Anda di halaman 1dari 26

Panduan Fasilitasi

Pertemuan Awal
Tingkat Kecamatan
(Lintas Sektor)
PERTEMUAN SETENGAH HARI
KADES/KADUS/TUHAPET/ TOGA/TOMA/TODA/
PKK/POSYANDU)
Panduan Umum
 Tujuan kegiatan: Menunjukkan komitmen Camat;
membangun komitmen desa-desa/gampong; penyiapan
perwakilan desa/gampong yg mengikuti orientasi STBM
Stunting.
 Peserta: Camat, Polsek, Koramil, Kapus, Keuchik, Kader
Senior Posyandu dan Tokoh Masyarakat di desa (Tokoh
Pemuda)
 Fasilitator : Tim Fasilitator STBM Kabupaten dibantu tim
STBM Kecamatan
 Estimasi Biaya Pelaksanaan: Pembiayaan untuk konsumsi,
fasilitasi dan pengganti transport)
Panduan Umum lanjutan
 Alat dan Bahan: Siapkan proyektor/infocus untuk presentasi
data/ jika tidak ada listrik siapkan flipchart yang berisi data;
Siapkan kertas flipchart juga dan spidol untuk diskusi. Jika
memungkinkan siapkan format deklarasi komitmen.
 Settingan ruangan pertemuan: diharapkan ruangan
pertemuan di setting seperti pemicuan/ pelatihan STBM
dimana semua peserta pada satu baris (U shape) dengan kursi
saja.
 Metode : Presentasi dan fasilitasi diskusi (content menjadi
masukkan peserta pertemuan)  Seperti pemicuan hanya
memfasilitasi.
Alur Pertemuan Awal Tingkat
Kecamatan
Pembukaan 5. Tanda tangan
Penutupan
kegiatan komitmen

1. Pengantar 4. Tawaran
Diskusi implementasi
STBM

2. Diskusi
3. Apakah kita
Kondisi, Sebab
ingin membuat
dan Akibat BABS
perubahan
dan Stunting
Langkah-langkah Pelaksanaan
 Pada pembukaan pertemuan Camat diminta menyampaikan komitmennya untuk mendukung aksi
stop BAB sembarangan dalam upaya menuju bebas stunting. Selanjutnya camat akan mengajak
kepala desa/gampong berpartisipasi dalam aksi.
 Agenda dimulai dari pemaparan kondisi sanitasi dan malnutrisi/Stunting di desa-desa dan
kemungkinan dampaknya.
 Setelah itu peserta pertemuan diajak berdiskusi tentang kondisi sanitasi dan kesehatan anak dari
pengamatan mereka
 Selanjutnya diskusi dilanjutkan dengan menggali dampak yang menurut mereka dapat/sudah terjadi
akibat BABS dan Stunting.
 Diskusi diakhiri dengan pertanyaan apakah kita ingin membuat perubahan?
 Jika sudah terjadi persamaan persepsi untuk membuat perubahan kondisi terkait, maka para kepala
desa diminta menandatangani komitmen untuk upaya Stop BABS dalam rangka menuju desa bebas
stunting (spanduk deklarasi disiapkan).
 Sebagai tindak lanjut kepala desa diminta menyiapkan 2 atau 3 orang perwakilan desanya untuk
kegiatan orientasi STBM Stunting tingkat kecamatan pada waktu yg disepakati.
Sesi Pengantar Diskusi
 Persiapan: Siapkan data-data perdesa jumlah keluarga yang
masih BAB Sembarangan dan yang sudah menggakses sarana
sanitasi layak (data dari STBM smart atau PISPK). Siapkan
juga data terkait kesehatan anak khususnya data penyakit dan
status gizi anak (Stunting dan gizi buruk).
 Petunjuk: Pada saat presentasi gunakan power point atau flip
chart yang memberikan data dalam bentuk grafik dan angka.
Klo perlu bandingkan dengan data daerah lain yang lebih baik.
 Setelah data di tampilkan, jelaskan dampak dari sudut pandang
kesehatan akibat kondisi-kondisi tersebut.
Sesi Diskusi Kondisi, Sebab dan Akibat BABS
dan Stunting
 Persiapan: Siapkan pertanyaan-pertanyaan pemicu untuk menggali kondisi
dan dampak perilaku BABS dan Stunting. Misalnya: Siapa saja para pelaku
buang air besar sembarangan ini? Kenapa mereka melakukannya? Apakah ada
yang sebenarnya mampu tapi tidak punya jamban/WC? Apakah ini masalah
perilaku? Apa dampaknya bagi kesehatan? Bagaimana sudut pandang agama
melihat hal ini? Bagaimana para wanita dan anak perempuan di desa yang
masih melakukan hal ini? Apakah jika ada beberapa orang yang masih BAB
selain di WC, tinjanya tidak akan kembali ke dirinya dan orang lain di desa
itu? Dan seterusnya.
 Pelaksanaan: Lakukan fasilitasi dengan Teknik pemicuan (tidak
menggurui) namun menggali partisipasi/pendapat sebanyak
mungkin.
Sesi Apakah kita ingin membuat perubahan

 Petunjuk: Simpulkan dan ulang kembali dampak-dampak


buruk yang dialami dan yang akan terjadi akibat perilaku
BABS dari penuturan para peserta di sesi diskusi sebelumnya.
 Tanyakan apakah hal ini ingin dibiarkan terus berlanjut atau
ada keinginan untuk merubahnya?
 Desa mana yang mau membuat perubahan total dalam waktu
dekat? Dan Bagaimana cara mereka mau berubah?
Sesi Tawaran implementasi STBM
 Petunjuk: Jika ada pertanyaan permintaan bantuan maka
fasilitator dapat menanggapi tentang dukungan yang bisa kita
berikan untuk membantu membuat perubahan terutama
perilaku warga dengan pendekatan STBM
 Fasilitator memaparkan tentang STBM dan apa yang akan
dilakukan tim STBM Stunting setelah pertemuan ini (termasuk
minta 2 calon relawan desa untuk dilatih STBM Stunting serta
rencana MMD untuk pemicuan)
 Pada akhir sesi, menanyakan lagi apakah ada Desa yang
berkomitmen membuat perubahan total dalam waktu dekat?
Dan minta perwakilan desa ini menyampaikan secara tertulis.
Sesi Tanda tangan komitmen

 Persiapan; Siapkan spanduk komitmen atau kertas komitmen


(diupayakan ukuran besar)  lihat contoh dibawah ini. Jangan
lupa siapkan spidol marker untuk tanda tangan.
 Petunjuk: Bagi perwakilan desa yang mau berkomitmen di
ajak menanda tangani deklarasi komitmen (contoh terlampir)
yang di saksikan oleh camat. Setelah itu diajak berfoto
bersama. Komitmen ini diharapkan di pajang di kantor camat.
Logo
PEmda

Deklarasi Komitmen
Implementasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat - Stunting
Dalam Rangka Aksi Menuju Kabupaten XXXXXXXX
STOP Buang Air Besar Sembarangan dan Bebas STUNTING
“Kami adalah Kepala Desa atau perwakilan masyarakat Desa Kecamatan XXXXXX
mendukung terciptanya Kabupaten yang STOP Buang Air Besar Sembarangan dan Bebas Stunting”

Nama desa 1 Nama desa 2 Nama desa 3 Nama desa 4 Nama desa 5

         

Nama desa 6 Nama desa 7 Nama desa 8 Nama desa 0 Camat XXXXX

         
Contoh tanda tangan spanduk komitmen
NB: logo unicef tidak perlu di pasang.
Sesi Penutup

 Petunjuk: Minta pak camat untuk membuat penegasan lagi


tentang komitmen bersama dan mengajak berkumpul lagi 1-3
bulan kedepan untuk membicarakan hasil dan progress
perubahan masing-masing desa.
SLIDE PENDUKUNG
(DAMPAK SANITASI BURUK)
Hubungan Sanitasi dengan
Gizi 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)

• Diare pada anak dan Ibu


hamil
• Sistem Pencernaan Rusak • Gizi Buruk
• Gizi tidak terserap dengan • Stunting
Sanitasi Tidak Layak baik
AKIBAT SANITASI YANG
Gangguan saluran pencernaan BURUK
yang membuat energi untuk
pertumbuhan teralihkan kepada
perlawanan tubuh menghadapi Stunting berkurang
100.000 anak penyakit infeksi (Schmidt, Charles W. jika ada intervensi yang
dibawah usia 3 tahun “Beyond malnutrition: the role of sanitation in
stunted growth.” Environmental health
terfokus pada perubahan
meninggal karena
perspectives, 2014) perilaku dalam sanitasi dan
diare setiap tahunnya
(Studi World Bank 2007).
kebersihan
(Lancet 2008)
Akses terhadap
Indonesia mengalami
sanitasi yang baik kerugian ekonomi
Sanitasi, perilaku, air
minum yang tidak aman
berkontribusi dalam sebesar 56,7 trilyun
menjadi penyebab penurunan stunting pertahun akibat kondisi sanitasi
yang buruk
88% kematian anak sebesar 27% (The Effect of Water (WSP , World Bank 2008)
akibat diare di seluruh and Sanitation on Child Health, International
dunia. (Unicef Indonesia, Journal of Epidemiology,2007)
Oktober 2012)

Terdapat kaitan yang erat sanitasi


buruk dengan anak pendek di
Indonesia. 1 dari 3 anak Indonesia
menderita tubuh pendek
(Riset Kesehatan Dasar, 2013)
SLIDE PENDUKUNG
(TAWARAN IMPLEMENTASI STBM)
APA ITU
STBM..???

 STBM atau Sanitasi Total


Berbasis Masyarakat adalah
suatu pendekatan yang
menekankan pada perubahan
perilaku hidup bersih dan sehat
dengan melibatkan masyarakat
sebagai subjek pembangunan
yang berperan aktif dalam proses
pengambilan keputusan melalui
proses pemicuan.
STOP “BAB”
SEMBARANGAN

5 CUCI TANGAN

PILAR
PAKAI SABUN

STBM PENGOLAHAN
AMAKANAN DAN
MINUMAN RUMAH
TANGGA
PENGAMANAN
SAMPAH
RUMAH TANGGA
PENGELOLAAN
LIMBAH CAIR
3 GIZI IBU HAMIL

PILAR
Stunting PEMBERIAN
MAKAN BAYI
DAN ANAK

PEMANTAUAN
PERTUMBUHAN
PEMBELAJARAN DARI PROYEK
SANITASI SEBELUMNYA.
 Subsidi sanitasi selama ini tidak terlalu berdampak
terhadap perubahan perilaku, buktinya masih banyak
masyarakat yang BAB Sembarangan.
 Subsidi sanitasi malah membuat ketergantungan
masyarakat.
 Subsidi sanitasi untuk masyarakat miskin terkadang tidak
tepat sasaran.
 Model sarana yang dibangun banyak yang tidak sesuai
dengan situasi dan kondisi masyarakat.
 Bantuan sifatnya terbatas sehingga tidak menyelesaikan
masalah sepenuhnya.
PRINSIP STBM

TANPA SUBSIDI DARI PIHAK LUAR


PRINSIP STBM

MASYARAKAT SEBAGAI PEMIMPIN


PRINSIP STBM

TIDAK BOLEH MENGGURUI


MENGGURUIATAU MEMAKSA
PRINSIP STBM

TOTALITAS SELURUH KOMPONEN MASYARAKAT


KEBERHASILAN STBM PILAR 1
HINGGA 2019

 Deklarasi kecamatan Lembak di Muara Enim menjadi Kecamatan


SBS pertama di Indonesia di Tahun 2006 .
 Lebih dari 1,5 juta masyarakat miskin di Jawa Timur dapat akses
jamban layak dalam periode 2008 - 2011, tanpa subsidi.
 Pacitan Menjadi Kabupaten SBS Pertama Di Tahun 2013. Dan
telah ada lebih dari 23 kabupaten/kota SBS termasuk Banda Aceh.
 2867 Desa SBS dari 16.228 Desa implementasi STBM diantaranya
ada 362 Desa SBS di deklarasikan serentak di kabupaten TTU dan
TTS di tahun 2013 (setelah 3 tahun implementasi)
 STBM sudah di implementasikan di seluruh kabupaten di Aceh
dan sudah ada lebih dari 800 desa yang diverifikasi SBS.
26

Anda mungkin juga menyukai