Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil ‘alamin,puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah


SWT yang telah melimpahkan Rahmat,Taufiq, dan Hidayah-Nya kepada penyusun,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah KEPERAWATAN
ANAK 1 .Penyusun tidak lupa mengucapkan terima kasi kepada Dosen Pembimbing
serta semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan makalah ini.Penyusun
berharap semoga semua yang telah berjasa dalam penyusunan makalah inimendapat
balasan yang sebaik-baiknya dari Allah SWT.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna.Untuk itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca,sehingga makalah ini mencapai kesempurnaan.

Baubau, September 2011

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang..............................................................................  3
B. Rumusan Masalah.........................................................................  3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................   4
A. Definisi.........................................................................................  4
B. Metode-Metode dalam Pengambilan Sampel Urin......................  4
BAB III PENUTUP........................................................................................  7
A. Kesimpulan.................................................................................... 7
B. Saran............................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 8

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemeriksaan urine merupakan bagian penting dari pemeriksaan laboratorik.


Salah satunya yaitu untuk mendiagnosis adanya infeksi di saluran kemih. Maka untuk
ini di perlukan pengumpulan sample urine yang cermat agar tidak mempengaruhi
hasilnya. Saat ini telah banyak cara yang di gunakan untuk mengumpulkan sample
urine, namun masing – masing cara pasti memiliki kelemahan tersendiri.

Sehubungan dengan kendala tersebut di atas, maka perlu di rencanakan dulu


untuk mengumpulkan sample urine yang mudah, nyaman serta memberikan hasil
yang terwakili, terutama bagi bayi dan anak – anak. Pengumpulan sample urine
dengan menggunakan popok sekali pakai, merupakan cara yang mudah dan nyaman
untuk mendapatkan sample urine, serta dapat di lakukan sendiri oleh ibu yang
merawat bayi dan anak – anak .

Berbagai hal tersebut diatas mendorong peneliti untuk menyelidiki dan


mengetahui adakah pembedahan antara pemeriksaan sample urine yang di dapat
dengan pengumpulan urine dari popok sekali pakai. Oleh karena itu perlu ada satu
metode yang tidak infasive dan nyaman untuk pengumpulan sample urine bayi dan
anak, serta teknik pengambilannya dapat di lakukan sendiri oleh ibu yang merawat
bayi dan anak.

B. Rumusan masaalah

a. Defenisi pengumpulan urin


b. Metode-metode pengumpulan urin

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi

Teknik pengumpulan urine merupakan suatu tindakan mengambil sample urine


yang di pakai untuk bahan pemeriksaan laboratorium.
Adapun tujuan dalam pengambilan sample urine ini adalah menentukan adanya
mikroorganisme, jenis organisme dan anti biotik yng dapat di gunakan untuk
pengobatannya.

B. Metode – metode dalam pengambilan sample urine

1. Urine pancaran tengah ( midstream urine )

Yang di maksud ialah mengambil urine ketika sedang keluar pada pertengahan
aliran, tidak boleh mengambil yang awal atau penghabisan.

Persiapan alat :
 Botol steril untuk urine
 Kapas sublimate
 Baskom berisi air bersih, waslap dan sabun
 Pot / urinal
 Termos berisi es ( khusus untuk urin )

Penatalaksanaan :

 Beritahu klien tujuan dan prosedur pelaksanaan.


 Untuk klien yang dapat berjalan, antar klien ke kamar kecil kemudian anjurkan
klien untuk membasuh dan mengelap daerah genetalia dengan perianal dengan
sabun dan air.
 Untuk klien yang memerlukan bantuan, posisikan setegak mungkin bila di
perbolehkan, buka peralatan tetapi jangan sampai mengontaminasi tempat
sampel, perawat memakai sarung tangan kemudian mulai membersihkan ;
Daerah sekitar genetaliadi bersihkan dengan air dan sabun. Genetalia externa di
bersihkan dengan kapas sublimate. Jika pasien seorang anak laki – laki
prepusium, di dorong kebelakang kemudian ujungnya di bersihkan. Bila pasien
seorang anak perempuan, labia minora di buka dan di bersihkan dengan
sublimate.
 Perintahkan pasien untuk mulai BAK

4
 Berikan pot / urinal, biarkan urine mengalir dahulu baru kemudian mengambil
kira – kira 10 cc, dan sisanya biarkan pasien berkemih sampai tuntas
 Tutup botol urine
 Beri label pada botol dan di kirim segera ke laboratorium, jika letal laboratorium
atau Belem ada yang mengirimkannya maka urine tersebut di simpan dalam
termos yang berisi es.

2. Dengan kateter

Cara ini jarang di lakukan pada anak karena dapat menimbulkan trauma dan
infeksi.

Persiapannya :
 katéter steril yang paling kecil
 kapas cebok
 sarung tangan steril
 perlak bayi
 Bengkok

Penatalaksanaannya :

 Gunakan sarung tangan sekali pakai


 Setelah genetalia di bersihkan, katéter di masukkan dengan hati – hati.
Biarkan urine keluar ke dalam Bengkok dahulu kemudian tampung ke dalam
botol steril secukupnya, sisanya biarkan sampai habis, tindakan selanjutnya sama
dengan cara pengambilan midstream, sedang pada bayi laki – laki setelah ujung
prepusium di bersihkan kemudian botol steril di pasang dengan plester untuk
menampung urine.

3. Pungsi kandung kemih ( supra pubis puncture )

Sebelum melakukan tindakan, pasien terlebih dahulu di anjurkan untuk minum


2-3 gelas dalam waktu 2 jam. Hal ini di sebabkan urine yang di butuhkan lebih
banyak.
Persiapan :
 kapas alcohol
 spuit steril 20 cc
 botol steril

5
Penatalaksanaan :

 setelah pasien memberitahukan ingin berkemih, perawat memberitahukan dokter


 selama dokter melakukan pungsi, perawat mengajak pasien berbicara agar pasien
tidak takut
 setelah berhasil urine di masukan ke dalam botol atau dengan spuit, beri label
pada botol dan segera di kirim ke laboratorium, jangan lupa menggunakan sarung
tangan
 perhatikan respon pasien, kemudian catat dan rekomendasikan hasil spesimen
dan pengamatan spesimen.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk keperluan diagnosa pasien ISK yang penting di lakukan biakan urine.
Untuk biakan di perlukan urine yang murni agar di dapatkan jumlah bakteri yang
sebenarnya, karena itu tidak boleh mengambil urine yang telah tertampung atau
begitu saja di ambil ketika anak sedang berkemih.
Tempat urine yang akan di biakan dapat dengan 3 cara yaitu :
 Urine pancaran tengah
 Dengan katéter
 Pungsi kandung kemih

B. Saran

Dalam melakukan tindakan pengumpulan sampel urine, ada beberapa hal yang
perlu di perhatikan yakni :
 Cuci tangan dengan baik menggunakan air hangat, kemudian bersihkan dengan
sabun sebelum dan sesudah mengambil sampel urine
 Gunakan sarung tangan jika menyentuh urine orang lain
 Gunakan plastik bening dan bersih untuk membawa sampel ke laboratorium
 Sampel bisa di simpan dalam termos yang berisi es, apabila letak laboratorium
jauh dari ruang bangsal ataupun belum ada yang mengirimnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Eni kusyati.. keterampilan dan prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar.


Jakarta; ECG.2006

Anda mungkin juga menyukai