitian di antara orang dewasa yang dirawat karena kanker masa kanak-kanak.
https://doi.org/10.1016/j.htct.2021.10.963
Sp05
UPDATE TENTANG PELESTARIAN FERTILITAS
€
Murat Sonmezer
Selama 50 tahun terakhir, telah terjadi peningkatan yang luar biasa dalam
tingkat kelangsungan hidup kanker karena kemajuan yang signifikan
dalam diagnosis dan pengobatan. Namun, rejimen kemoterapi multi agen
dan/atau radioterapi, dan hematopoietik
perawatan sel induk dikaitkan dengan jangka panjang yang signifikan
sekuel istilah seperti gangguan pertumbuhan, masalah kardiovaskular,
kelainan neurokognitif, keganasan sekunder
tumor, dan kegagalan reproduksi. Terapi sitotoksik juga memiliki
telah digunakan dalam beberapa hematologi non-maligna, imunologi,
dan penyakit genetik, yang resisten terhadap modalitas pengobatan
standar. Selain itu, operasi gonad untuk lesi ginekologi jinak termasuk
endometrioma dapat dikaitkan
dengan penurunan cadangan ovarium, bahkan dapat mengakibatkan
kegagalan ovarium permanen terutama jika penyakitnya bilateral. Dulu
memproyeksikan bahwa pada tahun 2020, akan ada sekitar 90.000
kasus kanker baru pada remaja dan dewasa muda, di
Di sisi lain, kematian akibat kanker secara keseluruhan menurun sebesar 1% setiap tahun, diberikan transfusi. Sel darah merah (RBC) dan trombosit
dari 2008 hingga 2017 di antara semua kelompok umur dan jenis kelamin [1]. Hasil dari adalah komponen yang paling sering ditransfusikan. pasien
dari meningkatnya jumlah penderita kanker, fokus yang kuat
telah ditempatkan pada efek tertunda dari perawatan kanker
yang semuanya dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien di masa depan.
Ketika memilih opsi yang paling optimal untuk mempertahankan
eritropoiesis
kesuburan, seseorang harus menganalisis semua faktor pengganggu yang mungkin seperti: sekunder terhadap penyakit yang mendasarinya, serta
sebagai usia pasien, waktu yang tersedia sebelum pengobatan kanker,
cadangan ovarium, jenis dan durasi kemoterapi dan/
atau radioterapi, dan status pasangan. Saat ini ada berbagai teknik yang
mapan dan tidak mapan untuk kesuburan
pelestarian dilakukan di seluruh dunia. Kriopreservasi embrio
telah lama dipraktekkan dengan tingkat keberhasilan yang tinggi yang cukup
mirip dengan hasil menggunakan transfer embrio segar. Juga,
dengan munculnya teknologi pembekuan modern termasuk
vitrifikasi, tingkat keberhasilan dengan pembekuan oosit juga
sangat meningkat. Sebelum kriopreservasi oosit atau embrio diperlukan
setidaknya 2 minggu untuk stimulasi ovarium sebelum
pengambilan oosit. Untuk tumor sensitif estrogen termasuk
kanker payudara dan endometrium, stimulasi ovarium yang lebih aman
protokol menggabungkan letrozole didefinisikan dengan tingkat
keberhasilan yang tinggi. Pasien yang menjalani transposisi ovarium
laparoskopi radioterapi panggul dapat dilakukan, namun
tingkat keberhasilan bervariasi antara 16-90%. Kriopreservasi dan
transplantasi jaringan ovarium adalah salah satu komponen kunci dari
teknik pelestarian kesuburan yang tersedia dengan lebih banyak
dari 200 kelahiran hidup yang dilaporkan di seluruh dunia. Transplantasi
jaringan ovarium beku yang dicairkan bukan hanya pilihan yang layak untuk
mencapai kehamilan, tetapi juga memungkinkan dimulainya kembali
fungsi reproduksi dengan memproduksi hormon yang memiliki
dampak besar pada kualitas hidup pasien yang menderita kegagalan
untuk menunda pengobatan kanker karena stimulasi ovarium tidak
yg dibutuhkan. Meskipun berbagai metodologi telah diuji
dalam banyak penelitian pada hewan dan manusia untuk pembekuan
jaringan ovarium, sampai saat ini, prosedur ini telah diklasifikasikan sebagai:
"eksperimental" sebagai metodologi yang tepat belum
mapan. Namun, dengan peningkatan keberhasilan klinis
seiring dengan meningkatnya jumlah kelahiran hidup sehat di
beberapa tahun terakhir, pembekuan jaringan ovarium sekarang dianggap sebagai
metode "dapat diterima" untuk pelestarian kesuburan. Kelayakan
transplantasi sel induk hematopoietik autologus ke
meningkatkan tingkat kehamilan pada pasien dengan ovarium yang buruk
cadangan juga telah diselidiki dengan tingkat keberhasilan yang dilaporkan
dalam sejumlah penelitian terbaru.
https://doi.org/10.1016/j.htct.2021.10.964
Sp06
PRINSIP TRANSFUSI PADA ANAK
DENGAN KANKER
€
Dilek Gurlek G ok € cebay
Terapi transfusi memiliki peran penting bagi pasien kanker pediatrik.
Sebuah studi retrospektif multicenter dari 4766 anak-anak dengan kanker
menunjukkan bahwa 39,3% dari pasien
antara 1 sampai <6 tahun yang paling mungkin untuk ditransfusikan
dan HSCT, leukemia myeloid akut, dan anemia aplastik
paling sering dikaitkan dengan transfusi.
Anemia terjadi karena penekanan atau disfungsi
akibat perdarahan pada anak dengan kanker. Nasional
audit transfusi sel darah merah pediatrik di Inggris Raya
telah melaporkan bahwa lebih dari setengah transfusi pediatrik
diberikan kepada pasien hematologi/onkologi. Keseimbangan
antara toleransi terhadap anemia dan kebutuhan transfusi
mungkin berbeda dari pasien lain, karena mendasari
penyakit, adanya penyakit penyerta yang mempengaruhi toleransi
terhadap anemia, dan komplikasi dari beberapa penyakit sebelumnya
transfusi. Pada anak dengan kanker yang menjalani transplantasi sel
punca hematopoietik (HSCT) yang berisiko penyakit kritis dan
hemodinamik stabil, disarankan nilai Hb
adalah 7 sampai 8 g/dL untuk ambang transfusi sel darah merah.
Transfusi sel darah merah biasanya diberikan 10 sampai 15 mL/kg. Namun,
keputusan untuk transfusi tidak boleh didorong oleh hemoglobin
konsentrasi, status klinis pasien juga harus
dipertimbangkan. Leukoreduction adalah salah satu yang paling
modifikasi umum untuk komponen darah seluler dengan
pengurangan leukosit universal semakin diterima sebagai
standar. Komponen darah seluler termasuk limfosit yang layak juga harus
diradiasi pada anak-anak dengan
kanker. Iradiasi gamma mencegah limfosit T dari
berkembang biak dan mengurangi risiko terkait transfusi
Machine Translated by Google
sel hematol transfusi ada. 2021;43(S3):S9ÿS14
penyakit graft-versus-host (TA-GVHD), pada pasien dengan imunosupresi
signifikan karena kemoterapi (misalnya purin
analog), imunomodulator, radiasi, atau pasien HSCT.
Trombositopenia dapat terjadi pada hampir semua anak dengan
kanker selama perjalanan penyakit mereka sebagai akibat dari sumsum tulang
infiltrasi, kemoterapi, atau penyakit terkait, seperti sepsis atau
koagulopati intravaskular diseminata. Transfusi trombosit diresepkan
untuk mencegah atau mengobati perdarahan (disebut
sebagai profilaksis atau transfusi terapeutik). Di
anak-anak sakit kritis dengan diagnosis onkologis yang mendasari,
71% dari transfusi trombosit diberikan secara profilaksis.
American Society of Clinical Oncology merekomendasikan untuk
ambang transfusi trombosit profilaksis 10 £ 109 /L. Namun, data yang
langka ada untuk terapi transfusi trombosit di
pasien kanker anak dengan perdarahan yang relevan secara klinis,
demam, hiperleukositosis, infeksi, atau menerima antikoagulasi.
Rekomendasi dosis adalah 10 hingga 15 mL/kg tubuh ideal
bobot. Leukoreduksi dan iradiasi juga dianjurkan
untuk transfusi trombosit pada pasien kanker anak.
Fresh Frozen Plasma (FFP) ditransfusikan untuk mengoreksi multiple
defisiensi faktor koagulasi pada pasien dengan perdarahan aktif
(transfusi terapeutik) atau untuk mencegah perdarahan sebelumnya
prosedur invasif (transfusi profilaksis). Rekomendasi dosis adalah 10
sampai 20 mL/kg. Pasien dengan kanker mungkin
berisiko mengalami kelainan hemostasis akibat patologi tumor (mis.
AML M3) dan evolusi penyakit serta efek pengobatan. Selain itu,
transfusi FFP memiliki risiko yang signifikan bahwa:
harus ditimbang terhadap manfaat yang dirasakan.
https://doi.org/10.1016/j.htct.2021.10.965
Sp07
PENDEKATAN NYERI PADA ANAK DENGAN
KANKER
Yavuz Akcaboy
Asosiasi Internasional untuk Studi Nyeri mendefinisikan :
rasa sakit sebagai "pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkandibandingkan dengan VIDE (vincristine, ifosfamid, doxorubicin,
terkait dengan, atau terkait yang terkait dengan, aktual atau
potensi kerusakan jaringan.” meskipun definisi ini dibuat untuk
dewasa, berlaku juga untuk anak-anak. rasa sakit adalah fenomena
yang sangat kompleks dan dimodulasi oleh banyak faktor. Biasanya dimulai (BuMel) + penyelamatan sel induk diperiksa dalam fase prospektif
dengan cedera jaringan, segera diikuti oleh aktivasi
dari jalur saraf. tetapi keadaan fisiologis ini tidak bisa
menjelaskan pengalaman nyeri. pengalaman nyeri
tergantung interpretasi orangnya.
Sekitar 15.000 anak-anak dan remaja didiagnosis dengan
kanker di Amerika Serikat setiap tahun, dan 80% dari mereka bertahan
lama dengan penyakit mereka. Hampir semua anak-anak ini mengalami
rasa sakit di suatu tempat selama kanker mereka sendiri
pengalaman. Kondisi ini terjadi baik sebagai akibat dari penyakit itu
sendiri, atau sebagai efek samping dari pengobatan, atau sebagai akibat dari kemoterapi pemeliharaan standar (Dirksen 2019).
prosedur yang berhubungan dengan perawatan mereka. Dalam seluruh
proses kanker, rasa sakit adalah gejala yang paling umum, parah dan stres.
https://doi.org/10.1016/j.htct.2021.10.966
S13
Sp08
PENGOBATAN MEDIS PADA EWING SARCOMA
Roberto Luksch
Pengobatan multidisiplin telah meningkatkan prognosis
Sarkoma Ewing (ES) selama beberapa dekade terakhir, dengan
pengenalan kemoterapi multi-agen dan multidisiplin
manajemen pasien. Peningkatan ini disebabkan oleh keduanya
penggunaan perawatan dan pengoptimalan sistemik yang intensif
pengobatan lokal, menggunakan pembedahan dan radioterapi dalam
kombinasi dan urutan yang berbeda.
Saat ini pengobatan umumnya terdiri dari induksi
kemoterapi, diikuti dengan pembedahan dan/atau radioterapi lokal,
dan kemudian kemoterapi pemeliharaan.
Kolaborasi internasional yang diperluas telah memungkinkan kelompok
prognostik untuk didefinisikan dengan lebih baik dan pengobatan yang disesuaikan dengan risiko
strategi yang harus disesuaikan dengan pasien.
Langkah-langkah yang paling luar biasa di sepanjang jalan di mana
kemoterapi telah meningkatkan prognosis untuk ES berbeda: 1-
Manfaat penambahan ifosfamid dan etoposida (IE) pada kombinasi vin
cristine, doxorubicin, dan cyclophosphamide (VDC) untuk ES
terlokalisasi ditunjukkan; manfaat ini tidak
ditunjukkan pada pasien dengan penyakit metastasis (Grier
2003). 2-Uji coba acak EuroEwing99 R1 membahas:
kesetaraan ifosfamid dan siklofosfamid di lokal
penyakit: kesimpulannya adalah bahwa siklofosfamid mungkin
mampu menggantikan ifosfamid dalam pengobatan konsolidasi ES
risiko standar (Le Deley 2016) Uji coba Kelompok Onkol ogi Anak-Anak
secara acak 3-A menunjukkan bahwa peningkatan dosis
kemoterapi dengan memperpendek interval antar perawatan
dengan rejimen VDC/IE (Vincristine+Doxorubicin+Cyclo phosphamide,
dan Ifosfamide+Etoposide) menyebabkan 5-
kelangsungan hidup bebas peristiwa tahun dalam kasus penyakit lokal.
Dibandingkan dengan mereka yang ditugaskan untuk perawatan standar 3 minggu
interval, pasien ditugaskan untuk interval pengobatan 2 minggu
memiliki kelangsungan hidup bebas acara 5 tahun yang lebih lama (Womer 2012). Ini
hasilnya dikuatkan oleh Studi Konsorsium EuroEWING
2012, di mana rejimen VDC/IE terkompresi secara acak
dan etoposide), yang merupakan rejimen induksi tulang punggung
dari percobaan EEC-99 (Brennan 2020). 4- Efikasi pengobatan
konsolidasi dengan melphalan/busulfan dosis tinggi
II studi non-acak (Ferrari 2011), dan dalam studi besar-besaran yang
dilakukan oleh Konsorsium EuroEWING. Untuk terlokalisasi
ES dengan respons histologis yang buruk terhadap terapi kemoterapi
induksi, ada tanda-tanda BuMel yang terbukti lebih efektif daripada
kemoterapi pemeliharaan standar (Whelan 2018). Bukti kemanjuran
BuMel pada penyakit metastasis terbatas pada
pasien dengan metastasis paru, dalam hal ini nilainya
masih bisa diperdebatkan, dan harus ditetapkan terhadap yang jauh lebih tinggi
risiko efek samping akut dan akhir yang parah bila dibandingkan dengan
Ada kebutuhan medis yang tidak terpenuhi untuk meningkatkan prognosis
pasien dengan penyakit metastasis sinkron atau kambuh. Dalam
dekade terakhir, kemanjuran obat baru mengecewakan dan tidak
obat baru telah berhasil diperkenalkan sampai sekarang di depan