Kelompok I
1. Aprilia Mulyani
2. Zatia Thursina
3. Desi Arianti Isma
4. Juli Safriani
5. Khamsiah
6. Noviana
7. Dhea Tania
8. Eli Karniati
REFERENSI
Indonesia. Buku Ajar Pendidikan dan budaya anti korupsi, Jakarta, 2014.
Korupsi); Kajian Yuridis UURI Nomor 30 Tahun 1999 juncto UURI Nomor
20 Tahun 2001 versi UURI Nomor 30 Tahun 2002 juncto UURI Nomor
Jakarta: Bappenas RI
Sejenisnya, Jakarta.
Prasojo, Eko, Teguh Kurniawan, Defny Holidin (2007), Refomasi dan Inovasi
By: Kelompok I 1
Pendidikan Budaya Anti Korupsi
PENDAHULUAN
Latar Belakang
T
indak pidana korupsi merupakan masalah yang sangat serius,
terkendali akan membawa dampak yang tidak hanya sebatas kerugian negara dan
bernegara(Atmasasmita, 2004)
dengan pula dengan kekuasaan karena dengan kekuasaan itu penguasa dapat
di sektor publik dengan bukti-bukti yang nyata bahwa dengan kekuasaan itulah
pejabat publik dapat menekan atau memeras para pencari keadilan atau mereka
Perkembangan korupsi sampai saat ini pun sudah merupakan akibat dari
sistem penyelenggaraan pemerintahan yang tidak tertata secara tertib dan tidak
By: Kelompok I 2
Pendidikan Budaya Anti Korupsi
terawasi secara baik karena landasan hukum yang dipergunakan juga mengandung
check and balances yang lemah di antara ketiga kekuasaan itulah maka korupsi
sudah melembaga dan mendekati suatu budaya yang hampir sulit dihapuskan.
sesuatu hadiah (graft) adalah merupakan dosa bagi mereka yang berkepentingan
ini, korupsi sudah merupakan “ jasa yang diperjual belikan guna mencapai tujuan
atau kepentingan ”. Sebagai “komidatas jasa”, korupsi adalah hasil dari transaksi
dari dua pihak yang oleh Michael Foucault, filsuf Perancis abad lalu disebut
sebagai “relasi kekuasaan”. Relasi kekuasaan melibatkan aksi dua pihak, di mana
satu pihak berupaya mempengaruhi, atau mengontrol yang lain, tetapi keduanya
(resistence).
Korupsi harus dipandang sebagai kehajahatan yang luar biasa, oleh karena
itu memerlukan upaya luar biasa pula untuk memeberantasnya. Pendidikan anti
Rumusan Masalah
By: Kelompok I 3
Pendidikan Budaya Anti Korupsi
bahasan makalah ini adalah: “Bagaimanakah Prinsip – Prinsip Anti Korupsi pada
Akuntabilitas
Tujuan Penulisan
Tujuan umum penulisan ini adalah agar pembaca dapat mengetahui dan
Manfaat Penulisan
Pada Akuntabilitas
By: Kelompok I 4
Pendidikan Budaya Anti Korupsi
PEMBAHASAN
DEFENISI
1. Pengertian Korupsi
accountability (A). Jadi, menurut Klitgaard, korupsi terjadi apabila ada monopoli
Pengertian atau asal kata korupsi menurut Fockema Andrea dalam Andi
Hamzah, kata korupsi berasal dari bahasa latin corruption atau corruptus
corruption itu berasal pula dari kata asal corrumpere, suatu kata dalam bahasa
latin yang lebih tua. Dari bahasa latin itulah turun kebanyak bahasa Eropa
Belanda, yaitu corruptive (korruptie), dapat atau patut diduga istilah korupsi
berasal dari bahasa Belanda dan menjadi bahasa Indonesia, yaitu “korupsi”
Pengertian korupsi menurut Gurnar Myrdal adalah : “To include not only
public office or the special position one occupies in the publik life but also the
yang buruk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok dan sebagainya”.
By: Kelompok I 5
Pendidikan Budaya Anti Korupsi
Dalam hukum positif anti korupsi khususnya dalam Pasal 1 angka 1 UU No. 30 Th.
Korupsi”
2. Jenis Korupsi
adanya empat tipe korupsi sebagaimana dikemukakan oleh Piers Beirne dan
James Messerschmidt yang mana keempat macam atau tipe perbuatan korupsi
tersebut adalah sangat berkaitan erat dengan kekuasaan, yaitu Political Bribery,
Politica Kickbacks, Election fraud, dan Corrupt Compaign Practices. Lebih lanjut
yang telah diberi dukungan dana pada saat pemilihan umum dan yang kini
By: Kelompok I 6
Pendidikan Budaya Anti Korupsi
penggunaan uang negara oleh calon penguasa yang saat itu memegang
kekuasaan.
anggota organisasi.
tertentu.
dan kekuasaan.
By: Kelompok I 7
Pendidikan Budaya Anti Korupsi
PRINSIP-PRINSIP ANTI-KORUPSI
Dalam konteks korupsi ada beberapa prinsip yang harus ditegakan untuk
aturan main yang dapat membatasi ruang gerak korupsi serta control terhadap
kebijakan tersebut.
AKUNTABILITAS
korupsi. Prinsip ini pada dasarnya dimaksudkan agar kebijakan dan langkah-
bentuk komitmen dan dukungan masyarakat (de facto) baik pada level budaya
(Pierre, 2007). Seseorang yang diberikan jawaban ini haruslah seseorang yang
By: Kelompok I 8
Pendidikan Budaya Anti Korupsi
(Prasojo, 2005).
undang Keuangan Negara juga menyebutkan adanya kewajiban ganti rugi yang
diberikan atas meraka yang karena kelengahan atau kesengajaan telah merugikan
Negara. Prinsip akuntabilitas pada sisi lain juga mengharusakan agar setiap
penganggaran setiap biaya dapat disusun sesuai target atau sasaran. Untuk
melalui:
semua pihak khususnya kepada lembaga lembaga kontrol seperti DPR yang
2. Evaluasi
By: Kelompok I 9
Pendidikan Budaya Anti Korupsi
By: Kelompok I 10
Pendidikan Budaya Anti Korupsi
KESIMPULAN
By: Kelompok I 11
Pendidikan Budaya Anti Korupsi
By: Kelompok I 12