Anda di halaman 1dari 13

Pendidikan Budaya Anti Korupsi

Dampak Korupsi Dan Bahaya Korupsi

Kelompok VI

1.Dewi
2.Darningtyas
3.Erlinawati
4.Haslinda
5.Syarifah
Kamarazzmuaty
6.Nurlis
7.Yosri Yanti
1
Pendidikan Budaya Anti Korupsi

BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat
distorsi dan ketidakefisienan yang tinggi. Dalam sektor privat,
korupsi meningkatkan ongkos niaga karena kerugian dari
pembayaran illegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan
pejabat korup dan risiko pembatalan perjanjian atau karena
penyelidikan
Korupsi menimbulkan distorsi (kekacauan) di dalam sektor publik
dengan mengalihkan investasi publik ke proyek-proyek
masyarakat yang mana sogokan dan upah tersedia lebih banyak

2
Pendidikan Budaya Anti Korupsi

PEMBAHASAN

8 Dampak masif korupsi terhadap berbagai bidang


dan contohnya kasus dari 8 dampak tersebut

Dampak ekonomi Contoh: Menghambat Investasi

Dampak Sosial dan Contoh: Korupsi memicu


Kemiskinan Masyarakat kenaikan harga barang

Dampak Terhadap
Contohnya Terjadinya Demontrasi
Otoritas Pemerintah

Dampak Terhadap Contoh: terjadinya suap


Politik terhadap jabatan
Pendidikan Budaya Anti Korupsi

PEMBAHASAN

8 Dampak masif korupsi terhadap berbagai bidang


dan contohnya kasus dari 8 dampak tersebut

Dampak terhadap demograsi Contoh:Penyuapan jabatan

Dampak terhadap Contohnya tidak tuntasnya


penegakan hukum pengusutan kasus hukum

Dampak pertahanan Contoh: sengketa perbatasan


dan keamanan

Dampak terhadap Lingkungan Contoh: banyaknya


kasus penebangan liar
Pendidikan Budaya Anti Korupsi

Kerugian negara akibat korupsi di Indonesia

Di Indonesia, korupsi berkorelasi negatif signifikan dengan tingkat


pertumbuhan ekonomi, investasi, tingkat belanja kesehatan publik,
dan pendapatan perkapita. Korupsi di Indonesia juga berkorelasi
positif signifikan terhadap kemiskinan dan ketimpangan pendapatan.
Maka dari itu perlu mengidentifikasi kerugian negara yang
ditimbulkan akibat korupsi

Faktor internaljumlah terpidana korupsi dari politisi dan swasta


melebihi jumlah terpidana korupsi dari PNS. Total nilai yang
dikorupsi oleh politisi dan swasta mencapai 86,4 triliun rupiah (harga
konstan 2015) atau sekitar 42,38% dari total kerugian negara akibat
korupsi. Sedangkan terpidana korupsi dari PNS hanya memberikan
kerugian negara sebesar 26,9 triliun rupiah yaitu sebesar 13,22%
dari total nilai yang dikorupsi. Kerugian negara akibat korupsi di
lembaga independen juga memberikan nilai yang cukup besar yaitu
sebesar 81,8 triliun rupiah atau sebesar 40,14%.
Pendidikan Budaya Anti Korupsi

Terpidana Kerugian Negara (T) Persentase


Jenis Pekerjaan
Korupsi (harga konstan 2015) (%)
PNS 1115 26,9 13,22
BUMN/D 149 8,7 4,27
Lembaga 62 81,8 40,14
Independen
Legislatif 480 2,0 0,97
Kepala Daerah 75 1,8 0,88
Swasta/lainnya 670 82,6 40,53
Total 2551 203,9 100
Pendidikan Budaya Anti Korupsi

Kerugian negara vs hukuman koruptor

hukuman finansial yang diberikan dalam putusan


pengadilan semakin jauh lebih rendah
dibandingkan dengan kerugian negara yang
ditimbulkan akibat korupsi. Dengan demikian,
pemberian hukuman finansial kepada terpidana
korupsi masih belum dapat menutupi kerugian
korupsi yang ditimbulkan.
Pendidikan Budaya Anti Korupsi

Hubungan antara dampak korupsi dan biaya


sosial korupsi

Di Indonesia, biaya pencegahan korupsi yang


telah dikeluarkan oleh pemerintah di antaranya
adalah biaya pembentukan institusi Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK). Dengan
demikian, intensitas hukuman yang tinggi akan
memberikan biaya sosial yang tinggi bagi
pemerintah antara lain adalah biaya persidangan
dan biaya penjara. Biaya sosial korupsi yang
ditanggung pemerintah dapat diminimalkan
apabila koruptor dikenakan hukuman finansial
yang tinggi.
Pendidikan Budaya Anti Korupsi

Hubungan antara dampak korupsi dan biaya


sosial korupsi
Pendidikan Budaya Anti Korupsi

Konsep Biaya Sosial Korupsi

Biaya sosial korupsi adalah besarnya dampak korupsi terhadap


perekonomian negara. Biaya sosial korupsi tidak hanya
mencakup kerugian keuangan negara (pemerintah), tetapi juga
kerugian akibat korupsi yang dialami masyarakat dan kerugian
akibat korupsi yang dialami oleh dunia usaha. Hasil korupsi tentu
saja hanya dinikmati oleh segelintir orang, namun demikian
biaya-biaya yang ditimbulkan akibat korupsi seperti biaya
oportunitas, alokasi sumber daya yang tidak efektif dan tepat
sasaran, menurunkan efek pengganda (multiplier effect)
ekonomi, dan memburuknya kesenjangan pendapatan, menjadi
beban seluruh elemen negara (masyarakat, dunia usaha dan
pemerintah).
Pendidikan Budaya Anti Korupsi

Semisal, pembangunan sebuah kawasan


industri yang diharapkan dapat
mendatangkan berbagai manfaat seperti
pemasukan negara, penyerapan tenaga
kerja, dan mendorong perekonomian di
sekitar Kawasan tersebut. Tetapi, ketika
terdapat tindakan korupsi yang
menyertai pembangunan kawasan
tersebut maka akan menyebabkan
pembangunan menjadi tidak optimal,
sehingga dampak yang dihasilkan juga
tidak optimal. Dampak lanjut dari korupsi
tersebut adalah pemasukan negara tidak
optimum, tingkat penyerapan tenaga
kerja tidak seperti yang diharapkan, dan
dampak terhadap daerah sekitar juga
terhambat.
Pendidikan Budaya Anti Korupsi
Contoh seandainya uang yang di korupsi di
gunakan untuk pembangunan

Dari data KPK, kerugian negara akibat korupsi mencapai Rp 39,3


Triliun. Dana sebesar itu seharusnya bisa digunakan untuk
memberikan pendidikan gratis bagi 68 juta anak Sekolah Dasar
selama satu tahun penuh, atau bisa untuk memberi bantuan
modal kepada 3,9 juta Sarjana baru untuk berwirausaha.

dibelanjakan untuk program memberantas penyakit


malaria di 34 negara dan bisa menjangkau 212 juta
orang. Juga bisa membiayai pendidikan 100 juta anak-
anak. Uang tersebut pula bisa digunakan untuk
pemerataan pembangunan di dunia, seperti jalan,
jembatan, hingga jaringan listrik.
Pendidikan Budaya Anti Korupsi

Selamat datang
generasi muda
anti-korupsi

Indonesia akan
lebih baik jika
tanpa korupsi

Anda mungkin juga menyukai